3 Kepuasan overall merupakan tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan setelah menerima jasa, mencakup penilaian tentang
pengalaman yang dialaminya.
2.3.4 Hubungan Antar Variabel Penelitian
2.3.4.1 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pasien
Bahia dan Nantel 2000 menyatakan bahwa pasien dan keluarganya cenderung sangat kritis terhadap masalah kesehatannya yang disimpan dalam
riwayat kesehatan di dokumen rekam medik rumah sakit sehingga mereka relatif tidak akan mentolerir adanya kesalahan penyampaian jasa pelayanan kesehatan
rumah sakit bila berkaitan dengan dana yang dikeluarkan. Menurut Cronin dan Taylor 1992 terkait dengan hubungan antara
kualitas jasa dan kepuasan konsumen, khususnya dalam hal apakah keduanya merupakan dua konstruk yang berbeda, secara ringkas menyatakan bahwa para
manajer penyedia jasa perlu mengetahui bagaimana mengukur kualitas jasa, aspek-aspek khusus apa yang paling baik menentukan kualitas jasa itu, dan
apakah konsumen membeli jasa dari sebuah perusahaan karena dipersepsi memiliki kualitas yang paling tinggi atau dari perusahaan yang mampu
memberikan kepuasan paling tinggi.
2.3.4.2 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas
Persepsi pasien tentang pelayanan memegang peranan yang sangat penting. Kualitas pelayanan akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari
pemberi jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang dipersepsikan oleh pasien.
Kotler 2005 menyatakan bahwa kualitas layanan merupakan jaminan terbaik untuk menciptakan dan mempertahankan kesetiaan konsumen dan benteng
pertahanan dalam menghadapi persaingan global. Artinya pelayanan yang berkualitas dari perusahaan akan mempengaruhi loyalitas konsumen.
Parasuraman, et al 1988 menyatakan bahwa kualitas layanan merupakan konsep yang terdiri dari lima dimensi yaitu: tangible, reliability, responsive-ness,
assurance dan empaty. Lima dimensi ini sangat berperan dalam membentuk tingkat loyalitas pelanggan.
Pelayanan berkaitan erat dengan loyalitas pelanggan dan secara umum dapat diwujudkan dengan tiga cara pokok Tjiptono, 2006 yaitu :
1. Memperlakukan pelanggan yang tidak puas sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan loyalitas mereka.
2. Perusahaan memberikan jaminan yang luas dan tidak terbatas pada ganti rugi yang dijanjikan.
3. Perusahaan memenuhi atau melebihi harapan pelanggan yang mengeluh dengan cara menangani keluhan mereka secara profesional.
2.3.4.3 Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Antara Kualitas Terhadap Loyalitas