Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan
Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Potential and Electric Potential Energy Concept Test EPEPECT. Kemudian
melakukan analisis
terhadap hasil
penelitian serta
mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing. Setelah itu menarik kesimpulan terhadap data yang telah diambil dan menyusun laporan
penelitian.
F. Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni berupa tes pilihan ganda, dengan lima pilihan jawaban dan pada tiap soal disertai dengan tingkat
keyakinan untuk menjawab soal. Adapun analisis uji instrumen soal konsep meliputi analisis validitas butir soal, analisis reliabilitas, analisis daya
pembeda, dan analisis tingkat kesukaran. Untuk penjelasan masing-masing analisis dapat dilihat dibawah ini:
1. Analisis validitas butir soal
Validitas adalah salah satu bentuk uji instrumen untuk mengukur kevalidan atau kesahihan instrumen penguasaan konsep. Data evaluasi
yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Menurut Arikunto 2009, hlm. 64, agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat
untuk mengevaluasinya harus valid. Di dalam penelitian ini, untuk mendapatkan validitas butir soal, peneliti
menggunakan bantuan data analisis yang tersedia di dalam Microsoft Excel 2013. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1. Masukkan data pada lembar kerja, lalu beri nama. 2. Klik data pada menu bar, lalu klik data analysis.
3. Klik correlation, tunggu sampai muncul kotak dialog yang meminta untuk memasukkan range data.
4. Klik OK, kemudian ceklis label in first now jika nomor soal ingin diikutsertakan.
5. Setelah itu, akan muncul data hasil validitasnya.
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan
Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Butir Soal Nilai
Kriteria
0,80 r
xy
≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 r
xy
≤ 0,80 Tinggi
0,40 r
xy
≤ 0,60 Cukup
0,20 r
xy
≤ 0,40 Rendah
0,00 r
xy
≤ 0,20 Sangat Rendah
Arikunto, 2009, hlm. 75 2.
Analisis reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan tingkat keajegan suatu soal dan
menjadi salah satu syarat untuk suatu perangkat tes. Reliabilitas dapat menunjukkan kestabilan suatu soal jika soal tersebut akan diujikan
kembali kepada siswa dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas yang dilakukan yakni dengan internal consistency, menurut Sugiyono
2010, hlm. 131, pengujian reliabilitas dengan internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data
yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan nilai reliabilitas yakni dengan menggunakan rumus
KR. 20 Kuder Richardson. Adapaun persamannya adalah sebagai berikut:
r
11
=
persamaan 3.2 dimana:
r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1− p
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Arikunto, 2009, hlm. 100-101
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan
Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes Nilai
Kriteria
0,80 r
xy
≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 r
xy
≤ 0,80 Tinggi
0,40 r
xy
≤ 0,60 Cukup
0,20 r
xy
≤ 0,40 Rendah
0,00 r
xy
≤ 0,20 Sangat Rendah
Arikunto, 2009, hlm. 75 3.
Analisis daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah Arikunto, 2009, hlm.
211. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :
persamaan 3.3 dengan :
D = Daya pembeda J = Jumlah peserta tes
J
A
= Banyaknya peserta kelompok atas J
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2009, hlm. 213
Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda
Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk
0,00 – 0,20
Buruk 0,20
– 0,40 Sedang
0,40 – 0,70
Baik
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan
Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
0,70 – 1,00
Baik Sekali
Arikunto, 2009, hlm. 218
4. Analisis tingkat kesukaran butir soal
Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Menurut Arikunto
2009, hlm. 206, soal yang baik adalah soal yang mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran butir soal
adalah sebagai berikut : P =
persamaan 3.4 dengan :
P = indeks kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto, 2009, hlm. 208
Tabel 3.5 Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal Indeks Tingkat Kesukaran
Kriteria Tingkat Kesukaran
– 5 Sangat sukar
6 – 30
Sukar 31 - 70
Sedang 71 - 85
Mudah 86 - 100
Sangat Mudah Arikunto, 2009, hlm. 210
G. Hasil Uji Instrumen