Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen EPEPECT.

(1)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

ANALISIS TINGKAT MISKONSEPSI SISWA MA KELAS XII PADA KONSEP MEDAN LISTRIK, POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI POTENSIAL LISTRIK

DENGAN MENGGUNAKAN ADAPTASI INSTRUMEN EPEPECT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Fisika

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh

MOHAMMAD IQBAL 0902280

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

ANALISIS TINGKAT MISKONSEPSI SISWA MA KELAS XII PADA KONSEP MEDAN LISTRIK, POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI POTENSIAL LISTRIK

DENGAN MENGGUNAKAN ADAPTASI INSTRUMEN EPEPECT

Oleh Mohammad Iqbal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Mohammad Iqbal2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

i

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

ANALISIS TINGKAT MISKONSEPSI SISWA MA KELAS XII PADA KONSEP MEDAN LISTRIK, POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI

POTENSIAL LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN ADAPTASI INSTRUMEN EPEPECT

ABSTRAK

Penelitian ini didasarkan pada kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik. Fisika merupakan ilmu yang bersifat empiris dan tidak akan dapat diselesaikan tanpa memahami konsepnya terlebih dahulu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi dan mengetahui tingkat miskonsepsi siswa terhadap konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik dengan menggunakan adaptasi instrumen The Electric Potential and Electric Potential Energy Concept Test (EPEPECT). Adaptasi instrumen EPEPECT merupakan instrumen yang berupa pilihan ganda disertai dengan tingkat keyakinan pada tiap nomornya yang digunakan untuk menyelidiki kecenderungan jawaban siswa dan tingkat miskonsepsinya. Penelitian menggunakan metode survei yang termasuk kedalam pendekatan kuantitatif non-eksperimen. Teknik pengambilan sampel berupa sampel bertujuan (purposive sample). Sampel penelitian 164 siswa yang berada di empat sekolah Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten dan Kota Cirebon. Instrumen berbentuk tes yang disebut EPEPECT. Tingkat miskonsepsi siswa diperoleh dari adapatasi instrumen yang ditetapkan sebelumnya, memiliki rentang dari 0-30. Analisis tingkat miskonsepsi pada siswa terletak pada tinggi rendahnya miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Berdasarkan penelitian tingkat miskonsepsi siswa, sebanyak 65 siswa terjadi miskonsepsi rendah (low misconception) yakni pada rentang 3-15 dan 99 siswa terjadi miskonsepsi tinggi (high misconception) pada rentang 16-24. Kecenderungan jawaban rata-rata siswa yang mengarah ke miskonsepsi terdapat pada kategori greatest possible misconception, sebesar 32% untuk konsep medan listrik, sedangkan konsep potensial listrik sebesar 35% dan konsep energi potensial listrik sebesar 30%.

Kata Kunci : Tingkat Miskonsepsi, EPEPECT, Konsep Listrik

ABSTRACT

Analysis Level of Student Misconception MA Class XII on Electric Potential Concept and Electric Potential Energy Using Adaptation Instruments EPEPECT The research was based on a lack of students' understanding of the concept of electric potential and electric potential energy. Physics is an empirical science and can not be solved without understanding the concept first. The purpose of research is to determine the average value and the level of student misconceptions of the concept of electric field, electric potential and electric potential energy using instruments adaptation of The Electric Potential and Electric Potential Energy Concept Test (EPEPECT). Adaptation EPEPECT instrument is an instrument in the form of multiple choice accompanied by a confidence level for each number that is used to investigate the tendency of students' answers and level of student misconception. The study used a quantitative approach with a non-experimental methods, namely descriptive method. The method is used to describe


(4)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

phenomena that exist. The sampling technique in the form of purposive sampling. The research sample was 164 students in four schools Madrasah Aliyah (MA) in the city of Cirebon. Shaped instrument called EPEPECT test. The level of student misconceptions derived from previously defined adaptation instrument has a range of 0-30. Analysis of the students level of misconception lies in the level of misconceptions that occur in students. Based on student misconceptions level research, as many as 58 students going on low misconception that is in the range of 6-15 and 106 students occur high misconception in the 16-26 range. The tendency of the average student answers that lead to misconceptions found in the category of greatest possible misconception, by 37% for the concept of electric potential and the concept of electric potential energy by 32%.


(5)

iv

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

|

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ………....... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………..... iii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ………..... vii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Berlakang Penelitian ………... B. Rumusan Masalah Penelitian ……….... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... E. Struktur Organisasi ...

1 3 4 4 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI

A. Miskonsepsi ...…………....…….... B. The Electric Potential and Electric Potential Energy Concept Test

(EPEPECT) .………...

6

10 BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... B. Partisipan ...………..... C. Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian ...………...... 2. Sampel Penelitian ...………..………..... D. Instrumen Penelitian ………... E. Prosedur Penelitian ... 1. Tahap Persiapan Penelitian ... 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 3. Tahap Akhir Penelitian ... F. Analisis Data ………....

16 16 17 17 18 19 20 20 20 21


(6)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

|

G. Hasil Uji Instrumen ... H. Definisi Operasional ……… BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan ……….... 1. Banyaknya Siswa yang Mengalami Miskonsepsi……… 2. Tingkat Miskonsepsi Siswa ...………... B. Pembahasan ………...

1. Banyaknya Siswa yang Mengalami Miskonsepsi……… 2. Tingkat Miskonsepsi Siswa ...………... BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ...

B. Implikasi ……….

C. Rekomendasi ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN A Perangkat Penelitian ... LAMPIRAN B Hasil Analisis Uji Instrumen ... LAMPIRAN C Pengolahan Data ... LAMPIRAN D Administrasi ... RIWAYAT HIDUP ………...

24 28

30 30 32 33 33 35

37 37 38 39

40 81 102 118 123


(7)

vi

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

|

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kiat Mengatasi Miskonsepsi………..8

Tabel 2.2 Respons Siswa Terhadap Peluang Terjadinya Miskonsepsi…………..11 Tabel 2.3 Pembagian Konsep Pada Tiap Nomor………...13

Tabel 2.4 Penyelidikan Miskonsepsi Siswa Dengan EPEPECT………...14 Tabel 3.1 Jumlah Sampel Tiap Sekolah……….18

Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Butir Soal………...………..22 Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Soal………..23

Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda………23

Tabel 3.5 Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal………....24

Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Uji Instrumen………..25

Tabel 3.7 Respons Siswa Terhadap Peluang Terjadinya Miskonsepsi…………..27 Tabel 4.1 Jawaban Siswa Beserta Tingkat Keyakinan Pada Tiap Kategori Miskonsepsi………...31


(8)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

|

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konversi Skala Vatansever………12 Gambar 3.1 Pola Penelitian One Shoot Design……….16 Gambar 3.2 Konversi Skala Vatansever………28 Gambar 4.1 Diagram Pie Persentase Jumlah Siswa yang Mengalami Miskonsepsi di Tiap Kategorinya Pada Konsep Medan Listrik………...31 Gambar 4.2 Diagram Pie Persentase Jumlah Siswa yang Mengalami

Miskonsepsi di Tiap Kategorinya Pada Konsep Potensial Listrik………....32 Gambar 4.3 Diagram Pie Persentase Jumlah Siswa yang Mengalami

Miskonsepsi di Tiap Kategorinya Pada Konsep Energi Potensial Listrik………....32 Gambar 4.4 Diagram Pie Persentase Hasil Perhitungan Tingkat Miskonsepsi


(9)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Berbicara fisika tak lepas kaitannya dengan cabang ilmu sains, yang kerap bersinggungan dengan kehidupan manusia. Karena jika dilihat sifatnya fisika sendiri merupakan sains dalam bentuk fisik, sehingga fisika merupakan sains paling jelas dirasakan oleh manusia. Fisika merupakan ilmu yang empiris yang tidak akan mampu diselesaikan tanpa memahami konsepnya terlebih dahulu. Menurut Rusilowati (2006, hlm. 100) sifat mata pelajaran fisika salah satunya adalah bersyarat artinya setiap konsep baru adakalanya menuntut prasyarat pemahaman atas konsep sebelumnya. Sehingga butuh pemahaman lebih untuk memaknai atau memahami konsep dalam mempelajari fisika yang benar, karena akan selalu beriringan antara konsep yang satu dengan yang lainnya. Bila konsep awal salah maka selanjutnya akan salah pula memahami konsep selanjutnya. Maka dari itu memahami konsep adalah langkah awal untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terdapat di dalam fisika.

Keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi fisika tidak hanya ditentukan oleh seberapa pandai peserta didik tersebut mengerjakan soal-soal fisika tetapi juga seberapa dalam peserta didik memahami dan menguasai konsep dari materi fisika yang sedang dipelajari. Menurut Setiyawan, Sutarto & Subiki (2012, hlm. 206) fisika tidak hanya berisi tentang pengetahuan untuk dihafal, akan tetapi dalam fisika lebih ditekankan pada terbentuknya proses pengetahuan dan penguasaan konsep di benak siswa dalam proses belajar mengajar. Begitu pentingnya pemahaman akan suatu konep tertentu, Sudijono (2012, hlm. 50) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Evaluasi Pendidikan”, mengatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Kocakulah


(10)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

dalam jurnalnya (2010, hlm. 1) mengatakan bahwa peserta didik dalam kehidupan sehari-hari berinteraksi dengan dunia fisika, akibat interaksi tersebut peserta didik datang kekelas dilengkapi dengan ide-ide tertentu dan gagasan tentang dunia fisika. Oleh sebab itu, pentingnya pemahaman siswa terhadap konsep tertentu agar tidak terjadi salah konsep (miskonsepsi).

Suparno (2013, hlm. 11) mengatakan bahwa miskonsepsi banyak terjadi dalam bidang fisika. Wandersee, Mintzes, dan Novak (dalam Suparno, 2006, hal. 6), dalam artikelnya mengenai Research on Alternative Conceptions in Science, menjelaskan bahwa konsep alternatif terjadi dalam semua bidang fisika. Dari 700 studi mengenai konsep alternatif bidang fisika, ada 300 yang meneliti tentang miskonsepsi dalam mekanika; 159 tentang listrik; 70 tentang panas, optika, dan sifat-sifat materi; 35 tentang bumi dan antariksa; serta 10 studi mengenai fisika modern. Peneliti mencoba mengetahui tingkat miskonsepsi yang terjadi pada konsep listrik. Vatansever (2006, hlm. 26), dalam tesisnya mengungkapkan bahwa Electricity due to its nature is the most abstract concept in physics yang artinya sifat dasar kelistrikan merupakan konsep yang sangat abstrak dalam fisika. Ada banyak alasan mengapa konsep kelistrikan sangat membingungkan bagi siswa. Alasan yang paling utama adalah fisika memiliki penjelasan yang konkret dan unik pada materi kelistrikan.

Miskonsepsi atau salah konsep menjadi persoalan yang serius di dunia pendidikan, menurut Van den Berg (1991, hlm. 10) menyatakan bahwa miskonsepsi merupakan konsepsi (tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu) siswa bertentangan dengan konsepsi para fisikawan. Senada dengan hal tersebut, menurut Suparno (2013, hlm. 4), miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu. Adapun cara-cara mengidentifikasi atau mendeteksi miskonsepsi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan peta konsep (concept maps), tes multiple choise, tes esai tertulis, wawancara diagnosis, diskusi dalam kelas dan praktikum dengan tanya jawab.


(11)

3

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Cara yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi dalam penelitian ini adalah menggunakan pilihan ganda dengan tingkat keyakinan pada tiap soalnya, instrumen yang digunakan merujuk pada tesis Vatansever yakni menggunakan The Electric Potential and Electric Potential Energy Concept Test (EPEPECT) yang telah diadaptasi, instrumen tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa pada materi medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Soal yang terdapat pada tesis Vatansever (2006, hlm. 37) berjumlah 10 soal menggunakan bahasa inggris yang memiliki struktur grammar dan vocabulary yang mudah dibaca dan dipahami. Akan tetapi 10 soal tersebut diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sehingga lebih dapat dipahami atau dimengerti.

Bentuk atau format dari EPEPECT mengarah ke format Three-Tier Test yakni pada tiap butir soal terdiri dari 3 soal bertingkat, yakni pilihan ganda biasa (menentukan jawaban benar atau salah), pilihan alasan dan tingkat keyakinan atau kepercayaan menjawab soal. Akan tetapi adaptasi instrumen EPEPECT yang digunakan berupa format Two-Tier Test dengan tujuan mempermudah perhitungan tingkat miskonsepsi siswa. Maka dari itu berdasarkan pemaparan di atas peneliti mencoba menganalisis tingkat miskonsepsi siswa pada konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik pada kelas XII. Penentuan kelas XII karena peneliti menganggap pada kelas XII materi mengenai konsep tersebut sudah diajarkan secara mendalam.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas XII SMA/MA pada tiap butir soalnya terhadap konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik dengan menggunakan adaptasi instrumen EPEPECT?”. Rumusan masalah penelitian tersebut dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:


(12)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

1. Berapa jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada masing-masing konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik dengan menggunakan adaptasi instrumen EPEPECT?

2. Bagaimana tingkat miskonsepsi siswa pada konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik diidentifikasi dengan menggunakan adapatasi instrumen EPEPECT?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui jumlah siswa yang mengalami miskonsepsi pada masing-masing konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik dengan menggunakan adaptasi instrumen EPEPECT.

2. Untuk mengetahui tingkat miskonsepsi siswa terhadap konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik dengan menggunakan adaptasi instrumen EPEPECT.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan terhadap penggunaan sebuah instrumen adaptasi EPEPECT yang dapat memprediksikan tingkat miskonsepsi siswa terhadap konsep listrik statis, khususnya pada konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik sehingga siswa tidak salah kaprah memahami konsep listrik statis. Selain itu, bagi pendidik lebih berhati-hati dalam menjelaskan mengenai konsep listrik statis yang secara garis besar bersifat abstrak.

E. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penelitian ini adalah terdiri dari lima bab dengan masing-masing bab memiliki sub bab. Pada BAB I Pendahuluan terdiri atas Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat/Signifikansi Penelitian, dan Struktur Organisasi. Pada BAB II Kajian Pustaka/Landasan Teori terdiri atas Miskonsepsi dan EPEPECT. Sedangkan Pada BAB III Metode Penelitian terdiri atas Desain penelitian, Partisipan,


(13)

5

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Populasi dan Sampel, Instrument Penelitian, Prosedur Penelitian, Analisis Data, Hasil Uji Instrumen dan Definisi Operasional. Pada BAB IV Temuan dan Pembahasan terdiri atas Temuan dan Pembahasan. Dan pada BAB V Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi terdiri atas Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi.


(14)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode survei yang termasuk kedalam pendekatan kuantitatif non-eksperimen. Peneliti tidak memberikan perlakukan terlebih dahulu dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, yang terpenting adalah siswa sudah mendapatkan materi mengenai konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik.

Penelitian survei adalah suatu metode penelitian yang mendeskripsikan secara kuantitatif (angka-angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku-perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut (Cresswell, 2013, hlm. 216). Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu (Sukmadinata, 2012, hlm54). Desain penelitian yang digunakan disesuaikan dengan bentuk metode non-eksperimen. Karena pengambilan data hanya dilakukan sekali maka pola penelitiannya dapat digambarkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Pola penelitian One Shoot Design

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat pada penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPA di empat sekolah Madrasah Aliyah Negeri yang terdapat di Kabupaten dan Kota Cirebon, jumlah partisipan sebanyak 414 siswa. Pemilihan kelas XII karena sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang berkaitan dengan listrik statis yang mencakup medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Standar Kompetensi (SK) yang digunakan adalah

2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi, sedangkan Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan adalah pada KD 2.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik, serta


(15)

17

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

penerapannya pada keping sejajar. Peneliti menganggap pada kelas XII materi yang telah didapatkan oleh siswa sudah medalam terkait konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik.

Penentuan atau pemilihan sekolah ditingkat SMA/MA yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian lebih mengarah kepada sedikitnya penelitian ditingkat Madrasah Aliyah, jadi peneliti mencoba melakukan penelitian di sekolah Madrasah Aliyah. Selama ini pemilihan sekolah lebih menjurus di Sekolah Menengah Atas.

C. Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di empat sekolah Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten/Kota Cirebon, Jawa Barat.

2. Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA yang terdapat di empat Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten dan Kota Cirebon dengan jumlah 414 siswa. Empat sekolah yang dipilih merupakan sekolah yang mudah diakses untuk dilakukan penelitian. Teknik untuk mengambil sampel dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive sample). Sampel bertujuan (purposive sample) dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010, hlm. 183).

Teknik tersebut termasuk kedalam nonprobability sampling, yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010, hlm. 84). Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi dan memiliki keuntungan terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang diteliti (Arikunto, 2010, hlm. 183).

Peneliti menentukan banyaknya sampel berdasarkan tingkat kepercayaan atau ketelitian hasil penelitian. Berdasarkan petimbangan


(16)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

waktu, tenaga dan dana peneliti menentukan jumlah sampel dengan tingkat kepercayaan 90% dengan taraf kesalahan 10%. Banyaknya sampel ditentukan dengan menggunakan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh keduanya (Sugiyono, 2010, hlm. 86-87).

Berdasarkan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael maka jumlah sampel dari populasi 414 orang kurang lebih sekitar 164 orang, banyaknya sampel berdasarkan rumus tersebut diberi lambang (Ntabel), untuk menentukan banyaknya sampel dari tiap sekolah dapat

ditentukan dengan menggunakan rumus:

Ns = x Ntabel (persamaan 3.1)

Dengan :

Ns = Jumlah sampel di tiap sekolah

N = Jumlah siswa ditiap sekolah

Ntabel = jumlah sampel berdasarkan tabel

Sehingga jumlah sampel tiap sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Tiap Sekolah

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XII (N) Jumlah Sampel (Ns)

MA N 1 Cirebon 78 orang 31 orang

MA N 2 Cirebon 106 orang 42 orang

MA N 3 Cirebon 77 orang 30 orang

MA N Ciwaringin 153 orang 61 orang

Jumlah Total (∑) 414 orang 164 orang

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes soal konsep pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban yang disertai tingkat keyakinan, instrumen ini mengadaptasi dari The Electric Potential and Electric Potential Energy Concept Test (EPEPECT). Soal konsep yang digunakan adalah sebanyak 20 soal, dengan rincian 10 soal hasil terjemahan yang terdapat di tesis Vatansever (2006, hlm. 94-103) dan 10 soal lagi disusun oleh peneliti. Penambahan 10 soal tersebut bertujuan untuk menggali miskonsepsi tentang kuat medan listrik


(17)

19

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

pada dipol, penerapan potensial listrik pada generator Van de Graff, hubungan antara usaha dengan potensial listrik, hubungan medan listrik dengan bahan dielektrik pada plat kapasitor, garis-garis medan listrik pada muatan titik, menentukan usaha dalam bidang ekipotensial, dan medan listrik dalam bidang ekipotensial. Tes menggunakan adaptasi instrumen EPEPECT digunakan hanya sekali yakni setelah materi pembelajaran dijelaskan.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

a. Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan materi potensial listrik, medan listrik dan energi potensial listrik.

b. Membuat kisi-kisi soal yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

c. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi soal yang telah ditentukan dan membuat kunci jawaban.

d. Mengkonsultasikan soal-soal instrumen kepada dosen pembimbing kemudian melakukan perbaikan atas hasil konsultasi tersebut.

e. Meminta pertimbangan (judgement) kepada dua orang dosen bidang fisika terkait materi potensial, medan dan energi potensial listrik, kemudian melakukan revisi atas hasil judgement tersebut.

f. Melakukan uji instrumen kepada 78 orang siswa kelas XII yang berada di sekolah yang akan dialukan penelitian secara acak, yang sebelumnya telah mempelajari materi tentang medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik.

g. Menganalisis hasil uji instrumen berupa validitas butir soal, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Setelah itu peneliti mengkonsultasikan hasil tersebut dengan dosen pembimbing.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terbagi kedalam tiga tahap, diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap ahir penelitian. Adapun uraian dari ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:


(18)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap ini diawali dengan menetukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada materi listrik statis. Kemudian menentukan kisi-kisi soal yang sesuai dengan SK dan KD pada materi tersebut. Setelah itu mulai mengkonstruksi soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Soal yang dibuat berupa pilihan ganda berjumlah 20 soal yang sebagian soal (10 soal) merupakan adaptasi dari tesis Vatansever (2006, hlm. 94-103) yang berjudul “Effectiveness Of Conceptual Change Instruction On Overcoming Students Misconceptions Of Electric Field, Electric Potential And Electric Potential Energy At Tenth Grade Level”. Langkah selanjutnya soal di-judgement oleh dua orang dosen ahli dibidangnya (kelistrikan) untuk menentukan sesuai atau tidak berdasarkan indikator pencapaian kompetensi, susunan kalimat yang terdapat pada soal tersebut serta isi dari materi yang digunakan layak atau tidak untuk dibuat soal. Selanjutnya, soal yang telah di-judgement direvisi dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Soal yang telah direvisi kemudian diujikan ke 78 siswa kelas XII di sekolah yang akan diadakan penelitian untuk melihat hasil pemahaman siswa terhadap soal serta dilihat pula dari tingkat kesukakaran, daya pembeda, validitas soal dan reliabilitasnya.

Setelah diujikan dan dilakukan analisis hasilnya dikonsultasikan kembali dengan dosen pembimbing mengenai kelayakan dan tingkat keajegan soal tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di empat sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kabupaten/Kota Cirebon, Jawa Barat. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat miskonsepsi siswa, sebelumnya siswa telah mempelajari materi mengenai potensial listrik, medan listrik dan energi potensial listrik, data yang akan diambil hanya sekali yakni setelah pembelajaran mengenai materi tersebut.

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap ahir penelitian, peneliti melakukan pengolahan data hasil penelitian yakni melihat tingkat miskonsepsi siswa menggunakan Electric


(19)

21

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Potential and Electric Potential Energy Concept Test (EPEPECT). Kemudian melakukan analisis terhadap hasil penelitian serta mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing. Setelah itu menarik kesimpulan terhadap data yang telah diambil dan menyusun laporan penelitian.

F. Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni berupa tes pilihan ganda, dengan lima pilihan jawaban dan pada tiap soal disertai dengan tingkat keyakinan untuk menjawab soal. Adapun analisis uji instrumen soal konsep meliputi analisis validitas butir soal, analisis reliabilitas, analisis daya pembeda, dan analisis tingkat kesukaran. Untuk penjelasan masing-masing analisis dapat dilihat dibawah ini:

1. Analisis validitas butir soal

Validitas adalah salah satu bentuk uji instrumen untuk mengukur kevalidan atau kesahihan instrumen penguasaan konsep. Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Menurut Arikunto (2009, hlm. 64), agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid.

Di dalam penelitian ini, untuk mendapatkan validitas butir soal, peneliti menggunakan bantuan data analisis yang tersedia di dalam Microsoft Excel 2013. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

1. Masukkan data pada lembar kerja, lalu beri nama. 2. Klik data pada menu bar, lalu klik data analysis.

3. Klik correlation, tunggu sampai muncul kotak dialog yang meminta untuk memasukkan range data.

4. Klik OK, kemudian ceklis label in first now jika nomor soal ingin diikutsertakan.


(20)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai Kriteria

0,80 < rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009, hlm. 75) 2. Analisis reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan tingkat keajegan suatu soal dan menjadi salah satu syarat untuk suatu perangkat tes. Reliabilitas dapat menunjukkan kestabilan suatu soal jika soal tersebut akan diujikan kembali kepada siswa dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas yang dilakukan yakni dengan internal consistency, menurut Sugiyono (2010, hlm. 131), pengujian reliabilitas dengan internal consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Teknik yang digunakan untuk mendapatkan nilai reliabilitas yakni dengan menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson). Adapaun persamannya adalah sebagai berikut:

r11

= (

)

(persamaan 3.2)

dimana:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1− p) ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)


(21)

23

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes

Nilai Kriteria

0,80 < rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009, hlm. 75) 3. Analisis daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009, hlm. 211). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

(persamaan 3.3) dengan :

D = Daya pembeda J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2009, hlm. 213) Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk

0,00 – 0,20 Buruk

0,20 – 0,40 Sedang


(22)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0,70 – 1,00 Baik Sekali

(Arikunto, 2009, hlm. 218) 4. Analisis tingkat kesukaran butir soal

Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Menurut Arikunto (2009, hlm. 206), soal yang baik adalah soal yang mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran butir soal adalah sebagai berikut :

P =

(persamaan 3.4)

dengan :

P = indeks kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2009, hlm. 208) Tabel 3.5 Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

0% – 5% Sangat sukar

6% – 30% Sukar

31% - 70% Sedang

71% - 85% Mudah

86% - 100% Sangat Mudah

(Arikunto, 2009, hlm. 210)

G. Hasil Uji Instrumen

Soal konsep yang diujikan pada uji instrumen adalah soal yang telah direvisi. Baik revisi dari dosen pembimbing maupun berdasarkan hasil judgment (pertimbangan) yang dilakukan oleh dua orang dosen yang


(23)

25

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

berkompeten dibidang kelistrikan. Setelah soal direvisi, peneliti melakukan uji instrumen kepada 78 siswa Madrasah Aliyah kelas XII yang terdapat di Kabupaten/Kota Cirebon yang diambil secara random (acak) mengenai konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik.

Setelah didapatkan hasilnya, peneliti melakukan analisis terhadap hasil uji instrumen tersebut, maka didapatkan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Uji Instrumen

Berdasarkan perhitungan statistik, dengan menggunakan rumus yang telah dibahas sebelumnya maka didapat nilai reliabilitas dari 20 soal tersebut adalah No.

Soal

Reliabilitas Validitas Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Keterangan Angka Kategori Angka Kategori Angka Kategori Angka Kategori

1

0.5905 Cukup

0.4723 Valid 0.4103 Baik 0.4359 Sedang Digunakan

2 0.3731 Valid 0.2821 Sedang 0.2436 Sukar Digunakan

3 0.1599

Tidak

Valid 0.0769 Buruk 0.2949 Sukar

Tidak Digunakan

4 0.1989 Valid 0.1538 Buruk 0.3846 Sedang Digunakan

5 0.1130

Tidak

Valid 0.0769 Buruk 0.1410 Sukar

Tidak Digunakan

6 0.2632 Valid 0.0769 Buruk 0.0897 Sukar Digunakan

7 0.1228

Tidak

Valid 0.0256 Buruk 0.1923 Sukar

Tidak Digunakan

8 0.2632 Valid 0.1795 Buruk 0.0897 Sukar Digunakan

9 0.4448 Valid 0.3590 Sedang 0.3333 Sedang Digunakan

10 0.2790 Valid 0.1795 Buruk 0.1410 Sukar Digunakan

11 0.1670

Tidak

Valid 0.1795 Buruk 0.2179 Sukar

Tidak Digunakan

12 0.1745

Tidak

Valid 0.1026 Buruk 0.1795 Sukar

Tidak Digunakan

13 0.2195 Valid 0.0769 Buruk 0.1154 Sukar Digunakan

14 0.1740

Tidak

Valid 0.1795 Buruk 0.2949 Sukar

Tidak Digunakan

15 0.4624 Valid 0.3846 Sedang 0.2179 Sukar Digunakan

16 0.2759 Valid 0.2308 Sedang 0.2179 Sukar Digunakan

17 0.0538

Tidak

Valid 0.1026 Buruk 0.3846 Sedang

Tidak Digunakan

18 0.0271

Tidak Valid

-0.0769

Sangat

Buruk 0.2179 Sukar

Tidak Digunakan

19 0.3038 Valid 0.1795 Buruk 0.4231 Sedang Digunakan


(24)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

0,5905 menurut Tabel 3.3 mengenai interpretasi reliabilitas bahwa nilai tersebut termasuk kedalam kategori cukup, yang dapat diartikan sebagai soal yang telah diujikan cukup ajeg bila ingin diujikan kembali secara berulang dengan siswa berbeda.

Dapat dilihat pula pada Tabel 3.6 terdapat 8 soal yang tidak valid, yakni nomor 3, 5, 7, 11, 12, 14, 17 dan 18. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat beberapa hal yang kurang mampu untuk mengukur apa yang akan diteliti, setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing kedelapan soal tersebut sebaiknya tidak digunakan.

Berdasarkan Tabel 3.6 tersebut bahwa daya pembeda pada 20 soal masih jauh dari yang diharapkan, ada 1 soal yang dikategorikan dengan daya pembeda yang baik, yakni nomor 1, 5 soal kategori sedang yakni nomor 2, 9, 15-16 dan 20, 13 soal kategori buruk yakni nomor 3-8, 10-14, 17 dan 19, dan terdapat 1 soal yang dikategorikan sangat buruk yakni nomor 18. Soal tersebut masih sulit membedakan kelompok siswa yang pandai dan kelompok siswa yang kurang pandai.

Berdasarkan Tabel 3.6 untuk tingkat kesukaran dengan jumlah 20 soal terdapat 15 soal yang sukar sedangkan sisanya adalah sedang. 15 soal yang sukar adalah nomor 2-3, 5-8, 10-16, 18 dan 20. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya siswa yang lupa akan konsep dan sebagian guru yang jarang menjelaskan mengenai konsep khususnya potensial listrik, medan listrik dan energi potensial listrik.

Merujuk pada Tabel 3.6 tentang rekapitulasi analisis uji instrumen, peneliti mengambil kesimpulan soal yang akan dijadikan untuk penelitian adalah sebanyak 12 soal yang terdiri dari 7 soal berasal dari Vatansever dan 5 soal berasal dari peneliti. Pada Tabel 2.5 mengenai penyelidikan miskonsepsi dengan menggunakan EPEPECT, pada tabel tersebut terdapat jawaban yang merupakan miskonsepsi ditiap-tiap konsepnya. Dari 7 soal yang digunakan peneliti terutama penggunaan EPEPECT mencakup 80% dari keseluruhan jawaban yang merupakan miskonsepsi siswa.

Analisis yang dilakukan yakni pada jawaban siswa dan tingkat keyakinan menjawab soal dengan menggunakan ketentuan dari Vatansever. Pada tesis


(25)

27

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Vatansever (2006, hlm. 39-40) menjelaskan, jika siswa menjawab benar atau salah dan siswa memilih tingkat keyaninan “Tidak Tahu” maka diberi kode 0 yang berarti tidak ada miskonsepsi. Jika siswa menjawab benar dan siswa memilih tingkat keyakinan “Yakin” maka diberi kode 0 juga yang mengindikasikan tidak ada miskonsepsi. Tetapi jika siswa menjawab dengan benar dan memilih tingkat keyakinan “Tidak Yakin” maka diberi kode 1 yang mengindikasikan terdapat miskonsepsi. Jika siswa menjawab salah dan memilih tingkat keyakinan “Tidak Yakin” maka diberi kode 2 yang mengindikasikan relatif terjadi miskonsepsi. Terahir, jika siswa menjawab salah dan memilih tingkat keyakinan “Yakin” maka diberi kode 3 yang mengindikasikan memiliki peluang besar terjadi miskonsepsi. Dari penjelasan tersebut dapat digambarkan melalui Tabel 3.7:

Tabel 3.7 Respons Siswa Terhadap Peluang Terjadinya Miskonsepsi Jawaban dan Respons Siswa

Terhadap Soal Kode

Peluang Terjadi Miskonsepsi Benar atau salah+Tidak Tahu,

atau

Benar+Yakin

0 no existing misconception

Benar+Tidak Yakin 1 existing misconception

Salah+Tidak Yakin 2 relatively greater

misconception

Salah+Yakin 3 greatest possible

misconception

Setelah semua data dimasukkan (jawaban+respons siswa) dan diberi kode sesuai kriteria pada tabel 3.7, maka peneliti menjumlahkannya satu persatu. Akan tetapi, jika dilihat dari jumlah soal yang terdapat pada thesis Vatansever (2006, hlm. 39) sebanyak 10 soal dan memiliki rentang miskonsepsi dari 0 sampai 30, maka harus ada konversi nilai untuk menghitung tingkat miskonsepsi 12 soal. Berdasarkan hasil uji instrumen dan konsultasi dengan dosen pembimbing yang digunakan untuk penelitian sebanyak 12 soal. Untuk perhitungan mencari tingkat miskonsepsi terdapat pada bab sebelumnya, akan tetapi untuk lebih jelasnya dapat dilakukan sebagai berikut,


(26)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Gambar 3.2 Konversi Skala Vatansever

Ambil batas maksimal dari 10 soal dan 12 soal, kemudian bandingkan dan dikali dengan jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari. Sehingga menjadi:

(persamaan 3.5)

atau dapat disederhanakan menjadi

dimana:

N = jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari.

Dengan perhitungan tersebut, akan mempermudah untuk menyetarakan nilai 12 soal dengan 10 soal yang telah ditetapkan oleh Vatansever.

H. Definisi Operasional 1. Tingkat Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah penafsiran terhadap suatu konsep yang bertentangan dengan para ahli atau pakar yang ahli dibidang tersebut. Miskonsepsi yang akan diteliti yakni berkaitan dengan materi listrik statis mencakup konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Maksud dari tingkat miskonsepsi adalah melihat tinggi atau rendahnya siswa yang mengalami miskonsepsi berdasarkan ketetapan dari Vatansever. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang disebut EPEPECT. Pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi

0 0


(27)

29

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

adalah mengacu pada perhitungan yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni dengan mengkombinasikan jawaban benar atau salah dengan tingkat keyakinan yang dipilih oleh responden.

2. Adaptasi Instrumen EPEPECT

EPEPECT sendiri kepanjangan dari Electric Potential and Electric Potential Energy Concept Test. Adaptasi instrumen EPEPECT merupakan adaptasi instrumen yang berupa pilihan ganda mencakup konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik, instrumen tersebut bertujuan untuk membedakan responden yang benar-benar mengalami miskonsepsi (greatest possible misconception) atau sekedar menebak (luck of knowledge). Selain itu instrumen tersebut dapat mengukur tingkat miskonsepsi responden. Maksud dari adaptasi adalah menterjemahan ke dalam Bahasa Indonesia, menambahkan pilihan jawaban pada format aslinya, dan menambahkan 10 soal yang setara dengan EPEPECT dengan tujuan menggali miskonsepsi pada konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik.


(28)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di empat sekolah Madrasah Aliyah yang terdapat di Kabupaten/Kota Cirebon mengenai “Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik dan Energi Potensial Listrik dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen EPEPECT didapat kesimpulan, jumlah siswa yang mengalai miskonsepsi pada masing-masing konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik adalah sebagai berikut, untuk konsep medan listrik sebanyak 53 siswa atau sekitar 32% siswa, sedangkan siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep potensial listrik sebanyak 58 siswa atau sekitar 35% siswa dan sebanyak 49 siswa atau sekitar 30% siswa mengalami miskonsepsi pada konsep energi potensial listrik. Kategori yang dikatakan miskonsepsi adalah pada kategori greatest possible misconception

Tingkat miskonsepsi siswa untuk soal yang diujikan mencakup konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik terdapat pada rentang 3 hingga 24. Sekitar 44% siswa termasuk kedalam miskonsepsi rendah (low misconception), sedangkan sebanyak 56% siswa termasuk kedalam tingkat miskonsepsi tinggi (high misconception).

B. Implikasi

Implikasi dalam penelitian ini adalah dapat ditujukan kepada pengguna hasil penelitian tentang miskonsepsi siswa pada konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik yang dapat dijadikan bahan rujukan khususnya diagnosa awal terkait besarnya persentase miskonsepsi siswa pada konsep tersebut. Langkah awal menentukan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik.


(29)

38

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

C. Rekomendasi

Terdapat beberapa rekomendasi yang peneliti ingin sampaikan terhadap penelitian yang telah dilakukan mengenai “Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik dan Energi Potensial Listrik dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen EPEPECT’ yaitu,

1. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat miskonsepsi dialami siswa tinggi yakni sebesar 24, dalam hal ini siswa masih kesulitan memahami sebuah konsep terutama tentang kelistrikan sehingga terjadi miskonsepsi, sebaiknya siswa diberi porsi lebih untuk mendapatkan konsep yang berkaitan dengan ilmu pasti khususnya fisika, dengan demikian siswa dapat benar-benar memahami ide dasar (konsep) sehingga tidak merasa kesulitan lagi untuk mempelajari fisika

2. Sebaiknya setelah dapat mengidentifikasi tingkat miskonsepsi siswa, pengajar/guru memperbaiki miskonsepsi yang terjadi agar tidak terulang kembali dan dibawa sampai ke jenjang yang lebih tinggi

3. Sebaiknya pengajar/guru lebih berhati-hati dalam menyampaikan konsep, jika konsep yang didapat siswa sesuai dengan pemikiran para ahli maka siswa tidak akan lagi salah mengartikan atau memahami konsep (miskonsepsi).


(30)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

DAFTAR PUSTAKA

Allain, R. (2001). Investigating the relationship between student difficulties with the concept of electric potential and the concept of rate of change.

(Disertasi). Tersedia:

http://www.ncsu.edu/per/Articles/AllainDissertation.pdf [12 Oktober 2014]

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Cresswell, John W. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kocakulah, M.S. dan Kural M. (2010). Investigation of conceptual change about double-slit interference in secondary school physics. International Journal of Environmental & Science Education, 5(4), hlm. 435-460.

Panggabean, L. P. (2001). Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusilowati, A. (2006). Profil kesulitan belajar fisika pokok bahasan kelistrikan siswa SMA di Kota Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2), hlm. 100-106

Setiyawan, R. T., Sutarto & Subiki. (2012). Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika dengan metode demonstrasi yang dilengkapi media lingkungan pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 13 Jember. Jurnal Pembelajaran Fisika, 1(2), hlm. 206-211

Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA.


(31)

40

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta : Grasindo.

Tipler. P. A. (2001). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

Van den Berg, E. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

Vatansever, O. (2006). Effectiveness of conceptual change instruction on overcoming students’ misconceptions of electric field, electric potential and electric potential energy at tenth grade level. (Tesis). Tersedia : http://etd.lib.metu.edu.tr/upload/12607920/index.pdf [10 Juni 2014]


(1)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Konversi Skala Vatansever

Ambil batas maksimal dari 10 soal dan 12 soal, kemudian bandingkan dan dikali dengan jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari. Sehingga menjadi:

(persamaan 3.5)

atau dapat disederhanakan menjadi

dimana:

N = jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari.

Dengan perhitungan tersebut, akan mempermudah untuk menyetarakan nilai 12 soal dengan 10 soal yang telah ditetapkan oleh Vatansever.

H. Definisi Operasional 1. Tingkat Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah penafsiran terhadap suatu konsep yang bertentangan dengan para ahli atau pakar yang ahli dibidang tersebut. Miskonsepsi yang akan diteliti yakni berkaitan dengan materi listrik statis mencakup konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Maksud dari tingkat miskonsepsi adalah melihat tinggi atau rendahnya siswa yang mengalami miskonsepsi berdasarkan ketetapan dari Vatansever. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang disebut EPEPECT. Pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi

0 0


(2)

29

adalah mengacu pada perhitungan yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni dengan mengkombinasikan jawaban benar atau salah dengan tingkat keyakinan yang dipilih oleh responden.

2. Adaptasi Instrumen EPEPECT

EPEPECT sendiri kepanjangan dari Electric Potential and Electric Potential Energy Concept Test. Adaptasi instrumen EPEPECT merupakan

adaptasi instrumen yang berupa pilihan ganda mencakup konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik, instrumen tersebut bertujuan untuk membedakan responden yang benar-benar mengalami miskonsepsi (greatest possible misconception) atau sekedar menebak (luck

of knowledge). Selain itu instrumen tersebut dapat mengukur tingkat

miskonsepsi responden. Maksud dari adaptasi adalah menterjemahan ke dalam Bahasa Indonesia, menambahkan pilihan jawaban pada format aslinya, dan menambahkan 10 soal yang setara dengan EPEPECT dengan tujuan menggali miskonsepsi pada konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik.


(3)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di empat sekolah Madrasah Aliyah yang terdapat di Kabupaten/Kota Cirebon mengenai “Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik dan Energi Potensial Listrik dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen EPEPECT didapat kesimpulan, jumlah siswa yang

mengalai miskonsepsi pada masing-masing konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik adalah sebagai berikut, untuk konsep medan listrik sebanyak 53 siswa atau sekitar 32% siswa, sedangkan siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep potensial listrik sebanyak 58 siswa atau sekitar 35% siswa dan sebanyak 49 siswa atau sekitar 30% siswa mengalami miskonsepsi pada konsep energi potensial listrik. Kategori yang dikatakan miskonsepsi adalah pada kategori greatest possible misconception

Tingkat miskonsepsi siswa untuk soal yang diujikan mencakup konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik terdapat pada rentang 3 hingga 24. Sekitar 44% siswa termasuk kedalam miskonsepsi rendah (low misconception), sedangkan sebanyak 56% siswa termasuk kedalam tingkat miskonsepsi tinggi (high misconception).

B. Implikasi

Implikasi dalam penelitian ini adalah dapat ditujukan kepada pengguna hasil penelitian tentang miskonsepsi siswa pada konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik yang dapat dijadikan bahan rujukan khususnya diagnosa awal terkait besarnya persentase miskonsepsi siswa pada konsep tersebut. Langkah awal menentukan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik.


(4)

38

C. Rekomendasi

Terdapat beberapa rekomendasi yang peneliti ingin sampaikan terhadap penelitian yang telah dilakukan mengenai “Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Madrasah Aliyah (MA) Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik dan Energi Potensial Listrik dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen EPEPECT’ yaitu,

1. Berdasarkan hasil penelitian, tingkat miskonsepsi dialami siswa tinggi yakni sebesar 24, dalam hal ini siswa masih kesulitan memahami sebuah konsep terutama tentang kelistrikan sehingga terjadi miskonsepsi, sebaiknya siswa diberi porsi lebih untuk mendapatkan konsep yang berkaitan dengan ilmu pasti khususnya fisika, dengan demikian siswa dapat benar-benar memahami ide dasar (konsep) sehingga tidak merasa kesulitan lagi untuk mempelajari fisika

2. Sebaiknya setelah dapat mengidentifikasi tingkat miskonsepsi siswa, pengajar/guru memperbaiki miskonsepsi yang terjadi agar tidak terulang kembali dan dibawa sampai ke jenjang yang lebih tinggi

3. Sebaiknya pengajar/guru lebih berhati-hati dalam menyampaikan konsep, jika konsep yang didapat siswa sesuai dengan pemikiran para ahli maka siswa tidak akan lagi salah mengartikan atau memahami konsep (miskonsepsi).


(5)

Mohammad Iqbal, 2015

Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Allain, R. (2001). Investigating the relationship between student difficulties with the concept of electric potential and the concept of rate of change.

(Disertasi). Tersedia:

http://www.ncsu.edu/per/Articles/AllainDissertation.pdf [12 Oktober 2014]

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Cresswell, John W. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kocakulah, M.S. dan Kural M. (2010). Investigation of conceptual change about double-slit interference in secondary school physics. International Journal

of Environmental & Science Education, 5(4), hlm. 435-460.

Panggabean, L. P. (2001). Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Rusilowati, A. (2006). Profil kesulitan belajar fisika pokok bahasan kelistrikan siswa SMA di Kota Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2), hlm. 100-106

Setiyawan, R. T., Sutarto & Subiki. (2012). Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika dengan metode demonstrasi yang dilengkapi media lingkungan pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 13 Jember. Jurnal

Pembelajaran Fisika, 1(2), hlm. 206-211

Sudijono, A. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA.


(6)

40

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan

Fisika. Jakarta : Grasindo.

Tipler. P. A. (2001). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

Van den Berg, E. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

Vatansever, O. (2006). Effectiveness of conceptual change instruction on overcoming students’ misconceptions of electric field, electric potential and electric potential energy at tenth grade level. (Tesis). Tersedia : http://etd.lib.metu.edu.tr/upload/12607920/index.pdf [10 Juni 2014]