Tabel 3.5 Rekapitulasi Validitas Item Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik
Butir Soal
r hitung r table
Validitas
1 0.605
0.361 Valid
2 -0.005
0.361 Tidak Valid
3 0.565
0.361 Valid
4 -0.012
0.361 Tidak Valid
5 -0.374
0.361 Tidak Valid
6 0.458
0.361 Valid
7 0.793
0.361 Valid
8 0.622
0.361 Valid
9 0.837
0.361 Valid
10 0.636
0.361 Valid
11 0.740
0.361 Valid
12 0.055
0.361 Tidak Valid
13 0.400
0.361 Valid
14 0.046
0.361 Tidak Valid
15 0.453
0.361 Valid
16 0.460
0.361 Valid
17 0.756
0.361 Valid
18 0.670
0.361 Valid
19 0.612
0.361 Valid
20 0.379
0.361 Valid
3.2.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran Nana Syaodih, 2012: 229. Selanjutnya Joko Sulistyo 2012: 46
mengatakan bahwa uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alatukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Menurut Kusnendi 2008: 96 koefisien alpha Cronbach merupakan
statisitk uji yang paling umum digunakan para peneliti untuk menguji reliabilitas suatu alat tes. Dilihat menurut statistik alpha Cronbach, suatu alat
tes diindikasikan memiliki reliabilitas yang memadai jika koefesien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70. Adapun rumusnya adalah
sebagai berikut: r =
n n 1
x 1 ∑S
i
2
S
t
2
Keterangan: r
= Koefisien realibilitas n
= Jumlah soal S
1 2
= Variansi skor soal tertentu soal ke 1 ΣS
i 2
= Jumlah varians skor seluruh soal menurut skor soal tertentu S
t 2
= Varians skor seluruh soal menurut skor peserta didik perorangan
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas
0,90 r ≤1,00 Sangat tinggi
0,70 r ≤ 0,90 Tinggi
0,40 r ≤ 0,70 Sedang
0,20 r ≤ 0,40 Rendah
r ≤ 0,20 Sangat rendah
Datadiujireabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha menggunakan
SPSS versi 21.0 Adapun hasil pengolahan data untuk uji reabilitas disajikan pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Reliability Statistics
Sumber: Lampiran Berdasarkan tabel 3.7 di atas menunjukkan bahwa koefisien reabilitas alat
tes kemampuan berpikir kritis pada kompetensi dasar elastisitas permintaan dan penawaran sebesar 0.847, sedangkan nilai r kitis uji 2 sisi pada signifikasi 5
Cronbachs Alpha N of Items
,847 20
0,05 dengan N=20 didapat sebesar 0.445. Maka dapat disimpulkan bahwa butir- butir alat tes tersebut reliabel dengan kategori tinggi.
3.2.4.3 Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reabilitas adalah adanya keseimbangan dari
tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proposional. Tingkat
kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab, bukan dilihat dari sudut guru sabagai pembuat soal Nana Sudjana,
2012:135. Selanjutnya, Nana Sudjana 2012:137 mengatakan cara melakukan
analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : I
= indeks kesulitan untuk setiap butir soal B
= banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N
= banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh makin
sulit soal tersebut Sundayana,2010: 78, kriteria indeks kesulitan soal itu adalah :
Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks TK Klasifikasi
TK = 0.00 Terlalu Sukar
0.00 TK ≤ 0.30 Sukar
0.30 TK ≤ 0.70 Sedang
0.70 TK 1.00 Mudah
TK = 1.00 TerlaluMudah
Tingkat kesukaran butir soal item merupakan rasio antar penjawab item dengan benar dan banyaknya penjawab item. Tingkat kesukaran
merupakan suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah terlalu
mudah, mudah, sedang, sukar dan terlalu sukar. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = Keterangan:
P = IndeksKesukaran
B = Banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar J
s
= Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Skor tes kemampuan berpikir kritis peserta didikberbentuk pilihan
gandadengan skor terkecil 0 dan skor terbesar adalah 3. Selanjutnya jika jawaban yang benar dihitung 3 dan jawaban yang salah dihitung 0.
Perhitungan tingkat kesulitan soal alat tes kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Berdasarkan
hasil perhitungan tingkat kesukaran 20butir soal tes kemampuan berpikir kritis peserta didik terdapat 2 soal dengan kategori sukar, 19 soal dengan kategori
sedang, 1 soal dengan kategori mudah, 3 soal dengan kategori terlalu mudah. Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal menggunakan program aplikasi
Microsoft Excel 2010 dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran Butir Soal
No Jumlah
Jawaban Benar Indeks Tingkat
Kesukaran Klasifikasi
1 46
0.613 Sedang
2 73
0.973 Mudah
3 52
0.693 Sedang
4 58
0.773 Mudah
5 64
0.746 Mudah
6 51
0.68 Sedang
7 52
0.693 Sedang
8 50
0.667 Sedang
9 52
0.693 Sedang
10 49
0.653 Sedang
11 50
0.667 Sedang
12 56
0.867 Mudah
13 14
0.186 Sukar
14 48
0.706 Mudah
15 44
0.36 Sedang
16 45
0.6 Sedang
17 27
0.586 Sedang
18 51
0.68 Sedang
19 53
0.59 Sedang
20 37
0.64 Sedang
3.2.4.4 Daya Pembeda