Faktor Keamanan Terhadap Kegagalan Daya Dukung Tanah Dasar

5.2.3 Faktor Keamanan Terhadap Kegagalan Daya Dukung Tanah Dasar

Daya dukung tanah dasar harus dicek untuk memastikan apakah beban vertikal yang bekerja akibat berat dinding dan surcharge tidak berlebihan. Faktor Keamanan FS yang biasanya dipakai untuk tipe kegagalan ini adalah 2.0. Faktor Keamanan ini lebih rendah dari yang dipakai untuk dinding penahan konvensional karena sifat fleksibel yang dimiliki oleh dinding penahan bertulang dan kemampuannya untuk berfungsi maksimal bahkan setelah menerima differential settlement penurunan tak seragam yang cukup besar. Nilai-nilai faktor daya dukung pondasi dari usulan-usulan Meyerhoff 1963, Brinch Hansen 1961 dan Vesic 1973 dituliskan dalam tabel berikut : ø ° Meyerhoff 1963 Hansen 1961 Vesic 1973 Nc Nq Nγ Nc Nq Nγ Nc Nq Nγ 5.14 1.00 0.00 5.14 1.00 0.00 5.14 1.00 0.00 1 5.38 1.09 0.00 5.38 1.09 0.00 5.38 1.09 0.07 2 5.63 1.20 0.01 5.63 1.20 0.01 5.63 1.20 0.15 3 5.90 1.31 0.02 5.90 1.31 0.02 5.90 1.31 0.24 4 6.19 1.43 0.04 6.19 1.43 0.05 6.19 1.43 0.34 5 6.49 1.57 0.07 6.49 1.57 0.07 6.49 1.57 0.45 6 6.81 1.72 0.11 6.81 1.72 0.11 6.81 1.72 0.57 7 7.16 1.88 0.15 7.16 1.88 0.16 7.16 1.88 0.71 8 7.53 2.06 0.21 7.53 2.06 0.22 7.53 2.06 0.86 9 7.92 2.25 0.28 7.92 2.25 0.30 7.92 2.25 1.03 10 8.34 2.47 0.37 8.34 2.47 0.39 8.34 2.47 1.22 11 8.80 2.71 0.47 8.80 2.71 0.50 8.80 2.71 1.44 12 9.28 2.97 0.60 9.28 2.97 0.63 9.28 2.97 1.69 13 9.81 3.26 0.74 9.81 3.26 0.78 9.81 3.26 1.97 14 10.37 3.59 0.92 10.37 3.59 0.97 10.37 3.59 2.29 15 10.98 3.94 1.13 10.98 3.94 1.18 10.98 3.94 2.65 16 11.63 4.34 1.37 11.63 4.34 1.43 11.63 4.34 3.06 17 12.34 4.77 1.66 12.34 4.77 1.73 12.34 4.77 3.53 18 13.10 5.26 2.00 13.10 5.26 2.08 13.10 5.26 4.07 19 13.93 5.80 2.40 13.93 5.80 2.48 13.93 5.80 4.68 20 14.83 6.40 2.87 14.83 6.40 2.95 14.83 6.40 5.39 Universitas Sumatera Utara 21 15.81 7.07 3.42 15.81 7.07 3.50 15.81 7.07 6.20 22 16.88 7.82 4.07 16.88 7.82 4.13 16.88 7.82 7.13 23 18.05 8.66 4.82 18.05 8.66 4.88 18.05 8.66 8.20 24 19.32 9.60 5.72 19.32 9.60 5.75 19.32 9.60 9.44 25 20.72 10.66 6.77 20.72 10.66 6.76 20.72 10.66 10.88 26 22.25 11.85 8.00 22.25 11.85 7.94 22.25 11.85 12.54 27 23.94 13.20 9.46 23.94 13.20 9.32 23.94 13.20 14.47 28 25.80 14.72 11.19 25.80 14.72 10.94 25.80 14.72 16.72 29 27.86 16.44 13.24 27.86 16.44 12.84 27.86 16.44 19.34 30 30.14 18.40 15.67 30.14 18.40 15.07 30.14 18.40 22.40 31 32.67 20.63 18.56 32.67 20.63 17.69 32.67 20.63 25.99 32 35.49 23.18 22.02 35.49 23.18 20.79 35.49 23.18 30.21 33 38.34 26.09 26.17 38.34 26.09 24.44 38.34 26.09 35.19 34 42.16 29.44 31.15 42.16 29.44 28.77 42.16 29.44 41.06 35 46.12 33.30 37.15 46.12 33.30 33.92 46.12 33.30 48.03 36 50.59 37.75 44.43 50.59 37.75 40.05 50.59 37.75 56.31 37 55.63 42.92 53.27 55.63 42.92 47.38 55.63 42.92 66.19 38 61.35 48.93 64.07 61.35 48.93 56.17 61.35 48.93 78.02 39 67.87 55.96 77.33 67.87 55.96 66.76 67.87 55.96 92.25 40 75.31 64.20 93.69 75.31 64.20 79.54 75.31 64.20 109.41 41 83.86 73.90 113.99 83.86 73.90 95.05 83.86 73.90 130.21 42 93.71 85.37 139.32 93.71 85.37 113.96 93.71 85.37 155.54 43 105.11 99.01 171.14 105.11 99.01 137.10 105.11 99.01 186.53 44 118.37 115.31 211.41 118.37 115.31 165.58 118.37 115.31 224.63 45 133.87 134.87 262.74 133.87 134.87 200.81 133.87 134.87 271.75 46 152.10 158.50 328.73 152.10 158.50 244.65 152.10 158.50 330.34 47 173.64 187.21 414.33 173.64 187.21 299.52 173.64 187.21 403.65 48 199.26 222.30 526.45 199.26 222.30 368.67 199.26 222.30 496.00 49 229.92 265.50 674.92 229.92 265.50 456.40 229.92 265.50 613.14 50 266.88 319.06 873.86 266.88 319.06 568.57 266.88 319.06 762.86 Tabel 5.1 Faktor-faktor daya dukung Meyerhoff 1963, Brinch Hansen 1961, dan Vesic 1973 Eksentrisitas, e, dicari dengan mengatur jumlah momen di sekitar garis tengah massa tanah yang bertulang agar sama dengan nol. Untuk kondisi pembebanan seperti yang terlihat pada Gambar 5.2, e adalah : 5.11 Universitas Sumatera Utara dimana : R v = Reaksi vertikal jika terdapat beban blok beton di muka dinding penahan, maka dimasukkan ke dalam perhitungan reaksi vertikal P E = resultan tekanan tanah horisontal akibat tanah bertulang pada dinding penahan = P q = resultan tekanan tanah horisontal akibat beban surcharge. = K a = tan 2 45°-ø2 Eksentrisitas, e, harus lebih kecil dari 16 x panjang tulangan, L ketika memakai distribusi tegangan Meyerhoff. Untuk eksentrisitas yang lebih besar, tegangan dukung meningkat dengan cepat, dengan luasan persinggungan efektif yang lebih kecil L – 2e, membuat asumsi Meyerhoff tentang distribusi tegangan seragam lebih masuk akal. Tegangan vertikal di bawah dinding penahan kemudian diasumsikan bereaksi di sepanjang L – 2e. Besarnya tegangan dukung tanah pondasi dicari dengan membagi reaksi vertikal dengan panjang dinding yang telah direduksi. 5.12 Universitas Sumatera Utara Faktor Keamanan FS terhadap kegagalan daya dukung tanah adalah : 5.13 dimana : q ult = daya dukung ultimit Daya dukung ultimit tanah dasar dapat dihitung dengan menggunakan Metode Vesic. Vesic menyarankan penggunaan faktor-faktor kapasitas daya dukung yang diperoleh dari beberapa peneliti yang telah dirangkum sesuai dengan prinsip superposisi. Diperoleh persamaan daya dukung ultimate untuk pondasi memanjang: 5.14 Persamaan daya dukung Vesic yang selengkapnya memasukkan pengaruh- pengaruh seperti kedalaman, bentuk pondasi, kemiringan dan eksentrisitas beban, kemiringan dasar dan kemiringan permukaan. = s c d c i c b c g c c N c + s q d q i q b q g q p o N q + s γ d γ i γ b γ g γ 0.5 B γ N γ 5.15 Berikut ini faktor-faktor daya dukung untuk masukan persamaan Vesic: Faktor Bentuk Pondasi Memanjang Pondasi Empat Persegi Panjang Pondasi Bujur Sangkar atau Lingkaran s c 1 1 + BLN q N c 1 + NqNc s q 1 1 + BL tan ø 1 + tan ø s γ 1 1 - BL ≥ 0.6 0.6 Tabel 5.2 Faktor bentuk pondasi oleh Vesic Universitas Sumatera Utara Faktor Bentuk Nilai Keterangan d c 1 + 0.4 DB Batasan : Bila DB 1, maka DB diganti dengan arc tan DB d q 1 + 2 DB tan ø 1-sin ø 2 d γ 1 Tabel 5.3 Faktor kedalaman pondasi Faktor Kemiringan Beban Nilai Keterangan i c i c ’ i q i γ ≥ 0 m = m B = m = m L = Jika inklinasi beban pada arah n dan membuat sudut θ n terhadap arah L pondasi, maka m n diperoleh dari m n = m L cos 2 θ n + m B sin 2 θ n Untuk ø 0 Untuk ø = 0 Untuk Untuk dasar horizontal Kemiringan beban searah lebar B Kemiringan searah panjang L H ≤ c a A’ + V tan δ Tabel 5.4 Faktor kemiringan beban Vesic, 1975 Universitas Sumatera Utara Faktor Kemiringan Dasar Nilai Keterangan b c b c ’ b q = b γ b q 1 – α tan ø 2 α dalam radian, ø dalam derajat Tabel 5.5 Faktor kemiringan dasar pondasi Faktor Kemiringan Permukaan Nilai Keterangan g c g c ’ g q = g γ i q 1 – α tan β 2 β dalam radian Batasan : β 45° dan β ø Tabel 5.6 Faktor kemiringan permukaan dimana : ø = sudut geser antara tanah dan dasar pondasi = sudut geser dalam tanah β = sudut lereng pendukung pondasi positif searah jarum jam Universitas Sumatera Utara α = sudut kemiringan dasar pondasi positif searah jarum jam D= kedalaman pondasi c a = faktor adhesi dikali c = adhesi antara tanah dan dasar pondasi V = R v = komponen beban vertikal H = R h = komponen beban horizontal Q u = komponen beban vertikal ultimit B = lebar pondasi L’, B’ = panjang efektif dan lebar efektif pondasi γ = berat isi tanah c = kohesi tanah dasar p o = D f γ = tekanan overburden di dasar pondasi s c , s q , s γ = faktor-faktor bentuk pondasi d c , d q , d γ = faktor-faktor kedalaman pondasi i c , i q , i γ = faktor-faktor kemiringan beban b c , b q , b γ = faktor-faktor kemiringan dasar pondasi g c , g q , g γ = faktor-faktor kemiringan permukaan pondasi Universitas Sumatera Utara N c , N q , N γ = faktor-faktor daya dukung Vesic

5.2.4 Faktor Keamanan Terhadap Kegagalan Stabilitas Global