Bila tekanan struktur pada tanah dasar dianggap membentuk distribusi trapesium :
Jadi dengan L = 6,024 m maka dinding memenuhi syarat terhadap stabilitas eksternal.
6.1.2 Stabilitas Internal
Dicoba spasi vertikal tulangan S
v
= 1 m. Jadi jumlah lapisan tulangan vertikal sebesar 7 meter : 1 meter = 7 lapis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.4 Gaya-gaya yang bekerja pada dinding penahan bertulang Dengan mengasumsikan bahwa distribusi tekanan tanah pada tanah adalah seragam
uniform, maka:
Dimana K sebesar :
Untuk tulangan yang berbentuk lembaran harga K = K
a
= 0,2709.
Universitas Sumatera Utara
Sudut gesek antara tanah dengan tulangan sebesar :
Gaya-gaya yang bekerja pada setiap tulangan :
1. Tulangan lapis pertama 1, dengan kedalaman z = 1 meter
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.5 Rencana Kedalaman Tulangan untuk Lapis 1 Tahap Perhitungan :
a.
b. = 0,2709
34,6752 kNm
2
c. = 9,3935 kN
d.
e. Faktor keamanan terhadap tercabutnya tulangan:
Universitas Sumatera Utara
f. Faktor keamanan terhadap putusnya tulangan:
Maka :
Dari tabel 6 pada lampiran, maka pada tulangan lapis pertama 1 pada z = 1 meter
diberikan geogrid tipe TENAX TT 045 SAMP dengan T
i
= 45 kNm. Cek :
Ok
2. Tulangan lapis kedua 2, dengan kedalaman z = 2 meter
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.6 Rencana Kedalaman Tulangan untuk Lapis 2 Tahap Perhitungan :
a.
b. = 0,2709
39,5514 kNm
2
c. = 10,714 kN
d.
e. Faktor keamanan terhadap tercabutnya tulangan:
Universitas Sumatera Utara
f. Faktor keamanan terhadap putusnya tulangan:
Maka :
Dari tabel 6 pada lampiran, maka pada tulangan lapis kedua 2 pada z = 2 meter
diberikan geogrid tipe TENAX TT 045 SAMP dengan T
i
= 45 kNm. Cek :
Ok
3. Tulangan lapis ketiga 3, dengan kedalaman z =3 meter
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6.7 Rencana Kedalaman Tulangan untuk Lapis 3 Tahap Perhitungan :
a.
b. = 0,2709
44,4276 kNm
2
c. = 12,035 kN
d.
e. Faktor keamanan terhadap tercabutnya tulangan:
Universitas Sumatera Utara
f. Faktor keamanan terhadap putusnya tulangan:
Maka :
Dari tabel 6 pada lampiran, maka pada tulangan lapis ketiga 3 pada z = 3 meter
diberikan geogrid tipe TENAX TT 045 SAMP dengan T
i
= 45 kNm. Cek :
Ok
Universitas Sumatera Utara
4. Tulangan lapis keempat 4, dengan kedalaman z =4 meter
Gambar 6.8 Rencana Kedalaman Tulangan untuk Lapis 4 Tahap Perhitungan :
a.
b. = 0,2709
49,3038 kNm
2
c. = 13,356 kN
d.
Universitas Sumatera Utara
e. Faktor keamanan terhadap tercabutnya tulangan:
f. Faktor keamanan terhadap putusnya tulangan:
Maka :
Dari tabel 6 pada lampiran, maka pada tulangan lapis ketiga 3 pada z = 3 meter
diberikan geogrid tipe TENAX TT 045 SAMP dengan T
i
= 45 kNm. Cek :
Ok
Universitas Sumatera Utara
5. Tulangan lapis kelima 5, dengan kedalaman z =5 meter
Gambar 6.9 Rencana Kedalaman Tulangan untuk Lapis 5 Tahap Perhitungan :
a.
b. = 0,2709
54,18 kNm
2
c. = 14,677 kN
d.
Universitas Sumatera Utara
e. Faktor keamanan terhadap tercabutnya tulangan:
f. Faktor keamanan terhadap putusnya tulangan:
Maka :
Dari tabel 6 pada lampiran, maka pada tulangan lapis kelima 5 pada z = 5 meter
diberikan geogrid tipe TENAX TT 045 SAMP dengan T
i
= 45 kNm. Cek :
Ok
Universitas Sumatera Utara
6. Tulangan lapis keenam 6, dengan kedalaman z =6 meter
Gambar 6.10 Rencana Kedalaman Tulangan untuk Lapis 6 Tahap Perhitungan :
a.
b. = 0,2709
59,056 kNm
2
c. = 15,998 kN
d.
Universitas Sumatera Utara
e. Faktor keamanan terhadap tercabutnya tulangan:
f. Faktor keamanan terhadap putusnya tulangan:
Maka :
Dari tabel 6 pada lampiran, maka pada tulangan lapis keenam 6 pada z = 6 meter
diberikan geogrid tipe TENAX TT 060 SAMP dengan T
i
= 60 kNm. Cek :
Ok
Universitas Sumatera Utara
7. Tulangan lapis keenam 7, dengan kedalaman z =7 meter
Gambar 6.11 Rencana Kedalaman Tulangan untuk Lapis 7 Tahap Perhitungan :
a.
b. = 0,2709
63,932 kNm
2
c. = 17,319 kN
d.
Universitas Sumatera Utara
e. Faktor keamanan terhadap tercabutnya tulangan:
f. Faktor keamanan terhadap putusnya tulangan:
Maka :
Dari tabel 6 pada lampiran, maka pada tulangan lapis ketujuh 7 pada z = 7 meter
diberikan geogrid tipe TENAX TT 060 SAMP dengan T
i
= 60 kNm. Cek :
Ok
Universitas Sumatera Utara
6.1.3 Faktor Keamanan Terhadap Kegagalan Stabilitas Global