Tabel 4.7 Analisis Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami dengan
Tingkat Pemanfaatan Posyandu
4.6 Pemeriksaan Interaksi
Hasil pemeriksaan interaksi Lampiran 9 menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antar variabel independen utama dan confounding. Karena tidak ada
interaksi, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan confounding.
4.7 Pemeriksaan
Counfounding
Hasil pemeriksaan confounding Lampiran 11 menunjukkan bahwa variabel yang benar-benar merupakan confounding terhadap tingkat pemanfaatan posyandu
adalah jumlah balita dan pendidikan, sehingga model akhir terpilih dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.
Variabel B
Wald
j
p OR
95 CI Lower
Upper
Constanta -2,415
7,076 0,008 Constanta
1 -0,780
0,773 0,379 Pengetahuan X
X
1 1
-0,541 1,388
0,239 0,58
0,24 1,43
Dukungan suami X X
2 2
-1,515 7,293
0,007 0,22
0,07 0,66
Balita X X
6 6
-1,525 4,967
0,026 0,22
0,06 0,83
Pendidikan X
4
X
4
2,628 9,784
0,002 13,85
2,67 71,89
X
4
3,388 1
14,249 0,001 29,61 5,10
171,76
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Analisis Pemeriksaan Confounding Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Suami dengan Tingkat Pemanfaatan Posyandu
Uji kesesuaian statistik dengan menggunakan nilai pseudo R-Square = 0,292 Nagelkerke menunjukkan bahwa pengetahuan dukungan suami, pendidikan, dan
jumlah balita mampu menjelaskan varians tingkat pemanfaatan posyandu sebesar 29,2 sedangkan 70,8 lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain seperti
perilaku petugas, persepsi ibu maupun suami, dukungan tokoh masyarakat, dan lain- lain.
Variabel B
Wald
j
p OR
95 CI Lower
Upper
Constanta -2,415
7,076 0,008 Constanta
1 -0,780
0,773 0,379 Pengetahuan X
1
X
1
-0,541 1,388
0,239 0,58
0,24 1,43
Dukungan suami X
2
X
2
-1,515 7,293
0,007 0,22
0,07 0,66
Pendidikan X
4
X
4
2,628 9,784
0,002 13,85
2,67 71,89
X
4
Balita X 1
6
X
6
3,388 -1,525
14,249 4,967
0,123 0,026
29,61 0,22
5,10 0,06
171,76 0,83
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Perilaku sebagai hasil suatu proses perubahan, dipengaruhi oleh faktor predisposisi yaitu pengetahuan; fakor pendukung yaitu ketersediaan sarana; dan
faktor pendorong yaitu sikap kader. Perubahan perilaku ini juga diperkuat oleh adanya dukungan keluarga termasuk didalamnya adalah dukungan suami. Dengan
mengacu pada konsep tersebut, ternyata hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel independen pengetahuan dan dukungan suami secara bersama-sama dengan
melibatkan variabel confounding pendidikan, jumlah balita mampu menerangkan variasi perubahan pada variabel dependen tingkat pemanfaatan posyandu sebesar
29,2 sedangkan 70,8 lainnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
5.1 Hubungan Pengetahuan dengan Tingkat Pemanfaatan Posyandu
Pada analisis univariat didapatkan bahwa responden dengan pengetahuan baik
sebesar 32. Penelitian Thaha 1990 di Ujung Pandang mendapatkan hasil dimana
frekuensi ibu balita dengan pengetahuan baik sebesar 51,1. Penelitian Juarsa 2003 di Kabupaten Pandeglang mendapatkan bahwa frekuensi pengetahuan ibu balita
sebesar 56,3. Penelitian Yamin 2003 di Kota Sukabumi mendapatkan 63 ibu balita mempunyai pengetahuan baik.
Hasil analisis bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tingkat pemanfaatan posyandu p = 0,008. Tetapi analisis multivariat
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan
Universitas Sumatera Utara