Rumus ini dengan syarat utama n harus sejumlah bilangan bulat dan lebih besar dari nol, rumus ini dikenla juga dengan “Linier Congruential
Random Number Generator”. a. Apabila nilai c = 0 maka akan diperoleh rumus Multiplicative
Congruen. b. Beberapa syarat Mixed Conruential Generator menurut teorema
dari Hull dan Dobell pada tahun 1962 Averil M Law, 1991: 1. Pembagi umum yang terbesar dari c dan m adalah satu.
2. Jika q adalah bilangan prima dibagi oleh hanya dirinya sendiri dan 1 yang membagi m, maka q membagi 1.
Jika 4 membagi m, maka 4 dibagi a-1.
2.2. Uji Statistik
Terdapat beberapa alat uji statistik untuk menguji tingkat keacakan data dari urutan bilangan acak pseudorandom. Dari sekian banyak uji statistik yang ada, uji
statistik yang sering digunakan adalah statistic Chi-Square.
2.2.1 Uji Chi Square
Uji Square atau uji keselarasan goodness of fit pertama kali diperkenalkan oleh Kral Pearson pada tahun 1900 Sihono, 2001. Chi Square adalah teknik analisis
statistik untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara proporsi dan atau probabilitas subjek atau objek penelitian yang datanya telah dikategorikan
Bambang Soepeno,2002. Maksud dan tujuan dari pengujian dengan menggunakan uji Chi Square
adalah membandingkan antara fakta yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dan fakta yang didasarkan secara teoritis yang diharapkan. Hal ini sejalan
dengan konsep kenyataan yang sering terjadi, bahwa hasil observasi biasanya selalu tidak tepat dengan yang diharapkan tidak sesuai dengan yang direcanakan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan konsep dari teorinya sesuai dengan aturan-aturan teori kemungkinan atau teori probabilitasnya Andi Supangat, 2007.
Ada beberapa persyaratan dalam penggunaan teknik analisis Chi Square yang harus dipenuhi, di samping berpijak pada frekuensi data kategori yang
terpisah secara mutual excluve, persyaratan lain adalah sebagai berikut Bambang Soepeno, 2002:
1. Frekuensi tidak boleh kurang dari lima. Jika ini terjadi harus dikoreksi dengan Yates’s correction.
2. Jumlah frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan harus sama. 3. Dalam fungsinya sebagai pengujian hipotesis mengenai korelasi antara
variabel, Chi Square hanya dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidaknnya korelasi, bukan besar kecilnya korelasi.
Prosedur uji Chi-Square Ahmad Noer, 2004: 1. Pernyataan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif
Dalam uji keselarasan fungsi, hipotesis nolnya adalah populasi yang sedang dikaji memenuhi atau selaras dengan suatu pola distribusi
probabilitas yang ditentukan. Sedangkan hipotesis alternatifnya adalah populasi tidak memenuhi distribusi yang ditentukan tersebut.
2. Pemilihan Tingkat Kepentingan Level of Significance Biasanya digunakan tingkat kepentingan 0.01 atau 0.05.
3. Penentuan Distribusi Pengujian yang Digunakan Dalam uji yang digunakan adalah distribusi probabilitas Chi Square.
Nilai-nilai dari distribusi Chi Square telah disajikan dalam bentuk tabel terlampir, yang dapat ditentukan dengan mengetahui tiga hal:
• Tingkat kepentingan level of significance
• Derajat kebebasan fungsi : df = v = k-1, di mana k adalah
jumlah outcome atau observasi yang mungkin dalam sampel 4. Pendefinisian Daerah-daerah Penolakan atau Kritis
Daerah penerimaan dan penolakan dibatasi oleh nilai kritis .
5. Pernyataan Aturan Keputusan Decision Rule Tolak H
dan terima H
1
jika Chi Square hitung Chi Square tabel. Jika tidak demikian terima H
Universitas Sumatera Utara
6. Perhitungan Rasio Uji Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio uji nilai
adalah
Dengan catatan: = frekuensi sampel bilangan acak
= frekuensi harapan menurut pola distribusi seragam
7. Pengambilan Keputusan secara Statistik Jika nilai rasio uji berada didaerah penerimaan maka hipotesisi nol
diterima, sedangkan jika berada didaerah penolakan maka hipotesis nol ditolak.
2.3. Distribusi Seragam