Saran KESIMPULAN DAN SARAN
74
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman A., Dariah, Dan A. Mulyani. 2008. Strategi Dan Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Mendukung Pengadaan Pangan Nasional.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Jurnal Litbang Pertanian, 272-.
Adi Sarwanto dan Widyastuti. 2001. Meningkatkan Produksi Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta. 86 h.
Adiningsih J.S. dan M. Sudjadi. 1993. Peranan sistem bertanam lorong alley cropping dalam meningkatkan kesuburan tanah pada lahan kering
masam. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Agustina Asri R., Joko P., dan Marwoto. 1989. Produktivitas tanaman kedelai dan jagung pada lingkungan tumpangsari di lahan tegal. Buletin Palawija.
Amin Zuhri. 2007. Optimalisasi hasil tanaman kacang tanah dan jagung dalam tumpangsari melalui pengaturan baris tanam dan perompesan daun
jagung. Fakultas Pertanian Unijoyo. Jurnal embryo, 42-. Anny M., Hikmatullah, dan H. Subagyo. 2004. Karakteristik dan potensi tanah
masam lahan kering di Indonesia. hlm. 1−32. Dalam Prosiding
Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Astanto Kasno. 2005. Profil dan Perkembangan Teknik Produksi Kacang Tanah di Indonesia. Makalah Seminar. Seminar Rutin Puslitbang Tanaman Pangan
Bogor. Badan Pusat Statistik. 2015. Survei Pertanian : Produksi Kacang Tanah dan
Jagung di Indonesia Tahun 2013 – 2015. bps.go.id. diakses pada 1 juli
2015. _________________. 2016. Iklim : Data Ketinggian Tempat Dan Curah Hujan
Kabupaten Semarang Tahun 2014. Bps.go.id. diakses pada tanggal 28 juni 2016.
Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2010. Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Pangan Balai Penelitian
Tanaman Serealia. Maros. 118 hal. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. 2013. Jagung - Teknologi
Produksi dan Manajemen Usahatani. BPTP Jateng. Ungaran. Beets, W.C. 1982. Multiple Cropping and tropical Farming System. The Asian
Development Bank. Manila. 136p.
75
BPP Teknologi.
2015. Jagung.
Kantor Deputi
Menegristek Bidang
Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta.
____________. 2015. Kacang Tanah. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Jakarta. Buhaira. 2007. Respons Kacang Tanah dan Jagung Terhadap Beberapa
Pengaturan Jarak Tanam Jagung pada Sistem Tanam Tumpangsari. Fakultas pertanian universitas jambi. Jurnal agronomi 111-.
Didi A.S., Tini P., Diah S., dan Wiwik H. 2002. Teknologi pengelolaan bahan organik tanah. hlm. 183−238. Dalam Teknologi Pengelolaan Lahan
Kering Menuju Pertanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Elkawakib Syam’un dan Ambo Ala. 2010. Produksi Tanaman Jagung Pada Dua Jenis Pupuk Organik, Paket Pemupukan, dan Dosis Mikoriza Vesikular
Arbuskular MVA. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Jurnal Agrovivor 92:177-190.
Frey B and Schuepp H. 1992. Transfer of Symbiotically Fixed Nitrogen from Berseem Trifolium alexandrium L. to Maize via Vesicular-Arbuscular
Mychorrhizal Hyphae. New Phytol. 122 : 447-454. Fujita K, Ofusu-budu, and Ogata. 1992. Biological Nitrogen Fixation in Mixed
Legume-Cereal Croping Systems. Plant and Soil. 141 : 155-175. Kluwer Academic. Netherland.
Gardner, F. P., R. B. Dearce dan R. L. Michell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya terjemahan Herawati Susilo. UI Press. Jakarta. 428 hal.
Hary Sarsini. 2008. Pengaruh Pengolahan Tanah Dan Pupuk N Serta Pupuk Kandang Terhadap Serapan Ca, S Dan Kualitas Hasil Kacang Tanah
Arachis Hypogaea L. Pada Alfisols. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta.
McWilliams, D.A., D.R. Berglund, and G.J. Endres. 1999. Corn growth and management quick guide.www.ag.ndsu.edu
.
Mul Mulyani Sutejo. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukanya. Rineka Cipta. Jakarta. 177 hal.
Ofusu-budu K.G., Fujita K and Ogata S. 1990. Excretion of Ureid and Other Nitrogenous Compound by The Root System of Soybean at Different
Growth Stages. Plant and soil 128:135-142. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2001. Atlas Arahan
Tata Ruang Pertanian Indonesia Skala 1:1.000.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. 37 hlm.
76
Rao S. 1979. Chemichallycand Biogically Fixed Nitrogen Potentials and Prospecty. New Delhy. India.
Reeves M. 1990. The Role of VAM Fungi in Nitrogen Dynamics in Maize-Bean Intercrops. Plant and Soil 144 : 85-92.
Rohmanti Rahbaniyah. 1992. Petunjuk Praktikum Teknologi Benih. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.
Rubatzky, V. E, and M. Yamaguchi. 1997. World Vegetables: Princips, Production, and Nutritive Values. Thomson Publishing Inc. 292 p.
Sarman S. 2001. Kajian Tentang Kompetisi Tanaman Dalam Sistem Tumpangsari Di Lahan Kering. Jurnal Agronomi 51:41-46.
Soepardi H.G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian. Bogor. Bogor.
___________. 2001. Strategi Usaha Tani Agribisnis Berbasis Sumber Daya Lahan. hlm. 35− 52. Prosiding Nasional Pengelolaan Sumber Daya Lahan
dan Pupuk Buku I. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.
Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Balai penelitian tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang.
153 hal. Suwardi dan Roy Efendi. 2009. Efisiensi Penggunaan Pupuk N Pada Jagung
Komposit Menggunakan Bagan Warna Daun. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Prosiding Seminar Nasional Serealia.
Trustinah. 1993. Biologi Kacang Tanah. Hal 9-30. Dalam: A. Kasno, A. Winarto dan Sunardi Eds.. Kacang Tanah : Monograf Balittan Malang No 12.
Malang. Waego Hadi Nugroho. 1990. Statistical Analysis and Interpretation of
Intercropping Research. Faculty of Agriculture Brawijaya University, Malang.
77
LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian
Keterangan :
J : Jagung monokultur K : Kacang tanah monokultur
TS 1 : Tumpangsari jagung ditanam 2 minggu setelah tanam kacang tanah TS 2 : Tumpangsari kacang tanah ditanam 2 minggu setelah tanam jagung
TS 3 : Tumpangsari jagung dan kacang tanah ditanam bersamaan
Jarak antar petak dalam 1 blok 0,30 meter 30 cm dan jarak antar blok 0,6 meter 60 cm.
TS 1
J
TS 2
K K
TS 3
TS 1
J TS 2
K
J
TS 3
TS 3 TS 2
TS 1 Blok III
Blok I Blok II
78
Lampiran 2. Layout Penanaman dan Tanaman Sampel Mokultur Jagung
Keterangan : = Tanaman Jagung 75 cm x 40 cm
= Tanaman Sampel Jagung = Tanaman Korban Jagung
= Petak Hasil ukuran 1,5 m x 1,6 m Luas lahan = 4,0 meter x 3,0 meter = 12 meter
2
75 cm 3 m
40 c m
4 m
79
Lampiran 3. Layout Penanaman dan Tanaman Sampel Kc. Tanah Monokultur
Keterangan : = Tanaman Kacang Tanah 25 cm x 40 cm
= Tanaman Sampel Kacang Tanah = tanaman korban umur 3 dan 7 minggu
= Petak Hasil ukuran 1,5 m x 1,6 m Luas Lahan = 4,0 meter x 3 meter = 12 meter
2
3 m 4 m
40 c
m
25 cm
80
Lampiran 4. Layout Penanaman Dan Tanaman Sampel Sistem Tumpangsari Kacang Tanah Dan Jagung
Keterangan : = Tanaman Jagung 75 cm x 40 cm
= Tanaman Kacang Tanah 25 cm x 40 cm = Tanaman Sampel Jagung
= Tanaman Sampel Kacang tanah = tanaman korban jagung umur 3 dan 7 minggu
= tanaman korban kacng tanah umur 3 dan 7 minggu = Petak Hasil ukuran 1,5 m x 1,6 m
Luas lahan = 4,0 meter x 3,0 meter = 12 meter
2
75 cm 25 cm
40 c m
81
Lampiran 5. Perhitungan Pemupukan
Jarak tanam untuk tanaman jagung yaitu 75 cm x 40 cm dan untuk tanaman kacang tanah yaitu 25 cm x 40 cm, sehingga banyaknya jumlah tanaman dalam
luas lahan 4 meter x 3 meter 12 meter
2
: A.
Jagung
Jumlah tanaman =
a aha a a a a
=
2
x c
= tanaman 1.
Kebutuhan pupuk Nitrogen Kebutuhan pupuk Nitrogen tanaman jagung yaitu 175 kghektar setara dengan
380,43 kghektar pupuk Urea. Kebutuhan pupuk petak = 12 m
2
x 380,43 kg = 0,4565 kg = 456 gram 10000 m
2
Kebutuhan pupuk tanaman=
��� �� � �
= , ��� �� � �
Kebutuhan 13 Urea= 152 gram Kebutuhan 23 Urea= 304 gram
2. Kebutuhan pupuk Phospat
Kebutuhan pupuk Phospat tanaman jagung yaitu 100 kghektar setara dengan 277,78 kghektar pupuk SP36.
Kebutuhan pupuk petak = 12 m
2
x 277,78 kg = 0,333 kg = 333 gram 10000 m
2
Kebutuhan pupuk tanaman=
��� �� � �
= , ��� �� � � 3.
Kebutuhan pupuk Kalium Kebutuhan pupuk Kalium tanaman jagung yaitu 100 kghektar setara dengan
166,67 kghektar pupuk KCL. Kebutuhan pupuk petak = 12 m
2
x 166,67 kg = 0,200 kg = 200 gram 10000 m
2
Kebutuhan pupuk tanaman=
��� �� � �
= ��� �� � � 4.
Kebutuhan Bahan Organik
82
Kebutuhan Bahan Organik tanaman jagung yaitu 20 tonhektar. Kebutuhan pupuk petak = 12 m
2
x 20.000 kg = 24 kg = 24.000 gram 10000 m
2
Kebutuhan BO tanaman=
. ���
�� � �
= ��� �� � �