Klasifikasi Proses Manufakturing Plastik Injection Moulding

16 Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena, antar lain: sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember. Polistirena dapat dibentuk menjadi berbagai macam variasi produk dengan beberapa cara, antara lain:  Injection molding  Ekstrusi

2.2.3.2. Sifat dan Karakteristik Polystyrene

Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detail yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama High Impact Polystyrene HIPS. Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi beraneka warna melalui proses compounding. Beberapa karakteristik dari polystyrene, antara lain:  Stabilitas dimensi yang tinggi dan shrinkage yang rendah  Temperatur operasi maksimal 90 °C  Tahan air, bahan kimia non-organik, alkohol  Rapuh perpanjangan 1-3  Tidak cocok untuk aplikasi luar ruangan  Mudah terbakar

2.3. Proses Manufakturing Plastik

2.3.1. Klasifikasi Proses Manufakturing Plastik

Proses manufakturing plastik dapat dilakukan dengan beberapa proses pencetakan, antar lain: a. Injection Molding Bijih plastik pellet yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan. Universitas Sumatera Utara 17 b. Ekstrusi Bijih plastik pellet yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu. c. Thermoforming Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan. d. Blow Molding Biji plastik yang dilelehkan oleh sekrup dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa kemudian ditiup dalam cetakan.

2.3.2. Injection Moulding

Proses injection moulding adalah metode pembentukan material termoplastik dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air sehingga mengeras. Termoplastik dalam bentuk butiran bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis karena gaya gravitasi dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Semakin panas suhunya, plastikmaterial itu akan semakin encer rendah viskositasnya sehingga semakin mudah diinjeksi,disemprotkan kedalam mold. Setiap material memiliki karakter suhu molding. Semakin lunak formulasinya, yang berarti kandungan plastis tinggi, membutuhkan temperatur rendah, sebaliknya yang memiliki formulasi lebih keras butuh temperatur tinggi. Bentuk- bentuk partikel yang sulit, besar dan jumlah cavity yang banyak serta runner yang panjang menyebabkan tuntutan temperatur yang tinggi atau naik. Salah satu keistimewaan dari proses Injection Moulding adalah kemampuan menggabungkan dan menggunakan kelebihan teknologi seperti kemampuan pembentukan bahan plastik, ketepatan dalam pencetakan dan kebebasan memilih bahan. Komponen yang dihasilkan banyak digunakan dalam bidang industri otomotif, kimia, penerbangan, listrik, komputer, kedokteran dan bidang militer. Universitas Sumatera Utara 18 10 6 10 5 10 4 10 3 Rendah Sedang Tinggi Permesinan Penekanan dan Sinter Penuangan Teknik Injeksi Serbuk Teknik PIM Plastik Injeksi Gambar. 2.5. Kelebihan Injeksi Moulding Cremer, 1994 Gambar. 2.6. Keistimewaan Injeksi Moulding Moller, 1994 Keuntungan plastic injection molding 1. Kecepatan produksi yang tinggi 2. Toleransi tinggi 3. bermacam,-macam material yang dapat digunakan 4. Biaya tenaga kerja yang rendah 5. Plsatik sisa yang terbuang minimal 6. Sedikit kebutuhan dan finishing Kerugian plastic injection molding 1. Investasi perawatan yang sangat tinggi 2. Biaya menjalankan perlatan tinggi 3. Produk plastik harus sesuai dengan pertimbangan mold Universitas Sumatera Utara 19

2.3.2.1. Bagian Dan Fungsi Injection Moulding

Pada dasarnya Injection Moulding dibagi dalam 3 bagian, yaitu Clamping, Mold dan Injection. Gambar 2.7. Injection Moulding Machine 1. Clamping Unit Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mould unit, serta gerakan ejector saat melepas benda dari moulding unit. Pada clamping unit, kita dapat mengatur berapa panjang gerakan moulding saat dibuka dan berapa panjang ejector harus bergerak. Ada dua clamping unit yang dipakai, yaitu toggle clamp dan hidroulic clamp. Gambar 2.8.a. Toggle Clamp; b. Hidroulic Clamp http:plastics.turkavkaz.ru 2. Moulding Unit Pada molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari mesin plastic injection, molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang di buat, secara garis besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity dan core. Universitas Sumatera Utara 20 Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozle mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector. 3. Injection Unit Injection unit terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Gambar 2.9. Bagian Plastic Injection Machine www.substech.comdokuwikidoku.php?id=injection_molding_of_polymers Bagian dari Injection Unit 1. Motor dan Transmisi Gear Unit Berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw dan berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan sehingga tidak terjadi pembebanan yang terlalu besar. 2. Cylinder Screw Ram Berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen inersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan, sehingga dihasilkan kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi dilakukan. 3. Hopper Sebagai tempat untuk menempatkan material sebelum masuk barrel. Biasanya berfungsi untuk menjaga kelembaban material plastik digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembaban sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus. Universitas Sumatera Utara 21 4. Barrel Sebagai tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle. 5. Screw Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle. Ketika screw berputar, material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle. 6. Nonreturn Valve Berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.

2.3.2.2. Proses Injection Moulding

Secara garis besar, proses injection moulding terdiri dari enam tahapan penting. Berikut ini merupakan tahapan proses pencetakan pada Injection Moulding, adalah SERBUK BINDER CAMPURAN BUTIRAN PENCETAKAN DEBINDING SINTERING SELESAI KELUARAN Gambar 2.10. Proses Plastic Injection Moulding German, 1990 1. Pengapitan Suatu mesin injeksi memiliki tiga bagian utama, yaitu cetakan, pengapit dan unit penyuntik. Unit pengapit adalah pemegang cetakan yang mengalami tekanan selama proses penyuntikan dan pendinginan. Universitas Sumatera Utara 22 2. Suntikan Pada saat penyuntikan, material plastik umumnya dalam bentuk butiranpellet, diisi kedalam suatu wadah saluran tuang hopper yang terdapat bagian atas unit mesin. Butirpellet ini disuap ke dalam silinder untuk dipanaskan hingga mencair. Di dalam silinder barrel terdapat mesin screw berputar yang mencampur bahan butiranpellet cair dan mendorong campuran ke bagian ujung silinder. Ketika material yang dikumpulkan di ujung screw telah cukup, proses penyuntikan dimulai. Plastik yang dicairkan dimasukkan kedalam cetakan melalui suatu nozzle injector, ketika tekanan dan kecepatan diatur oleh screw tersebut. Sebagian mesin injeksi menggunakan suatu pendorong sebagai pengganti screw. Gambar 2.11. Pengisian bahan plastic kedalam cetakan mold 3. Penenangan Tahap ini adalah waktu penenangan sesaat setelah proses penyuntikan. Plastik cair telah disuntik kedalam cetakan dan tekanan dipertahankan untuk meyakinkan segala sisi rongga cetakan telah terisi secara sempurna. Gambar 2.12. Masa penenangan mulai pendinginan 4. Pendinginan Plastik didinginkan didalam cetakan untuk mendapatkan bentuk padatnya didalam cetakan. Pada proses ini sekaligus pengisian ulang bahan plastik dari hopper ke dalam barrel dengan screw yang berputar. Universitas Sumatera Utara 23 Gambar 2.13. Pengisian bahan plastik sekaligus pendinginan 5. Cetakan Dibuka Unit pengapit dibuka, yang memisahkan kedua belah cetakan Gambar 2.14. Pembukaan kedua mold sekaligus pengeluaran hasil cetakan 6. Pengeluaran Pena dan plat ejector mendorong dan mengeluarkan hasil cetakan dari dalam cetakan,. Geram dan sisa pada sisi-sisi hasil cetakan yang tidak dipakai dapat didaur ulang untuk digunakan pada pencetakan berikutnya.

2.3.2.3. Parameter Proses Injection Moulding

Untuk memperoleh benda cetak dengan kualitas hasil yang optimal, perlu mengaturbeberapa paramateryang mempengaruhi jalannya proses produksi tersebut. Parameter- parameter suatu proses tentu saja ada yang berperan sedikit dan adapula yang mempunyai peran yang signifikan dalam mempengaruhi hasil produksi yang diinginkan. Biasanya orang perlu melakukan beberapa kali percobaan hingga ditemukan parameter-parameter apa saja yang cukup berpengaruh terhadap produk akhir benda cetak. Adapun parameter produksi plastik melalui metoda injection molding adalah: a. Temperatur Cair Melting Temperature Adalah batas temperatur dimana bahan plastik mulai meleleh kalau diberikan enegi panas. Universitas Sumatera Utara 24 b. Batas Tekanan Pressure Limit Adalah batas tekanan udara yang perlu diberikan untuk menggerakkan piston guna menekan bahan plastik yang telah dileleh- kan. Terlalu rendah tekanan, maka bahan plastik kemungkinan tidak akan keluar atau terinjeksi ke dalam cetakan. Jika tekanan udara terlalu tinggi dapat mengakibatkan tersemburnya bahan plastik dari dalam cetakan dan hal ini akan berakibat proses produksi menjadi tidak efisien. c. Waktu Tahan Holding Time Adalah waktu yang diukur dari saat temperatur leleh yang di-set telah tercapai hingga keseluruhan bahan plastik yang ada dalam tabung pemanas benar- benar telah meleleh semuanya. Hal ini dikarenakan sifat rambatan panas yang memerlukan waktu untuk merambat ke seluruh bagian yang ingin dipanaskan. Dikhawatirkan jika waktu tahan ini terlalu cepat maka sebagian bahan plastik dalam tabung pemanas belum meleleh semuanya, sehingga akan memper- sulit jalannya aliran bahan plastik dari dalam nozzle. d. Waktu Penekanan Compression Time Adalah waktu untuk memberikan tekanan pada piston yang mendorong plastik yang telah leleh. Pengaturan waktu bertujuan agar bahan plastik benar- benar mengisi ke seluruh rongga cetak. Oleh karena itu waktu penekanan ini sangat tergantung dengan besar kecilnya dimensi cetakan mold. Makin besar ukuran cetakan makin lama waktu penekan yang diperlukan. e. Temperatur Cetakan Moulding Temperature Yaitu temperatur pemanasan awal cetakan sebelum dituangi bahan plastik yang meleleh. f. Kecepatan Injeksi Injection Rate Yaitu kecepatan lajunya bahan plastik yang telah meleleh keluar dari nozzle untuk mengisi rongga cetak. Untuk mesin-mesin injeksi tertentu kecepatan ini dapat terukur, tetapi untuk mesin-mesin injeksi sederhana kadang-kadang tidak dilengkapi dengan pengukur kecepatan ini. Universitas Sumatera Utara 25 g. Ketebalan Dinding Cetakan Wall Thickness Menyangkut desain secara keseluruhan dari cetakan moulding. Semakin tebal dinding cetakan, semakin besar kemungkinan untuk terjadinya cacat shrinkage.

2.4. Uji Tarik Tensile Test