57 dikarenakan nilai dari tegangan tarik spesimen tersebut semakin kecil
walaupun komposisi berat dari serat tandan kelapa sawit naik pada setiap temperatur yang digunakan;
5. Bahan serat kelapa sawit pada bahan baku yang digunakan tidak dapat mengisi secara merata mall atau cetakan spesimen pada waktu proses
injection moulding . Hal ini disebabkan karena serat kelapa sawit terbawa oleh
polypropylene PP dan polystyrene PS yang telah meleleh sehingga serat
kebanyakan mengisi salah satu ujung spesimen.
5.2. Saran
1. Bahan baku serat kelapa sawit sebaiknya dijadikan serbuk yang halus sehingga dalam proses injection moulding serat tersebut dapat mengisi mall
atau cetakan spesimen secara lebih merata; 2. Bahan baku serat tandan kelapa sawit sebaiknya dicampurkan pada 1 jenis
bahan baku saja polypropylene PP atau polystyrene PS. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui kelayakan dari pemakaian serat
tandan kelapa sawit tersebut. 3. Agar dapat lebih memudahkan proses pengujian, sebaiknya dilakukan
pemberian kode pada spesimen dengan jelas.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Amstead. B. H, Ostwald. F. Philip dan Begemen. L. Myron; 1991. “Teknologi Mekanik”, Jakarta: Penerbit Erlangga
Gere, M. James dan Timoshenko, P. Stephen; 2000. “Mekanika Bahan” Jilid 1, Cetakan keempat, Jakarta: Penerbit Erlangga
Hadi, Syamsul; 1995. “Teknologi Bahan 3”, Jakarta: Pusat Pengembangan Politeknik
Surdia, Tata dan Saito, Shinroku; 1987. “Pengetahuan Bahan Teknik”, Cetakan keenam, Jakarta: PT. Pradnya Paramitha
Sutardi, T. 1980. “Landasan Ilmu Nutrisi Departemen Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak”. Fakultas Peternakan IPB, Bogor.
Zainuri. Muhib. Ach; 2008. “ Kekuatan Bahan”, Andi Yogyakarta http:repository.usu.ac.idhandle1234567897285
“Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Sumber Lignin” http:repository.usu.ac.idhandle12345678926213
“
Pengaruh Variasi Temperatur Pada Proses Plastic Injection Moulding RN. 350 Dengan Bahan Baku Polypropylene Murni, Campuran
Polypropylene, Polyethylene dan Polystyrene ”
http:repository.usu.ac.idhandle12345678928675 “Pengaruh Campuran 50 Polypropylene, 30 Polyethylene, 20
Polystyrene Terhadap Variasi Temperatur Pada ProsesInjection Molding Tipe Teforma RN 350
” http:repository.usu.ac.idhandle12345678925990
“Studi Temperatur Optimal Terhadap Campuran Bahan Polypropylene Dan Polyethylene Pada Proses Mixing Untuk Pemakaian Plastic Injection
Molding ”
Universitas Sumatera Utara
L A M P I R A N
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 : Laporan Hasil Uji Tarik
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 : Data spesimen dengan bahan baku Polypropylene PP murni
Berikut merupakan data spesimen yang dicetak dengan bahan baku Polypropylene
PP murni yang dicetak pada temperatur 160
o
C, 180
o
C dan 200
o
C. Data penelitian yang digunakan sebagai data pembanding diperoleh dari:
Situs : http:repository.usu.ac.idhandle12345678926213
Judul : Pengaruh Variasi Temperatur Pada Proses Plastic Injection
Moulding RN. 350 Dengan Bahan Baku Polypropylene Murni, Campuran Polypropylene, Polyethylene dan Polystyrene
1. Sifat Mekanik spesimen
No. Kode
Spesimen Luas
A Tegangan
Luluh σy
Tegangan Tarik
σy Perpanjangan
ε Modulus
Elastisitas E
mm
2
Nmm
2
Nmm
2
Nmm
2
1. 160 - A
42 15.51
22.15 6.70
73163.09 2.
160 - B 42
15.98 24.67
11.27 70953.39
3. 160 - C
42 12.94
17.25 6.52
95574.89 4.
180 - A 42
18.24 24.32
8.63 71035.27
5. 180 - B
42 22.18
33.58 12.45
71267.08 6.
180 - C 42
16.57 25.09
14.63 72227.28
7. 200 - A
42 19.07
30.88 12.00
71294.11 8.
200 - B 42
17.53 25.91
6.90 78722.54
9. 200 - C
42 18.09
28.95 6.70
87989.48
2. Sifat Fisik
Sifat fisik yang diperoleh dari hasil pengujian kekuatan tarik untuk spesimen, yaitu antara lain:
a. Spesimen bersifat elastis – plastis;
b. Sedikit terdapat lubang karena bahan bakunya homogen; c. Ketika
ditarik langsung
putus tanpa
membentuk serat.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisa Kekuatan
1. Formula 1 dengan temperatur 160
o
C
2. Formula 2 dengan temperatur 180
o
C
3. Formula 3 dengan temperatur 200
o
C
Dalam hal ini, tegangan akan meningkat apabila temperatur pemanasan dinaikkan, namun kenaikan tidak terlalu tinggi. Dari hasil pengujian tarik terhadap
spesimen Polypropylene PP murni, ternyata pada pengujian spesimen yang dicetak pada temperatur 200
o
C menghasilkan nilai yang lebih besar bila dibandingkan dengan spesimen yang dicetak pada temperatur 160
o
C ataupun 180
o
C. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata tegangan maksimum yang lebih besar
yaitu 28.58 Nmm
2
.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3 : Teforma – Plunger – Type Injection Moulding Machine, RN 350
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA