Pengaruh Manajemen Karir Diri Sendiri pada Manajemen Karir Pengaruh Manajemen Karir Organisasi pada Hasil Kerja Karyawan Pengaruh Manajemen Karir Diri Sendiri pada Hasil Kerja Karyawan

67

I. Hipotesis

Manajemen karir adalah proses pengelolaan karir karyawan yang meliputi kegiatan perencanaan, pengembangan, konseling karir serta pengambilan keputusan karir. Di dalam manajemen karir terdapat dua proses yaitu manajemen karir diri sendiri dan manajemen karir organisasi Orpen 1994. Menurut penelitian terdahulu oleh Sturges, Guest dan Mackenzie Davey 2000 menemukan bahwa manajemen karir diri sendiri dan manajemen karir organisasi secara bersama-sama memiliki hubungan positif terhadap konsekuensi komitmen organisasi. Sedangkan Orpen 1994 menemukan bahwa manajemen karir diri sendiri dan manajemen karir organisasi secara bersama-sama memiliki hubungan positif terhadap sukses karir.

1. Pengaruh Manajemen Karir Diri Sendiri pada Manajemen Karir

Organisasi Manajemen karir karyawan dilakukan dengan dua cara yaitu manajemen karir diri sendiri dan manajemen karir organisasi Orpen 1994. Dalam pelaksanaannya kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Pelaksanaan manajemen karir organisasi akan sangat mudah dilaksanakan apabila tiap individu bersedia melakukan manajemen karir diri sendiri De Vos, Koen dan Buyens,2006 , sehingga dapat disimpulkan hipotesis : H 1 : Manajemen karir diri sendiri berpengaruh positif pada manajemen karir organisasi 68

2. Pengaruh Manajemen Karir Organisasi pada Hasil Kerja Karyawan

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pengalaman kerja karyawan di organisasi berpengaruh positif pada komitmen organisasi Sturges dan Mackenzie Davey, 2002. Persepsi karyawan pada kesempatan karir yang diberikan organisasi dapat menentukan tingkat komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan Schamphelaere, De Vos dan Buyens, 2004. Pada penelitian De Vos 2004 dan De Vos, Koen dan Buyens,2006 juga menyampaikan bahwa tidak hanya pengalaman untuk diberi promosi jabatan, melainkan aktifitas yang dilakukan oleh jajaran manajer dan divisi personalia dalam melakukan pengembangan karir akan memiliki hubungan positif dengan komitmen organisasi dan sukses karir, sehingga pada penelitian dapat diambil hipotesis sebagai berikut : H 2a : Manajemen karir organisasi berpengaruh positif pada komitmen organisasi H 2b : Manajemen karir organisasi berpengaruh positif pada sukses karir H 2c : Manajemen karir organisasi berpengaruh positif pada promosi jabatan

3. Pengaruh Manajemen Karir Diri Sendiri pada Hasil Kerja Karyawan

Pada umumnya karyawan yang mampu memegang inisiatif untuk mengatur sistem karirnya sendiri akan mempunyai perasaan sukses karir yang lebih. Menurut penelitian Seibert, kraimer dan Crant 2001 menyatakan bahwa individu yang memegang lebih banyak inisiatif pada pengembangan karirnya akan merasakan hasil kerja berupa sukses karir 69 dan komitmennya terhadap organisasi. Pengaturan manajemen karir diri sendiri merupakan penerapan individu dalam mencapai hasil-hasil karir yang ingin diraih De Vos, Koen dan Buyens, 2006. Hal ini ini tidak lepas dari dukungan yang diberikan oleh organisasi dalam menyusun karir karyawan. Untuk itu karyawan akan mempunyai harapan yang tinggi terhadap pihak-pihak yang dapat membantunya dalam melakukan pengembangan karir yaitu oleh divisi sumber daya manusia dan jajaran manajer di atas posisi karyawan, sehingga dapat diambil hipotesis : H 3a : Manajemen karir diri sendiri berpengaruh positif pada komitmen organisasi H 3b : Manajemen karir diri sendiri berpengaruh positif pada sukses karir H 3c : Manajemen karir diri sendiri berpengaruh positif pada promosi jabatan

4. Pengaruh Manajemen Karir Organisasi pada Hasil Kerja Karyawan