Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan sistem informasi
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MINAT PEMANFAATAN SISTEM
INFORMASI
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Tangerang)
Skripsi
Oleh:
ASEP SAEFUL BAHRI NIM: 106082002575
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
(2)
(3)
(4)
(5)
v
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Asep Saeful Bahri
NIM : 106082002575
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 14 Desember 2010
(6)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Asep Saeful Bahri
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Serang, 14 April 1988
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tb. Husni Link. Pabuaran Rt04/Rw04,
Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang.
e-mail : asepsaefulbahri@Gmail.com
ariee_sai@yahoo.com
Telepon : 081906082392
PENDIDIKAN FORMAL
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Kebaharan lulus tahun 2000.
2. Sekolah Lanjut Tingkat Pertama 3 Serang lulus tahun 2003.
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kasemen lulus tahun 2006.
4. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta 2010.
LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Khaerudin
2. Tempat & Tgl. Lahir : Serang, 12 Oktober 1962
3. Ibu : Hj. Eti suhayati
4. Tempat & Tgl. Lahir : Serang,25 Mei 1967
5. Alamat : Jl. Tb. Husni Link. Pabuaran Rt04/Rw04,
Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang.
(7)
Factors Analisys That Influence Intention Of Utilization Of Information System
By: Asep Saeful Bahri Abstract
The objective of this research is to Analyze factors that influence intention of utilization of information system. The study is based on the model proposed by Rini Handayani (2007). This study used data that obtained from individual perception of information system user in manufacture company in Tangerang. The questionnaires that can be analyzed was 55 from 75 total distributed questionnaires. This research used multiple regression analysis to test the hypothesis.
The result of this research indicated that performance expectation is significant positive influence to intention of information system. Effort expectation, Long term Consequence, and Complexity were not significant positive influence to intention of information.
Keywords: performance expectancy, effort expectancy, Long term Consequence, Complexity, and information system.
(8)
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Tangerang) Oleh: Asep Saeful Bahri
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi dengan menguji model yang diajukan oleh Rini Handayani (2007). Data diperoleh dari persepsi individu pemakai system informasi pada perusahaan manufaktur di daerah Tangerang. Sebanyak 55 Kuesioner yang dapat diolah dari 75 Kuesioner yang disebarkan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Sedangkan ekspektasi Usaha, konsekuensi jangka panjang, dan kompleksitas tidak berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Kata Kunci: Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, konsekuensi jangka
(9)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, kepadanya kita memohon pertolongan dan pengampunan serta kita berlindung dari keburukan dan kejahatan diri kita. Semoga kita selalu mendapat hidayah-Nya, sehingga kita tergolong orang-orang yang berada dalam keridhoaan-Nya. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan ALLAH, sekutu baginya yang maha pengasih lagi maha penyayang dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah rasulullah. Sholawat dan salam teriring untuknya semoga kita semua akan mendapat syafa’at-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan merupakan salah satu dari banyak nikmat yang ALLAH SWT berikan. Terselesaikannya skripsi ini tak lepas dari bantuan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orangtua penulis yang penulis paling cintai di bumi ini. Bagi penulis,
Ayah dan Ibu terbaik di dunia ini adalah kalian, karena semua kasih sayang dan perhatian yang penulis butuhkan selalu kalian berikan tanpa pernah penulis minta terlebih dulu. Serta Nur Aini adinda tercinta yang selalu memberikan semangat baru.
2. Untuk keluaraga Besar Alm. H Fadli dan keluarga Besar Alm. Hariri di
Serang, terima kasih atas setiap nasihat dan motifasi yang telah diberikan
3. Pembimbing I sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr, Abdul Hamid, MS yang telah memberikan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun skripsi.
4. Pembimbing II Ibu Rini, SE, Ak, M.si, yang selalu memberikan semangat
sekaligus cambukan bagi penulis untuk berani mengambil judul dan tema skripsi yang berasal dari jurnal. Terima kasih juga karena selalu menjadi tempat tukar pikiran saat penulis sedang menghadapi masalah.
5. Ketua dan sekretaris prodi akuntasi Ibu Rahmawati SE, Ak, MM dan Ibu
(10)
6. Tim penguji sidang komprehensif: Bapak Afif Sulfa SE,Ak, MSi, Ibu Rini, SE, Ak, MSi dan Ibu Erika Amelia, SE, Msi. Terima kasih atas peringatannya untuk bertanggung jawab atas nilai yang sudah penulis raih dan memberi tahu letak kekurangan penulis dalam ilmu akuntansi.
7. Seluruh dosen yang telah memberi bekal pengetahuan untuk penulis selama
menimba ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Sahabat-sahabat KKSBT (Arif Muliana, Rachmat Hidayat Sumawi Budi,
Royan Ramadhan, Nur Aini Rahman, Murniasari, Zahra, Novi, Safitri, Putri) terima kasih atas bantuan yang selama ini penulis rasakan hingga kini.
9. Atina Eka Putri yang mau meluangkan waktunya untuk membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini, beserta seluruh mahasiswa kelas B dan Akuntansi Manajemen angkatan 2006.
Terima kasih untuk seluruh pihak-pihak yang namanya tidak tertulis atau tidak mau disebutkan, penulis banyak terima kasih dan mohon maaf lahir batin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena pengetahuan dan kemampuan penulis miliki masih terbatas, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan serta tanggapan yang membangun guna terciptanya skripsi yang baik dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Ciputat, 7 Februari 2011
(11)
DAFTAR ISI
Hal.
Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi ...ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ...iv
Surat Pernyataan ...v
Daftar Riwayat Hidup ...vi
Abstract ...vii
Abstrak ...viii
Kata Pengantar ...ix
Daftar Isi ...xi
Daftar Tabel ...xv
Daftar Gambar ...xvi
BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1
B. Perumusan Masalah ...4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4
1. Tujuan penelitian ...4
2. Manfaat penelitian ...4
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi ...6
(12)
2. Pengertian Informasi ...6
3. Pengertian Sistem Informasi ...8
B. Komponen Sistem Informasi ...9
C. Fungsi Utama Sistem Informasi ...12
D. Hubungan antar Variabel...14
1. Pengaruh Ekspektasi Kinerja terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi ...16
2. Pengaruh Ekspektasi Usaha terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi ...17
3. Pengaruh Faktor Konsekuensi Jangka Panjang ...18
4. Pengaruh Faktor Kompleksitas Terhadap Penggunaan Sistem Informasi ...19
E. Kerangka Pemikiran ...20
F. Penelitian Sebelumnya ...21
G. Perumusan Hipotesis ...21
BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ...23
B. Metode Penentuan Sempel ...23
C. Metode Pengumpulan Data ...24
1. Data Primer ...24
D. Metode Analisis Data ...24
(13)
2. Uji Kualitas Data ...25
a. Uji Validitas ...25
b. Uji Realibilitas...25
3. Uji Asumsi Klasik ...26
a. Uji Multikolinearitas ...26
b. Uji Heteroskedastisitas ...27
c. Uji Normalitas ...28
4. Uji Hipotesis ...28
a. Koefisien Determinasi ...29
b. Uji t (Uji Parsial) ...30
c. Uji F...30
E. Operasional Variabel Penelitian ...30
1. Variabel Independen ...31
2. Variabel Dependen ...33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 36
1. Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 37
2. Deskriptif Demografi Responden ... 38
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 39
1. Uji Kualitas Data ... 39
a. Uji Validitas ... 39
b. Uji reliabelitas ... 43
(14)
a. Hasil Uji Multikolinearitas ... 44
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 45
c. Hasil Uji Normalitas ... 46
3. Uji Hipotesis ... 47
a. Uji Koefisien Determinasi ... 47
b. Hasil Uji Statistik t ... 48
c. Hasil Uji Statistik F ... 51
C. Pembahasan ... 52
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 55
B. Implikasi ... 56
C. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ...58
(15)
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
3.1 Variabel dan Indikator Penelitian ... 33
4.1 Data Distribusi Sampel ... 36
4.2 Sampel dan tingkat pengembalian ... 37
4.3 Demografi Responden ... 38
4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi Kinerja ... 40
4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi usaha ... 41
4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Konsekuensi Jangka Panjang ... 41
4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas ... 42
4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Pemanfaatan Sistem Informasi ... 42
4.9 Hasil Uji Reliabilitas Ekspektasi kinerja ... 43
4.10 Hasil Uji Reliabilitas ekspektasi Usaha ... 43
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Konsekuensi Jangka Panjang ... 44
4.12 Hasil Uji Reliabilitas kompleksitas ... 44
4.13 Hasil Uji Reliabilitas Minat Pemanfaatan Sistem Informasi... 44
4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ... 45
4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 48
4.16 Hasil Uji Statistik t ... 49
(16)
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Hal
2.1 Kerangka Pemikiran ... 21
4.1 Scatterplot ... 46 4.2 Normalitas ... 47
(17)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi (SI) yang dirancang dengan baik.
Penggunaan SI dalam organisasi telah meningkat secara dramatis. Sejak tahun 1980-an, sekitar 50 persen modal baru digunakan untuk pengembangan
SI (Westland dan Clark, 2000) dalam Venkatesh et al., (2003). Sistem
informasi diadakan untuk menunjang aktifitas usaha di semua tingkatan organisasi. Penggunaan SI mencakup sampai ke tingkat operasional untuk meningkatkan kualitas produk serta produktivitas operasi. Oleh karena itu SI harus dapat diterima dan digunakan oleh seluruh karyawan dalam organisasi sehingga investasi yang besar untuk pengadaan SI akan diimbangi pula dengan produktivitas yang besar pula. Hal tersebut menimbulkan pemikiran akan kebutuhan investasi dalam SI.
(18)
Sistem informasi juga berperan dalam bidang akuntansi. Statement of Financial Accounting Concept No. 2, Financial Accounting Standard Board
yang menjelaskan karakteristik kualitatif informasi akuntansi dan mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Standar akuntansi keuangan tersebut juga menyebutkan bahwa tujuan utama akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem informasi akan memberikan kemudahaan bagi para akuntan manajemen untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan.
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) baru-baru ini
telah membuat sertifikasi baru yaitu Certified Information Technology
Professional (CITP). CITP mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan
yaitu akuntan yang memiliki pengetahuan luas di bidang teknologi dan yang memahami bagaimana teknologi informasi dapat digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas pentingnya teknologi atau sistem informasi dan hubungannya dengan akuntansi.
Pada dasarnya SI telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap SI secara kontinus. Rendahnya penggunaan SI diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya
productivity paradox yaitu investasi yang mahal di bidang sistem tetapi
(19)
Afrizon (2002) melakukan penelitian terhadap 84 manajer pada industri perbankan di Indonesia dengan hasil bahwa terdapat adanya pengaruh dan
hubungan yang signifikan antara perceived usefulness dan interaksi antara
norma subyektif dengan ketidakwajiban terhadap minat pemanfaatan SI. Thompson (1991) menyatakan terdapat hubungan yang positif antara
faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, serta
hubungan negatif antara kompleksitas dan penggunaan SI. Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang negatif dan lemah antara kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan SI.
Venkatesh dan Moris (2000) melakukan penelitian untuk melihat perbedaan gender terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam penerimaan teknologi dan perilaku pemakai, dengan menggunakan konsep model berketerimaan teknologi.
Venkatesh et al., (2003) melakukan penelitian terhadap industri
komunikasi, hiburan, perbankan, dan administrasi publik yang menggunakan
SI secara wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Penelitian dilakukan
untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan SI dan
menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor konsekuensi
jangka panjang dan faktor kompleksitas mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan SI.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rini Handayani (2007) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat
(20)
pemanfaatan system informasi dan penggunaan system informasi. Perbedaan di dalam penelitian ini adalah:
1) Menambahkan variabel independen faktor konsekuensi jangka
panjang dan faktor kompleksitas.
2) Tidak menggunakan variabel independen Faktor Sosial.
3) Tidak menggunakan variabel independen kondisi yang
memfasilitasi pemakai.
4) Tidak menggunakan variabel dependen penggunaan sistem
informasi.
5) Lingkup dan waktu penelitian yang berbeda dapat
mempengaruhi hasil penelitian sesuai perkembangan zaman.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor konsekuensi jangka panjang dan faktor kompleksitas terhadap minat pemanfaatan SI?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik pengaruh ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor konsekuensi jangka panjang dan faktor kompleksitas terhadap minat pemanfaatan Sistem Informasi. 2. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan manfaat antara lain:
(21)
a. Akademisi
Sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan khususnya pada topik yang diteliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi. Sehingga dapat memperoleh gambaran antara fakta di lapangan dengan permasalahan tersebut.
b. Perusahaan
Memberikan informasi bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, konsekuensi jangka panjang, dan kompleksitas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi.
c. Masyarakat
Memberikan informasi bahwa dengan memanfaatkan system informasi dapat mempermudah dan meringankan suatu pekerjaan.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Konsep Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem
Menurut Romney (2009) medefinisikan sistem sebagai:
”System is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal”
Sedangkan menurut James A. Hall (2007) yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari, sistem adalah:
”Kelompok dari dua orang atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”
Berdasarkan pengertian di atas tentang sistem dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kesatuan utuh terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Pengertian Informasi
Menurut Mc Leod, Jr (2004) informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Menurut Wahono (2004) yang dikutip dari bukunya Gordon B. Davis informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipakai dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
Menurut Romney (2009) mendefinisikan Informasi sebagai:
”Data that have been organized and processed to provide meaning to user”
(23)
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diorganisir dan diolah yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat digunakan sebagai alat bantu pengambil keputusan.
Agar informasi dapat bermanfaat bagi pemiliknya, Romney (2009) maka informasi harus memiliki kualitas atau karakteristik sebagai berikut:
a. Relevan (relevant)
Informasi itu relevan jika mengurangi ketidak pastian, memperbaiki kemampuan pengambilan keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasikan atau memperbaiki ekspektsi sebelumnya.
b. Andal (reliable)
Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.
c. Lengkap (complete)
Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang tidak diukurnya.
d. Tepat waktu (timely)
Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam
(24)
e. Dapat dipahami (understandable)
Informast dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas.
f. Dapat diverifikasi (verifiable)
Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser.
Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari seorang pengguna tunggal (single user). Sedangkan sistem informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja (departemen, kantor, divisi, bagian) atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan
secara efektif komponen-komponen sistem informasi yang di
kelompokkan ke dalam lima building blocks, yaitu: orang, aktivitas, data,
(25)
B. Komponen Sistem Informasi
Komponen system informasi dalam Mardhani Riasetiawan (2009) dijelaskan sebagai berikut:
1. Orang (People)
Buildings Blocks yang pertama dan terpenting adalah orang. Filosofi yang mendasari dari pengembangan sistem, yaitu sistem adalah untuk
orang. Istilah Information workers (atau sering disebut knowledge
workers) digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang
pekerjaannya meliputi membuat, mengumpulkan, memroses,
menyebarkan, dan menggunakan informasi.
2. Data
Data adalah kumpulan dari fakta mentah dalam isolasi. Data menggambarkan organisasi. Fakta yang terisolasi ini membawa makna, namun secara umum tidak berguna. Data digunakan untuk membangun informasi. informasi adalah data yang telah diolah sehingga menjadi
berguna bagi seseorang. Building Blocks data terkait erat dengan masalah
sumber data, bukan dengan bagaimana data ditransformasikan menjadi informasi.
Rata-rata pemilik sistem (system owners) tidak tertarik dengan data
mentah. Ia tertarik dengan hal-hal yang digambarkan oleh data tersebut.
Sedangkan system users memandang data dengan istilah yang lebih detail.
Analis sistem berusaha untuk mendapatkan kebutuhan data dari pengguna
(26)
Entitas adalah sesuatu dimana data adalah penting. Atribut menjelaskan fakta-fakta mengenai entitas. Aturan adalah kondisi yang mengatur entitas dan atribut.
System designer memandang data di dalam batasan teknologi tertentu. Pandangan terhadap data tersebut biasanya dijabarkan dalam file komputer
dan database. System builders membuat program data dengan
menggunakan bahasa pemrograman dan database yang akurat
3. Aktivitas
Building Blocks yang ketiga dari sistem informasi adalah aktivitas.
Bisnis dan aktivitas system informasi menempatkan building blocks data
untuk menggunakan, menangkap dan mentransformasikan data menjadi
informasi yang berguna. System owners memandang aktivitas sebagai
fungsi tingkat tinggi yang disediakan untuk bisnis. Contoh, pemrosesan transaksi, pelaporan manajemen, pendukung keputusan, simulasi kepakaran, pembuatan informasi eksekutif, dan otomasi perkantoran.
System owners memandang fungsi tersebut secara umum dengan
bagaimana aktivitas tersebut dapat mencapai tujuan dan sasaran bisnis.
Sedangkan system users memandang aktivitas dalam kaitannya dengan
proses yang menggunakan input dan output tertentu, file data, serta
kebijakan, dan prosedur bisnis yang harus dijalankan oleh proses. System
designer memandang aktivitas dalam kaitannya dengan proses komputer
(spesifikasi program). Sedangkan system buliders tentu saja memandang
(27)
4. Jaringan
Buliding blocks yang ke empat dari system informasi adalah jaringan. Dengan adanya jaringan memungkinkan: (1) distribusi orang, data,
aktivitas, dan teknologi (building blocks lain) ke lokasi yang sesuai; dan
(2) komunikasi data antar lokasi tersebut.
Sebagian besar system owners menghadapi masalah yang berkaitan
dengan geografis dari system atau lokasi geografis perusahaan beroperasi.
System users tertarik dengan jaringan bisnis atau logistik, lokasi kerja, sumber di lokasi tersebut, dan komunikasi bisnis yang diperlukan antar
lokasi. System designer memandang jaringan dalam istilah teknis yaitu
arsitektur system terdistribusi dan jaringan komputer yang
mengimplementasikan jaringan bisnis. Arsitektur ini menggambarkan
keterhubungan teknis antar lokasi (hardware dan software). System
designer memandang jaringan sebagai teknologi konektivitas seperti local
area networks (LAN) dan wide area networks (WAN). System builders
menjelaskan program jaringan dengan menggunakan jargon teknis seperti
address, protocols, line speeds, flow controls, dan lain-lain. Mereka juga
menggunkan standar telekomunikasi dan teleprocessing/network
languages untuk menggambarkan jaringan komputer ini.
5. Teknologi
Building blocks kelima dan terakhir dari system informasi yaitu
teknologi. Teknologi data termasuk semua hardware yang diperlukan
(28)
pemrosesan termasuk semua dan software yang diperlukan untuk
mentransformasikan data (input) menjadi informasi yang berguna (output).
Teknologi komunikasi meliputi semua hardware dan software yang
digunakan untuk menginterconnect data dan teknologi proses pada lokasi
yang berbeda. Terakhir spesialis teknis memilih, meng-install dan
mendukung semua teknologi ini
C. Fungsi Utama Sistem Informasi
Menurut Wilkinson (1995:5) Setiap sistem informasi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk security), dan penghasil informasi.
1. Pengumpulan Data
Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu.
2. Pemrosesan Data
Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah
ditetapkan.
2) Menyalin data ke dokumen atau media lain.
(29)
4) Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis.
5) Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip.
6) Melakukan penghitungan.
7) Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif.
8) Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan
yang ada.
3. Manajemen Data
Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan, pemutakhiran dan pemunculan kembali (retrieving). Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data yang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Kemudian pada tahap retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan. Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat. Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi pemrosesan data, misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat dipandang sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen terutama mengenai informasi aktivitas dan informasi kebijakan manajemen.
(30)
4. Pengendalian Data
Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: (1) untuk menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan (2) untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian dan keamanan yang memadai.
5. Penghasil Informasi
Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian informasi.
D. Hubungan antar variabel
Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan
dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang akan memanfaatkan SI dengan alasan bahwa sistem tersebut akan
menghasilkan manfaat bagi dirinya. Sheppard et al., (1988) menyatakan
bahwa TRA telah digunakan untuk memprediksi suatu perilaku dalam banyak hal.
Penelitian mengenai SI telah menguji perilaku pengguna dan penerimaan
sistem dari berbagai perspektif (Venkatesh et al., 2003). Dari berbagai model
yang telah diteliti, Technology Acceptance Model (TAM) yang diadopsi dari
Theory of Reasoned Action (TRA) menawarkan sebagai landasan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai perilaku pemakai dalam
(31)
TAM berasal dari teori psikologis untuk menjelaskan perilaku pengguna
teknologi informasi. Yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap
(attitude), minat (intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relatioship). Tujuan model ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna teknologi informasi terhadap penerimaan penggunaan teknologi informasi itu sendiri. Model ini akan menggambarkan bahwa penggunaan SI akan dipengaruhi oleh variabel kemanfaatan
(usefullness) dan variabel kemudahan pemakaian (ease of use), dimana
keduanya memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris (Davis, 1989). TAM meyakini bahwa penggunaan SI akan meningkatkan kinerja individu atau perusahaan, disamping itu penggunaan SI adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Dengan
menggunakan perceived usefullness dan perceived ease of use, maka TAM
diharapkan dapat menjelaskan penerimaan pemakai SI terhadap SI itu sendiri.
Perceived usefullness didefinisikan sebagai tingkat keyakinan individu
bahwa penggunaan SI tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan
produktivitas, kinerja tugas, efektivitas, pentingnya suatu tugas dan overall
usefullness (Davis, 1989). Sementara perceived ease of use didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan SI merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan penggunaan SI dan kemudahaan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai (Davis, 1989).
(32)
1. Pengaruh Ekspektasi Kinerja terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Ekspektasi kinerja (performance expectancy) didefinisikan sebagai
tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Konsep ini menggambarkan manfaat sistem bagi pemakainya yang berkaitan dengan
perceived usefulnees, motivasi ekstrinsik, job fit, keuntungan relatif (relative advantage) (Venkatesh et al., 2003).
Perceived usefulness mempunyai hubungan yang lebih kuat dan
konsisten dengan sistem informasi (Davis, 1989). Penelitian Taylor dan Todd (1995) dan Venkatesh dan Davis (2000) menunjukkan hasil yang
mendukung bahwa perceived usefulness merupakan faktor penentu yang
signifikan terhadap kemauan individu untuk menggunakan sistem.
Venkatesh et al.,(2003) menyatakan bahwa konstruk ekspektasi
kinerja merupakan prediktor yang kuat dari minat pemanfaatan SI dalam setting sukarela maupun wajib. Hal tersebut konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Compeau dan Higgins 1995; Davis et al.,1989;
Taylor and Tood 1995; Thompson et al.,1991; Venkatesh dan Davis, 2000.
Berdasarkan uraian teoritis dan beberapa penelitian maka hipotesis pertama dinyatakan:
H
1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan
(33)
2. Pengaruh Ekspektasi Usaha terhadap Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Ekspektasi usaha (effort expectancy) merupakan tingkat
kemudahan penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Tiga konstruk yang membentuk konsep ini adalah kemudahan penggunaan
persepsian (perceived ease of use), kemudahan penggunaan (ease of use),
dan kompleksitas (Venkatesh et al., 2003).
Davis et al.,(1989) mengidentifikasikan bahwa kemudahan
pemakaian mempunyai pengaruh terhadap penggunaan SI. Hal ini konsisten dengan penelitian Adam (1992) dan Iqbaria (1997). Kemudahan penggunaan SI akan menimbulkan perasaan dalam diri seseorang bahwa sistem itu mempunyai kegunaan dan karenanya menimbulkan rasa yang nyaman bila bekerja dengan menggunakannya (Venkatesh dan Davis, 2000). Kompleksitas yang dapat membentuk konstrak ekspektasi usaha
didefinisikan oleh Rogers dan Shoemaker (1971) dalam Venkatesh et
al.,(2003) adalah tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu
yang relatif sulit untuk diartikan dan digunakan oleh individu. Thompson
et al., (1991) menemukan adanya hubungan yang negatif antara
kompleksitas dan pemanfaatan SI.
Menurut Venkatesh dan Moris (2000) menyatakan bahwa ekspektasi usaha menjadi determinan minat pemanfaatan sistem.
(34)
signifikan dengan minat pemanfaatan SI hanya selama periode pasca pelatihan tetapi kemudian menjadi tidak signifikan pada periode
implementasi, hal ini konsisten dengan penelitian Davis et al., (1989);
Thompson et al., (1991). Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan
hipotesis kedua sebagai berikut:
H
2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan
terhadap minat pemanfaatan SI
3. Pengaruh Faktor Konsekuensi Jangka Panjang terhadap Minat
Pemanfaatan Sistem Informasi
Konsekuensi jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh dimasa datang, seperti peningkatan fleksibilitas, merubah pekerjaan atau peningkatan kesempatan bagi pekerjaan yang lebih berarti. Untuk mengetahui pengaruh faktor konsekuensi jangka panjang dengan
pemanfaatan Sistem Informasi Thompson et al (1991) mengembangkan
enam instrumen yaitu:
a. menggunakan system informasi menjadikan pekerjaan lebih
menantang.
b. menggunakan system informasi akan meningkatkan kesempatan untuk
mendapatkan tugas yang lebih disukai dimasa mendatang.
c. Menggunakan system informasi membuat pekerjaan lebih bervariasi.
d. Menggunakan system informasi akan meningkatkan kesempatan
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih penting sehingga dapat menerapkan kemampuan yang dimiliki.
(35)
e. Menggunakan system informasi akan meningkatkan kesempatan untuk melakukan tugas yang berbeda.
f. Menggunakan system informasi dapat meningkat kesempatan untuk
meraih posisi yang lebih baik.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Beatty (1986 dalam Thai Fung Jin, 2002) menemukan hubungan positif yang kuat antara konsekuensi jangka panjang dengan pemanfaatan sistem informasi.
Thompson et al (1991) juga menemukan hasil yang sama. Terdapat
beberapa pengecualian pada beberapa individu yaitu motivasi untuk mengadopsi dan menggunakan sistem informasi mungkin berhubungan lebih banyak dengan perencanaan pada masa datang daripada menunjukkan kebutuhan sekarang. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:
H
3 : Faktor konsekuensi jangka panjang mempunyai pengaruh
positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
4. Pengaruh Faktor Kompleksitas Terhadap Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi
Kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dirasakan seperti sukar secara relatif untuk memahami dan menggunakan (Rogers dan
Shoemaker, 1971 dalam Rahmi Qadri, 1997). Thompson et al (1991)
mengembangkan empat pertanyaan untuk mengetahui pengaruh antara kompleksitas dengan pemanfaatan system informasi yaitu :
(36)
a. Pemanfaatan system informasi dalam pelaksanaan tugas harian/pekerjaan menyita banyak waktu.
b. Bekerja dengan system informasi itu sangat rumit sehingga sulit untuk
mengerti dan memahami cara pemanfaatannya.
c. Menggunakan system informasi khususnya teknologi computer untuk
memasukkan data, banyak menyita waktu.
d. Membutuhkan waktu yang lama bagaimana memanfaatkan system
informasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Tornatzky dan Klein (1982) menemukan bahwa semakin kompleks inovasi yang dilakukan pada suatu sistem informasi maka akan semakin rendah tingkat penerimaannya. Jika pemanfaatan sistem informasi dapat ditunjukkan dalam konteks adopsi inovasi, maka hasil dari penelitian tersebut mengemukakan adanya
hubungan antara kompleksitas dengan pemanfaatan. Thompson et al
(1991) juga mengemukakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan negatif antara kompleksitas dan pemanfaatan sistem informasi. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:
H
4 : Faktor Kompleksitas mempunyai pengaruh negatif signifikan
terhadap minat pemanfaatan SI
E. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian mengenai pengembangan hipotesis diatas maka penulis membangun sebuah model penelitian sebagai berikut :
(37)
Gambar 2.1 kerangka pemikiran
F. Peneletian Sebelumnya
Penelitian ini didasari oleh adanya penelitian yang dilakukan Rini Handayani (2007), dengan judul “analisis faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi dan penggunaan system informasi” hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja dan ekspektasi usaha dan faktor sosial berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi. Kondisi-kondisi yang memfasilitas pemakai berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sistem informasi dan minat pemanfaatan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi.
G. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Faktor
kompleksitas (X4)
Ekspektasi
Kinerja (X1)
Ekspektasi
Usaha (X2)
Faktor Konsekuensi
jangka panjang (X3)
Minat Pemanfaatan SI (Y)
(38)
H1 : Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
minat pemanfaatan SI
H2 : Ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
minat pemanfaatan SI
H3 : Faktor konsekuensi jangka panjang mempunyai pengaruh positif
signifikan terhadap minat pemanfaatan SI
H4 : Faktor kompleksitas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap
(39)
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di daerah Tangerang. Alasan mengkhususkan pada industri manufatur adalah industri yang paling kompleks aktivitasnya sehingga diasumsikan selalu membutuhkan Sistem Informasi (SI) untuk menunjang aktivitas operasinya.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini Populasi adalah perusahaan manufaktur yang terdapat di daerah Tangerang. Penentuan sampel yaitu yang menjadi responden adalah karyawan bagian akuntansi dan keuangan yang
menggunakan SI dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sampel yang baik adalah sampel yang mewakili populasi secara keseluruhan. Sampel dalam penelitian ini adalah para responden yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner.
Metode pengambilan sampel adalah menggunakan metode
Convenience Sampling dimana penentuan jumlah sampel dari elemen
populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek adalah tidak terbatas sehinnga peneliti memiliki kebebasan unuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Nur Indriantoro dan Bambang, 2002).
(40)
24
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mencari dan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan, dengan cara:
a. Wawancara adalah melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang
bersangkutan dengan masalah yang diteliti guna mendapatkan informasi yang relevan dan akurat.
b. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada
seberapa responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini, penyebaran kuesioner kepada responden untuk memperoleh data dan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan dan penggunaan Sistem Informasi. Kuesioner dalam penelitian ini berasal dari kuesioner penelitian sebelumnya (Replikasi) yang dilakukan oleh Rini Handayani.
D. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan
(41)
25
2. Uji Kualitas Data
Untuk menguji kualitas data atas data primer ini, peneliti melakukan uji validitas dan uji realibilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dengan
menggunakan Coeficient corelation pearson yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan dengan total nilai. Kriteria yang akan digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan dengan total nilai. Kriteria yang digunakan valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara nilai masing-masing butir pertanyaan dengan total nilai mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika korelasi nilai masing-masing butir pertanyaan dengan total nilai mempuntyai tingakt signifikan diatas 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009).
b. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2009) reliabilitas sebenarnya alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel suatu konstruk. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan adalah konsisten. Suatu kuesioner dikatakan reliable
(42)
26 atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:
a) Repeated measure atau pengukuran ulang, yaitu seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b) One Shot atau pengukuran sekali saja, yaitu pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara One Shot,
yaitu digunakan uji statistic Cronbach alpha (a). Suatu variable
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha > 0,60.
Sedangkan jika nilai Cronbach alpha < 0,60 maka data tersebut
dikatakan tidak reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik atas data primer yang diperoleh dalam penelitian
ini dilakukan dengan melakukan, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji normalitas yaitu sebagai berikut:
a. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2009), uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (bebas). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas
(43)
27
dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya dan nilai variance
inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang
dari 0,10 atau sama dengan nilai variance inflation factor (VIF) lebih
dari 10. Selain itu untuk mendeteksi adanya multikolinearitas biasa dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Dan jika ada varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal P-P Plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada
(44)
28
scater plot, jika pada grafik tersebut ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, dan menyempit) maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
c. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak, karena data diperoleh langsung dari pihak pertama melalui kuesioner. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mengujinya dapat dilakukan analisis grafik atau dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif
dari data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi
normal. Jika distribusi adalah nominal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2009).
4. Uji hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan model
analisis regres berganda (multiple regretion analysis) yaitu menguji
pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen (Nur indriantoro, 2002). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
(45)
29 ordinal atau skala likert dengan rumus regresi berganda yang digunkan sebagai berikut:
Y1 = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + ……… (1)
Keterangan:
Y1 : Minat Pemanfaatan SI
X1 : Ekspektasi Kinerja
X2 : Ekspektasi Usaha
X3 : Faktor konsekuensi jangka panjang
X4 : Faktor Kompleksitas
: Konstanta
β : Koefisieen Regresi
ε : Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui :
a. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009:87)
(46)
30
b. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan
tingkat signifikansi 5% atau ( )=0.05. Jika probability t lebih besar
dari 0.05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak signifikan), sedangkan jika
nilai probability t lebih kecil dari 0.05 maka terdapat pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien signifikan) (Ghozali, 2009:88).
c. Uji F
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama terhadap variabel dependen atau terikat. Probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:88).
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian merupakan spesifikasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu variabel. Spesifikasi tersebut menunjukkan pada dimensi-dimensi dan indikator-indikator dari variabel penelitian yang diperoleh melalui pengamatan dan penelitian terdahulu.
(47)
31
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
a. Ekspektasi Kinerja (X1)
Ekspektasi Kinerja adalah tingkat dimana seorang individu meyakini bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Ekspektasi Kinerja diukur dengan menggunakan sejumlah pertanyaan. Butir-butir pertanyaan tersebut menggambarkan bahwa menggunakan Sistem Informasi dapat meningkatkan produktivitas, sefektivitas bagi pemakai, meningkatkan kualitas output dan menaikkan peluang naik jabatan. Variabel ini diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Rini Handayani (2007). Pengukuran variabel menggunakan instrumen skala interval dengan 5 (lima) poin. Lima jawaban dengan skala interval mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju (1= sangat tidak setuju hingga 5 = sangat setuju).
b. Ekspektasi Usaha (X2)
Ekpektasi Usaha (effort Expectancy) merupakan tingkat
kemudahan penggunaan system yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaannya. Variabel ini diukur dengan instrument yang dikembangkan oleh Rini Handayani (2007). Indikatornya adalah pemakai SI menggunakan Sistem tanpa melalui sebuah training, tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan system, dan menyita waktu dalam menyelesaikan
(48)
32 pekerjaannya. Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen skala
interval dengan 5 (lima) poin. Lima jawaban dengan likert Scale
dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat Setuju. Untuk pertanyaan negatif skornya di balik untuk Sangat Setuju (1) dan Sangat Tidak Setuju (5).
c. Faktor Konsekuensi Jangka Panjang (X3)
Konsekuensi jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh dimasa datang, seperti peningkatan fleksibilitas, merubah pekerjaan atau peningkatan kesempatan bagi pekerjaan yang lebih berarti. Faktor konsekuensi jangka panjang di ukur dengan menggunakan sejumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh
Thompson et al, (1991). Responden diminta menjawab pertanyaan
tersebut. Lima jawaban dengan menggunakan likert Scale dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat Setuju.
d. Faktor Kompleksitas (X4)
Adalah sebagai tingkat inovasi yang dirasakan seperti sukar secara relatif untuk memahami dan menggunakan (Rogers dan Shoemaker, 1971 dalam Rahmi Qadri, 1997). Faktor kompleksitas diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Thompson et al,
(1991) yang berisi 4 pertanyaan pengukuran faktor kompleksitas mengenai efisiensi waktu, kemudahan penggunaan sistem informasi.
(49)
33
Instrumen diukur dengan menggunakan likert Scale dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat Setuju.
2. Variabel Dependen
a. Minat pemanfaatan Sistem informasi (Y).
Menurut Thomson et, al., (1991) menyatakan bahwa keyakinan seseorang akan kegunaan SI akan meningkatkan minat mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan SI dalam pekerjaannya. Variabel minat pemanfaatan Sistem informasi diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Rini Handayani (2007) yang berisi beberapa pertanyaan mengenai adanya keinginan menggunakan sistem informasi, prediksi bahwa akan menggunakan sistem informasi, dan ada rencana akan menggunakan sistem informasi waktu yang akan datang. Instrumen diukur dengan
menggunakan likert Scale dengan menggunakan skala 1 sampai
dengan 5 yaitu: (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Sutuju, (5) Sangat Setuju.
Tabel 3.1
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
1. Ekspektasi Kinerja
(X1)
Rini Handayani, 2007
- Meningkatkan kinerja
- Memberi manfaat
- Membantu dalam pekerjaan
- Meningkatkan kualitas out put
- Meningkatkan efektivitas
pekerjaan
- Meningkatkan peluang naik
jabatan
(50)
34
Tabel 3.1(Lanjutan)
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
2. Ekspektasi Usaha (X2)
Rini Handayani, 2007
- Dapat menggunakan sistem
tanpa melalui training.
- Tidak mengalami kesulitan
dalam menggunakan sistem.
- Menggunakan System
menyita waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
- Sistem lebih memerlukan
waktu untuk aktivitas teknik.
Likert
3. Faktor Konsekuensi
jangka panjang(X3)
Thompson et al, 1991
- Menggunakan sistem
informasi akan menjadikan pekerjaan lebih menantang.
- Mengunakan sistem informasi
akan meningkatkan kesempatan untuk
mendapatkan tugas yang lebih disukai dimasa mendatang.
- Menggunakan sistem
informasi membuat pekerjaan lebih bervariasi
- Menggunakan sistem
informasi akan meningkatkan kesempatan untuk mendapat pekerjaan yang lebih penting sehingga dapat menerapakan kemampuan yang dimiliki.
- Menggunakan sistem
informasi akan meningkatkan kesempatan untuk melakukan tugas yang berbeda
- Menggunakan sistem
informasi dapat meningkat kesempatan untuk meraih posisi yang lebih baik
(51)
35
Tabel 3.1 (lanjutan)
Variabel Indikator Skala
Pengukuran
4. Faktor Kompleksitas
(X4)
Thompson et al,
1991
- Pemanfaatan sistem informasi
dalam pelaksanaan tugas
harian/pekerjaan menyita
banyak waktu.
- Bekerja dengan sistem
informasi itu sangat rumit sehingga sulit untuk mengerti
dan memahami cara
pemanfaatannya
- Menggunakan sistem
informasi khususnya
teknologi komputer untuk
memasukan data, banyak
menyita waktu
- Membutuhkan waktu yang
lama bagaimana
memanfaatkan sistem
informasi
Likert
5. Minat Pemanfaatan
Sistem Informasi (Y1)
Rini Handayani, 2007
Mengembangkan
Memprediksi, Keinginan, dan
berencana menggunakan
sistem informasi untuk waktu yang akan datang
(52)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Instrument penelitian atau data yang digunakan adalah kuesioner. Penyebaran kuesioner dikirim langsung ke masing-masing responden dengan disertai surat permohonan pengisian kuesioner. Untuk menghindari keraguan responden karena adanya pertanyaan-pertanyaan yang bersifat sensitif, maka dalam surat permohonan tersebut juga melakukan wawancara secara langsung kepada beberapa responden terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut. Metode yang digunakan
peneliti dalam penelitian ini adalah metode convenience sampling.
Sampel yang dipilih adalah perusahaan yang terdapat di wilayah Tangerang. Dan perusahaan yang dijadikan objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur. Berikut nama-nama perusahaan manufaktur tersebut:
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel
No Nama Perusahaan Kuesioner
Dikirim
Kuesioner Kembali
1 PT. Cipta Busana Jaya 10 9
2 PT. Asian Tiger Lane 8 7
3 PT. Pandu Mukti 8 7
4 PT. Behin Mayer 5 4
5 PT. Induktorindo 10 9
6 PT. Indah Kiat 10 10
7 PT. Archive Technologies 6 6
8 PT. Astra International Tbk 6 6
(53)
10 PT. Lea 6 6 Sumber: Data diolah
1. Tingkat Pengembalian Kuesioner
Berdasarkan data yang berhasil dilakukan dalam penelitian, kuesioner yang dibagikan berjumlah 75 eksemplar. Akan tetapi tingkat pengembaliannya hanya berjumlah 55 atau berkisar 73,33%. Sedangkan yang tidak dapat diolah sebanyak 5 buah. Tabel 4.1 berikut menyajikan secara rinci mengenai kuesioner yang dikirim, diterima kembali yang memenuhi syarat untuk diolah.
Tabel 4.2
Sampel dan Tingkat Pengembalian
Identifikasi Sampel Jumlah Persentase
Kuisioner yang dikirim 75 100%
Kuisioner kembali 70 93,33%
Kuisioner yang tidak kembali 10 13,33%
Kuisioner yang tidak dapat diolah 5 6,67%
Kuisioner digunakan 55 73,33%
Sumber: Data diolah
Total kuesioner yang direspon sebanyak 70 kuesioner yaitu 83,33% dari total kuesioner yang dikirim, dari total kuesioner yang kembali terdapat 5 kuesioner yang tidak dapat diolah dalam proses penelitian karena responden tidak mengisi kuesioner secara lengkap, sehinggga kuesioner yang dapat digunakan untuk mengolah data adalah 55 kuesioner atau sebesar 73,33%.
(54)
2. Deskripsi statistik Demografi Responden
Tabel 4.3 berikut memberikan informasi tentang deskripsi statistik demografi responden, yang didalamnya dijelaskan mengenai frekuensi absolute dan persentase responden berdasarkan klasifikasi jenis kelamin, umur, pendidikan, pengalaman menggunakan system informasi dan jabatan. Dari hasil tersebut
Tabel 4.3 Demografi Responden
Deskripsi Jumlah Persentase
Jenis Kelamin: - Pria - Wanita 32 23 62% 38% Umur:
- 20-25 tahun
- 26-30 tahun
- >30 tahun
10 18 27 18,18% 32,72% 49,10% Pendidikan: - D3 - S1 - S2 - S3 - Lainnya 10 37 4 4 0 18,18% 67,28% 7,27% 7,27% 0 % Pengalaman penggunaan SI:
- 1-5 tahun
- 6-10 tahun
- 11-15 tahun
28 12 15 50,91% 21,82% 27,27% Sumber: Data diolah
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini terdiri 32 orang responden atau 62% pria, dan 23 orang responden atau 38% wanita dari 55 orang jumlah keseluruhan responden.
Berdasarkan umur , responden dalam penelitian ini umur 20-25 tahun terdriri dari 10 orang responden atau 18,18%, umur 26-30 tahun
(55)
terdiri dari 18 orang responden atau 32,72%, dan umur lebih dari 30 tahun ada 27 orang responden atau 49,10% dari 55 orang jumlah keseluruhan responden.
Berdasarkan Pendidikan terakhir, responden dalam penelitian terdiri dari 10 orang responden atau 18,18% dengan pendidikan terakhir D3, 37 orang responden atau 67,28% dengan pendidikan terakhir S1, 4 orang responden atau 7,27% dengan pendidikan terakhir S2, 4 orang responden atau 7,27% dengan pendidikan terakhir S3, dan tidak ada responden atau 0% dengan pendidikan terakhir lainnya dari 55 orang jumlah keseluruhan responden.
Berdasarkan pengalaman penggunaan SI, responden dalam penelitian terdiri dari 28 orang responden atau 50,91% dengan pengalaman menggunakan SI 1-5 tahun, 12 orang responden atau 21,82% dengan pengalaman menggunakan SI 6-10 tahun, 15 orang responden atau 27,27% dengan pengalaman menggunakan SI 11-15 tahun dari 55 orang jumlah responden.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar skor
(56)
digunakan untuk menyatakan data tersebut valid atau tidak valid adalah:
1. Butir dikatakan valid, jika nilai Probabilitasnya (Sig)<0,05.
2. Butir dikatakan tidak valid, jika nilai probalitasnya (Sig)>0,05.
Berdasarkan Uji validitas yang telah dilakukan, maka didapat hasil yang akan disajikan secara lengkap dalam tabel berikut untuk setiap variabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi Kinerja
Pertanyaan Pearson
Correlation
Signifikansi Keterangan
EK1 .880 0.000** Valid
EK2 .812 0.000** Valid
EK3 .818 0.000** Valid
EK4 .674 0.000** Valid
EK5 .696 0.000** Valid
EK6 .836 0.000** Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, menunjukkan semua butir
pertanyaan untuk variabel ekspektasi kinerja (X1) mempunya signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel ekspektasi kinerja (X1) adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
(57)
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Ekspektasi Usaha
Pertanyaan Pearson
Correlation
Signifikansi Keterangan
EU1 .650 0.000** Valid
EU2 .615 0.000** Valid
EU3 .755 0.000** Valid
EU4 .795 0.000** Valid
EU5 .784 0.000** Valid
EU6 .747 0.000** Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, menunjukkan semua butir pertanyaan untuk variabel ekspektasi usaha (X2) mempunya signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel ekspektasi usaha (X2) adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Konsekuensi Jangka Panjang
Pertanyaan Pearson
Correlation
Signifikansi Keterangan
KJP1 .690 0.000** Valid
KJP2 .713 0.000** Valid
KJP3 .653 0.000** Valid
KJP4 .677 0.000** Valid
KJP5 .685 0.000** Valid
KJP6 .707 0.000** Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, menunjukkan semua butir pertanyaan untuk variabel konsekuensi jangka panjang (X3) mempunya signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel
(58)
konsekuensi jangka panjang (X3) adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Kompleksitas
Pertanyaan Pearson
Correlation
Signifikansi Keteranga n
KOMP1 .872 0.000** Valid
KOMP2 .582 0.000** Valid
KOMP3 .865 0.000** Valid
KOMP4 .786 0.000** Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan semua butir pertanyaan untuk variabel kompleksitas (X4) mempunya signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kompleksitas (X4) adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat digunakan dalam penelitian
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Pertanyaan Pearson
Correlation
Signifikansi Keterangan
MPSI1 .693 0.000** Valid
MPSI 2 .649 0.000** Valid
MPSI 3 .854 0.000** Valid
MPSI 4 .786 0.000** Valid
MPSI 5 .780 0.000** Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, menunjukkan semua butir pertanyaan untuk variabel minat pemanfaatan sistem informasi(Y) mempunya signifikan < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa butir-butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel
(59)
minat pemanfaatan sistem informasi (X2) adalah valid. Untuk itu, item-item tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
b. Uji Realibilitas
Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan teknik
korelasi Cronbach’s Alpha adalah:
1. Jika Cronbach’s Alpha > 0,6, berarti contruct reliabel.
2. Jika Cronbach’s Alpha < 0,6, berarti tidak reliabel.
Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan, maka didapat hasil Cronbach’s Alpha yang akan disajikan secara lengkap dalam tabel berikut untuk setiap variabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Ekspektasi Kinerja
Cronbach’s Alpha N of Item
.878 6
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan Ekspektasi Kinerja dalam kuesioner dikatakan reliabel.
Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha > 0,6
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Ekspektasi Usaha
Cronbach’s Alpha N of Item
.820 6
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan Ekspektasi Usaha dalam kuesioner dikatakan reliabel.
(60)
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas konsekuensi jangka Panjang
Cronbach’s Alpha N of Item
.773 6
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan Kompleksitas dalam kuesioner dikatakan reliabel. Hal
ini dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha > 0,6
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Kompleksitas
Cronbach’s Alpha N of Item
.769 4
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan Jangka Panjang dalam kuesioner dikatakan reliabel.
Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha > 0,6
Tabel 4.13
Hasil Uji Reliabilitas Minat Pemanfaatan Sistem Informasi
Cronbach’s Alpha N of Item
.789 5
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dalam kuesioner
dikatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha
> 0,6
2. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
(61)
independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka
dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen (Ghozali, 2009).
Tabel 4.14
Hasil uji multikolonieritas
Variabel Tolerance VIF
Ekspektasi Kinerja .391 2.558
Ekspektasi Usaha .394 2.540
Konsekuensi Jangka Panjang .618 1.619
Kompleksitas .898 1.114
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance
inflation factor (VIF) disekitar angka 1 dan 2. Dimana ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, Konsekuensi jangka panjang, dan
kompleksitas mempunya tolerance 0,391, 0,394, 0,618, 0,898 dan
mempunyai nilai VIF 2,558, 2,540, 1,619, 1,114. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak
terdapat problem multikolinearitas.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas (Ghozali, 2009).
(62)
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.1 menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas
karena titik-titik menyebar diatas dan dibawah nilai angka nol (0) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola.
c. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal atau grafik, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data tidak menyebar dan tidak mengikuti garis diagonal, maka data tersebut tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2009)
(63)
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Gambar 4.2 menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal hal ini menunjukan pola disatribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda yaitu:
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
(64)
dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .639a .408 .361 2.446
a. Predictors: (Constant), TKMP, TEK, TKJP, TEU b. Dependent Variable: TMSI
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square
yang dihasilkan oleh variabel-variabel independen sebesar 0,361 yang artinya 36,1 % variabel dependen Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, konsekuensi jangka panjang, dan kompleksitas. Sedangkan sisanya sebesar 63,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini, seperti faktor sosial, faktor kesesuaian tugas, faktor kondisi yang memfasilitasi, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut pernah di teliti
oleh Thompson et al, (1991).
b. Hasil Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.11, jika nilai
probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak
H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0
(65)
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 6.640 2.479 2.678 .010
TEK .342 .128 .463 2.662 .010
TEU .122 .123 .172 .994 .325
TKJP .021 .113 .026 .185 .854
TKMP .053 .106 .057 .501 .619
a. Dependent Variable: TMSI
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Hasil Uji Hipotesis 1: Ekspektasi Kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel ekspektasi kinerja memiliki nilai signifikansi sebesar 0,010 hal ini
berarti menerima H1 sehingga dapat dikatakan bahwa ekspektasi
kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ekspektasi kinerja lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 2: Ekspektatasi Usaha mempunya pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaaatan system informasi
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel ekspektasi usaha memiliki nilai signifikansi sebesar 0,325 hal ini
(66)
usaha berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ekspektasi usaha lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 3: konsekuensi jangka panjang mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel konsekuensi jangka panjang mempunyai tingkat signifikansi
sebesar 0,854. Hal ini berarti menolak H3 sehingga dapat dikatakan
bahwa konsekuensi jangka panjang berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel konsekuensi jangka panjang lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 4: kompleksitas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.16 variabel kompleksitas mempunya tingkat signifikansi sebesar 0,619. Hal ini
berarti menolak H4 sehingga dapat dikatakan bahwa kompleksitas
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kompleksitas lebih besar dari 0,05.
(67)
c. Hasil Uji Statistik F
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:88).
Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 206.151 4 51.538 8.612 .000a
Residual 299.230 50 5.985
Total 505.382 54
a. Predictors: (Constant), TKMP, TEK, TKJP, TEU b. Dependent Variable: TMSI
Sumber: Data diolah dengan SPSS17
Hasil uji Statistik F dapat dilihat pada tabel 4.17 nilai F sebesar 8,612 dengan tingkat signifikansi 0,000. Ini berarti model regresi ini layak untuk digunakan, karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, konsekuensi jangka panjang, dan kompleksitas secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Hal ini sama dengan pengamatan Rini Handayani (2007), Beatty (1986 dalam Thai Fung Jin, 2002), yang menyatakan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, konsekuesi jangka panjang dan kompleksitas mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi.
(68)
C. Pembahasan
1. Pengaruh Ekspektasi kinerja terhadap minat pemanfaatan system informasi
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi ekspektasi kinerja 0,010 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ekspektasi kinerja berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini handayani (2007), Davis et al.,(1989), Venkatesh dan Davis (2000). Hal ini menandakan bahwa untuk meningkatkan minat pemanfaatan system informasi maka dapat dilakukan dengan meningkatkan faktor-faktor ekspektasi kinerja atau dapat dilakukan dengan menanamkan keyakinan bagi para pemakai system informasi bahwa dengan memanfaatkan system informasi akan membantu meningkatkan kinerja mereka.
2. Pengaruh ekspektasi usaha terhadap minat pemanfaatan system informasi
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi ekspektasi kinerja 0,325 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ekspektasi usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Hal ini tidak konsisten dengan dengan hasil penelitian David et al., (1989), Adam (1992), dan Rini Handayani (2007). Di mana ekspektasi usaha berpengaruh positif
(69)
signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Dengan demikian responden merasa dengan memanfaatkan system informasi itu tidak memerlukan upaya (tenaga dan waktu) yang banyak dalam mengoperasikannya dan mempermudah dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Penelitian sebelumnya mengambil sampel karyawan bagian keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dimana menggunakan system informasi di perusahaan yang besar merupakan sebuah keharusan untuk memperoleh informasi laporan keuangan yang relevan, andal, lengkap, dan tepat waktu.
3. Pengaruh konsekuensi jangka panjang terhadap minat
pemanfaatan system informasi
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi konsekuensi jangka panjang 0,854 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa konsekuensi jangka panjang tidak berpengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Konsekuensi jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang diperoleh dimasa datang seperti peningkatan fleksibilitas, merubah pekerjaan atau peningkatan kesempatan bagi pekerjaan yang lebih berarti. Responden merasa dengan menggunakan system informasi dalam pekerjaan tidak merubah pekerjaan atau peningkatan kesempatan bagi pekerjaan yang lebih berarti. Hal ini berlainan dengan penelitian yang dilakukan oleh Beatty (1986 dalam Thai Fung Jin, 2002) menemukan adanya
(70)
pengaruh positif dan signifikan antara konsekuensi jangka panjang dengan minat pemanfaatan system informasi.
4. Pengaruh kompleksitas terhadap minat pemanfaatan system
informasi
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi kompleksitas 0,619 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kompleksitas tidak berpengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi. Berbeda dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Thompson et al (1991) yang
mengemukakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan negatif antara kompleksitas dengan minat pemanfaatan system informasi. Faktor kompleksitas didefinisikan sebagai tingkat inovasi yang dirasakan seperti sukar secara relatif untuk memahami dan menggunakan system informasi. Responden merasa semakin kompleks tingkat inovasi maka minat pemanfaatan system informasi berkurang.
(71)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
minat pemanfaatan system informasi artinya responden yakin bahwa dengan menggunakan sistem akan membantu dalam meningkatkan kinerjanya. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Davis et al.,(1989); Compeau dan Higgins (1995); Taylor and Todd (1995); Thompson et al.,(1991); Venkatesh dan Davis, (2000) dan Venkatesh et al., (2003).
2. Ekspektasi usaha berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat
pemanfaatan SI. Dapat disimpulkan ekspektasi usaha bukan faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi. Hasil ini berbeda dengan penelitian Rini Handayani (2007)
3. Konsekuensi jangka panjang berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap minat pemanfaatan system informasi. Dapat disimpulkan bahwa konsekuensi jangka panjang bukan faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan system informasi. Hasil ini berbeda dengan penelitian Beatty (1986 dalam Thai Fung Jin, 2002).
(1)
Lampiran Hasil Uji Asumsi Klasik
(2)
Hasil Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .639a .408 .361 2.446
a. Predictors: (Constant), TKMP, TEK, TKJP, TEU b. Dependent Variable: TMSI
Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients
t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constan
t) 6.640 2.479 2.678 .010
TEK .342 .128 .463 2.662 .010
TEU .122 .123 .172 .994 .325
TKJP .021 .113 .026 .185 .854
TKMP .053 .106 .057 .501 .619
a. Dependent Variable: TMSI Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regressi
on 206.151 4 51.538 8.612 .000
a
Residual 299.230 50 5.985
Total 505.382 54
a. Predictors: (Constant), TKMP, TEK, TKJP, TEU b. Dependent Variable: TMSI
(3)
(4)
(5)
(6)