Ruang Lingkup penelitian Metode Penentuan Sampel

26 atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 dua cara yaitu: a Repeated measure atau pengukuran ulang, yaitu seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. b One Shot atau pengukuran sekali saja, yaitu pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cara One Shot, yaitu digunakan uji statistic Cronbach alpha a. Suatu variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach alpha 0,60. Sedangkan jika nilai Cronbach alpha 0,60 maka data tersebut dikatakan tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik atas data primer yang diperoleh dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas yaitu sebagai berikut:

a. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2009, uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas 27 dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya dan nilai variance inflation factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai variance inflation factor VIF lebih dari 10. Selain itu untuk mendeteksi adanya multikolinearitas biasa dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0.90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika ada varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan melihat grafik Normal P-P Plot dan titik-titik menyebar mengelilingi garis diagonal, maka pengujian ini bebas dari heteroskedastisitas dan sebaliknya jika titik-titik pada grafik tidak mengelilingi garis diagonal atau berada jauh dari garis-garis diagonal maka diindikasikan adanya heteroskedastisitas. Sedangkan pada