BAB IV TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM RANGKA
PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PERBANKAN PADA PT. BANK SUMUT KANTOR PUSAT
IMAM BONJOL MEDAN A. Penerapan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Perbankan di PT. Bank
Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance saat ini sangat diperlukan agar perusahaan dapat meningkatkan dan
mengembangkan pengelolaan perusahaan dengan baik, sehingga mengarah pada praktek-praktek bisnis terbaik yang sesuai dengan standar yang dimiliki.
46
Corporate governance merupakan konsep yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen, dan
menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan berlandaskan kepada kerangka peraturan.
Dengan komitmen dan kepatuhan pada penerapan tata kelola perusahaan yang baik
diharapkan dapat menjamin pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya terhadap perusahaan.
47
46
Thomas S. Kaihatu, Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Volume 8 Nomor 1. Maret 2006, hal. 9.
47
Ibid
Konsep corporate governance diajukan untuk tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna
laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat seiring dengan transparansi
pengelolaan perusahaan yang semakin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak.
Universitas Sumatera Utara
Sistem corporate governance memberikan perlindungan efektif bagi para pemegang saham dan kreditor, agar mereka yakin untuk memperoleh return atas
investasinya. Corporate governance juga membantu menciptakan lingkungan kondusif sehingga terciptanya pertumbuhan yang efisien dan sustainable di sektor
korporat. Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah,
karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya.
48
Penerapan Good Corporate Governance dapat memberikan kontribusi yang strategis dalam menciptakan iklim bisnis yang sehat, meningkatkan
kemampuan daya saing serta sangat efektif menghindari penyimpangan- penyimpangan dan pencegahan terhadap fraud dan penyalahgunaan kewenangan.
Dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan perubahan, perusahaan harus memiliki nilai lebih dari daya tarik industri bagi para stakeholder. Suatu tata
kelola perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk menjawab tantangan persaingan dan perubahan tersebut. Oleh karena itu Bank Sumut senantiasa
berupaya meningkatkan suatu Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dengan mengacu best practices serta mematuhi ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku maupun ketentuan dan peraturan otoritas regulator lainnya.
48
Mei Indrayani dan Nurkholis. Persepsi Manajemen Perusahaan Terhadap Prinsip- Prinsip Good Corporate Governance. TEMA Telaah Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi. 2011,
Vol. II, hal. 136.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa pertimbangan strategis dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik pada perusahaan jasa keuangan seperti perbankan, yaitu :
49
1. Bank adalah sebagai lembaga kepercayaan.
Untuk mendapatkan kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat, maka bank harus :
a. Memiliki Kinerja Keuangan Financial Performance yang baik;
b. Memiliki tingkat kesehatan bank yang baik.
c. Memiliki kecukupan modal di atas ketentuan minimum dan profil risiko
secara komposit rendah. d.
Dapat menjaga kerahasiaan nasabah penyimpan dan simpanannya serta rahasia perusahaan.
e. Keterbukaan dalam penyampaian informasi kepada publik berkaitan
dengan produk dan aktivitas baru bank. f.
Menjaga kepentingan shareholders dan stakeholders. g.
Selalu bersaing secara sehat dalam menetapkan harga price atau suku bunga dana dan kreditpembiayaan serta melaksanakan etika bisnis
industri perbankan dengan baik. h.
Mengendalikan risiko reputasi agar dapat mencegah persepsi negatif kepada Bank sekaligus menjaga Pencitraan bagi Bank.
i. Memiliki sumber daya manusia yang andal, profesional, integritas yang
tinggi, serta akhlak dan moral yang baik. j.
Menerapkan Tata Kelola Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan .
49
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
k. Meningkatkan dan atau mempertahankan kualitas mutu pelayanan secara
konsisten dan berkelanjutan. 2.
Bank merupakan pelayanan publik. Sebagai pelayanan publik Bank Sumut harus dapat memberikan pelayanan
terbaik kepada nasabahnya, kepuasan nasabah customer satisfaction harus dapat terjaga dalam arti kata bank harus mampu memberikan pelayanan
melebihi harapan pelanggan.
50
Objek pelayanan publik yang bergerak disektor jasa keuangan seperti perbankan, selalu mendapat perhatian lebih dari masyarakat dalam bentuk
pengendalian sosial di sektor keuangan social control of enveronment, Bank juga harus dapat memberikan fasilitas
kenyamanan bagi nasabahnya berupa sarana dan prasarana, ketepatan waktu transaksi, on-line system, non stop service transaksi penarikan tunai dan
transfer serta fasilitas lainnya berupa fitur pembayaran, Cash Deposite Machine pada ATM.
Sesuai fungsinya Bank dalam melaksanakan intermediasi yakni menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kreditpembiayaan, Bank Sumut senantiasa harus dapat membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank juga sebagai agent of development
disegala sektor usaha dan bisnis dengan menerapkan prinsip kehati-hatian prudential banking.
50
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
pemerintah eksekutif dan DPRDPRD legislatif serta otoritas regulator. Memperhatikan kondisi pengalaman perbankan masa lalu, sudah menjadi
keharusan bagi Bank Umum baik Konvensional maupun Syariah untuk menerapkan tata kelola yang baik sebagaimana yang tertuang dalam beberapa
ketentuan yang berlaku , yakni : 1.
Peraturan Bank Indonesia Nomor : 84PBI 2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor : 814PBI 2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum. 2.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 912DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.
3. Peraturan Bank Indonesia Nomor : 1133PBI 2009 tanggal 7 Desember 2009
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor : 1213DPbS tanggal 30 April 2010
perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Bank Sumut sebagai objek pelayanan publik berbadan hukum Perseroan Terbatas
51
51
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
dengan aktivitas kegiatan usaha disektor perbankan konvensional dan syariah memiliki arah kebijakan strategis menjadi bank terkemuka di daerah
melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara
Universitas Sumatera Utara
profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional, untuk mewujudkan program BPD Regional Champion Tahun 2015. Pondasi untuk
mewujudkan program tersebut dilandasi dengan penerapan Good Corporate Governance sehingga untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sumut tidak
melanggar aturan-aturan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku maupun etika bisnis dalam industri perbankan.
52
Tujuan dari pada penerapan Good Corporate Governance ini pada awalnya merupakan langkah dalam mewujudkan program restrukturisasi
perbankan sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia API pada Pilar IV, yakni menciptakan Industri perbankan yang kuat, dan sejalan dengan Penerapan
BASEL II pada Pilar III tentang market decipline yang berkaitan dengan disclosure dan transparency Roadmap Arsitektur Perbankan Indonesia API yang
diluncurkan pada tanggal 9 Januari 2004 merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan
tatanan Industri Perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun Disamping menerapkan aturan-
aturan regulator Bank Indonesia, dalam pelaksanaannya Bank Sumut tetap menerapkan comply terhadap aturan lainnya seperti ketentuan BAPEPAM – LK
dan Bursa Efek Indonesia. Guna memperkuat permodalan dalam rangka perkuatan kelembagaan menuju regional champion perlu adanya terobosan-terobosan untuk
menjadi Bank Devisa dan menjadi Perseroan Terbatas Terbuka Tbk dengan melakukan Initial Public Offering IPO atau penawaran saham perdana Bank
yang Go Public.
52
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
kedepan. Arah kebijakan API tersebut dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem
keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bank dalam implementasinya harus menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance yaitu : 1.
Transparansi transparency. Transparansi transparency yaitu keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dimana bank harus memberikan informasi
secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diakses stakeholders sesuai dengan haknya.
2. Akuntabilitas
accountability yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif dimana bank harus menetapkan fungsi tugas dan tanggung jawab yang
jelas dari setiap komponen organisasi selaras dengan visi dan misi, sasaran usaha, dan strategi Bank. Setiap komponen organisasi mempunyai kompetensi
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta harus dapat memahami perannya dalam pelaksanaan GCG. Selain itu, bank harus
memastikan : a.
Ada tidaknya check and balance dalam pengelolaan Bank. b.
Memiliki ukuran kinerja atau Key Performance Indicator KPI dari semua jajaran berdasarkan yang disepakati secara konsisten sesuai dengan nilai
perusahaaan corporate values.
Universitas Sumatera Utara
c. Sasaran usaha dan strategis
d. Memiliki reward and punishment system.
3. Pertanggungjawaban
responsibility yaitu kesesuaian pengelolaan bank
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat. Dalam hal ini bank harus memegang prinsip
prudential banking practices. Prinsip tersebut dijalankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menjaga
kelangsungan usaha secara berkesinambungan. Disamping itu, Bank harus mampu bertindak sebagai good corporate citizen perusahaan yang baik.
4. Independensi independency yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa
pengaruhtekanan dari pihak manapun. Selain itu, B ank harus mampu
menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders. Pengelola bank tidak boleh terpengaruh oleh kepentingan sepihak dan harus
menghindari segala bentuk benturan kepentingan conflict of interest. 5.
Kewajaran fairness
yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder
yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- undangan yang berlaku, dimana bank harus memperhatikan kepentingan
seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran equal treatment. Namun, bank juga perlu memberikan kesempatan kepada
stakeholders untuk memberikan masukan bagi kepentingan bank, serta memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
53
Berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di atas, maka PT. Bank Sumut melaksanakan prinisp tersebut sebagai berikut :
53
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
1. Transparansi transparency
Pelaksanaan transparansi Bank Sumut telah melaksanakannya setiap tahunnya dengan menyediakan akses kepada stakeholders untuk mengakses
laporan keuangan. Hal ini dapat dilihat melalui website resmi dari PT Sumut. Selain itu dapat mengakses laporan keuangan triwulan I, II, II dan IV dalam media
cetak yang telah bekerja sama dengan Bank Sumut untuk menerbitkan laporan keuangan perusahaan.
Transparansi atas Informasi yang terkait dengan perusahan dijelaskan secara terinci oleh Bank Sumut. Hal tersebut merupakan informasi penting yang
dibutuhkan oleh publik guna mendapatkan informasi-informasi penting mengenai perusahaan. Hal tersebut mengenai visi-misi, produk, sasaran usaha, strategi
perusahaan, kondisi keuangan, laporan keberlanjutan, laporan tahunan, laporan pelaksanaan good corporate governance, susunan dan kompensasi pengurus,
pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan
perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, serta sistem dan pelaksanaan GCG. Dalam
pengungkapannya perusahan telah melaksanakannya dengan baik, karena informasi tersebut dapat dengan mudah didapatkan melalui media elektronik atau
website resmi Bank Sumut.
54
54
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Hal ini diperkuat dengan dibentuknya Sekretaris Perusahaan yang berperan sebagai penghubung Bank dengan para investor, pelaku
pasar modal, regulator dan juga para pengamat. Sekretaris Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak serta berperan sebagai penghubung utama antara Bank,
BAPEPAM-LK dan publik. Jadi dengan adanya Sekretaris perusahaan, juga akan mempermudah mendapatkan informasi terkait perusahaan bagi para pemangku
kepentingan. Kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan tanpa
mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi,
Bank Sumut telah menerapkannya dalam code of conduct pada bagian kerahasiaan dan informasi perusahaan. Dalam code of conduct tersebut terdapat tiga poin yang
terkandung didalamnya. Ketiga poin tersebut sudah cukup jelas dan sesuai dengan pedoman prinsip transparansi yaitu prinsip keterbukaan yang dianut oleh
perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan
hak-hak pribadi.
55
2. Akuntabilitas
accountability Akuntabilitas pada PT. Bank Sumut diwujudkan dengan kejelasan
tanggungjawab masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha, dan strategi perusahaan. Tugas dan wewenang masing-masing
organisasi telah dibuat, dipaparkan dan dilaksanakan setiap tahunnya oleh semua pegawai Bank Sumut sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan yang
55
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
berpedoman sesuai dengan prinsip GCG yang berlaku.
56
Meyakinkan bahwa masing-masing organ dalam organisasi mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan perannya dalam pelaksaan
GCG, Bank Sumut memberikan informasi tentang upaya-upaya dalam menerapkan prinsip akuntabilitas atas kompetensi organisasi. Menyusun tugas
sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota Dewan Komisaris merupakan langkah yang dilakukan oleh Dewan Komisaris untuk
menjaga kompetensi dari masing-masing anggotanya. Kemudian juga terwujud pada kebijakan mengenai kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja yang
sesuai dengan persyaratan. Bank Sumu mendorong terciptanya GCG, pada setiap awal tahun seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Sumut wajib
menandatangani Komitmen Pelaksanaan GCG.
57
Perusahaan meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua Bank Sumut juga senantiasa
menyesuaikan diri dengan perkembangan praktik terbaik GCG yang ada baik di tingkat nasional, regional dan internasional yang relevan dengan kondisi di
Indonesia dan yang sesuai dengan kebutuhan praktik bagi Bank Sumut, sehingga praktik GCG di Bank Sumut dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hasil
pemeringkatan GCG yang dilakukan melalui self assessment maupun third party assessment oleh pihak independen menjadi feedback dalam memetakan dan
meningkatkan praktik GCG di Bank Sumut berdasarkan hasil rekomendasi yang diberikan.
56
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
57
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG. Hal ini diperkuat dengan adanya Pembinaan
Keahlian dan Ketrampilan pada semua pegawai Bank Sumut melalui perencanaan sumber daya manusia yang secara terencana tertuang dalam Human Capital
Transformation Roadmap. Roadmap ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki global capability.
58
Mengenai pengendalian internal perusahaan, Bank Sumut setiap tahunnya mengadakan rapat Direksi yang membahas tentang pengembangan pengendalian
internal perusahaan. Sistem pengendalian intern Bank Sumut dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan model Three Lines of Defense.
Pengendalian intern dilakukan dengan koordinasi antar Three Lines of Defense yang saling melengkapi, terkoordinasi dan terjalin komunikasi yang baik antar
Pengelolaan sumber daya manusia dititikberatkan pada pengembangan kapabilitas sejalan dengan arah Bank Sumut untuk memperkuat landasan
keuangan yang menjadi pondasi bagi pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan. Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki
global capability maka dilakukan suatu inisiasi strategis pengelolaan sumber daya manusia yang difokuskan pada capacity fulfillment dan capability enhancement.
Untuk mendukung inisiasi strategis tersebut telah dilakukan transformasi pada pengelolaan sumber daya manusia melalui penyempurnaan organisasi pada Divisi
Human Capital yang terbagi menjadi 4 empat fungsi besaran yaitu strategy, business partnering, expertise dan services.
58
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
line of defense. Untuk memastikan bahwa sistem pengendalian intern telah dilakukan di unit operasional, Satuan Pengawasan Intern melakukan audit secara
berkala dan Compliance Officer CO melaksanakan pengawasan secara harian. Mengaplikasikan akuntabilitasnya Bank Sumut juga menerapkannya
melalui pemberian reward dan punishment system sesuai dengan prinsip GCG. Bank Sumut membentuk komite khusus dalam pelaksanaan sistem ini, seperti
adanya Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Anti Fraud.
59
Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku code of
conduct yang telah disepakati. Dengan pedoman perilaku code of conductyang merupakan tata nilai budaya kerja Bank Sumut dan sebagai tonggak-tonggak
perilaku teladan di Bank Sumut yang berlaku bagi seluruh pegawai Bank Sumut dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, pemimpin sampai jajaran pegawai
terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan yang ditugaskan di Bank Sumut.
Selain memberikan penghargaan kepada pegawai Bank Sumut yang berprestasi, juga memberikan sanksi kepada pegawai Bank Sumut
yang melakukan tindak pelanggaran. Diharapkan dengan adanya sistem ini, pegawai Bank Sumut lebih termotivasi dalam meningkatkan kinerjanya.
60
59
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
60
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Hal ini diperkuat dengan adanya Kode Etik Bank Sumut yang pada prinsipnya diwajibkan untuk segenap pegawai Bank Sumut.
Universitas Sumatera Utara
3. Pertanggungjawaban
responsibility Prinsip pertanggungjawaban Bank Sumut ditunjukkan oleh pegawai BNI
dengan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip GCG.
61
Bank Sumut telah melaksanakan aktivitas Corporate Social Responsibility secara terencana, terarah dan berkesinambungan agar mampu memberi manfaat
Laporan keuangan disusun secara baik dan akurat, hal ini dibuktikan dengan kebijakan akuntansi yang dipakai oleh Bank Sumut dalam
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan PSAK di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAKIAI. Laporan Keuangan Konsolidasian disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM dan LK No.VIII G.7 lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No.KEP-347BL2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik. Tanggung jawab atas komitmen manajemen, Bank Sumut telah melakukan
rapat Dewan Direksi setiap tahunnya, membahas berbagai persoalan danatau strategi pengelolaan perseroan. Dari rapat-rapat tersebut, persoalan danatau
strategi yang dibahas dan diputuskan bersama dalam Rapat Direksi. Bidang- bidang yang dikaji dalam tersebut adalah Bidang Kepengurusan, Bidang
Manajemen Risiko, Bidang Pengendalian Internal, dan Bidang GCG.
61
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
jangka panjang sebesar-besarnya pada kesejahteraan masyarakat. Bank Sumut berperan aktif serta dalam pengembangan masyarakat dengan
tujuan menciptakan kemajuan ekonomi dan sosial terutama kepada usaha mikro, kecil dan koperasi dengan tujuan agar kelompok usaha yang bersangkutan mampu
berperan menjadi kekuatan ekonomi yang tangguh, sehat dan mandiri sehingga mampu mengakses pasar lebih besar.
62
4. Indenpendensi independency.
Bank Sumut telah menerapkan prinsip independensi yaitu mewajibkan pegawai untuk tidak terikat dengan aktivitas politik. Kewajiban ini dimuat dalam
code of conduct tentang aktivitas politik yang dibuat oleh Bank Sumut. Isi dari code of conduct tersebut menetapkan dengan sangat jelas bahwa seluruh pegawai
Bank Sumut tidak diperkenankan mengikuti berbagai aktivitas politik. Bank Sumut juga memberikan informasi agar pegawai menjauhi dan
menghindari terjadinya benturan kepentingan yang termuat dalam persyaratan mengenai jumlah, komposisi, kriteria dan independensi anggota Dewan
Komisaris.
63
Guna memenuhi pelaksanaan independensinya, agar tidak saling Begitu juga dalam persyaratan mengenai jumlah, komposisi, kriteria
dan independensi anggota Dewan Direksi juga mengatur hal tersebut. Selain itu, informasi lain juga dapat ditemui di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi, serta code of conduct Bank Sumut mengenai penanganan benturan kepentingan.
62
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
63
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
mendominasi pegawai Bank Sumut juga tidak diperkenankan menerima pemberian dalam bentuk apapun. Pernyataan ini termuat dalam code of conduct
perusahaan tentang pemberian dan penerimaan hadiahgratifikasi. 5.
Kewajaran fairness Bank Sumut memperhatikan kepentingan stakeholder dengan penyajian
yang wajar tentang bagi hasil, pendapatan bank. Untuk memastikan pelaksanaan efektifitas fungsi audit ekstern maka Bank telah memenuhi ketentuan mengenai
hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik dan Bank Indonesia sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Bank.
64
1. Mewujudkan visi, misi, dan strategi perusahaan.
Upaya meningkatkan kewajaran dalam penanganan dan penyelesaian terhadap pegawai yang melakukan kesalahan untuk meminimalkan ketidakpuasan
dari karyawan tersebut, dilakukan dengan melaksanakan mekanisme atau tata cara penanganan yang telah disusun oleh Bank Sumut. Dengan demikian jika terjadi
suatu permasalahan mekanisme ini digunakan untuk memperjelas apa langkah yang dilakukan apabila ada suatu masalah terhadap pegawai.
Bank Sumut sangat menyadari besarnya manfaat penerapan GCG tersebut, antara lain :
2. Meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Meningkatnya nilai pemegang saham shareholders value.
4. Meningkatkan kredibilitas perusahaan secara professional.
64
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
5. Terlaksananya pengendalian intern secara efektif.
6. Patuh terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
7. Meningkatkan nilai etika perusahaan.
8. Meningkatkan budaya perusahaan corporate culture dan budaya risiko risk
culture. 9.
Terlaksananya pengelolaan usaha secara efisien dan efektif. 10.
Terlaksananya pengambilan keputusan dan kebijakan yang lebih baik. 11.
Tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan dari shareholders maupun stakeholders terhadap perusahaan.
12. Meningkatkan rating Bank oleh lembaga pemeringkat independen.
13. Dapat memberikan cost of capital atau capital charge yang lebih murah.
65
Prinsipnya pelaksanaan penerapan GCG di Bank Sumut berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai pada
setiap kegiatan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan bank, shareholders dan stakeholders.
Mekanisme pelaksanaan implementasi GCG dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu :
1. Mengidentifikasi indikatorkriteria penilaian yang akan mempengaruhi
terhadap pelaksanaan penerapan GCG secara keseluruhan. 2.
Melakukan self assessment pelaksanaan penerapan GCG termasuk perhitungan penilaian komposit.
3. Melakukan evaluasi atas hasil self assessment pelaksanaan penerapan GCG
65
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
dan menyusun laporan kesimpulan umum self assessment GCG dan action plan atas kelemahan penerapan GCG.
4. Menyusun laporan pelaksanaan implementasi GCG.
66
Bank Sumut juga telah beberapa kali menyampaikan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance untuk pertama kali periode laporan tahun 2007 yang
dikirimkan secara terpisah dari Laporan Tahunan Bank Sumut yaitu kepada para pemegang saham shareholders, Bank Indonesia, YLKI, Lembaga pemeringkat
di Indonesia, Asosiasi Bank-Bank di Indonesia, LPPI, 2 dua lembaga penelitian bidang ekonomi dan keuangan serta 2 dua majalah ekonomi dan keuangan dan
menampilkan laporan tersebut dalam website Bank Sumut www.banksumut.com sehingga laporan tersebut dapat diakses oleh siapapun yang memiliki kepentingan
dengan Bank Sumut. Hal yang sama juga disampaikan untuk laporan pelaksanaan GCG Bank Sumut tahun buku 2008, 2009, 2010, dan 2011 yang ditampilkan
dalam laporan tahunan maupun website Bank Sumut. Pelaksanaan assessment penerapan GCG sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia yang berlaku, telah disampaikan kepada Bank Indonesia. Dalam pelaksanaan penerapan GCG di seluruh unit kerja operasional, Bank Sumut telah
membentuk tim penilai pelaksanaan self assessment penerapan GCG baik di konvensional maupun syariah, yang terdiri dari :
1. Ketua
: Pemimpin Unit Kerja ex-officio 2.
Wakil : Wapimpejabat ex-officio
3. Sekretaris : Pejabatpegawai
66
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
4. Anggota : Pejabatpegawai.
67
Tim ini untuk menilai sendiri self assessment dengan beberapa kriteriaindikator penilaian sebagaimana Surat Keputusan Direksi Bank Sumut
Nomor 077DirDKMR-CQASK2010 tanggal 20 Mei 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Self Assessment GCG Pada Kantor Cabang, Cabang Pembantu, dan
Kantor Kas Bank Sumut.
68
67
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
68
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Selain itu, dalam hal transparansi penyampaian laporan informasi kinerja keuangan, Bank Sumut telah menyajikan informasi kinerja keuangan mengenai
kegiatan operasional bank yang disajikan secara berkala setiap triwulan dan disampaikan kepada stakeholders melalui surat kabar yang cukup informatif,
maupun dalam buku Laporan Tahunan Annual Report secara transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik dilakukan dengan membentuk struktur organisasi yang menggambarkan garis pertanggung jawaban
yang jelas, dengan unsur utama pelaksana tata kelola perusahaan yakni Dewan Komisaris dan Direksi. Struktur organisasi ini nantinya akan lebih menekankan
pada aspek pengawasan, kepatuhan, pelayanan, pemasaran, efektivitasefisiensi melalui penerapan Good Corporate Governance, Manajemen Risiko, Risk
Culture, dan Corporate Culture dengan berorientasi kepada pelaksanaan core bussiness utama Bank Sumut sebagai lembaga profesional penghimpun dan
penyalur dana.
Universitas Sumatera Utara
Bank Sumut menyadari sepenuhnya bahwa hubungan yang baik dengan pemangku kepentingan dan peningkatan nilai pemegang saham dalam jangka
panjang hanya dapat dicapai melalui integritas bisnis dalam setiap aktivitas bisnis perusahaan sebagaimana tercantum dalam code of conduct.
Bank Sumut dalam konteks tersebut telah merumuskan berbagai kebijakan yang menyangkut etika. Bank Sumut mengupayakan penerapan standar etika
terbaik dalam menjalankan segenap aktivitas bisnisnya sesuai dengan visi, misi, dan budaya yang dimiliki melalui implementasi Code of Conduct. Code of
Conduct merupakan pedoman tertulis yang merupakan panduan nilai-nilai etikamoral yang dituntut dari segenap individu yang berhubungan dengan bisnis
dan pola perilaku sesuai dengan budaya Bank Sumut. Code of Conduct berisikan komitmen perusahaan kepada berbagai pihak
yang berkepentingan yang merupakan perwujudan dari etika bisnis dan etika kerja bagi Pegawai Bank Sumut.
69
Praktkenya dalam pelaksanaannya pengurus dan seluruh pegawai Bank Sumut tetap harus mematuhi kode etik code of conduct dalam mengelola bisnis
berdasarkan azas-azas perbankan yang sehat, dan menjaga citra Bank Sumut ditengah-tengah masyarakat serta menjaga lingkungan kerja agar lebih kondusif.
Disamping itu telah dilakukan upaya untuk menyamakan persepsi bagi pemegang saham, rekananmitra bisnis, nasabah, pengurus dan seluruh pegawai bank
Sebagai sebuah etika perilaku, diharapkan tercipta perilaku yang ideal yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai luhur yang
diyakini jajaran Bank Sumut sehingga menjadi budaya kerja.
69
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
maupun pegawai outsourcing disetiap unit kerja dengan melakukan sosialisasi. Selain dari pada itu kepada pegawai di unit kerja membuat komitmen berupa
pernyataan statement kepatuhan yang isinya bersedia untuk melaksanakan code of conduct Bank Sumut dan apabila dikemudian hari Pengurus dan pegawai
tersebut ditemukan melakukan pelanggaran, maka bersedia dituntut dan diberi hukuman sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Surat Pernyataan
tersebut dibubuhi dengan materai Rp 6000,- kemudian dikirim ke Kantor Pusat sebagai bukti komitmen dimaksud.
Adapun maksud penyusunan code of conduct ini adalah : 1.
Menjadi standar perilaku dan acuan bagi seluruh pelaku bisnis di perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usaha, dan menjadi panduan etika bagi individu
dalam bersikap dan bertingkah laku, khususnya dalam menentukan sikap pada saat menghadapi keadaan yang dilematis
2. Sebagai kriteria dalam menilai apakah setiap individu telah berperilaku sesuai
dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut, dan implementasi Code of Conduct, baik kepatuhan ataupun
ketidakpatuhannya menjadi salah satu aspek penilaian kinerja pegawai.
70
Tujuannya kode etik code of conduct adalah: 1.
Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara profesional dan beretika dengan memperhatikan seluruh
stakeholders. 2.
Mengurangi risiko terjadinya konflik kepentingan maupun tuntutan hukum
70
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
pada perusahaan akibat kelalaian yang dilakukan oleh individu didalam perusahaan.
3. Dalam jangka panjang akan mendorong perbaikan layanan mutu produk,
pengelolaan harta sumber daya dan asset perusahaan serta pengembangan nilai perusahaan, menuju peningkatan reputasi dan image perusahaan.
4. Mengembangkan hubungan yang baik antara Perusahaan dan individu dengan
stakeholder berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan penerapan etika perusahaan.
71
Code of Conduct Bank Sumut berlaku bagi segenap Pegawai Bank Sumut mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, karyawan dan individu lain yang terkait
dengan bisnis Bank Sumut.
72
Setiap pegawai Bank Sumut memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan penerapan Code of Conduct dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu
bentuk tanggung jawab pegawai Bank Sumut adalah menyangkut kesediaan pegawai Bank Sumut untuk melaporkan setiap tindakan pegawai lain atau rekan
kerja yang diyakini merupakan suatu pelanggaran Code of Conduct dan menyampaikan setiap fakta penyimpangan yang diketahuinya melalui mekanisme
Keberhasilan penerapan Code of Conduct merupakan tanggung jawab dari seluruh pimpinan di lingkungan unit kerja
masing-masing. Untuk itu segenap pimpinan unit memiliki tanggung jawab dalam memberikan pemahaman penerapan Code of Conduct kepada pegawai di
lingkungan unit kerja masing masing.
71
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
72
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
Whistleblowing System yang merupakan bagian dari strategi anti fraud. Bank Sumut senantiasa terus mengingatkan kepada segenap Pegawai Bank
Sumut mengenai Code of Conduct melalui pelatihan, pelaksanaan induction untuk karyawan baru serta pengingatan melalui forum-forum pelatihan yang melibatkan
pihak eksternal. Bank Sumut memberikan sanksi yang tegas dan konsisten terhadap pelanggaran pedoman Code of Conduct. Sedangkan bentuk pelanggaran
yang dapat dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi beserta sanksinya berpedoman pada Anggaran Dasar bank dan keputusan RUPS. Sedangkan
pengenaan sanksi terhadap pegawai dilakukan sesuai dengan aturan kepegawaian yang berlaku.
B. Peranan Corporate Sosial Responsibility dalam Mengimplementasikan Tata Kelola Perusahaan Perbankan yang Baik di PT. Bank Sumut
Kantor Pusat Imam Bonjol Medan.
Menjadikan Indonesia yang lebih baik, eksistensi perusahaan tidak bisa hanya didasarkan pada mengejar profitabilitas semata. Masih ada hal yang lebih
mulia untuk direalisasikan, yaitu menciptakan masyarakat yang makmur, adil, dan sejahtera. Oleh sebab itu, tidak ada yang lebih tepat untuk mewujudkan ini selain
dengan memaksimalkan fungsi program Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility CSR.
PT. Bank Sumut selain merupakan lembaga kepercayaan, juga merupakan lembaga pendukung pembangunan daerah, karena secara filosofi PT. Bank Sumut
didirikan dengan peran sebagai alat penggerak perekonomian daerah dalam menopang pembangunan infrastruktur, UMKM dan turut memikirkan kondisi
Universitas Sumatera Utara
sosial masyarakat lokal yang semakin marginal serta menjalankan fungsi intermediasi daerah development bank.
Dasar dilaksanakannya CSR pada PT. Bank Sumut adalah Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas mewajibkan
setiap perusahaan berbentuk PT menjalankan CSR. Penjelasan Pasal 74 Undang- Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas jelas menyebutkan bahwa
kewajiban pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan
sumber daya alam ini tidak hanya melihat pada bisnis inti core business dari perusahaan tersebut. Walaupun perusahaan tersebut tidak secara langsung
melaksanakan eksploitasi sumber daya alam, tetapi selama kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemapuan sumber daya alam, maka perusahaan tersebut
wajib melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Hal ini berati bahwa baik itu perusahaan pertambangan, industri perkayuan, industri makanan, yang dalam
kegiatan usahanya berhubungan langsung dengan sumber-sumber daya alam, maupun rumah sakit, perusahaan telekomunikasi, perbankan, percetakan dan
perusahaan-perusahan lain yang walaupun tidak secara langsung menggunakan sumber daya alam dalam kegiatan usahanya, wajib melaksanakan Corporate
Social Responsibility CSR. Adapun implementasi program CSR oleh BankSumut adalah sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 Biaya Perincian CSR Bank Sumut Tahap I Tahun 2014
No KabupatenKota
Judul Program Nilai
1 Tapanuli Selatan
Pengecetan pasar sayur Matingi Kab. Tapanuli Selatan
70.000.000,- 2
Tapanuli Selatan Pengecetan pasar sigalangan
Kec. Batang Angkola Kab. Tapanuli Selatan
70.000.000,
3 Tapanuli Selatan
Pengecetan pasar Huta Tonga Kec. Batang Angkola Kab.
Tapanuli Selatan 70.000.000,
4 Tapanuli Selatan
Pengecaran Pasar Sitinjak Kec. Batang Angkola Kab. Tapanuli
Selatan. 70.000.000,
5 Tapanuli Selatan
Rehab dan pengecetan pasar Pargaruran Kec. Angkola Timur
Kab. Tapanuli Selatan 173.400.000
6 Tapanuli Selatan
Rehab beerat pasar Ingul Jaw Kec. Tantom Angkola Kab.
Tapanuli Selatan 200.000.000
7 Tapanuli Selatan
Rehab, pengecetan dan rebat beton Kec. Batang Toru Kab.
Tapanuli Selatan 150.000.000
8 Tapanuli Selatan
Rehab berat pasar Turunan Kec. Saipar Dolok Hole Kab.
Tapanuli Selatan 110.000.000
9 Padang Lawas Utara
Pembangunan rumah genset dan pengadaan genset Kec. Padang
Bolak Kab. Padang Lawas Utara.
710.000.000
10 Toba Samosir Pembuatan lampu penerangan
jalan umum LPJU di Taman Sibulele Kec. Balige Kab. Toba
Samosir 199.494.000
11 Toba Samosir Pembangunan taman dan lampu
etnis Bank Sumut Balige Kec. Balige Kab. Toba Samosir
109.960.000
JumlahTotal 1.932.960.000
Sumber Data : Hasil Riset Pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 Biaya Perincian CSR Bank Sumut Tahap II Tahun 2014
No KabupatenKota
Judul Program Nilai
1 Asahan
Penimbunan mesjid agung Kec. Kisaran Barat
200.000.000 2
Asahan Pembentukan badan jalan
menuju open stage alun-alun kota Kisaran
200.000.000
3 Tapanuli Selatan
Rehab fasilitas keagamaan 266.924.000
4 Padang Sidempuan
Rehab beton jalan, kamar wudhu dan penerangan.
378.809.636 5
Sibolga Pembuatan sarana air minum
masyarakat berpenhasilan rendah 70 KK di Kel. Aek
Parombunan. 200.000.000
6 Batu Bara
Lanjutan pembangunan menara mesjid Nurul Hasanah
17.100.000 7
Batu Bara Prasarana penerangan jalan,
rumah ibadah, bantuan anak sekolah miskin dan bantuan
bencana alam. 68.294.000
8 Deli Serdang
Kegiatan bedah rumah di kota Medan dan Kab. Deli Serddang.
189.953.500 9
Dairi Rehabilitasi gapura pintu masuk
gedung nasional Djauli Manik pembangunan stand
141.632.374
10 Dairi Pembangunan standcounter
UMKM di lokasi gedung nasional Djauli Manik
pembangunan stand 299.000.000
11 Dairi Tempat bermain anak-anak dan
lokasi motivasi di halaman. 117.000.000
12 Dairi Pembangunan café Pakpak di
lokasi gedung nasional Djauli Manik.
152.000.000
JumlahTotal 2.225.813.510
Sumber Data : Hasil Riset Pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 Biaya Perincian CSR Bank Sumut Tahap III Tahun 2014
No KabupatenKota
Judul Program Nilai
1 Asahan
Penimbunan halaman mesjid agung Kec. Kisaran Barat
200.000.000 2
Labuhan Batu Pembangunan lampu
penerangan jalan umum 111.156.883
3 Tapanuli Selatan
Perbaikan pasar tani Agribisnis Salak desa Sibangkua Kec.
Angkola Barat 150.000.000
4 Pakpak Barat
Pembangunan sarana air bersih desa Cikaok.
280.000.000 5
Pakpak Barat Pembangunan sarana air bersih
desa Namuseng 240.000.000
6 Pakpak Barat
Pembangunan sarana air bersih desa Kecupak.
125.000.000 7
Pakpak Barat Pembangunan sarana air bersih
SMP Negeri 1 Salak 60.000.000
8 Pakpak Barat
Pembangunan sarana air bersih SD.Negeri 1 Salak
60.000.000 9
Pakpak Barat Pembangunan sarana air bersih
SD.Negeri 2 Salak 60.000.000
10 Pakpak Barat Pengadaan bahan bangunan
sarana dan prasarana rumah tidak layak huni.
41.767.600
11 Pematang Siantar Pembangunan tempat
pengomposan sampah organik di terminal.
150.000.000
12 Pematang Siantar Pembangunan tempat
pembuangan sampah sementara 5 titik
96.935.000
13 Pematang Siantar Pengadaan papan informasi
lingkungan 178.200.000
JumlahTotal 1.633.059.483
Sumber Data : Hasil Riset Pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Biaya Perincian CSR Bank Sumut Tahap IV Tahun 2014
No KabupatenKota
Judul Program Nilai
1 Langkat
Pembangunan mushola LKSA Biat Duafa
45.047.000 2
Langkat Bedah rumah
220.000.000 3
Langkat Pembangunan MCK
114.904.000 4
Tebing Tinggi Normalisasipemeliharaan
drainase di Kel. Tanjung Marulak dan Sri Padang.
75.000.000
5 Tebing Tinggi
Normalisasipemeliharaan drainase di Kel. Tanjung
Marulak dan Sri Padang.Hilir 75.000.000
6 Tapanuli Tengah
Bantuan dana pembuatan drainase.
50.000.000 7
Labuhan Batu Rehab SD Negeri 112200
Labuhan Bilik. 60.000.000
8 Labuhan Batu
Pembangunan dapur Suluk Purba Sari
59.486.882 9
Labuhan Batu Pembangunanrehab mesjid Al-
Ikhlas 50.000.000
10 Labuhan Batu Pembangunan pagar mesjid
kampong Tempel Negeri Lama. 100.000.000
11 Nias Selatan Pembangunan gedung balai
persekutuan gereja BKPN
Jemaat Teluk Dalam 368.746.675
12 Nias Pembangunan jalan ruas
lolosazai GTDI Bayo 250.000.000
13 Nias Pembangunan jalan ruas
Ononamolo Talafu menuju Talafu
182.000.000
14 Nias Pembangunan jalan setapak di
desa Orahili 89.293.636
15 Nias Barat Pembangunan pondok wisata
resthouse pantai Sirombu. 145.129.636
JumlahTotal 1.864.607.829
Sumber Data : Hasil Riset Pada PT Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan
Universitas Sumatera Utara
Bank Sumut mengimplementasikan program CSR ini tidak sekedar untuk memenuhi ketentuan regulasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, melainkan merupakan wujud apresiasi terhadap kontribusi dukungan masyarakat kepada perkembangan bank.
73
1. CSR disalurkan sesuai dengan presentasi komposisi kepemilikan saham
masing-masing Pemerintah KabupatenKota. Secara filosofis, program-program CSR yang dilaksanakan tidak sekedar
mengembalikan sebagian keuntungan kepada masyarakat, tetapi lebih ditekankan untuk mewujudkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitar, tepatnya
komunitas dan lingkungan, serta dapat saling memberikan nilai tambah kepada semua pihak secara berkesinambungan.
CSR di ajukan dan dibahas dalam RUPS untuk pertama kalinya yang terdapat dalam Akta Notaris H. Marwansyah Nasution S.H. tanggal 14 Juni 2012
dengan berita acara Rapat Umum pemegang Saham PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara dengan disingkat PT. Bank Sumut menyetujui mekanisme
penyaluran Corporate Social Responsibility CSR yaitu:
2. Untuk saham Pemerintah Propinsi akan dibagi rata kepada seluruh Pemerintah
KabupatenKota baik yang memiliki saham di bank sumut maupun yang bukan pemegang saham.
3. Penyaluran CSR akan dilaksanakan dengan berkoordinasi antara kantor
cabang PT. Bank Sumut dengan Pemerintah KabupatenKota setempat.
73
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisa usulan program CSR sepenuhnya dilakukan oleh sekretaris
perusahaan dengan memastikan bahwa usulan program CSR yang akan didanai sesuai dengan 8 delapan sektor sasaran yaitu pendidikan dan
pelatihan, kesehatan, sosial dan keagamaan, prasarana dan sarana umum, korban bencana, pelestarian alam, kebersihan dan keasrian lingkungan, dan
ekonomi. Kelengkapan administrasi meliputi surat permohonan, proposal, dan rencana anggaran biaya, kecukupan dana CSR, serta check on the spot bila
diperlukan. Program CSR diputuskan oleh Direksi dengan mempertimbangkan analisa dan usul dari sekretaris perusahaan.
5. Realisasi program CSR dipertanggungjawabkan oleh Direksi pada RUPS.
74
Merujuk pada regulasi yang ada, Bank Sumut sejak RUPS Tahun Buku 2011 memutuskan menyisihkan sebagian dari laba bersihnya untuk program CSR.
Atas dasar itu, diatur standar operasional prosedur SOP Program CSR pada PT. Bank Sumut. Penganggaran biaya tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
dilakukan Direksi berdasarkan rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan
yang memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Sumber alokasi dana CSR PT. Bank Sumut, berasal dari laba bersih perusahaan yang jumlahnya diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS dan sisa dana CSR tahun sebelumnya. Manajemen pengelolaan CSR Bank Sumut menggunakan program kemitraan, dimana usulan CSR Bank Sumut
berasal dari pemerintah daerah masing-masing. Penerima manfaat masyarakat
74
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
mengajukan usulan ke pemerintah daerah masing-masing, kemudian oleh pemda usulan program tersebut berdasarkan skala prioritas diusulkan kembali oleh
pemda ke Bank Sumut. Kemudian Bank Sumut bersama dengan pemda menyerahkan CSR kepada penerima manfaat.
75
PT. Bank Sumut memandang tanggung jawab sosial perusahan bukan merupakan tuntutan, melainkan sebuah kebutuhan. Eksistensi dan
keberlangsungan Bank Sumut sebagai entitas bisnis sekaligus elemen sosial sangat bergantung dari pola interaksi antara manajemen perusahaan di satu pihak
dengan para pemangku kepantingan di pihak lain. Para pemangku kepentingan tersebut antara lain konsumen, komunitas sosial atau masyarakat di sekitar
operasional perusahan serta karyawan perusahan itu sendiri. Masing-masing pemangku kepentingan memiliki peran dan kontribusinya yang saling terkait satu
sama lain dalam siklus mata rantai harmoni kehidupan sosial. Pemanfaatan dana, peruntukan
dana CSR PT. Bank Sumut difokuskan kepada program kesejahteraan masyarakat yang tidak ditampung dalam APBD dan APBN.
76
Mekanisme penyusunan dana CSR di PT. Bank Sumut sampai dengan disetujuinya oleh RUPS, dimana Direksi menyampaikan laporan pertanggung
jawaban kinerja Bank Sumut di depan RUPS, Direksi mengusulkan menyisihkan sebagian laba bersih untuk CSR, sebagai contoh untuk dana CSR Tahun buku
2014, bahwa dana CSR Tahun buku 2014 sebesar Rp. 17.048.340.881 yang dianggarkan dari 4 laba bersih, dana CSR dibagi rata kepada pemegang saham
75
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
76
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
yaitu Propsu dan KabupatenKota sesuai persentasi kepemilikan saham, dana CSR Propsu dibagi rata kepada 33 KabupatenKota baik yang ada atau tidak ada
kepemilikan saham juga mendapat bagian untuk dana CSR. Dana CSR Tahun 2015, bahwa dana CSR Tahun buku 2014 sebesar Rp. 16.871.057.573. yang
dianggarkan dari 4 laba bersih. Dan terakhir Rapat Umum Pemegang Saham RUPS memutuskan usulan dana CSR.
77
Memutuskan penetapan besarnya jumlah persenan yang disisihkan untuk dana CSR ditetapkan atas kesepakatan bersama pemegang saham dalam RUPS
dan tidak ada aturan yang mangatur mengenai hal tersebut. Kenyataan memang belum ada UU yang mengatur berapa jumlah dana CSR yang wajib di salurkan
suatu perusahaan untuk membantu program-program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selama dalam penyaluran dana CSR
sesuai dengan ketentuan yaitu bukan merupakan program kesejahteraan masyarakat yang sudah ditampung dalam APBD dan APBN, serta tidak
melenceng dari sasaran CSR itu sendiri. Maka dalam mekanisme pengalokasian dana CSR tersebut di tentukan oleh ketentuan atau peraturan intern perusahaan
tersebut, dan tetap mengacu pada UU yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR. Alokasi dana CSR pada Bank Sumut hanya untuk
pemerintah daerah dan tidak ada alokasi untuk masyarakat. Tidak ada sistem alokasi dalam penganggaran CSR di PT. Bank Sumut yang dilaksanakan untuk
tujuan penggunaan dana CSR, misalnya untuk pembangunan infrastruktur, untuk program lingkungan maupun bantuan langsung pada masyarakat. Hal ini
77
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
dikarenakan dalam ketentuan yang dibuat PT. Bank Sumut bersifat pasif baik pada perencanaan maupun pelaksanaan program CSR. Program CSR
direncanakan oleh PemkabPemko dengan menyampaikan proposal kepada bank, dalam pelaksanaan atau implementasinya juga dilaksanakan oleh PemkabPemko,
Bank Sumut hanya menyalurkan dana CSR sesuai dengan ketentuan perusahaan dan sesuai jumlah persentasi kepemilikan saham PemkabPemko tersebut.
78
PT. Bank Sumut dalam penyaluran dana CSRnya menunggu usulan permohonan program CSR yang diajukan oleh PemkabPemko yang kemudian
proposal usulan tersebut di analisa oleh PT. Bank Sumut apakah sesuai dengan pemanfaatan atau peruntukan dana CSR bank, apakah ketersediaan anggaran dana
CSR Pemerintah KabupatenKota sesuai dengan yang diusulkan. Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Kota memegang peranan penuh dalam
merencanakan dan melaksanakan CSR. Hal ini dikarenakan bank menganggap PemkabPemko yang mengetahui kebutuhan atau permasalahan sosial di
lingkungannya sehingga diharapkan dapat menentukan program CSR dengan skala prioritas yang tidak ditampung dalam APBDAPBN. Bank Sumut tidak
mempunyai pedoman khusus dalam menentukan penyusunan dana CSR. Dana CSR yang disisihkan berdasarkan sesuai dengan kemampuan bank dan usulan
disampaikan pada RUPS untuk diputuskan oleh pemegang saham.
79
78
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
79
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Adapun CSR yang dijalankan oleh PT. Bank Sumut setelah berlakunya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Bidang Sosial, antara lain berupa:
a. Kesehatan yaitu melakukan pengobatan gratis kepada masyarakat kurang
mampu, melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis dan melakukan donor darah yang mengikutkan seluruh karyawan Bank Sumut,
memberikan perlindungan asuransi jiwa secara gratis kepada seluruh penabung Martabe.
b. Kesejahteraan Sosial yaitu memberikan sumbangan berupa alat-alat
sekolah seperti buku, tas, pakaian seragam serta berbagai kebutuhan harian anak-anak yatim ke Panti Asuhan Amaliyah, Panti Asuhan Karya Murni,
Panti Asuhan Alpha Omega, dan Panti Asuhan Madrasah, memberikan bantuan kepada korban tsunami di Aceh dan Sumatera Utara berupa uang
tunai, rumah, pakaian, obat-obatan, makanan dan secara khusus memberikan bantuan uang tunai kepada seluruh anggota keluarga korban
bencana gempa dan tsunami yang menabung di Bank Sumut, juga membagikan hewan kurban sebanyak 10 ekor lembu dan 7 ekor sapi
kepada masyarakat yang kurang mampu pada hari raya Idul Adha, memberikan kredit pinjaman rumah biaya ringan kepada Pegawai Negeri
Sipil PNS yang belum mempunyai rumah, menyantuni fakir miskinkaum dhuafa serta memberikan bantuan kepada orang tua yang
berada di panti jompo. c.
Pendidikan, yaitu memberikan bantuan uang tunai kepada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Medan sebesar Rp 6.000.000,00,- yang
melakukan kegiatan perlombaan diskusi berbahasa Inggris, merehab 5 bangunan sekolah dasar negeri SDN antara lain SDN 104247 Tanjung
Universitas Sumatera Utara
Mulia, SDN 105352 Desa Pasar Miring, SDN 105350 Perbarakan Kecamatan Pagar Merba, SDN 107433 Desa Bahgerger dan SDN 105349
Desa Kulasar Kecamatan Bangun Purba. d.
Keagamaan yaitu pembangunan rumah ibadah baik mesjid maupun gereja, pemberian zakat, infaq dan shadaqah kepada kaum dhuafafakir miskin.
2. Bidang Ekonomi, antara lain berupa:
a. Pembinaan UKM, yaitu memberikan bantuan uang tunai sebanyak Rp
22.500,00,- kepada Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga TP. PKK dan Pemuda Mitra Kamtibnas PMK Tanjung Balai untuk
membina 15 unit sampan kota, sebagai sarana untuk menuju dan menumbuh kembangkan wisata bahari.
b. Kewirausahaan, yaitu memberikan bantuan kredit kepada UKMUKMK
dengan agunan biaya rendah maupu n memberikan pinjaman biaya bunga rendah kepada para petani perkebunan petani dan nelayan kecil
c. Penguatan kelembagaan, yaitu pemberian bantuan 1 unit mobil bus kepada
Badan Narkotika Provinsi Sumatera Utara. 3.
Bidang Lingkungan, antara lain berupa: a.
Penggunaan energi secara efesien baik penggunaan energi listrik maupun penggu naan air bersih.
b. Perumahan dan pemukiman.
80
C. Hambatan yang dihadapi oleh PT. Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol Medan dalam Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Bank yang
Baik.
80
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
Corporate Social Responsibility CSR dalam prinsip Good Corporate Governance GCG ibarat dua sisi mata uang. Keduanya sama penting dan tidak
terpisahkan. Dimana keduanya berjalan beriringan untuk meningkatkan keberlanjutan operasi perusahaan.
Peranan Bank Indonesia dalam penerapan Corporate Social Responsibility CSR pada Perbankan di Indonesia dapat dilihat dalam Peraturan Bank Indonesia
No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, dan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006
tanggal 5 Oktober 2006 Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 842006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum serta Surat
Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Peraturan Bank Indonesia tentang Good
Corporate Governance GCG tersebut di dalamnya terdapat prinsip Corporate Social Responsibility CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan perbankan di
Indonesia. Perkembangan industri perbankan yang sangat pesat umumnya disertai
dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha bank yang mengakibatkan peningkatan risiko bank. Good Corporate Governance pada industri perbankan
menjadi lebih penting untuk saat ini dan masa-masa yang akan datang, mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan akan semakin
meningkat. Bank dalam rangka meningkatkan kinerjanya, melindungi kepentingan
stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
Universitas Sumatera Utara
undangan serta nilai-nilai etika code of conduct yang berlaku secara umum pada industri perbankan, bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan
berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Ada perbedaan yang cukup mendasar antara prinsip responsibility dan
empat prinsip Good Corporate Governance GCG lainnya. Empat prinsip Good Corporate Governance GCG pertama lebih memberikan penekanan terhadap
kepentingan pemegang saham perusahaan shareholders sehingga ketiga prinsip tersebut lebih mencerminkan shareholders driven concept. Contohnya, perlakuan
yang adil terhadap pemegang saham minoritas fairness, penyajian laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu transparency, dan fungsi dan
kewenangan RUPS, komisaris, dan direksi accountability. Prinsip responsibility, penekanan yang signifikan diberikan pada kepentingan stakeholders perusahaan.
Di sini perusahaan diharuskan memperhatikan kepentingan stakeholders perusahaan, menciptakan nilai tambah value added dari produk dan jasa bagi
stakeholders perusahaan, dan memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya. Karena itu, prinsip responsibility di sini lebih mencerminkan
stakeholders driven concept. Adapun hambatan yang dihadapi oleh pihak perbankan dalam upaya
penerapan Corporate Social Responsibility CSR adalah : 1.
Hukum yang tidak terintegrasi dan lemahnya penegakan hukum di Indonesia, sehingga banyak dari pihak perbankan tidak melaksanakan Corporate Social
Responsibility CSR dengan baik dan efektif. Hal ini akan menjadi celah malpraktik usaha seperti tindak pidana pencucian uang money laundering.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat indikasi bahwa pengusaha dalam melakukan Corporate Social Responsibility CSR karena ingin mencuci uang yang diperolehnya secara
tidak halal seperti korupsi. Ataupun dana yayasan yang diperolehnya ingin dipergunakannya sendiri atau masuk menjadi harta kekayaannya dan
pengusaha tersebut tidak ingin memberikannya kepada masyarakat yang membutuhkan.
2. Pihak pengusaha perbankan kurang menyadari dan memahami Corporate
Social Responsibility CSR serta kurang mensosialisasikan Corporate Social Responsibility CSR kepada karyawannya. Bilamana perusahaan sudah
terbangun kesadarannya terhadap Corporate Social Responsibility CSR dan mau mensosialisasikannya kepada karyawan maka pelaksanaan Corporate
Social Responsibility CSR akan lebih maju. 3.
Kurangnya hukum yang menjamin iklim usaha yang sehat, artinya selain menjamin praktik bisnis, juga menjamin perlindungan stakeholdernya.
Sehingga apabila perusahaan menerapkan Corporate Social Responsibility CSR, ada kesempatan bagi para pemungut liar pungli atau pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan pemerasan terhadap perusahaan perbankan tersebut.
4. Perusahaan perbankan belum membentuk divisi khusus untuk menangani
pelaksanaan Corporate Social Responsibility CSR sehingga masih melakukan Corporate Social Responsibility CSR sekedar saja sebagai upaya
kedermawaan dan brand image.
Universitas Sumatera Utara
5. Perusahaan perbankan yang menerapkan Corporate Social Responsibility
CSR dengan memberikan bantuan kredit biaya ringan kepada UKMUMKM dan petaninelayan kecil sering mengalami kesulitan dalam menagih
pembayaran kredit tersebut. Hal ini disebabkan para UKMUMKM dan petaninelayan kecil kurang sadar kewajibannya dalam membayar kembali
kredit pinjamannya kepada bank.
81
Berdasarkan data di lapangan dan analisis peneliti, kendala-kendala yang dihadapi oleh PT. Bank Sumut terkait dengan penerapan good corporate
governance antara lain: 1.
Peraturan kredit perbankan akibat dari kondisi perekonomian global yang sedang menurun.
2. Produktivitas produk bank yang belum sepenuhnya efisien dan efektif.
3. Standar SDM yang semakin lama semakin tinggi akibat dari era globalisasi.
4. Masalah kasus penyimpangan internal internal fraud. Walau semakin
menurun tiap tahunnya, tetap menjadi perhatian khusus dalam praktik GCG.
82
Solusi atau upaya yang dilakukan Bank Sumut dalam mengatasi hambatan tersebut antara lain :
1. Mengantisipasi kebijakan baru oleh Pemerintah dan Bank Indonesia di tahun
2016 dalam mengantisipasi perekonomian global yang sedang turun. 2.
Menaruh perhatian yang besar pada pengembangan pangsa pasar, dengan terus menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham serta stakeholder lainnya.
81
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
82
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian Bank Sumut berada di jalur yang tepat untuk menjadi bank pilihan nasabah.
3. Program-program pelatihan SDM yang efektif dan kompeten perlu disusun
sesuai dengan kebutuhan pengembangan karyawan, sehingga diharapkan profesionalisme, kompetensi, dan integritas pegawai Bank Sumut dapat terus
ditingkatkan. 4.
Program-program corporate social responsibility lebih tingkatkan lagi untuk lebih mendekatkan Bank Sumut dengan masyarakat.
83
83
Hasil Wawancara dengan Rahmat Khairul, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Bank Sumut Kantor Pusat Imam Bonjol, Tanggal 23 Mei 2016 Pukul 10.
00
Wib.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP