Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 28

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Skematik Kerangka Pemikiran Keterangan: Terdapat suatu kasus yang sedang diproses di pengadilan, sebelum pada pengadilan biasanya dilakukan terlebih dahulu tahap penyidikan oleh polisi, akan tetapi jaksa juga berwenang sebagai penyidik di dalam tindak pidana tertentu yang mempunyai kewenangan khusus berdasarkan hukum acara pidana. Pada proses penyidikan tersebut para mafia peradilan mempunyai celah untuk masuk dengan embel-embel untuk membantu tersangka agar tidak ditahan atau sebagainya. Pada proses penuntutanpun mafia peradilan bisa masuk dan menjelma sebagai malaikat penolong bagi para tersangka atau terdakwa, biasanya dalam proses penuntutan mafia peradilan menawari tersangka atau terdakwa untuk membayar sejumlah uang agar tuntutannya dikurangi atau diperingan. KASUS Makelar Kasus Penyidikan Penuntutan Putusan Pengadilan Mafia Peradilan Makelar kasus commit to user 29 Tidak hanya dalam proses penyidikan dan penuntutan saja bahkan proses peradilan pun juga bisa dipengaruhi oleh mafia peradilan. Di sini mafia peradilan meminta sejumlah uang kepada tersangka atau terdakwa supaya putusan peradilan nantinya tidak terlalu tinggi atau bahkan bebas. Penyidikan, penuntutan dan peradilan bisa dimasuki mafia peradilan karena adanya celah-celah seperti pada penyidikan, penyidik mempunyai wewenang untuk menahan atau melepaskan tersangka, begitu juga dengan proses penuntutan dan penjatuhan putusan peradilan. Modus-modus mafia peradilan disetiap tahapan penegakan hukum acara pidana inilah yang selanjutnya dikaji dalam penelitian ini. commit to user 30

BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Modus Operandi Praktik Mafia peradilan dalam Memengaruhi Proses

Penyidikan, Penuntutan dan Peradilan. Praktek mafia peradilan dapat merusak sendi-sendi hukum di Indonesia, sebab para mafia peradilan dalam menjalankan aksinya selalu mengintervensi oknum aparat hukum secara halus, mulai dari penyidikan, penuntutan dan peradilan. Sebenarnya aparat hukum dalam menjalankan tugas selalu memegang teguh aturan dalam undang-undang, namun keterlibatan para mafia peradilan dalam proses hukum dapat merusak tatanan hukum yang telah berlaku. Berikut merupakan uraian lebih detail mengenai modus yang dilakukan mafia peradilan disetiap tahapan pemeriksaan menurut hukum acara pidana di Indonesia. 1. Modus Operandi Praktik Mafia Peradilan dalam Memengaruhi Proses Penyidikan a. Proses Penyidikan Pada Status Terperiksa Saksi Sebelum peneliti memaparkan tentang proses penyidikan pada status terperiksa maka penulis akan menyajikan contoh kasus yang relevan dengan pembahasan mengenai pengaruh mafia peradilan dalam proses penyidikan yang dilakukan pada status terperiksa, contoh kasus: Sejak tanggal 7 September 2009 saat dilakukan penyidikan terhadap perkara Gayus di Bareskrim, yang bersangkutan tidak pernah di tahan. Itu terjadi karena adanya konspirasi jahat antara Gayus, pengacara dan 2 orang oknum penyidik yang menangani kasus Gayus, selanjutnya terbongkar 2 oknum penyidik itu adalah Kompol AE dan Ajun Komisaris Polisi SS. Kompol AE mendapatkan imbalan sebuah sepeda motor Harley Davidson seharga ratusan juta rupiah, mobil toyota fortuner dan rumah. Sedangkan Ajun Komisaris Polisi SS mendapat uang suap sebesar Rp. 100 juta Ismantoro Dwi Yuwono, 2010: 144. Setelah membaca bahan kasus di atas, maka penulis akan memaparkan analisis guna mengetahui modus operandi praktik mafia peradilan dalam memengaruhi proses penyidikan.