Uji Multikolinearitas Uji Heterokedasitas

57

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi danara variabel independen. Model korelasi yang baik menunjukan bahwa tidak ada korelasi antara variabel independen. Untuk menentukkan ada tidaknya korelasi, ditentukkan dengan melihat nila varance inflation factor VIF. Jika VIF 10, maka terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF 10 maka tidak terdapat gejala multikolinearitas. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tole rance VIF 1 Constant 4,856 ,034 142,005 ,000 penghindaran_pajak -,022 ,023 -,100 -,955 ,343 ,997 1,003 kepemilikan_keluarga -,269 ,057 -,489 -4,686 ,000 ,997 1,003 kepemilikan_publik ,054 ,080 ,070 ,669 ,505 ,996 1,004 a. Dependent Variable: waktu_pengumuman Sumber: Hasil penelitian,2015 data diolah Berdasarkan hasil uji tersebut, nilai tolerence dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,10. Variebel penghindaran pajak menunjukkan nilai sebesar 0,997, kepemilikan keluarga menunjukan nilai 58 sebesar 0,997 serta variabel kepemilikan publik sebesar 0,996. Nilai VIF dari masing-masing variabel independen kurang dari 10, varibel penghindaran pajak menunjukkan 1,003, kepemilikan keluarga 1,003 serta kepemilikan publik 1,004. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa antara variabel independen dalam penelitian ini menunjukkan tidak terdapat gejala multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Heterokedasitas

Untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan data dari ketetapan asumsi klasik pada model regresi, model regresi diharapkan tidak ada heterokedastisitas. Heterokedastisitas diketahui berdasarakan nilai varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya bersifat konstan, sedangkan jika varians dari residual satu pengamatan dari pengamatan lainnya bersifat tidak konstan disebut sebagai homokedastisitas. Pada penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dilihat berdasarkan grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Dasar analisis untuk menentukkan ada tidaknya heterokedastisitas adalah sebagai berikut: 1. jika di dalam grafik terdapat titik-titik yang memebentuk pola tertentu yang teratur, bergelombang, menyebar atau menyempit maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heterokedastisitas. 59 2. Jika titik-titik di dalam grafik tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik tersebut menyebar maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. Berikut ini adalah hasil pengolahan data untuk uji heterokedastisitas. Gambar 4.3 Pengujian Heterokedastisitas Sumber: Hasil penelitian, 2015 data diolah Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan,menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sebab dari gambar scatterplot tersebut, menunjukkan bahwa titik-titik menyebar acak dan tidak 60 membentuk suatu pola tertentu atau tidak teratur, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini menunjukkan bahwa dengan tidak adanya gejala heterokedastisitas pada model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel waktu pengumuman lapaoran keuangan berdasarkan masukan variabel penghindaran pajak, kepemilikan keluarga dan kepemilikan public

4.2.2.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Publik Terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI 2012-2014

19 120 104

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 4 52

Pengaruh karakteristik perusahaan dan kepemilikan keluarga terhadap penghindaran pajak : Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

5 32 116

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di...

0 2 27

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012 -2014)

0 6 105

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA, CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

7 58 112

Pengaruh Auditor Switching, Audit Report Lag, Reputasi Auditor, Opini Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Publik terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bei Periode 2011-2014

0 5 101

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 0 13

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, OPINI AUDITOR, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011 – 2015).

6 6 103

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2014-2016)

0 0 14