26
3.5.4 Pengamatan stabilitas sediaan
Pengamatan stabilitas dilakukan pada penyimpanan suhu kamar.
Cara kerja:
Masing-masing formula sedíaan dimasukkan ke dalam pot plastik, ditutup bagian atasnya. Selanjutnya pengamatan dilakukan pada saat sedíaan telah selesai
dibuat, penyimpanan 1, 4, 8 dan 12 minggu dilakukan pada suhu kamar, bagian yang diamati berupa pemisahan fase, perubahan warna dan bau dari sedíaan
Ansel, 1989.
3.6 Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan
Penelitianini dilakukan pada 21 orang sukarelawan, yaitu 3 orang sukarelawan untuk tiap formula dengan cara mengoleskan sediaan pada belakang
telinga, kemudian dibiarkan selama 24 jam dan lihat perubahan yang terjadi pada kulit. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau
bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang diberi perlakuan. Adanya kemerahan diberi tanda +, gatal-gatal ++, bengkak +++ dan yang tidak
menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda - Wasitaatmadja, 1997; Tranggono; dan Latifah, 2007.
3.7 Penentuan Kemampuan Sediaan Untuk Meningkatkan Kelembaban Kulit
Kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari kulit ditentukan menggunakan alat skin analyzer. Setiap formula diujikan kepada 3
orang sukarelawan,dilakukan pada bagian pergelangan bawah bagian tangan kanan untuk krim ma dan kiri untuk krim am, dengan diberi tanda lingkaran
Universitas Sumatera Utara
27 lalu dioleskan setiap hari selama satu bulan. Pengukuran kelembaban awal
dilakukansebelum sediaan digunakan, selanjutnya dilakukan pengukuran kelembaban pada daerah kulit yang diuji pada hari ke 7; 14; 21 dan 28.
Prosedur pengukuran dengan alat skin analyzer terhadap kadar air moisture: bersihkan permukan kulit yang hendak diukur dengan tisu
halus,bersihkan bagian sensor pada moisture checker dengan menggunakan kain
lensa yang tersedia, tekan tombol power pada moisture checker dan tunggu hingga menunjukkan angka 00,0;letakkan di atas permukaan kulit yang akan di ukur,
angka yang ditampilkan pada alat merupakan persentase kadar air dalam kulit.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Identifikasi Sampel
Identifikasi sampel dilakukan dengan menganalisis kandungan asam lemak yang terkandung dalam minyak canola di Pusat Penelitian Kelapa Sawit,
Medan. Kemudian mencocokkan hasil analisis yang didapatkan dengan standar spesifikasi dalam bukuHandbook of Pharmaceutical Excipients. Hasil analisis
komposisi asam lemak dalam minyak canola yang dilakukan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan adalah:
Tabel 4.1 Data hasil asam lemak minyak canola
No Asam lemak
Perbandingan asam lemak Pusat penelitian
kelapa sawit Handbook of pharmaceutical
excipients 1
Asam oleat 59
56- 62 2
Asam linoleat 22,2
19-24 3
Asam stearat 1,8
1,3-1,8 4
Asam palmitat 3,9
3-4,5
Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat diketahui bahwa sampel yang diuji adalah benar minyak canola karena kandungan asam-asam lemaknya sesuai
dengan yang tertera pada literatur.
4.2 PenentuanMutu Fisik Sediaan 4.2.1 Pemeriksaan homogenitas