direkomendasikan oleh rezim perawatan. Pengosongan cairan pembersih dalam wadah, membersihkan dan mengeringkan wadah lensa kontak setiap kali pakai
dan mengganti dengan cairan pembersih yang segar setiap kali lensa disimpan dalam wadah adalah hal yang penting dalam penggunaan lensa kontak British
Contact Lens Association, 2015.
2.4.1. Kandungan Cairan Lensa Kontak
Tabel 2.1. Kandungan Cairan Lensa Kontak
Aqueous saline
vehicle Wetting
agent Other polymer
Buffering agent
Preservative Pengawet
NaCl NaCl + KCl
saline mixed salts
not specified PEG-11
lauryl ether
carboxylic acid
polamine poloxamer
e.g. pluronic-
F127 carboxymethylcelluluse
hydroxyethylcellulose hydroxypropyl guar
hypromellose glycerine
polyethylene
glycol PEG
polyvinyl alcohol
PVA povidone
sodium hyaluronate not specified
borate boric acid
citrate phosphate
trometamol chlorite peroxide
chloriteperoxycompound CPC
Polyhexamethylene Biguanide
PHMB polidronium
polyhexanide sodium perborate
sorbic acid stabilised
oxychlorite
Sumber: Michael J Doughty, 2010.
Cairan lensa kontak umumnya mengandung 4 jenis bahan yaitu aqueous saline vehicle, wetting agent agen pembasah, polymer dan buffering agent
untuk memberikan PH cairan yang tepat. Tambahan bahan pengawet pada cairan lensa kontak sebagai suatu agen antimikroba, khususnya digunakan untuk
melemahkan atau mencegah pertumbuhan mikroba dalam botol cairan lensa kontak. Beberapa bahan pengawet tertentu dapat menyebabkan terjadinya efek
toksik pada mata yaitu salah satunya dapat menyebabkan alergi mata Doughty, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Jenis-jenis Cairan lensa Kontak:
Sistem perawatan terbaru menggabungkan cairan-cairan lama menjadi dua jenis cairan yaitu peroksida Hydrogen Peroxide-Based Lens Care Systems dan
cairan serbaguna Multipurpose Contact Lens Solutions. Kedua cairan ini mengandung agen pembersih seperti senyawa bifosfonat untuk membersihkan
protein dan struktur polimer untuk mencegah penempelan lensa dan protein. Cairan tersebut pada umumnya juga mengandung bahan pelembab seperti
selulosa, propylene glycol, atau polyvinyl. Selain itu terdapat juga pengatur
keasaman dan pengawet.
Cairan peroksida sendiri merupakan cairan yang secara kimiawi berbahaya untuk jaringan mata, namun memiliki sifat pembunuh bakteri yang superior
dibanding cairan serbaguna. Maka dalam cairan peroksida yang digunakan untuk lensa kotak terkandung juga didalamnya penetral peroksida untuk mencegah
kerusakan jaringan mata. Cairan serbaguna menggunakan polimer sebagai disinfektan, namun fungsi
lainnya yang lebih diutamakan adalah sebagai media penyimpanan steril selama lensa kontak tidak digunakan. Karena lensa kontak yang direndam dalam cairan
ini dapat langsung digunakan ke mata maka agen polimer yang digunakan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengiritasi mata dengan mengurangi kekuatan
disinfeksinya Kosasih, 2015.
2.5. Teknik Penggunaan Lensa Kontak