2.4.1. Fungsi Formalin yang Sebenarnya
Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari hari. Apabila digunakan secara benar, formalin akan banyak kita rasakan manfaatnya, misalnya
sebagai antibakteri atau pembunuh kuman dalam berbagai jenis keperluan industri, yakni pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat
maupun berbagai serangga lainnya. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas. Formalin juga sering digunakan
sebagai bahan pembuatan produk parfum, pengawet produk kosmetika, pengeras kuku dan bahan untuk insulasi busa. Formalin boleh juga digunakan sebagai
pencegah korosi untuk sumur minyak.
Di bidang industri kayu, formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis plywood. Dalam konsentrasi yang sangat kecil 1 persen
digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampo mobil,
lilin dan karpet Yuliarti, 2007.
2.4.2. Penyalahgunaan Formalin
Besarnya manfaat formalin di bidang industri tersebut ternyata disalahgunakan untuk penggunaan pengawetan industri makanan. Biasanya hal ini sering
ditemukan dalam industri rumahan karena mereka tidak terdaftar dan tidak terpantau oleh Depkes dan Balai POM setempat. Bahan makanan yang diawetkan
dengan formalin biasanya adalah mie basah, tahu, bakso, ikan asin dan beberapa makanan lainnya. Formalin sering disalahgunakan karena harganya yang sangat
Universitas Sumatera Utara
murah dan mudah didapat, produsen seringkali tidak tahu kalau penggunaan formalin sebagai pengawet makanan tidaklah tepat karena bisa menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan bagi konsumen yang memakannya. Formalin juga dipakai untuk reaksi kimia yang bisa membentuk ikatan
polimer yang dapat menimbulkan warna produk menjadi lebih cerah. Oleh karena itu, formalin juga banyak dipakai dalam produk rumah tangga seperti piring,
gelas, dan mangkuk yang berasal dari plastik atau melamin. Bila piring atau gelas tersebut terkena makanan atau minuman panas maka bahan formalin yang
terdapat dalam gelas akan larut Cahyadi, 2006.
2.4.3.Gangguan Kesehatan Karena penggunaan Formalin
Formalin dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan saluran pernapasan. Gangguan kesehatan yang terjadi akibat kontak dengan formalin sangat
tergantung pada cara zat ini masuk ke dalam tubuh.
Bahaya kanker pada manusia dapat terjadi jika kandungan formalin dalam tubuh tinggi, secara kimia formalin akan berekasi dalam tubuh dengan hampir
semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang berujung pada kerusakan organ tubuh. Formalin merupakan zat yang
bersifat karsinogenik atau bisa menyebabkan kanker.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Dampak formalin bagi kesehatan Akut
Kronik Merupakan efek langsung terlihat
pada kesehatan manusia akibat jangka pendek yang terjadi biasanya terpapar
formalin dalam jumlah yang banyak, seperti : iritasi, alergi, mata berair,
mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut, pusing, radang tonsil, radang
tenggorokan, sakit dada, jantung berdebar, diare. Pada konsentrasi
yang sangat
tinggi dapat
menyebabkan kematian. Efek pada kesehatan manusia dapat
terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang,
biasanya jika mengkonsumsi formalin dalam jumlah kecil dan terakumulasi
dalam jaringan, seperti : mata berair, gangguan
pada pencernaan,
hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat,
menstruasi dan dapat menyebabkan kanker karena bersifat karsinogenik.
Yuliarti, 2007.
2.4.4. Uji Formalin yang Biasa Digunakan