Pertanggung jawaban pidana hanya dapat terjadi jika sebelumnya seseorang telah melakukan tindak pidana. Moeljatno
6
mengatakan “orang tidak mungkin dipertanggungjawabkan dijatuhi pidana kalau dia tidak melakukan
perbuatan pidana. Dengan demikian, pertanggung jawaban pertama-tama tergantung pada dilakukannya tindak pidana. Pertanggung jawaban pidana hanya
akan terjadi jika sebelumnya telah ada seseorang yang melakukan tindak pidana. Sebaliknya, eksistensi suatu tindak pidana tidak tergantung apakah ada orang-
orang yang pada kenyataannya melakukan tindak pidana tersebut Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk
mengkaji mengenai peran yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam melakukan penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian korban
berdasarkan UU RI Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan LLAJ. Untuk itu, penulis membuat penulisan hukum dalam bentuk skripsi
dengan judul: “PERANAN KEPOLISIAN DALAM PENYIDIKAN KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MENGAKIBATKAN
KEMATIAN STUDI KASUS DI POLRESTA PEMATANG SIANTAR.”
B. Perumusan masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting di dalam penyusunan suatu penulisan hukum. Perumusan masalah di dalam suatu penelitian
dimaksudkan untuk menegaskan masalah yang akan diteliti, sehingga tujuan yang akan dicapai menjadi lebih jelas dan sistematis. Dengan demikian akan diperoleh
hasil yang diharapkan.
6
Moelyatno, 2008. Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta: Bina Aksara, halaman 14.
Universitas Sumatera Utara
Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana aturan hukum kecelakaan berlalu lintas sebagai tindak pidana
kelalaian yang menyebabkan kematian pada orang lain? 2.
Bagaimana peranan kepolisian dalam penyidikan kasus kecelakaan berlalu lintas yang menyebabkan kematian?
3. Bagaimana kebijakan hukum polisi dalam menanggulangi kasus kecelakaan
berlalu lintas yang menyebabkan kematian?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas dan pasti agar penelitian tersebut memiliki arahan dan pedoman yang pasti. Tujuan penelitian pada
prinsipnya mengungkapkan apa yang hendak dicapai oleh peneliti sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi.
7
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kecelakaan berlalu lintas sebagai tindak pidana kelalaian
yang menyebabkan kematian pada orang lain. 2.
Untuk mengetahui peran kepolisian dalam penyidikan kasus kecelakaan berlalu lintas yang menyebabkan kematian orang lain.
7
Soerjono Soekanto. 2006. Pengantar Penelitian Hukum. Cetakan III, Jakarta: UI- Press, halaman 29.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk menganalisis kasus kecelakaan berlalu lintas yang menyebabkan
kematian Studi Kasus di Polresta Pematang Siantar
D. Manfaat Penelitian
Nilai suatu penelitian ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari
penelitian ini antara lain:
8
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan di bidang
hukum khususnya dalam bidang hukum Acara Pidana dalam hal peran kepolisian dalam penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan
kematian pada orang lain. 2.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan, sumber referensi bagi para pihak yang berkepentingan terhadap penelitian ini.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi tentang peran
kepolisian dalam penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian pada orang lain.
4. Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran baik masyarakat maupun
aparat penegak hukum mengenai kasus kecelakaan lalu lintas dan aspek hukum yang berdampak pada korban menderita kematian.
8
Amirudin dan Zainal Askin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Universitas Sumatera Utara
E. Tinjauan Kepustakaan 1. Tugas Kepolisian Republik Indonesia Polri