10
Penghitungan Persediaan Barang Dalam Proses adalah sebagai berikut: Harga Pokok dari Dept. Pengolahan 600 unit x Rp. 814.55 = Rp. 488.730
BTK = 600 unit x 50 x Rp. 280.45
= Rp. 84.135 BOP
= 600 unit x 50 x Rp. 205 = Rp. 61.500 +
------------------- Jumlah
= Rp. 634.356 ============
Dengan demikian, jurnal yang diperlukan di Departemen Penyelesaian adalah sebagai berikut:
a. Jurnal Pemakaian BTK dan BOP di Departemen Penyelesaian BDP-BTK Departemen Penyelesaian
Rp. 3.000.815 BDP-BOP Departemen Penyelesaian
Rp. 2.193.500 Gaji dan Upah
Rp. 3.000.815 BOP
Rp. 2.193.500
b. Jurnal pemeindahan barang selesai ke Gudang
Persediaan Barang Jadi Rp. 13.520.000
BDP-BBB Departemen Penyelesaian Rp. 8.471.320
BDP-BTK Departemen Penyelesaian Rp. 2.916.680
BDP-BOP Departemen Penyelesaian Rp. 2.132.000
Keterangan:
Persediaan Barang Jadi 10.000+400 x Rp. 1.300 = Rp. 13.520.000
BDP-BBB Dept. Penyelesaian 10.000+400 x Rp. 814.55 = Rp. 8.471.320
BDP-BTK Dept. Penyelesaian 10.000+400 x Rp. 280.45 = Rp. 2.916.680
BDP-BOP Dept. Penyelesaian 10.000+400 x Rp. 205 = Rp. 2.132.000
11
c. Jurnal Pemindahan barang belum selesai
Persediaan Barang Dalam Proses Rp. 634.356
BDP-BBB Departemen Penyelesaian Rp. 488.730
BDP-BTK Departemen Penyelesaian Rp. 84.135
BDP-BOP Departemen Penyelesaian Rp. 61.500
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016
MATA PELAJARANPAKET KEAHLIAN
AKUNTANSI
BAB XI METODE HARGA POKOK PROSES
BAGIAN II
Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si
Kuat Waluyojati, SE, M.Si
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2016
1
BAB XI HARGA POKOK PROSES BAGIAN II
A. Pengantar Pada bab sebelumnya sudah dibahas tentang Harga Pokok Proses bagi perusahaan yang tidak
mempunyai Persediaan awal barang dalam proses. Ada dua perlakuan terhadap persediaan awal ini yaitu dengan metode harga rata-rata tertimbang dan metode FIFO. Pada metode
pertama, harga persediaan barang dalam proses dirata-ratakan dengan biaya yang dikeluarkan pada periode berikutnya. Sedangkan pada metode FIFO, perusahaan
menyelesaikan dulu persediaan barang dalam proses awal baru kemudian menyelesaikan barang yang masuk pada periode tersebut dan keluar pada periode yang sama.
Contoh 1: Perusahaan RAJA AMPAT adalah perusahaan yang mengolah pupuk buatan. Berikut ini
adalah data produksi dari perusahaan tersebut: Persediaan BDP sebanyak 4.000 unit dengan kondisi penyelesaian Bahan Baku 100 dan
Biaya Konversi 40. Harga dari persediaan awal Bahan Baku Rp. 1.800.000; BTK Rp. 1.200.000; dan BOP Rp. 1.920.000.
Kompetensi Guru Inti
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran praktikum pengantar akuntansi perusahaan manufaktur.
Kompetensi Guru Matapelajaran
Menganalisis transaksi pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan.
Indikator
Membuat laporan harga pokok produksi menggunakan metode harga pokok proses
2
Jumlah produk yang masuk di proses produksi sebanyak 40.000 unit dan selesai diproduksi sebanyak 35.000 unit.
Persediaan akhir Barang Dalam proses sebanyak 9.000 unit dengan kondisi BB selesai 100 dan Biaya Konversi selesai 70.
Biaya Bahan Baku Rp. 20.200.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 29.775.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 37.315.000
Perhitungan Unit Equivalensi Metode Rata-rata Tertimbang
Keterangan: Biaya Bahan Baku : 35.000 unit x 100 +9.000 unit x 100 = 44.000 unit
Biaya Tenaga Kerja: 35.000 unit x 100 +9.000 unit x 70 = 41.300 unit Biaya Overhead Pabrik: 35.000 unit x 100 +9.000 unit x 70 = 41.300 unit
Jumlah barang yang ditransfer ke gudang adalah sebagai berikut: 35.000 unit x Rp. 2.200
= Rp 77.000.000
Persediaan barang Dalam Proses Akhir
Bahan Baku = 9.000 unit x 100 x Rp. 500
= Rp. 4.500.000 BTK
= 9.000 unit x 70 x Rp. 750 = Rp. 4.725.000
BOP = 9.000 unit x 70 x Rp. 950
= Rp. 5.985.000 + ---------------------
Jumlah = Rp. 92.210.000
==============
Unsur Biaya Produksi
Yg melekat pd BDP awal
Yg dikeluarkan
pd periode ini Total
Biaya Unit Equi-
valensi By prod.
Per unit Biaya Bahan Baku
1,800,000 20,200,000
22,000,000 44,000
500 Biaya Tenaga Kerja
1,200,000 29,775,000
30,975,000 41,300
750 Biaya Overhead pabrik
1,920,000 37,315,000
39,235,000 41,300
950 Jumlah
4,920,000 87,290,000
92,210,000 Jumlah
2,200