Biasanya penelitian ini dilihat sebagai suatu aksi politik. Dalam fase pemilihan topik pe- nelitian dan tujuan penelitian

kalitas, serta sering kali melibat- kan unsur emosi dan refleksi diri.

7. Interdisipliner.

Metode dan topik penelitian bia- sanya diamati dari berbagai bi- dang akademik sehingga dapat melihat permasalahan sosial dari berbagai dimensi yang berbeda.

8. Ada unsur analisis hierarki ke- kuasaan.

Penelitian yang sensitif-gender harus juga sensitif terhadap keti- dakseimbangan kekuasaanpo- wer antara peneliti dan partisipan penelitian dan juga di antara para partisipan penelitian. Ketidakse- imbangan tersebut dapat diatasi dengan cara menjelaskan agenda penelitian kepada partisipan dan menyadari subjektivitas peneliti; dan penggunaan metode partisi- patif ini juga sangat membantu mengatasi ketidakseimbangan kekuasaan antara peneliti dan partisipan.

9. Biasanya mengutamakan me- tode penelitian kualitatif.

Walaupun teknik pengumpulan data dengan pendekatan kuanti- tatif juga dapat dilakukan dengan mengintegrasikan perspektif sen- sitif-gender di dalamnya, teknik pengumpulan data yang diutama- kan pada penelitian yang sensitif- gender biasanya adalah teknik pengumpulan data kualitatif. Tek- nik pengumpulan data kualitatif diharapkan dapat mengakomoda- si pendapat, keinginan, dan juga perasaan partisipan. Contohnya: wawancara terbuka, focus group discussion, autobiografi, dan se- bagainya.

10. Biasanya penelitian ini dilihat sebagai suatu aksi politik.

Biasanya penelitian berperspektif gender memiliki agenda tambah- an sebagai suatu aksi politik yang diharapkan dapat memiliki kontri- busi dan pengaruh yang nyata da- lam proses pembuatan program- program yang dapat meningkat- kan kondisi kehidupan, khusus- nya kehidupan perempuan, serta dapat menciptakan perubahan sosial, termasuk dalam institusi sosial, struktur sosial, dan buda- ya. Langkah-langkah Penelitian yang Sensitif-Gender UN-INSTRAW merumuskan pedoman penelitian yang sensitif-gender seba- gai berikut: 141 JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL 13 NO. 1 JUNI 2008 RUANG METODOLOGI

1. Dalam fase pemilihan topik pe- nelitian dan tujuan penelitian

harus diperhatikan: a. Apa kemungkinan implikasi ke- bijakan dari penelitian ini? Ba- gaimana pengaruh kebijakan tersebut terhadap perempuan dan laki-laki? Apakah hasil dari penelitian ini atau pun proses penelitian ini akan memper- baiki kondisi perempuan atau malah justru sebaliknya? b. Dalam memformulasikan per- tanyaan penelitian harus mem- perhatikan: i. Siapa yang paling terpenga- ruh oleh masalah yang dipi- lih? Bagaimana masalah tersebut mempengaruhi la- ki-laki dan perempuan? Ba- gaimana carausaha yang sudah dilakukan oleh laki- laki dan perempuan untuk mengatasi masalah terse- but? ii. Siapa yang akan terpenga- ruh oleh penelitian ini? Ba- gaimana efek penelitian ini terhadap laki-laki dan pe- rempuan? iii. Apakah penelitian-peneli- tian dengan topik yang sa- ma sebelumnya sudah me- masukkan perspektif gen- der di dalamnya? iv. Sex-disaggregated data apa saja yang tersedia dalam to- pik tersebut? c. Perancangan indikator gender. Indikator gender perlu disiap- kan untuk melacak perubahan relasi gender termasuk peru- bahan kehidupan laki-laki, pe- rempuan, anak perempuan, dan anak laki-laki. Perancangan indikator ini harus dilakukan dengan pendekatan partisipatif untuk menangkap dimensi lin- tas budaya terhadap isu terten- tu dan memahami sudut pan- dang kelompok sasaran pene- litian. Yang harus diperhatikan pada perancangan indikator gender adalah: i. Bagaimana penelitian ini mendefinisikan kesetaraan dan keadilan gender sesuai dengan tujuan penelitian? ii. Sex-disaggregated data apa yang tersedia, dan apakah data tersebut kuantitatif a- tau kualitatif? iii. Data-data apa saja yang ki- ra-kira dibutuhkan untuk mengukur dampak peneli- tian ini? Pengukuran yang seperti apa yang bisa me- nangkap data tersebut? iv. Apakah ada penelitian sebe- lumnya tentang topik yang dipilih? Pengukuran apa METODOLOGI PENELITIAN YANG SENSITIF GENDER 142 JURNAL ANALISIS SOSIAL VOL 13 NO. 1 JUNI 2008 yang digunakan dalam pe- nelitian tersebut? Apakah indikator yang digunakan sama atau berbeda? Me- ngapa? Perancangan indikator gender se- baiknya dilakukan menggunakan metode analisis gender yang su- dah dijelaskan sebelumnya.

2. Dalam fase pemilihan metode penelitian