Mempertimbangkan peran gender dan relasi gender. Tidak menyamaratakan istilah gender dengan perempuan. Bersifat inklusif dan memper- timbangkan keberagaman di- Menggunakan pendekatan partisipatif participatory.
mengungkap perbedaan hak antara laki-laki dan perem-
puan. Beberapa pertanyaan yang
dapat digunakan dalam iden- tifikasi akses dan kontrol ini
adalah:
l
Siapa yang memiliki akses terhadap sumber-sumber
produksi, tanah, air, infor- masi, sumber keuangan,
teknologi, dan pendidikan?
l
Siapa yang memiliki kon- trol secara formal mau-
pun informal terhadap sumber-sumber tersebut
dan terhadap orang-orang yang menggunakan sum-
ber-sumber tersebut?
l
Siapa yang menjadi anggo- ta organisasi formal dan a-
tau informal dalam masya- rakat tersebut? Dan siapa
ketuanyapengurusnya?
l
Siapa yang diuntungkan dari hasil pekerjaan laki-la-
ki dan perempuan di ma- syarakat itu?
l
Siapa yang mendapatkan kekuasaan politik formal
maupun informal, gengsi, dan status dalam masya-
rakat itu?
l
Siapa yang memiliki akses terhadap pelayanan-pela-
yanan pemerintah yang a- da di daerah tersebut?
d. Memahami perbedaan kebu- tuhan dan kelebihankekuatan
antara laki-laki dan perem- puan. Hal ini dapat dipahami
melalui analisis gender division of labour, akses dan kontrol
terhadap resources dan bene- fits, dan pola pengambilan ke-
putusan yang berlaku. Perem- puan dan laki-laki mungkin
memiliki persepsi yang berbe- da tentang hal ini. Oleh karena
itu, penting untuk mempertim- bangkan wawancara terpisah
kepada masing-masing pihak laki-laki dan perempuan.
e. Memahami kompleksitas relasi gender dalam konteks relasi
sosial. Relasi gender bersifat tidak tetap dan sangat dipe-
ngaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, kepercayaan dan
agama, hukum dan politik, ser- ta lingkungan dan demografi .