I : Instrumentalities, yaitu alat untuk menyampaikan pendapat misalnya secara
lisan, secara tertulis, lewat telepon, dan sebagainya. N : Norms Of interaction and interpretation, yaitu aturan permainan yang
harus ditaati oleh setiap peserta diskusi. G : Genres, yaitu jenis kegiatan diskusi yang mempunyai sifat-sifat lain dari
jenis kegiatan yang lain dalam Suwito, 1997:39. Poedjosoedarmo 1986:80 berpendapat bahwa komponen tutur meliputi:
1 pribadi si penutur atau orang pertama O1, 2 anggapan penutur terhadap kedudukan sosial dan relasinya dengan orang yang diajak bicara O2, 3
kehadiran orang ketiga O3, 4 maksud atau kehendak si penutur, 5 warna emosi si penutur, 6 nada suasana bicara, 7 pokok pembicaraan, 8 urutan bicara, 9
bentuk wacana, 10 sarana tutur, 11 adegan tutur, 12 lingkungan tutur, 13 norma kebahasaan lainnya.
Apabila kita ingin mengerti dan memahami betul tentang arti wacana, maka konteks tersebut di atas perlu diperhitungkan. Dengan kata lain, kita dapat
memahami suatu bentuk wacana karena adanya pengaruh berbagai konteks seperti tersebut di atas. Komponen tutur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
komponen tutur yang dikemukakan oleh Poejosoedarmo. Penggunaan bahasa slang ada umumnya diterapkan dalam suasana yang tidak formal dan di tempat-
tempat yag tidak resmi.
C. Sosiolinguistik
Sosiolinguistik merupakan pengkajian bahasa dengan menggunakan dimensi kemasyarakatan. Nababan berpen
dapat bahwa “sosiolingusitik adalah studi atau pembahasan bahasa sehubungan dengan penutur bahasa sebagai
anggota masyarakat” 1993:2. “Sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan” Paina, 2002: 1. Chaer menjelaskan
bahwa “sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat” Chaer,
1995:8. Jadi, bisa dikatakan bahwa sosiolinguistik merupakan interdisipliner. Dalam kamus Lingu
istik dikatakan bahwa “sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mempelajari hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa
dengan perilaku sosial” Kridalaksana, 1993: 181. Sosiolinguistik dapat memberikan informasi tentang hubungan pemakaian bahasa sebagai sistem
komunikasi dengan peristiwa-peristiwa sosial dan gambaran dari masyarakat dan kebudayaan dari pemakaian bahasa Appel dalam Suwito, 1997:5. Sosiolinguistik
juga dapat memberi gambaran pemakaian bahasa sebagai sistem interaksi sosial antara penutur dengan masyarakat dan hubungannnya dengan faktor-faktor non-
linguistik Fishman dalam Suwito, 1997:6. Dari beberapa definisi tentang sosiolinguistik di atas, kita bisa menarik
kesimpulan bahwa sosiolinguistik merupakan cabang dari ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner yang titik berat pengkajiannya terletak pada masalah-
masalah bahasa yang berhubungan dengan masyarakat. Dengan memahami prinsip-prinsip sosiolinguistik, setiap penutur akan menyadari betapa pentingnya
ketepatan pemilihan variasi bahasa sesuai dengan konteks sosial, di samping kebenaran secara struktural gramatikal.
D. Manfaat Sosiolinguistik
Suatu ilmu pasti mempunyai kegunaan atau manfaat, begitu pun sosiolinguistik sebagai salah satu disiplin ilmu tentulah juga mempunyai manfaat.
Manfaat-manfaat dari ilmu sosiolinguistik adalah sebagai berikut: 1.
Sosiolinguistik bisa kita manfaatkan dalam berkomunikasi atau interaksi Chaer, 1995: 9
2. Sosiolinguistik dapat memberikan informasi tentang hubungan
pemakaian bahasa sebagai sistem komunikasi dengan peristiwa- peristiwa sosial dan gambaran dari masyarakat dan kebudayaan dari
pemakai bahasa Appel dalam Suwito, 1997: 5. 3.
Sosiolinguistik dapat memberi gambaran pemakaian bahasa sebagai sistem interaksi sosial antara penutur dengan masyarakat dan
hubungannya dengan faktor-faktor non-linguistik Fishman dalam Suwito, 1997: 6.
E. Komunikasi