Pendekatan perilaku kepemimpinan Gaya-gaya kepemimpinan

pengikutnya. Daftar sifat-sifat ini dapat menjadi sangat panjang, tetapi cenderung mencakup energi, pandangan, penge- tahuan, kecerdasan, imajinasi, kepercayaan diri, integritas, kepandaian berbicara, pengendalian, keseimbangan emosional, pergaulan sosial, dorongan, dan antu- siasme. Usaha sistematik pertama yang dila- kukan untuk memahami kepemimpinan adalah mengidentifikasikan sifat-sifat pemimpin. Berbagai studi tentang kepe- mimpinan bermaksud untuk 1. Mem- bandingkan sifat-sifat orang yang menjadi pemimpin dengan sifat-sifat yang menjadi pengikut, dan 2. mengidentifikasikan sifat- sifat yang dimiliki oleh para pemimpin efektif. Berbagai studi pembandingan sifat- sifat pemimpin dan bukan pemimpin sering menemukan bahwa pemimpin cenderung lebih tinggi, mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi, lebih ramah, dan lebih percaya diri daripada yang lain. Kombinasi sifat-sifat tertentu yang akan membedakan antara pemimpin atau calon pemimpin dari pengi- kut, belum pernah ditemukan. Sehingga timbul anggapan para peneliti sifat-sifat kepemimpinan bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibuat, atau seseorang itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin. Menurut Handoko 1999 untuk mem- bandingkan sifat-sifat pemimpin yang efektif dan tidak efektif, berbagai sifat dipelajari untuk menentukan apakah hal-hal tersebut berhubungan dengan kepemim- pinan efektif. Pertanyaan utama adalah: “Dapatkah sifat-sifat tertentu membedakan pemimpin efektif dari yang tidak efektif?”. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan belum pernah dapat menunjukkan bahwa sifat-sifat tertentu dapat membedakannya. Menurut Ghiselli, dalam Handoko 1999 dikemukakan bahwa sifat-sifat ter- tentu yang penting untuk kepemimpinan efektif adalah sebagai berikut: 1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas supervisory abilit y pelaksanaan fungsi-fungsi dasar mana- jemen, terutama pengarahan dan penga- wasan pekerjaan orang lain; 2. Kebutuhan akan prestasi dalam peker- jaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses; 3. Kecerdasan, mencakup kebijakan, pemi- kiran kreatif, dan daya piker; 4. Ketegasan atau kemampuan untuk mem- buat keputusan-keputusan, dan meme- cahkan masalah-masalah dengan tepat;. 5. Kepercayaan diri, atau pandangan ter- hadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah; 6. Inisiatif, atau kemampuan untuk ber- tindak tidak tergantung, mengem- bangkan serangkaian kegiatan, dan mene mukan cara-cara baru atau inovasi. Sedangkan Davis, dalam Handoko 1999 mengikhtisarkan 4 empat cirisifat utama yang mempunyai pengaruh ter- hadap kesuksesan kepemimpinan orga- nisasi: 1 kecerdasan, 2 kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, 3 motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan 4 sikap-sikap hubungan manusiawi.

b. Pendekatan perilaku kepemimpinan

Pendekatan-pendekatan kesifatan dalam kenyataannya tidak dapat menje- laskan apa yang menyebabkan kepemim- pinan efektif. Oleh sebab itu pendekatan perilaku tidak lagi mencoba untuk mencari jawaban sifat-sifat pemimpin, tetapi men- coba untuk menentukan apa yang dila- kukan oleh para pemimpin efektif bagai- mana mereka mendelegasikan tugas, bagaimana mereka berkomunikasi dan memotivasi bawahan mereka, bagaimana mereka menjalankan tugas-tugas, dan sebagainya. Tidak seperti sifat-sifat, bagai- manapun juga perilaku-perilaku dapat dipelajari atau dikembangkan, sehingga individu-individu dapat dilatih dengan perilaku-perilaku kepemimpinan yang tepat agar mampu memimpin lebih efektif. Di samping itu, kenyataan juga menunjukkan bahwa perilaku-perilaku kepemimpinan yang sesuai dalam suatu situasi tidak perlu harus cocok dalam situasi lain. Sebagai contoh, dalam perusahaan-perusahaan barang konsumsi dengan persaingan yang ketat dibutuhkan ketrampilan untuk memotivasi individu- individu secara kreatif, yang mungkin tidak diperlukan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat spesialisasi tinggi. c. Fungsi-fungsi kepemimpinan Pendekatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek pertama pendekatan perilaku kepemim- pinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif seseorang harus melaksanakan dua fungsi umum: 1 fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas “ t ask-relat ed” atau peme- cahan masalah, dan 2 fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok “ group- maint enance ” atau sosial. Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyele- saian, informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesutau yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar, persetujuan dengan kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.

d. Gaya-gaya kepemimpinan

Menurut Martoyo 2000 terdapat 6 tipe gaya kepemimpinan yaitu: 1. Tipe pribadi. Tipe kepemimpinan ini didasarkan pada kontak pribadi secara langsung dengan bawahannya; 2. Tipe non pribadi. Pimpinan dengan tipe ini memberikan cermin kurang adanya pribadi pemimpin yang bersangkutan dengan bawahannya. Ini berarti bahwa hubungan pemimpin dengan bawahan- bawahannya hanya melalui sarana atau media tertentu seperti: rencana- rencana atau instruksi-instruksi; 3. Tipe otoriter. Pemimpin otoriter me- nganggap kepemimpinannya meru- pakan hak pribadinya dan berpendapat bahwa ia dapat menentukan apa saja dalam organisasi, tanpa mengadakan konsultasi dengan bawahanya yang melaksanakan; 4. Tipe Demokratis. Pemimpin tipe ini menitikberatkan pada partisipasi kelom- pok dengan memanfaatkan pandangan- pandangan atau pendapat-pendapat kelompok; 5. Tipe partenalistis. Tipe ini cenderung ke “bapak”an, sehingga sangat memikirkan keinginan dan kesejahteraan anak buah, terlalu melindugi dan membimbing; 6. Tipe indigenous. Pemimpin tipe ini timbul dalam organisasi-organisasi kemasyarakatan yang bersifat informal seperti perkumpulan sepakbola, sekolah dan sebagainya. Menurut Handoko 1999 perilaku kepemimpinan memusatkan pada gaya pemimpin dalam hubungannya dengan bawahan, terdapat dua gaya kepemimpinan yaitu gaya dengan orientasi tugas t ask- orient ed dan gaya dengan orientasi karyawan employee-orient ed . Manajer berorietasi tugas mengarahkan dan mengawasi bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkannya, manajer dengan gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan dari pada pengembangan dan pertumbuhan karyawan. Manajer berorientasi karyawan mencoba untuk lebih memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka, mereka men- dorong para anggota kelompok untuk melak- sanakan tugas-tugas dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan- hubungan saling mempercayai dan meng- hormati.

e. Teori X dan Teori Y dari M cGregor

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

0 11 158

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta.

0 1 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta.

0 3 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV.ILMU TETAP Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Ilmu Tetap Abadi Di Surakarta.

0 3 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. ILMU TETAP Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Ilmu Tetap Abadi Di Surakarta.

0 2 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Personel Alih Daya Kota Jambi).

0 1 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Personel Alih Daya Kota Jambi).

0 2 16

PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DI SRAGE.

0 0 12

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

0 3 148

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

2 2 145