M odel Penelitian Instrumen Penelitian

kepuasan karyawan dengan berbagai aspek situasi pekerjaan yang berbeda dapat bervariasi secara bebas dan harus diukur secara terpisah. Di antara konsep yang harus diperhatikan adalah beban kerja, keamanan kerja, kompensasi, kondisi kerja, status, dan prestise kerja. Kecocokan rekan kerja, kebijaksanaan penilaian perusahaan, praktek manajemen umum, hubungan atasan- bawahan, otonomi dan tanggung jawab jabatan, kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan, dan kesem- patan untuk pengembangan. Kepuasan kerja karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, kecintaan dan kedisi- plinan karyawan meningkat. M ETODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian

1. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan STIE”AUB” Surakarta, sedangkan penelitian ini menggunakan tehnik sampling dalam pengambilan sampel dengan random sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa mem- perhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 70 sampel, cara pengambilannya dengan random sampling.

2. Variabel penelitian

a. Variabel tergantung: Kepuasan kerja Y, adalah merupakan suatu gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja karyawan STIE”AUB” Surakarta. b. Variabel bebas: 1 Motivasi X 1 , adalah dorongan yang timbul untuk melakukan pekerjaan di STIE”AUB” Surakarta; 2 Lingkungan kerja X 2 , adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja di lingkungan STIE”AUB” Surakarta; 3 Kepemimpinan X 3 , adalah kemam- puan pimpinan dalam mengelola organisasi dalam hal pendelegasian wewenang, tanggung jawab dan kebijakan dalam pengambilan keputusan.

C. M odel Penelitian

Penelitian dilakukan dengan analisis regresi ganda log linier dengan tiga variabel independen terhadap variabel dependen. logY = βo + logβ 1 X 1 + β 2 logX 2 + β 3 logX 3 + e Keterangan: Y = Kepuasan kerja X 1 = Motivasi X 2 = Lingkungan kerja X 3 = Kepemimpinan βo = Konstanta β 1 , β 2 dan β 3 = Koefisien regresi e = Error term Kepuasan kerja yang merupakan variabel dependen dipengaruhi oleh beberapa variabel independen yaitu Motivasi, Lingkungan kerja, dan Kepemimpinan, namun hal ini masih merupakan hipotesa, dalam kenyataan perlu dibuktikan apakah hipotesa ini dapat diterima untuk perlakuan karyawan STIE”AUB” Surakarta, hal ini akan kita ketahui setelah penelitian ini dilakukan dengan berbagai analisa dan kesimpulan secara kwantitatif. C. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan kuesioner atau angket yang diberikan pada responden. Kuesioner meru-pakan teknik pengumpulan data yang efisien bila penelitian ditujukan untuk mengetahui persepsi responden terhadap kondisi suatu variabel, keandalan kuesioner akan digunakan test validitas dan reliabilitasnya apakah kuestioner ter- sebut dapat digunakan atau tidak. Bila ternyata valid dan reliabel maka kues- toinari dapat kita gunakan untuk mengum- pulkan data yang akan diolah atau dianalisa.

D. Instrumen Penelitian

Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen pene- litian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini dise- but variabel penelitian. Instrumen yang dipakai sudah teruji vali- ditas dan reliabilitasnya. Dalam penelitian ini dipergunakan instrument untuk mengu- kur 2 variabel yaitu variabel bebas Inde- penden dan variabel terikat Dependen untuk menentukan skor dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu dengan memberikan penilaian atas jawaban responden dengan klasifikasi sebagai berikut: Sangat setuju SS diberi bobot = 5 Setuju S diberi bobot = 4 Netral N diberi bobot = 3 Tidak setuju TS diberi bobot = 2 Sangat tidak setuju STS diberi bobot= 1 Setiap jawaban diberi skor untuk menentukan jawaban derajat . Untuk setiap jawaban diberi angka skor 5 sd 1. E. Metode Analisa Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden dan terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Jadi langkah analisis data adalah sebagai berikut: a. Editing Proses tersebut merupakan langkah meneliti kelengkapan dan kebenaran jawaban yang diperoleh dari respon- den. b. Tabulating Merupakan langkah pengelompokan data sejenis dalam tabel frekuensi untuk mempermudah dalam menga- nalisis. c. Scoring Pemberian nilai atau bobot berupa angka atas semua jawaban responden guna memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis. Analisis kualitatif Penelitian akan lebih banyak menjadi instrumen karena peneliti bekerja di STIE”AUB” Surakarta. Analisa kuantitatif Untuk membantu mempercepat analisis kwantitatif dipergunakan Program pengolah data komputer SPSS 10. Untuk menguji apakah pertanyaan yang diberika valid dan reliabel, dipergunakan analisis validitas dan reliabilitas a. Uji validitas Uji validitas merupakan suatu pengujian terhadap ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Validitas dinyatakan secara empiris oleh koefisien validitas yang disebut corrected item-total correlation r. Koefisien validitas menyatakan korelasi antara butir- butir skor instrumen pengukur yang bersangkutan dengan total skor. Untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen dengan melihat nilai koefisien korelasi r dengan melihat tingkat signifikansinya, bila nilai signifikannya 0,05 dengan ∂ =5 berbintang dua atau 0,01 dengan ∂ =1 berbintang tiga maka dikatakan valid Santoso, 2000. b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Teknik yang digunakan peneliti dalam uji reliabilitas penelitian ini adalah Cronbach’s Alpha dengan bantuan program komputer SPSS 10 for Windows. Bila r hasil r tabel maka menunjukkan bahwa kuesioner ini reliabel dan bila r hasil r tabel maka kuesioner ini tidak reliabel, disini r hasil adalah angka alpha Santoso, 2000. c. Analisis regresi Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen dengan program SPSS 10. untuk memperoleh hasil persamaan regresi berganda dengan persamaan: log Y = β + β 1 logX 1 + β 2 logX 2 + β3 logX 3 + e Keterangan: Y = Kepuasan kerja X 1 = motivasi X 2 = lingkungan kerja X 3 = kepemimpinan β = konstanta β 1 , β 2 , β 3 = koefisien regresi e = Error term d. Analisis korelasi Untuk mencari hubungan linier antara variabel bebas dari variabel terikat melalui perhitungan koefisien korelasi dengan formulasi. R Y12 = 123 2 123 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 r r r r r y r y r y r Y Y Y     Besarnya nilai r terletak antara –1 dan +1 atau –1  rs  +1 Keterangan: r Y123 = koefisien korelasi antara X 1 , X 2 , X 3, dengan Y r Y1 = koefisien korelasi antara X 1 dengan Y r Y2 = koefisien korelasi antara X 2 dengan Y r Y3 = koefisien korelasi antara X 3 dengan Y r 123 = koefisien korelasi antara X 1 , X 2 dan X 3 e. Pengujian ketetapan model 1. Adjusted R square, untuk mengetahui prosentase perubahan variabel secara bersama-sama variabel independen. Adjusted R square =               1 1 1 2 1 2 1 n y y k n y y Keterangan: y = variabel dependen y 1 = nilai variabel dependen yang diprediksi k = jumlah variabel independen n = ukuran sample k = Jumlah variabel independen 2. Uji t Menentukan nilai t tabel dengan tingkat keyakinan 95 atau  = 5 dan degree of freedom df = n – k t hitung = i i Se   Keterangan:  I = koefisien regresi Se = standar error tingkat signifikan  = tingkat penyimpangan signi- fikan df = degree of freedom k = jumlah parameter n = jumlah sampel H o :  I = 0 variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap dependen H a :  I  0 variabel independen secara individu berpengaruh terhadap dependen H o akan diterima Ha ditolak 3. Uji statistik Uji F statistik ini sejalan dengan analisa of variance ANOVA. Uji F statistik membandingkan variasi independen terhadap residual e. Formula uji F statistik sebagai berikut:     k n R k R F     1 1 2 2 Keterangan: R 2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas yang digunakan n = jumlah sampel Dimana koefisien determinasi R 2 , k adalah parameter termasuk int ercept dan n adalah besarnya sampel. Uji F adalah uji estimasi sta- tistik secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel depen- dennya. 4. Uji asumsi klasik Untuk mengetahui parameter dalam model yang digunakan adalah sahih maka penelitian harus diuji mengenai asumsi klasik dari regresi model sehingga tidak terjadi penyimpangan terhadap asumsi normalitas, heteros- kedastisitas, multikolinieritas, dan autokorelasi. Untuk menguji adanya penyimpangan asumsi klasik menggu- nakan alat bantu komputer program SPSS.10. a. Uji Normalitas dengan metode grafik Persyaratan Normalitas Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak disekitar garis lurus. Bila terlihat bahwa sebaran data terletak disekitar garis lurus, tidak terpencar jauh dari garis tersebut maka dapat dikatakan persyaratan normalitas terpenuhi Santoso, 2000. b. Uji Multikolinieritas Suatu model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel x independen tidak boleh saling berkorelasi kuat. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF Varian Iinflation Factor disekitar angka 1 mempunyai nilai tolerance mendekati 1 dan korelasi antar variabel independent di bawah 0,5 Santoso, 2000. c. Uji Heteroskedastisitas dengan metode grafik Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual. Jika ada pola tertentu, seperti titik titik yang ada mem- bentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heterokedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi hetero- kedastisitas Santoso, 2000. d. Uji Autokorelasi Untuk mengetahui ada atau tidak autokorelasi dapat dilihat dari angka D-W Durbin Watson. Dengan ketentuan: Jika Ho adalah tidak ada autoko- relasi positif, maka jika ddL : menolak Ho ddU : tidak menolak Ho dL d dU : pengujian tidak meyakinkan ragu-ragu Menerima Ho artinya tidak ada autokorelasi positif Jika Ho adalah tidak ada autoko- relasi negatif, maka jika d4-dL : menolak Ho d4-dU : tidak menolak Ho 4-du d 4- dL : pengujian tidak meyakinkan ragu-ragu Menerima Ho artinya tidak ada aotokorelasi negatif Ho atau Ho adalah ujung-ujung tidak ada autokorelasi positif atau negatif ddL : menolak Ho d4 – dL : menolak Ho du d 4 – du : tidak menolak Ho atau Ho dL ≤ d ≤ dU atau 4 – dU ≤ 4 – dL : ragu-ragu. Menerima Ho atau Ho artinya tidak ada autokorelasi positif maupun negatif Gujarati 20000. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prospek STIE “AUB” Surakarta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirowo STIE”AUB” merupakan perubahan dari nama Akademi Keuangan dan Perbankan AUB Pancasila Surakarta yang didirikan pada tangggal 17 Pebruari 1969 oleh Yayasan Dharma Pancasila YDP Surakarta. Sejak tahun 1985 Yayasan Dharma Pancasila YDP mendelegasikan wewenang pengelolaannya kepada Yayasan Karya Dharma Pancasila YKDP Surakarta. Akademi Keuangan dan Perbankan Sura- karta pada saat didirikan tahun 1969 dengan nama Akademi Uang dan Bank AUB Pancasila. Dalam rangka kesera- gaman istilah di seluruh Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dirubah menjadi Akademi Keuangan dan Perbankan AUB Surakarta. Dalam rangka pengembangan organisasi dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka pada tahun 2000 Akademi Keuangan dan Perbankan AUB Surakarta mengalami perubahan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Adi Unggul Bhiowo“ disingkat STIE”AUB” Surakarta, yang menge- lola program pendidikan Diploma III dan Sarjana S1. Kalau kita perhatikan perubahan nama selalu menggunakan “AUB” baik berasal dari Akademi Uang dan Bank AUB, atau Akademi Keuangan dan Perbankan AUB ataupun setelah menjadi Sekolah Tingggi Ilmu Ekonomi dengan nama Adi Unggul Bhiwowo AUB. Hal ini disebabkan karena untuk mempertahankan Brand Emage masyarakat tentang AUB yang telah dikenal sejak 1969 sampai sekarang. Visi dan Misi STIE–AUB Surakarta Visi STIE” AUB” adalah: Pada t ahun 2010, menjadikan STIE” AUB” Surakart a sebagai salah sat u Perguruan Tinggi Ilmu Ekonomi t erdepan dalam menghasilkan lulusan berkw alifikasi akademis dan professional dibidangnya, yang mempunyai keunggulan kw alit as berkelanjut an sert a mampu bersaing di nasional, regional maupun global. Berdasarkan Visi STIE” AUB” Surakart a t ersebut diat as ada dua komponen besar. Komponen Pert ama adalah Core Idiologi yang t erdiri dari Nilai int i dan Tujuan int i ada beberapa yait u: 1 M enghasilkan lulusan berkemampuan akademis dan pro- fessionnal dibidang manajemen, akunt ansi dan konput er, yang beriman dan bert akw a kepada t uhan yang maha esa, dan bermoral Pancasila. 2 M enghasilkan lulusan yang berkw alit as dibidang manajemen, akunt ansi dan komput er mampu bersaing baik di t ingkat nasional, regionalm maupun global. 3 M enghasilkan lulusan yang berke- mampuan unt uk mengembangkan ilmu penget ahuan, t ehnologi dan seni, khu- susnya dibidang manajemen, akunt ansi, dan komput er sesuai dengan kebut uhan dan perkembangan masyarakat . 4 M engha-silkan lulusan yang berkemampuan mene-rapkan dan menyebarluaskan ilmu penge-t ahuan, t ehnologi dan seni, khususnya dibidang manajemen, akunt ansi, dan komput er unt uk kepent ingan masyarakat luas. Komponen kedua adalah Envisioned Future yait u masa depan yang bisa diba- yangkan dari sekarang bagaimana kondisi STIE “ AUB” Surakart a. Sasaran yang ingin dicapai adalah besar, hebat , dan menant ang nanum mempunyai diskripsi yang jelas yait u: 1 Pada t ahun 2010 menjadikan STIE” AUB” Surakart a sebagai salah sat u perguruan t inggi t erdepan mampu bersaing di t ingkat nasional, regional maupun global. 2 M enghasilkan lulusan yang memiliki keahlian akademik dan kompet ensi keahlian professional di bidang manajemen, akun-t ansi dan komput er berkw alit as, dan mampu bersaing di t ingkat nasional, regional, maupun global. Aspek peningkat an Relevansi Aspek pengembangan Jurusan yait u peningkat an relevansi lembaga dan profil lulusan t er- hadap kebut uhan masyarakat yang selalu berkembang. Dengan jalan mengem- bangkan kurikulum yang bert ujuan unt uk mensinkronkan dengan perkembangan manajemen dan kebut uhan dunia bisnis global dengan menghadirkan t enaga ahli, prakt isi dan para alumni yang t elah berhasil. Aspek peningkat an Efisiensi dan produkt ifit as yait u berusaha t erus menerus meningkat kan efisiensi penggunaan sumber daya yang dimiliki yang disert ai dengan peningkat an produkt ifit as, khu- susnya sumber daya manusia karena manusia berbeda dengan fokt or produksi lainnya manusia adalah sumber pengem- bangan, pembangunan at au sebagai mot or pembangunan dalam suat u organisasi. Aspek peningkat an suasana akade- mik yait u mencipt akan bagaimana suasana organisasi sebagai lembaga ilmiah, ber- orent asi pada pengembangan ilmu yang relevan khususnya di bidang ekonomi, disamping membent uk suasana keber- samaan diant ara civit as akademika unt uk selalu mempert ahankan kw alit as lembaga secara menyeluruh. Aspek peningkat an lainnya yait u mengadakan evaluasi int ernal set iap t ahun anggaran evaluasi ini berhubungan daengan sasaran dan langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh lembaga dari berbagai prospek diant aranya prospek konsumen, prospek keuangan, dan prospek operasional lembaga. B. Deskripsi Data Data yang disebarkan kepada respon- den dalam penelitian ini, yang telah menja- wab dan mengembalikan kuesioner angket sejumlah 70 responden. Responden ter- sebut terdiri dari Karyawan STIE”AUB” Surakarta yang diambuil secara ramdom yang memiliki variabel motivasi, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan kepuasan kerja. Dalam deskripsi ini data dari jawaban kuesionerangket berupa data primer. Kemudian data tersebut disusun atau disa- jikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

1. Berdasarkan identitas responden

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

0 11 158

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta.

0 1 12

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang Surakarta.

0 3 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV.ILMU TETAP Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Ilmu Tetap Abadi Di Surakarta.

0 3 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. ILMU TETAP Pengaruh Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Ilmu Tetap Abadi Di Surakarta.

0 2 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Personel Alih Daya Kota Jambi).

0 1 16

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Personel Alih Daya Kota Jambi).

0 2 16

PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PENGARUH ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DI SRAGE.

0 0 12

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

0 3 148

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

2 2 145