hormon tersebut dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus mentruasi Rebecca dan Pam, 2007.
Kesimpulannya adalah ketika wanita memasuki menopause kadar estrogen dan progesteron turun dengan dramatis karena ovarium berhenti merespon FSH
dan LH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang ada di otak. Sebagai usaha agar kedua ovarium dapat berfungsi dengan baik, otak sebenarnya telah
mengeluarkan FSH dan LH lebih banyak, namun kedua ovarium tidak dapat berfungsi dengan normal. Akan tetapi kecenderungan otak untuk memproduksi
lebih banyak FSH memberikan satu keuntungan yaitu kadar FSH yang tinggi dapat dideteksi dalam darah atau urine, dan dapat digunakan sebagai tes sederhana
untuk mendeteksi menopause Rebecca dan Pam 2007.
2.2 Periode Menopause
Menurut Rebecca dan Pam 2007, ada tiga periode menopause yaitu periode klimakterium, periode menopause dan periode senium. Adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut: 2.2.1 Klimakterium
Periode klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pramenopause.
Klimakterium mulai kira-kira 6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Dengan demikian lama klimakterium lebih kurang
13 tahun. Masa ini terjadi antara usia 40-65 tahun. Klimakterium terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
beberapa fase yaitu fase pramenopause, fase menopause, fase pascamenopause dan fase ooforopause Nirmala, 2003.
Fase pramenopause merupakan masa tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause dan biasanya terjadi pada unsia antara 35 sampai 45 tahun.
Seorang wanita akan mulai mengalami gejala-gejala seperti datangnya haid tidak teratur, suasana hati berubah-ubah dan gejolak panas selama haid. Pada tahap ini
produksi hormone indung telur ovarium menurun dan berfluktuasi menyebabkan munculnya berbagai gejala. Gejala lebih banyak dialami wanita pada tahap
pramenopause dari pada tahap sesudahnya Rebecca dan Pam 2007. Fase menopause merupakan masa yang ditandai dengan berhentinya haid yang
disebabkan oleh tubuh yang sudah kehabisan sel telur dan penurunan hormone estrogen. Proses berkurangnya produksi hormone estrogen berlangsung dalam
jangka waktu yang cukup lama Nirmala, 2003. Wanita dikatakan sudah memasuki masa menopause apabila mengalami henti haid selama 12 bulan atau
setahun. Pada umumnya menopause terjadi pada usia 45 sampai 50 tahun Rebecca dan Pam, 2007.
Pascamenopuse merupakan masa sesudah menstruasi yang terakhir Rebecca Pam, 2007. Masa pascamenopause terjadi 3 sampai 5 tahun setelah menopause
atau tahap dimana sebagian besar penderitaan akibat menopause telah menghilang. Pada masa ini, apabila wanita terbiasa menerapkan kebiasaan hidup
sehat, seorang wanita bisa siap secara fisiologi maupun emosional untuk memasuki tahap ini. Wanita yang sehat akan melalui masa menopausenya dengan
hati tegar dibandingkan dengan wanita yang kurang mempersiapkan diri. Dalam
Universitas Sumatera Utara
tahap ini wanita mempunyai banyak waktu untuk mengurus diri sendiri, karena tidak direpotkan oleh masalh persalinan atau pertumbuhan anak Nirmala, 2003.
Sedangkan masa ooforopause merupakan masa ketika ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya Kasdu, 2004.
2.1.2 Menopause Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi terakhir atau saat
terjadinya haid terakhir. Seorang wanita yang telah mengalami henti haid selama satu tahun dapat dikatakan menopause Nirmala, 2003.
2.1.3 Senium Senium merupakan masa sesudah pascamenopause, yaitu masa dimana
individu telah mampu menyesuaikan diri dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik. Yang mencolok dalam masa ini adalah kemunduran
alat-alat tubuh dan menurunnya kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa senium terjadi pula osteoporosis dengan intensitas yang berbeda-
beda pada masing-masing wanita. Berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam hal ini Kasdu, 2004.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usia Menopause