tidak disadari oleh wanita tersebut. Tidak jarang orang disekitarnya dibuat bingung akan perubahan ini. Maka diperlukan pendekatan khusus seperti obrolan
ringan dengan sahabat atu siapa saja yang pernah mengalami hal yang sama seringkali dapat menjadi dukungan emosi terbaik Kasdu, 2004.
2.4.2.2 Perubahan kognitif Memasuki masa menopause daya ingat wanita menurun. Terkadang, sesuatu
yang harus dia ingat, harus diulang-ulang terlebih dahulu. Selain itu, kemampuan berpikirnya juga mengalami penurunan Nirmala, 2003.
2.4.2.3 Depresi Kasdu 2004, menyatakan bahwa tidak sekadar perubahan suasana hati atau
emosional yang berlangsung drastis, tetapi seorang wanita juga merasa tertekan, terpuruk, dan merasa hidupnya sudah tidak berguna lagi. Pada masa menopause
ini, anak-anaknya yang sudah tumbuh dewasa biasanya cenderung sibuk dengan urusan masing-masing. Pada saat itulah seorang wanita benar-benar merasa
kehilangan perannya. Gejala depresi diantaranya murung atau letih, sulit tidur pulas terutama menjelang dini hari, lelah terus-menerus, sulit membuat keputusan,
rasa bersalah, rasa sedih dan dorongan untuk menangis, terkadang penderita depresi cenderung suka makan, minum, merokok, dan terkadang bisa pula
kehilangan nafsu makan.
2.5 Penanganan Masa Menopause
Wanita yang menghadapi datangnya masa menopause perlu melakukan upaya penanganan datangnya masa tersebut dengan baik. Tujuan dilakukannya upaya
Universitas Sumatera Utara
penangan datangnya masa menopause adalah agar lebih meningkatkan kualitas hidup. Untuk menangani masalah tersebut, hendaknya didiskusikan dengan
menggunakan pendekatan biopsikososial yang tidak lain adalah pendekatan holistik. Karena tidak ada masalah biologik tanpa implikasi keterlibatan
psikososial dan sebaliknya Prawirohardjo, 1998. Upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi masa menopause adalah
dengan merubah persepsi masyarakat atau memunculkan sikap positif masyarakat khususnya wanita menopause serta petugas kesehatan sehingga dapat menerima
menopause sebagai suatu karunia yang patut di syukuri. Menganggap menopause tidak hanya sebagai proses penuaan fisik saja, tetapi juga dianggap sebagai proses
pematangan dalam segi intelektual, konsep pemikiran, spiritual dan wawasan hidup. Dengan perkataan lain, terjadi proses menjadi wanita bijaksana
Prawirohardjo, 1998. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan mempertahankan kesehatan
dan vitalitas secara proaktif. Pola hidup yang lebih baik termasuk pola makan, olahraga secara teratur, serta pengaturan pola tidur dan istirahat merupakan poin-
poin yang harus diperhatikan. Mengkonsumsi zat besi dapat mengurangi gejala menopause serta mencegah masalah yang dapat timbul setelah menopause seperti
osteoporosis. Salah satu makanan yang sangat dianjurkan adalah kedelai Prawirohardjo, 1998. Upaya lain untuk mencapai kualitas hidup yang memadai,
wanita tetap harus melaksanakan deteksi dini dari beberapa kanker serta melakukan pemeriksaan laboratorium rutin secara periodic. Konseling menopause
juga tidak kalah pentingnya untuk wanita menopause Saputra, 2011.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan objektif konseling adalah memberikan informasi kepada wanita menopause bahwa terapi penggantin hormon dapat menghilangkan keluhan, dapat
mencegah dampak jangka panjang kekurangan estrogen, serta dapat memperbaiki kualitas hidup. Wanita menopause harus benar-benar memahami tentang terapi
pengganti hormon. Apabila wanita tersebut masih ragu-ragu untuk menggunakan terapi pengganti hormone, berikan waktu bagi wanita untuk berfikir. Keputusan
terbaik selalu ada ditangan wanita itu sendiri Saputra, 2011. Nutrisi juga merupakan faktor penting bagi semua wanita pada masa
menopause. Gizi seimbang dan sehat harus mencakup asupan kalsium yang memadai, rendah lemak jenuh, rendah garam serta tinggi serat. Selain itu nasehat
serta petunjuk tentang asupan kalori beserta olahraga secara teratur sangat dibutuhkan. Sehingga permasalahan meningkatnya berat badan yang biasa muncul
bukan menjadi kendala pada wanita menopause Saputra, 2011.
3. Kualitas Hidup Wanita yang Sudah Memasuki Masa Menopause