BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Variable Independen Variable dependen
Faktor perantara
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian.
Sebelum pemberian doxorubicin
pada anak acute lymphoblastic
Perubahan kardiovaskuler
pada anak penderita acute
lymphoblastic leukemia.
Obatan kardiotoksik Kardiomiopati genetik
Kanker yang menyebabkan komplikasi jantung Miokarditis
Penyakit jantung kongenital Amiloidosis
Sarkoidosis Pembebasan
radikel bebas menyebabkan
kerusakan miokardium.
Setelah pemberian doxorubicin
pada anak acute lymphoblastic
Universitas Sumatera Utara
3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Pemberian doxorubicin
Anak dengan penyakit acute lymphoblastic leukemia, akan diterapi dengan doxorubicin. Doxorubicin ini diberikan dalam dosis 30 mgm
2
pada fase induksi dan 40 mgm
2
pada fase konsolidasi, sesuai dengan protokol acute lymphoblastic leukemia. Dosis kumulatif adalah jumlah dosis keseluruhan dari jumlah siklus
kemoterapi yang didapat oleh anak. Dosis kumulatif ini dihitung dari darah, namun di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik tidak dilakukan
pemeriksaan dosis kumulatif dari darah maka digunakan alternatif lain yaitu mengetahui berapa siklus kemoterapi yang telah didapat oleh anak. Pada
penelitian ini, dilakukan perbandingan antara anak acute lymphoblastic leukemia sebelum mendapat doxorubicin yang termasuk fase induksi dan fase konsolidasi
sebagai kontrol dan anak acute lymphoblastic leukemia sesudah mendapat doxorubicin. Maka, dapat ditentukan pemberian doxorubicin dengan skala
nominal.
3.2.2. Perubahan kardiovaskuler
Perubahan kardiovaskuler pada penelitian ini adalah fraksi ejeksi sistolik dan EKG jantung. Pemberian doxorubicin dapat menyebabkan pengurangan fraksi
ejeksi sistolik. Pada penelitian ini, akan diteliti fraksi ejeksi sistolik sebelum pemberian doxorubicin dan fraksi ejeksi sistolik setelah pemberian doxorubicin.
Pemeriksaan digunakan untuk menentukan fraksi ejeksi sistolik adalah ekokardiografi . Fraksi ejeksi sistolik yang normal pada adalah diatas 50.
Pemberian doxorubicin dapat mengubah listrik jantung. Pada penelitian ini, akan diteliti EKG jantung sebelum pemberian doxorubicin dan EKG jantung setelah
pemberian doxorubicin. Pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan EKG digunakan elektrokardiogram.Maka pada penelitian ini, akan ditentukan fraksi
ejeksi sistolik sebelum pemberian doxorubicin dan fraksi ejeksi sistolik setelah pemberian doxorubicin dengan menggunakan skala numerik. Manakala EKG
akan ditentukan sebelum dan setelah pemberian doxorubicin menggunakan skala nominal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional
Cara Ukur Alat
Ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
Pemberian doxorubicin
pada anak dengan
acute lymphoblast
ic leukemia. Pemberian
doxorubicin sebagai protokol
terapi acute lymphoblastic
leukemia. Diperhatikan
pemberian doxorubicin.Sam
ple yang sama diambil
dibanding sebelum dan
setelah pemberian doxorubicin.
Observasi dan
Pengumpul an data
Reka m
Medis - Anak
acute lymphoblast
ic leukemia yang
sebelum diberikan
doxorubicin .
- Anak acute
lymphoblast ic leukemia
yang sudah diberikan
doxorubicin .
Nomin al
Variabel Definisi
Operasional Cara
Ukur Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur Perubahan
kondisi jantung
Perubahan kardiovaskuler
pada anak acute lymphoblastic
leukemia yang menerima
doxorubicin Observasi
dan Pengumpul
an data Reka
m Medis
- Fraksi ejeksi
sistolik sebelum
mendapatka n
doxorubicin Numeri
k dan Nomin
al
Universitas Sumatera Utara
terjadi pengurangan
fraksi ejeksi sistolik dan
perubahan EKG. Pemeriksaan
yang digunakan untuk
menegakkan diagnosa adalah
ekokardiografi dan
elektrokardiografi .
-Fraksi ejeksi
sistolik setelah
mendapatka n
doxorubicin
- EKG sebelum
mendapat doxorubicin
-EKG setelah
mendapat doxorubicin
3.3. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah terdapat perubahan kardiovaskuler setelah pemberian doxorubicin pada anak penderita acute lymphoblastic leukemia
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional yaitu dengan melakukan pengamatan fraksi ejeksi sistolik dan EKG terhadap pasien
acute lymphoblastic leukemia pada tahun 2009 sampai 2010 sebelum dan setelah mendapat doxorubicin serta perubahan kardiovaskuler. Desain cross sectional
dipilih karena dilakukan pengukuran sesaat dengan mengambil data rekam medis anak penderita acute lymphoblastic leukemia dan membandingkan fraksi ejeksi
sistolik serta EKG sebelum dan setelah pemberian doxorubicin. Pada penelitian ini resiko yaitu pemberian doxorubicin dan efek yaitu perubahan jantung
diperhatikan pada hari yang sama. Studi cross-sectional juga digunakan karena sampel data rekam medis anak penderita acute lymphoblastic leukemia adalah
sedikit, dan tidak perlu melakukan follow-up yang sangat lama Sastroasmoro, 2009.
4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian
Penelitian dibuat dari bulan Augustus sampai bulan November pada tahun 2011.
4.2.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Tempat ini dipilih karena RSUP Haji Adam Malik merupakan rumah sakit
pendidikan di Medan yang memiliki afiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sehingga memudahkan peneliti mengambil data untuk
penelitian ini. Disamping itu, RSUP Haji Adam Malik mudah dijangkau karena lokasinya yang dekat. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik sudah memenuhi
kriteria umum rumah sakit kelas A dimana rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis
Universitas Sumatera Utara