muda, merokok, index massa tubuh BMI yang rendah, kelainan psikologis, genetik, riwayat infeksi pelvis serta riwayat percabulan seksual. Selain itu, emosi
dan perilaku seseorang dapat memperburuk keadaan dismenore yang sudah dideritanya. Dismenore telah diidentifikasi sebagai sebab tersering pelajar dan
pekerja perempuan mengambil libur sakit. Alaettin Unsal et al, 2010
1.2. Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara dismenore dengan kualitas hidup?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan dismenore dengan kualitas hidup mahasiswi- mahasiswi stambuk 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
USU, Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a
Mengetahui kualitas kesehatan fisik pada mahasiswi yang menderita dismenore.
b Mengetahui kualitas kesehatan psikologis pada mahasiswi yang
menderita dismenore. c
Mengetahui kesehatan sosial pada mahasiswi yang menderita dismenore.
d Mengetahui kesehatan lingkungan mahasiswi yang menderita
dismenore.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat untuk: a
Masyarakat terutama kalangan remaja, dewasa muda, dan pekerja pelayanan kesehatan untuk mendapat informasi mengenai dismenore
dan hubungannya terhadap kualitas hidup. b
Dapat meningkatkan wawasan kalangan medis untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dismenore.
c Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian serta mengasah
kemampuan analisis bagi peneliti.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kualitas Hidup 2.1.1 Definisi Kualitas Hidup
Tidak mudah untuk mendefinisikan kualitas hidup secara tepat. Pengertian mengenai kualitas hidup telah banyak dikemukakan oleh para ahli, namun semua
pengertian tersebut tergantung dari siapa yang membuatnya. Seperti halnya definisi sehat, yaitu tidak hanya berarti tidak ada kelemahan atau penyakit,
demikian juga mengenai kualitas hidup, kualitas hidup bukan berarti hanya tidak ada keluhan saja, akan tetapi masih ada hal-hal lain yang dirasakan oleh penderita,
bagaimana perasaan penderita sebenarnya dan apa yang sebenarnya menjadi keinginannya Cramer JA, 1993.
Definisi kualitas hidup masih belum berlaku secara umum. Selain itu terdapat istilah lain, seperti kesejahteraan sosial dan pembangunan manusia sering
digunakan sebagai istilah yang setara atau analog dengan quality of life. Misalnya, Indeks Pembangunan Manusia PBB sering digambarkan sebagai pengukuran
salah satu pengukuran kualitas hidup. Secara umum, kualitas hidup merupakan suatu produk yang dihasilkan dari interaksi sejumlah faktor-faktor yang berbeda,
seperti sosial, fisik, kesehatan, ekonomi, dan kondisi lingkungan, yang secara kumulatif, juga dengan cara-cara yang belum diketahui, berinteraksi untuk
mempengaruhi pembangunan manusia dan sosial di tingkat individu dan masyarakat. Ini merupakan “gagasan tentang kesejahteraan manusia yang diukur
dengan indicator sosial bukan secara pengukuran “kuantitatif” terhadap pendapatan dan produksi.” United Nations Glossary 2009.
Definisi kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan atau health- related quality of life HRQoL dapat diartikan sebagai respon emosi dari
penderita terhadap aktivitas sosial, emosional, pekerjaan dan hubungan antar keluarga, rasa senang atau bahagia, adanya kesesuaian antara harapan dan
kenyataan yang ada, adanya kepuasan dalam melakukan fungsi fisik, sosial dan
Universitas Sumatera Utara