Perubahan Variabilitas Denyut Jantung HRV

Seharusnya, kedua-dua sawar otak ini harus dititikberatkan secara sama rata karena kedua-duanya bisa terlibat dalam penyakit otak neurodegeneratif yang kronik. BBB memisahkan molekul dari darah dari masuk ke cairan serebrospinal CSF, manakala BCSFB memisahkan darah didalam otak dari cairan serebrospinal. BBB terdiri dari sel endotel manakala BCSFB terdiri dari sel epitel Söderqvist, Carlberg, dan Hardell, 2009. Transthyretin TTR, juga dikenali sebagai prealbumin, merupakan transport bagi tiroksin dan retinol dalam plasma dan CSF. Tempat utama sintesanya adalah di hati, pleksus koroid CP dan epitel pigmen retinal. TTR digunakan dalam praktis klinis sebagai marker bagi beberapa kondisi, contohnya pada penyakit Alzheimer, amiloidosis, inflamasi dan malnutrisi. TTR majoritinya diproduksi oleh sel epitel pada CP yang terletak di dalam keempat-empat ventrikel, mewakili kira-kira 25 dari protein dalam CSF. CP akan meluas untuk mengisi hampir kesemua ventrikel dan mempunyai brush-type borders , mikrovili, pada bagian apikal. Apabila difiltrasi oleh berus mikrovili ini, CSF akan mengalir dari ventrikel lateral, melalui ventrikel ketiga dan keempat ke ruang subaraknoid. Dari situ, cairan tersebut akan menyebar ke seluruh bagian otak dan saraf spinal Söderqvist, Carlberg, dan Hardell, 2009. Di dalam studi ini didapati terdapatnya kaitan yang signifikan antara penggunaan telepon seluler dengan peningkatan kadar TTR tanpa mengira berapa banyak penggunaannya. Berdasarkan penggunaan jangka masa pendek, konsentrasi TTR yang signifikan tinggi didapati pada wanita di mana jarak masa antara pengambilan darah dengan panggilan telepon yang paling akhir lebih singkat Söderqvist, Carlberg, dan Hardell, 2009.

E. Perubahan Variabilitas Denyut Jantung HRV

Analisa frekuensi dari HRV atau nama lainnya variabilitas panjang siklus, variabilitas R-R dan variabilitas periode jantung merupakan representasi dari tonus simpatetik dan parasimpatetik dari jantung. Keseimbangan fisiologis yang normal Universitas Sumatera Utara dari aktivitas simpatetik dan parasimpatetik bisa bermanifestasi dalam komponen frekuensi variabilitas R-R yang tinggi 0,15-0,40 Hz dan rendah 0,04-0,15 Hz. Tonus parasimpatetik bermanifestasi pada frekuensi analisa spektral yang tinggi HF manakala frekuensi rendah LF bisa mencerminkan tonus simpatetik dan parasimpatetik. Rasio LF:HF dianggap sebagai suatu cara untuk mengukur keseimbangan simpatovagal dan mencerminkan modulasi simpatetik Salukhe dan Francis, 2005. HRV merupakan indikator yang penting untuk resiliency fisiologis dan fleksibiliti kelakuan, yang mana akan mencerminkan kapasitas individu itu untuk beradaptasi dengan efektif terhadap stress kebutuhan lingkungan. Variabilitas denyut jantung yang normal disebabkan oleh aksi sinergis dari dua cabang dari Sistem Saraf Autonom SSA, di mana mereka bertindak dalam keseimbangan melalui neural, mekanikal, humoral dan mekanisme fisiologis yang lain untuk mempertahankan parameter kardiovaskular dan untuk melakukan reaksi yang betul akibat dari perubahan kondisi eksterna atau interna. Pada individu yang sehat, estimasi dari denyut jantung pada suatu masa menunjukkan efek bersih dari saraf parasimpatetik vagus, yang berfungsi untuk menurunkan denyut jantung, dan saraf simpatetik, berfungsi untuk meningkatkan denyut jantung. Perubahan-perubahan ini dipengaruhi oleh emosi, pikiran dan olahraga. Perubahan ritma jantung tidak hanya mempengaruhi jantung tetapi juga kemampuan otak untuk memproses informasi, termasuk pengambilan keputusan, penyelasaian masalah dan kreativiti. Ia juga secara langsung bisa mempengaruhi perasaan kita Institute of HeartMath, 2010. Ada yang telah menunjukkan bahwa eksposisi EMF di tempat kerja bisa menyebabkan fluktuasi pada denyut jantung dan HRV. Bidang elektromagnetik yang dipancarkan dari telepon seluler juga bisa mempengaruhi tonus autonomik, sekaligus memodifikasi fungsi dari sistem sirkulatorik. Dari penelitian ini, didapati penggunaan telepon seluler bisa mempengaruhi HRV dan mengubah keseimbangan autonomik. Selain itu, peningkatan tonus parasimpatetik dan penurunan tonus Universitas Sumatera Utara simpatetik telah diobservasi dari analisa HRV ketika sedang menggunakan telepon seluler. Dikatakan juga, perubahan HRV ketika penggunaan bisa dipengaruhi oleh bidang elektromagnetik tetapi pengaruh dari percakapan juga tidak bisa diabaikan. Andrzejak et al ., 2008. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

1.1. Kerangka Konsep