Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas bidang pendidikan memegang peranan yang penting. Dengan pendidikan
diharapkan kemampuan, mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia dapat ditingkatkan. Peningkatan mutu belajar dalam pendidikan dapat dilakukan dengan
melakukan perbaikan, perubahan dan pembaharuan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi.
Banyak faktor pendukung yang menyebabkan siswa SMA berkembang. Diantaranya kesehatan, keadaan ekonomi yang baik, faktor kecakapan guru dalam
memberikan materi yang baik, fasilitas tempat yang baik, hubungan antar keluarga yang baik dan sebagainya Muhibbin Syah, hal 144. Dengan demikian diantara
banyaknya variabel yang berpengaruh untuk menentukan mutu belajar siswa menggunakan analisis komponen utama dimana salah satu bagian dari statistik
untuk memudahkan suatu sekolah SMA dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan mutu belajar siswa.
Dari uraian diatas maka penulis mengambil judul “ Analisis Komponen Utama Dalam Menentukan Variabel Yang Berpengaruh Terhadap Mutu Belajar Siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau ”.
1.2 Perumusan Masalah
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan variabel yang berpengaruh terhadap mutu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1
Gunung Toar Kabupaten Kuantan singingi melalui pendekatan Analisa Komponen Utama.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini menggunakan analisa komponen utama untuk melihat variabel- variabel yang mempengaruhi mutu belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Gunung
Toar dimana penulis membatasi masalah dengan melakukan pengamatan terhadap siswa SMA kelas XI IPS mata pelajaran matematika di Sekolah Negeri 1 Gunung
Toar Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.
1.4 Tinjauan Pustaka
Tingkat mutu belajar siswa sangat dipacu oleh beberapa faktor sehingga siswa tersebut mempunyai peluang untuk sukses atau gagal berkenan faktor dominan
yang terdapat dalam jati dirinyaWong Li, 2009. Pengambilan jumlah sampel tiap kelompok atau kelas dalam Proporsional
Random Sampling disesuaikan dengan besarnya populasi dalam kelas tersebut. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan jumlah sampel yang diambil untuk
tiap kelas tidak sama Arikunto, 2002. Proses analisis didasarkan pada suatu matriks korelasi antar-variabel.
Pendalaman yang beharga dapat diperoleh dari suatu pengkajian pada matriks korelasi ini. Agar analisis faktor menjadi tepat, variabel-variabel yang yang
dikumpulkan harus berkorelasi. Kalau korelasi antar variabel memang kecil, hubungan lemah analisis faktor menjadi tidak tepat J. Supranto, hal : 314.
Morrison 1976 menyarankan supaya memilih komponen-komponen utama sampai komponen-komponen utama tersebut mempunyai keragaman kumulatif
sebesar 75 Draper dan Smith, 1981, hal : 314 untuk mendapatkan berapa besar komponen utama yang dapat dipertahankan. Komponen utama juga mampu
menerangkan total varians sebesar 80 ke atasSiswadi,1998, hal : 25. Untuk matriks dengan dimensi lebih dari 3 x 3 determinannya tidak bisa
dihitung dengan memakai cara Sarrus. Dengan demikian bisa menggunakan perhitungan determinan dengan menggunakan ekspansi faktor. Untuk dimensi
yang sangat besar sekali tentunya perhitungan determinan tidak bisa lagi
Universitas Sumatera Utara
menggunakan cara manual, melainkan harus dengan komputerPudjiastuti, hal :18.
1.5 Tujuan Penelitian