2. Dimensi Psikologis Warna
Menurut Munsell dalam Goldstein, 2002, terdapat 3 dimensi psikologis warna, yaitu :
a. Hue corak warna Corak warna berkaitan dengan nama warna tertentu. Nama warna misalnya :
merah, hijau, biru, dan kuning. b. Brightness kecerahan warna
Dasar fisis kecerahan terutama adalah energi sumber cahaya yang berhubungan dengan amplitudo gelombang. Namun, kecerahan dalam beberapa hal juga
tergantung pada panjang gelombang, misalnya : warna kuning tampak lebih terang dari panjang gelombang warna dan biru, walaupun ketiga warna tersebut
mempunyai amplitudo yang sama. c. Saturation kejenuhan warna
Saturasi atau kejenuhan warna berhubungan dengan keanekaragaman warna cahaya, di mana warna putih berkaitan dengan tidak adanya warna secara total.
Warna yang memiliki saturasi yang tinggi kelihatan tidak mengandung warna putih. Warna yang tidak memiliki saturasi kelihatan pucat dan keputih-putihan.
Tingkat saturasi yang rendah berhubungan dengan panjang gelombang berbeda- beda dari suatu warna, dan tingkat saturasi yang tinggi berhubungan dengan
panjang gelombang tunggal.
Universitas Sumatera Utara
Prang dalam Hakim Sediadi, 2004 membagi warna menjadi 3 dimensi, yaitu :
a. Hue semacam temperamen mengenai panasdinginnya suatu warna.
b. Value mengenai gelap terangnya warna.
c. Intensity mengenai cerah dan redupnya warna.
Selain itu, Prang juga membagi adanya kelas warna, yaitu : a. Primary
merupakan warna utamapokok, yaitu : warna merah, kuning, dan biru. b. Binary
merupakan warna kedua dan yang terjadi dari gabungan antara dua warna primary. Warna tersebut adalah merah+biru = violet, merah+kuning = jingga, dan
biru+kuning = hijau. c. Intermediate
warna ini adalah warna-warna campuran dari warna primary dan binary, misalnya, merah dicampur hijau menjadi merah hijau.
d. Tertiary merupakan warna-warna campuran dari warna binary, misalnya, violet dicampur
dengan hijau.
Universitas Sumatera Utara
e. Quaternary merupakan warna campuran dari dua warna tertiary, misalnya : hijau violet
dicampur dengan jingga hijau, jingga violet dicampur dengan jingga hijau, dan hijau jingga dicampur dengan violet jingga.
Selain itu, kita juga mengenal adanya pencampuran antara warna murni dengan warna kutub yang disebut dengan :
a. Tint warna murni dicampur dengan warna putih sehingga terjadi warna muda.
b. Shade warna murni dicampur dengan hitam sehingga terjadi warna tua.
c. Tone warna murni dicampur dengan warna abu-abu pencampuran putih dan hitam
sehingga terjadi warna tanggung.
3. Hubungan Warna dengan Ingatan