Penelitian Terdahulu Wirausaha RANGKAIAN TEORITIS

BAB II RANGKAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Juharah 2006 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Peran dan Hubungan keluarga bagi anggota keluarga dalam bisnis keluarga” Studi Kasus usaha keluarga di Toko Emas Sinar Agung Medan. Variabel peran dan hubungan keluarga sebagai berikut : Orangtua sebagai pendiri, pasangan suami istri di dalam bisnis keluarga, anak-anak di dalam bisnis, kerjasama dan persaingan antara saudara kandung, dan pasangan wirausaha. Dengan menggunakan analisis statistik Skala Likert menunjukkan bahwa pasangan dari wirausaha mempunyai nilai rata-rata tertinggi yaitu 26,5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasangan dari wirausaha mempunyai peranan yang penting di dalam menjalankan bisnis keluarga. Masrudin 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Spirit of Entrepreneur terhadap keberhasilan usaha pada usaha makanan di Jl. Dr. Mansyur Medan” pada tahun 2007, dengan indikator dari Spirit of Entrepreneur adalah Self Directed mendisiplinkan diri sendiri, Self Nurturing percaya pada ide yang didapatnya, Action Orientid orientasi pada tindakan, dan Highly Energetic semangat yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang diperoleh bahwa spirit of entrepreneur mempunyai hubungan positif dan signifikan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha makanan pada Jl. Dr. Mansyur Medan. Dengan menggunakan unsur keberhasilan usaha secara kualitatif hasil uji analisis statistik regresi sederhana menunjukkan bahwa Y = - 4.4019 + 0,45991 x dengan nilai t- Universitas Sumatera Utara Hitung 4.8594 dan t- Tabel adalah 2.1315. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan spirit of entrepreneur dan keberhasilan usaha yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan H ditolak jika t- Hitung 4,594 t- Tabel 2.1315.

B. Wirausaha

Wirausaha adalah seseorang yang menciptakan suatu bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai pertumbuhan dan keuntungan dengan cara mengidentifikasi peluang serta menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya Scarborough dan Zimmerer 2002:3. Meredith menyatakan wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya serta mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan Anoraga dan Sudantoko, 2002: 137. Timmons dan McClelland mengatakan karakteristik sikap dan prilaku seorang wirausaha yang berhasil Suryana, 2003:16-17 adalah: 1. Commitment and determination, yaitu memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya pada usaha. Sikap yang setengah hati mengakibatkan besarnya kemungkinan untuk gagal dalam berwirausaha. 2. Desire for responsibility, yaitu memilki rasa tanggung jawab baik dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan berwirausaha. Universitas Sumatera Utara 3. Opportunity Obsession, yaitu selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diukur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. 4. Toleransi for risk, ambiguity, and uncertainty, yaitu tahan terhadap resiko dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola resiko dengan cara mentransfer resiko ke pihak lain seperti bank, investor, konsumen, pemasok dan lain-lain. 5. Self Confidence, yaitu percaya diri. Ia cendrung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil. 6. Creativity and flexibility, yaitu berdaya cipta dan luwes. Salah satu kunci penting adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan permintaan. 7. Desire for immediate feedback, yaitu selalu memerlukan umpan balik yang segara dan selalu menginginkan hasil dari apa yang dikerjakannya. 8. High level of energy, yaitu memiliki tingkat energi yang tinggi dibandingkan dengan orang kebanyakan. 9. Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul, selalu ingin lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya melebihi standar yang ada. 10. Orentation to the future, yaitu beroentasi pada masa yang akan datang, untuk tumbuh dan berkembang, ia selalu berpandangan pada masa depan yang lebih baik. 11. Willingnes to learn from failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan. Universitas Sumatera Utara 12. Leadership ability, yaitu kepemimpinan dalam kepemimpinan, memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan power, harus lebih menggunakan taktik mediator dan negotiator daripada diktator.

C. Kewirausahaan