Air sebagaimana diketahui penuh dengan kehidupan, ia mengandung banyak bahan organik yang berasal dari penghuninya, atau berasal dari tempat-
tempat lain karena terbawa arus. Bahan-bahan organik yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak serta senyawa-senyawa lainnya merupakan nutrien
atau bahan pangan bagi organisme-organisme air. Di satu sisi, kehadiran bahan- bahan organik yang merupakan nutrien itu menguntungkan bagi pertumbuhan
organisme-organisme air. Akan tetapi di sisi lain, karena dalam pemanfaatan bahan-bahan tersebut terjadi proses atau reaksi-reaksi kimiawi tertentu sehingga
menghabiskan salah satu bahan esensial, atau menghasilkan senyawa-senyawa baru tertentu yang mengganggu, maka kehadiran nutrien itu dapat menimbulkan
pencemaran lingkungan air Waluyo, 2011.
2.2.2 Tinja Penyebar Penyakit
Setiap hari, secara normal, manusia menghasilkan antara 100-150 gram berat kering feses atau tinja najis. Ternyata dari sekian jumlah tersebut akan
didapatkan antara 2,5 x 100.000.000.000 sampai 3,6 x 100.000.000.000 sel bakteri yang termasuk bakteri Coliform. Bakteri ini merupakan penghuni tubuh manusia
bagian dalam dan hewan berdarah panas lainnya yang cukup unik. Artinya, walaupun kehadirannya di dalam usus atau lambung manusia itu normal, tetapi
dalam batas-batas keadaan dan lingkungan tertentu ternyata dapat mendatangkan penyakit atau minimal gangguan terhadap pemiliknya Suriawiria, 2005.
Pada tahun 1885, Escherich telah dapat memisahkan sejenis bakteri dari kotoran bayi. Bakteri ini memiliki sifat-sifat dasar: gram negatif, berbentuk
batang, tidak membentuk spora, dan mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 37
o
C atau lebih, dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam Suriawiria, 2005.
Bakteri Coliform berasal dari tinja. Oleh karena itu, kehadiran bakteri ini di dalam berbagai tempat, mulai dari air minum, bahan makanan ataupun bahan-
bahan lainnya untuk keperluan manusia, tidak diharapkan dan bahkan sangat dihindari Suriawiria, 2005.
2.2.3 Pengaruh pencemaran air
Pencemaran air dapat menyebabkan pengaruh berbahaya bagi organisme, populasi, komunitas dan ekosistem. Tingkatan pengaruh pencemaran air terhadap
manusia dikelompokkan sebagai berikut : Kelas 1 : gangguan estetika bau, rasa, pemandangan
Kelas 2 : gangguan atau kerusakan terhadap harta benda Kelas 3 : gangguan terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan
Kelas 4 : gangguan terhadap kesehatan manusia Kelas 5 : gangguan pada sistem reproduksi dan genetik manusia
Kelas 6 : kerusakan ekosistem utama Soegianto, 2005.
2.2.4 Penggolongan air
Untuk mengendalikan pencemaran air, klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi empat kelas, yaitu :