emiten dengan kode GMTD yaitu PT Goa Makassar Tourism Development Tbk sebesar 0,38. Rasio struktur modal DER tertinggi dimiliki oleh emiten dengan
kode GMTD yaitu PT Goa Makassar Tourism Development Tbk sebesar1,80, sedangkan rasio terendah dimiliki oleh emiten dengan kode DUTI yaitu PT Duta
Pertiwi Tbk sebesar 0,12. Pada tahun 2012, rasio nilai perusahaan Tobins Q tertinggi dimiliki oleh
emiten dengan kode JPRT yaitu PT Jaya Real Property Tbk sebesar 3.591,28, sedangkan rasio terendah dimiliki oleh emiten dengan kode PUDP yaitu PT
Pudijati Prestige Tbk sebesar 1,02. Rasio Profitabilitas ROE tertinggi dimiliki oleh emiten dengan kode BSDE yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk sebesar
14,04, sedangkan rasio terendah dimiliki oleh emiten dengan kode GPRA yaitu PT Perdana Gapura Prima Tbk sebesar 0,08. Rasio peluang pertumbuhan MTBE
tertinggi dimiliki oleh emiten dengan kode JRPT yaitu PT Jaya Real Property Tbk sebesar 3.590,03, sedangkan rasio peluang pertumbuhan terendah dimiliki oleh
emiten dengan kode GMTD yaitu PT Goa Makassar Tourism Development Tbk sebesar 0,28. Rasio struktur modal DER tertinggi dimiliki oleh emiten dengan
kode PWON yaitu PT Pakuwon Jati Tbk sebesar1,40, sedangkan rasio terendah dimiliki oleh emiten dengan kode DUTI yaitu PT Duta Pertiwi Tbk sebesar 0,02.
4.2. Analisis Data Penelitian
4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif
Dalam penelitian ini terdapat 9 data outlier, yaitu data yang memiliki nilai ekstrim yang cukup tinggi sehingga 9 data tersebut harus dikeluarkan dari
penelitian sehingga tidak menimbulkan hasil yang bias. Oleh karena itu, dari
18 sampel perusahaan hanya 15 sampel yang akan diuji dalam penelitian ini. Statistik deskriptif dari data-data dalam penelitian ini disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Sumber : data diolah pada SPPS 17, 2015
Dari pengujian deskriptif statistik yang tersaji pada tabel 4.2 menunjukkan:
a Variabel dependen dengan nilai perusahaan yang diukur melalui tobins Q. Memiliki nilai terendah 0,70 dan nilai tertinggi 3.19 dengan nilai rata-rata
1,9271 dan standar deviasi 0,74316. b Variabel independen dengan profitabilitas yang diukur melalui return on
equity. Memiliki nilai terendah 0,01 dan nilai tertinggi 14,04 dengan nilai rata-rata 1,3782 dan standar deviasi 3,42554.
c Variabel independen peluang pertumbuhan yang diukur melalui market to books total equity. Memiliki nilai terendah adalah 0,11 dan nilai tertinggi
2.948,50 dengan nilai rata-rata 174,7489 dan standar deviasi 660,22760. d Variabel intervening struktur modal yang diukur melalui debt to equity ratio.
Memiliki nilai terendah adalah 0,02 dan nilai tertinggi 2,80 dengan nilai rata- rata 0,8089 dan standart deviasi 0,58703.
4.3. Uji Asumsi Klasik 4.3.1.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan pada tiap-tiap variabel penelitian untuk mengetahui variabel mana yang memenuhi dan tidak memenuhi asumsi
Descriptive Statistics
N Range
Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
Statistic Statistic
Statistic Statistic
Statistic Std. Error
Statistic Y2
45 2.49
.70 3.19
1.9271 .11078
.74316 X1
45 14.03
.01 14.04
1.3782 .51065
3.42554 X2
45 2948.39
.11 2948.50
174.7489 98.42092
660.22760 Y1
45 2.78
.02 2.80
.8089 .08751
.58703 Valid N
45
normalitas variabel tersebut terdistribusi secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, normal probability plot
dan uji kolmogorov-smirnov. Pada uji kolmogorov-smirnov, apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka data residual berdistribusi normal.
Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka data residual tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas
Sumber :data diolah pada SPPS 17, 2015
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,820. Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi
normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis karena 0,820 0,05. hal ini juga dapat dilihat dari hasil uji normalitas pada grafik histogram dan grafik
probability plot. Berikut ini dilampirkan grafik histogram serta grafik probability plot data yang telah berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,55313817
Most Extreme Differences Absolute
,094 Positive
,094 Negative
-,037 Kolmogorov-Smirnov Z
,631 Asymp. Sig. 2-tailed
,820 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 17, 2015
Gambar 4.1. Grafik Histogram
Sumber : Output SPSS 17, 2015
Gambar 4.2. Grafik Normal Probability Plot
Dengan melihat tampilan grafik histogram yang tidak menceng ke kanan ataupun ke kiri, sehingga dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan
pola distribusi yang normal. Sedangkan, pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Kedua grafik diatas menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
4.3.2. Uji heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokedatisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot pada gambar 4.4 berikut :
Sumber : Output SPSS 17, 2015
Gambar 4.3. Grafik Heterokedastisitas scatterplot
Dari grafik scatterplot yang tersaji pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi, dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.
4.3.3. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak. Peningkatan atau penurunan kuantitas di
salah satu variabel akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya.
Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas Nilai Perusahaan Y2 dan Profitabilitas X1
Sumber :data diolah pada SPPS 17, 2015
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig.
Y2 X1 Between
Groups Combined
17.695 25
.708 2.036
.058 Linearity
4.675 1
4.675 13.447
.002 Deviation from Linearity
13.019 24
.542 1.560
.163 Within Groups
6.606 19
.348 Total
24.301 44
Dari tabel Anova, dapat diketahui bahwa sig. Dari deviation from linearity adalah 0,163. Artinya nilai ini lebih besar daripada 0,05 0,1630,05. Dengan
demikian, dapat disimpulkan hubungan antara variabel Y2 dan variabel X1 adalah linear.
Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Nilai Perusahaan Y2 dan Peluang Pertumbuhan X2
Sumber :data diolah pada SPPS 17, 2015
Dari tabel Anova, dapat diketahui bahwa sig. Dari deviation from linearity adalah 0,000. Artinya nilai ini lebih kecil daripada 0,05 0,0000,05. Dengan
demikian, dapat disimpulkan hubungan antara variabel Y2 dan variabel X2 adalah tidak linear.
Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas Nilai Perusahaan Y2 dan Struktur ModalY1
Sumber :data diolah pada SPPS 17, 2015
Dari tabel Anova, dapat diketahui bahwa sig. Dari deviation from linearity adalah 0,809. Artinya nilai ini lebih besar daripada 0,05 0,8090,05. Dengan
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig.
Y2 X2 Between Groups
Combined 24.265
40 .607
68.161 .000
Linearity .035
1 .035
3.968 .117
Deviation from Linearity 24.230
39 .621
69.807 .000
Within Groups .036
4 .009
Total 24.301
44
ANOVA Table
Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
Y2 Y1 Between Groups
Combined 19.633
36 .545
.935 .595
Linearity 6.051
1 6.051
10.370 .012
Deviation from Linearity 13.581
35 .388
.665 .809
Within Groups 4.668
8 .584
Total 24.301
44
demikian, dapat disimpulkan hubungan antara variabel Y2 dan variabel Y1 adalah linear.
4.4. Analisis Jalur