BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian atau desain penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai
dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti Tanjung et al., 2008: 62. Rancangan penelitian ini adalah penelitian asosiatif-kausal. Menurut Umar
2008: 30, “penelitian asosiatif-kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau
bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”.
3.2.Batasan Penelitian
Batasan penelitian dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan
peneliti. Penelitian dilakukan dengan batasan-batasan pada masalah sebagai
berikut:
a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas danpeluang pertumbuhan.
b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. c. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah struktur modal.
d. Objek dalam penelitian ini adalah Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun yang terdiri dari
tahun 2010 sampai tahun 2012.
3.3.Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1.
Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan elemen atau individual yang akan diteliti. Menurut Erlina 2008: 23, “populasi adalah sekelompok orang, kejadian,
suatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estateyang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia BEI dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 yang berjumlah 49 perusahaan, data dan informasinya diperoleh dengan
mengakses situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id
. 3.3.2.
Sampel Penelitian
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2006: 56. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan
penelitian Sugiyono, 2006. Adapun kriteria yang ditetapkan adalah:
1. Perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dan tidak keluar listing pada tahun 2010-2012. 2.
Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap dan telah diaudit selama periode penelitian 2010-2012.
3. Perusahaan properti dan real estate yang tidak mengalami rugi dan
yang mengalami peningkatan laba secara berturut-turut selama periode 2010-2012.
Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 18 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian dari 49 populasi perusahaan properti dan real
estateyang terdaftar di BEI. Adapun daftar populasi penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Properti dan Real Estate
No. Nama Perusahaan
Kode Kriteria
Penentuan Sampel
Sampel 1
2 3
1. Agung Podomoro Land Tbk
APLN √
√ √
Sampel 1 2.
Alam Sutera Realty Tbk ASRI
√ √
√ Sampel 2
3. Bekasi Asri Pemula Tbk
BAPA √
√ ×
4. Bumi Citra Permai Tbk
BCIP √
√ ×
5. Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
BEST ×
× ×
6. Bhuawanatala Indah Permai Tbk
BIPP √
√ ×
7. Bukit Darmo Property Tbk
BKDP ×
× ×
8. Sentul City Tbk
BKSL √
√ √
Sampel 3 9.
Bumi Serpong Damai Tbk BSDE
√ √
√ Sampel 4
10. Cowell Development Tbk
COWL √
√ √
Sampel 5 11.
Ciputra Development Tbk CTRA
√ √
√ Sampel 6
12. Ciputra Property Tbk
CTRP √
√ √
Sampel 7 13.
Ciputra Surya Tbk CTRS
√ √
√ Sampel 8
14. Duta Anggada Realty Tbk
DART ×
× ×
15. Intiland Development Tbk
DILD √
√ ×
16. Puradelta Lestari Tbk
DMAS ×
× ×
17. Duta Pertiwi Tbk
DUTI √
√ √
Sampel 9 18.
Bakrieland Development Tbk ELTY
× ×
× 19.
Megapolitan Development Tbk EMDE
× ×
× 20.
Fortune Mate Indonesia Tbk FMII
× ×
× 21.
Gading Development Tbk GAMA
× ×
× 22.
Goa Makassar Tourism Development Tbk GMTD
√ √
√ Sampel 10
23. Perdana Gapura Prima Tbk
GPRA √
√ √
Sampel 11 24.
Greenwood Sejahtera Tbk GWSA
× ×
× 25.
Jaya Real Property Tbk JPRT
√ √
√ Sampel 12
26. Kawasan Industri Jababeka Tbk
KIJA √
√ √
Sampel 13 27.
Global Land and Development Tbk KPIG
√ √
× 28.
Lamicitra Nusantara Tbk LAMI
× ×
× 29.
Laguna Cipta Griya Tbk LCGP
× ×
× 30.
Lippo Cikarang Tbk LPCK
√ √
√ Sampel 14
31. Lippo Karawaci Tbk
LPKR √
√ √
Sampel 15 32.
Modernland Realty Tbk MDLN
√ √
√ Sampel 16
33. Metropolitan Kentjana Tbk
MKPI ×
× ×
34. Mega Manunggal Property Tbk
MMLP ×
× ×
35. Metropolitan Land Tbk
MTLA ×
× ×
36. Metro Realty Tbk
MTSM ×
× ×
37. Nirvana Development Tbk
NIRO ×
× ×
38. Indonesia Prima Property Tbk
OMRE ×
× ×
39. PP Properti Tbk
PPRO ×
× ×
40. Plaza Indonesia Realty Tbk
PLIN √
√ ×
41. Pudijati Prestige Tbk
PUDP √
√ √
Sampel 17 42.
Pakuwon Jati Tbk PWON
√ √
√ Sampel 18
43. Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
RBMS √
√ ×
44. Roda Vivatex Tbk
RDTX √
√ ×
45. Pikko Land Development Tbk
RODA √
√ ×
46. Dadanayasa Arthatama Tbk
SCBD √
√ ×
47. Suryamas Dutamakmur Tbk
SMDM √
√ ×
48. Summarecon Agung Tbk
SMRA ×
× ×
49. Sitara Propertindo Tbk
TARA ×
× ×
3.4.Sumber Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak
kedua atau tangan kedua Usman, 2003: 20. Dengan kata lain data sekunder yaitu data yang telah diolah dan telah menjadi dokumentasi di perusahaan.
Data yang digunakan adalah laporan rasio keuangan tahunan perusahaan yang merupakan sampel penelitian pada periode 2010-2012.
3.5.Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini teknik pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan
data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian Suhartono, 1999:70. Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan data-
data rasio keuangan perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dari media internet dengan mengunduh
melalui situs www.idx.co.id
.
3.6.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat
diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian Erlina, 2008: 57. Definisi
variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk orang atau obyek yang berbeda
Erlina, 2008: 42. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen, variabel dependen dan variabel intervening.
a Variabel Independen Erlina 2008: 43 menyatakan bahwa, “variabel independen disebut
juga variabel bebas, variabel stimulus, prediktor, atau antecedent adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen
dan mempunyai hubungan positif dan negatif bagi variabel dependen lainnya”. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah profitability X1, growth opportunity X2. a.1. Profitabilitas Profitability
Profitabilitas menjelaskan tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan oleh perusahaan. Semakin besar tingkat
pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan, maka penggunaan hutang relatif kecil Brigham dan Weston, 2006.
Profitabilitas dapat diukur dengan indikator return on equity ROE. Formula untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
a.2. Peluang Pertumbuhan Growth Opportunity Peluang pertumbuhan merupakan kesempatan yang dimiliki
perusahaan untuk dapat berkembang yang mencakup kesempatan untuk melakukan investasi pada masa yang akan datang. Sehingga perusahaan
Ekuitas Total
Bersih Laba
ROE =
yang ingin melakukan perluasan jaringan pasar sangat membutuhkan modal yang besar. Peluang pertumbuhan dapat diukur dengan formula
penghitungan untuk indikator sebagai berikut:
b Variabel Dependen Erlina 2008: 42 menyatakan bahwa “variabel dependen sering juga
disebut dengan variabel terikat atau variabel tidak bebas, menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan”. Variabel ini dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Jadi, variabel dependen adalah konsekuensi dari variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah firm value Y dari perusahaan properti dan real estate yang menjadi sampel penelitian.
b.1. Nilai Perusahan Firm Value Nilai perusahaan merupakan harga yang tersedia dibayar calon
pembeli pada saat perusahaan tersebut dijual, dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Semakin
tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya.
Nilai perusahaan diukur dengan Tobin Q, yang merupakan rasio nilai pasar saham perusahaan terhadap nilai buku ekuitas perusahaan.
Formulanya adalah:
Ekuitas Total
saham Harga
beredar saham
Lembar MTBE
× =
TE Debt
MVE Q
s Tobin
+ =
c Variabel Intervening Erlina 2008: 45 menyatakan bahwa variabel intervening sering
disebut juga variabel mediating, variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
sehingga menjadi hubungan tidak langsung. Variabel intervening ini terletak di antara variabel independen dan variabel dependen,
sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen. Variabel intervening dalam
penelitian ini adalah capital structure Y1. c.1. Struktur Modal Capital Structure
Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal,
investor dapat mengetahui keseimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian investasinya. Struktur modal diperlakukan sebagai variabel
intervening dihitung dengan formula berikut:
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel
Variabel Penelitian Indikator
Formula Skala
1.Nilai Perusahaan Variabel Dependen
TobinsQ
Ekuitas Total
Debt MVE
+
Rasio
2.Profitabilitas Variabel Independen
ROE
Ekuitas Total
Bersih Laba
Rasio
Ekuitas Total
Kewajiban Total
DER =
3.Peluang Pertumbuhan Variabel Independen
MTBE
Ekuitas Total
saham Harga
beredar saham
Lembar ×
Rasio
4.Struktur Modal Variabel Intervening
DER
Ekuitas Total
Kewajiban Total
Rasio
3.7.Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan model path analysis analisis jalur. Model ini digunakan untuk menganalisis pola hubungan di antara variabel. Analisis jalur
adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier berganda. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan kontribusi yang ditunjukkan
oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antarvariabel X1 dan X2 terhadap Y2 serta dampak pengaruh jika melalui Y1.
Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi
variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung Rutherford 1993.
Asumsi-asumsi analisis jalur antara lain sebagai berikut. a. Hubungan di antara variabel bersifat linear dan adaptif .
b. Data yang digunakan berdistribusi normal, valid, dan reliable. c. Adanya recurivitas, yaitu suatu keadaan di mana anak panah
mempunyai hubungan satu arah dan tidak boleh terjadi pemutaran kembali looping.
d. Variabel dependen endogen setidaknya atau minimalnya dalam ukuran interval dan rasio.
e. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Menurut Ridwan dan Kuncoro 2008: 116, koefisien analisis jalur adalah “koefisien regresi yang distandarkan, yaitu koefisien regresi yang dihitung
dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1”.
Sebelum melakukan analisis jalur, peneliti hendaknya melakukan uji asumsi klasik.
3.7.1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali 2006:19, “statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata mean,
standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
skewness kemencengan distribusi”.
3.7.2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat
diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji heterokedatisitas, uji multikorelasi, dan uji
linearitas. 1.A. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan
antara data yang kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas
menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian parametric-test uji parametrik adalah data harus memiliki distribusi normal.
Untuk menentukkan normal tidaknya suatu data responden yang lebih besar daripada 50 dilihat dari nilai Sig. di bagian Kolmogorov-Smirnova
dalam tabel Tests of Normality. Jika data responden lebih kecil daripada 50, peneliti menggunakan Sig. di bagian Shapiro-Wilk.
Kriteria pengujian, yaitu: a. Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. 0,05
menunjukkan data berdistribusi normal. b. Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. 0,05
menunjukkan data tidak berdistribusi normal. 1.B.Uji Heterokedatisitas
Uji heterokedatisitas ditujukan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heterokedatisitas Ghozali, 2006: 105. Model regresi yang baik adalah yang homokedatisitas atau tidak terjadi heterokedatisitas.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara nilai prediksi variabel dependen ZPRED dengan independen SRESID, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X
adalah residual Yprediksi – Ysesungguhnya.
Dasar analisis dari uji heterokedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heterokedatisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heterokedatisitas.
1.C.Uji Linearitas Pengujian linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang kita
miliki sesuai dengan garis linear atau tidak. Peningkatan atau penurunan kuantitas di salah satu variabel akan diikuti secara linear oleh peningkatan
atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Dasar pengambilan keputusan pada uji linearitas adalah sebagai
berikut: a. Jika Sig. atau signifikansi pada Deviation from Linearity 0,05 maka,
hubungan antarvariabel adalah linear. b. Jika Sig. atau signifikansi pada Deviation from Linearity 0,05 maka,
hubungan antarvariabel adalah tidak linear.
3.7.3. Analisis Jalur
Setelah model regresi memenuhi syarat uji asumsi klasik maka, selanjutnya adalah odel analisis jalur. Model ini dilakukan dengan bantuan
program SPSS. Koefisien analisis jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural yaitu dua persamaan regresi yang menunjukkan
hubungan yang dihipotesiskan Ghozali, 2006: 174.
A. Persamaan Substruktur 1 Untuk substruktur 1, langkah-langkah penghitungannya sebagai berikut:
A.1. Melakukan analisis regresi, untuk melihat pengaruh variabel profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan Hipotesis 1
Y1 = ρo+ρY1X1 + ε1
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: Ho:Tidak ada pengaruh antara profitabilitas dengan struktur modal
perusahaan. Ha:Ada pengaruh antara profitabilitas dengan struktur modal perusahaan.
Pengujian dapat dilakukan dengan Uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient.
Kriteria hipotesis Uji T sebagai berikut: 1. Membandingkan angka taraf signifansi sig hasil penghitungan
dengan taraf signifikansi 0,05 5. Jika Sig. 0,05
≤ Sig. Penelitian, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika Sig. 0,05
≥ Sig. Penelitian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Kesimpulan:
Jika T penelitian T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika T penelitian T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
A.2. Melakukan analisis regresi, untuk melihat pengaruh variabel growth opportunity terhadap struktur modal perusahaan Hipotesis 2
Y1 = ρo+ρY1X2 + ε1
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: Ho:Tidak ada pengaruh antara growth opportunity dengan struktur modal
perusahaan. Ha:Ada pengaruh antara growth opportunity dengan struktur modal
perusahaan. Pengujian dapat dilakukan dengan Uji T, sedangkan untuk melihat
besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient. Kriteria hipotesis Uji T sebagai berikut:
1. Membandingkan angka taraf signifansi sig hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 5.
Jika Sig. 0,05 ≤ Sig. Penelitian, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig. 0,05 ≥ Sig. Penelitian, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Kesimpulan: Jika T penelitian T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika T penelitian T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
B. Persamaan Substruktur 2 Untuk substruktur 2, langkah-langkah penghitungannya sebagai berikut:
B.1. Melakukan analisis regresi, untuk melihat pengaruh variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan Hipotesis 3
Y2 = ρo+ρY2X1 + ε2
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: Ho:Tidak ada pengaruh antara profitabilitas dengan nilai perusahaan.
Ha:Ada pengaruh antara profitabilitas dengan nilai perusahaan.
Pengujian dapat dilakukan dengan Uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient.
Kriteria hipotesis Uji T sebagai berikut: 1. Membandingkan angka taraf signifansi sig hasil penghitungan
dengan taraf signifikansi 0,05 5. Jika Sig. 0,05
≤ Sig. Penelitian, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika Sig. 0,05
≥ Sig. Penelitian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Kesimpulan:
Jika T penelitian T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika T penelitian T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
B.2. Melakukan analisis regresi, untuk melihat pengaruh variabel peluang pertumbuhan terhadap nilai perusahaan Hipotesis 4
Y2 = ρo+ρY2X2 + ε2
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: Ho:Tidak ada pengaruh antara peluang pertumbuhan dengan nilai
perusahaan. Ha:Ada pengaruh antara peluang pertumbuhan dengan nilai perusahaan.
Pengujian dapat dilakukan dengan Uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient.
Kriteria hipotesis Uji T sebagai berikut: 1. Membandingkan angka taraf signifansi sig hasil penghitungan
dengan taraf signifikansi 0,05 5. Jika Sig. 0,05
≤ Sig. Penelitian, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig. 0,05 ≥ Sig. Penelitian, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Kesimpulan: Jika T penelitian T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika T penelitian T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
B.3. Melakukan analisis regresi, untuk melihat pengaruh variabel struktur modal terhadap nilai perusahaan Hipotesis 5
Y2 = ρo+ρY2Y1 + ε2
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: Ho:Tidak ada pengaruh antara struktur modal dengan nilai perusahaan.
Ha:Ada pengaruh antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Pengujian dapat dilakukan dengan Uji T, sedangkan untuk melihat
besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient. Kriteria hipotesis Uji T sebagai berikut:
1. Membandingkan angka taraf signifansi sig hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 5.
Jika Sig. 0,05 ≤ Sig. Penelitian, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig. 0,05 ≥ Sig. Penelitian, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Kesimpulan: Jika T penelitian T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika T penelitian T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
B.4. Melakukan analisis regresi, untuk melihat pengaruh variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal
sebagai interveningnya Hipotesis 6 Y
2 = ρo+ρY2X1 + ρY2Y1 + ε2
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut: Ho:Tidak ada pengaruh antara profitabilitas dengan nilai perusahaan jika
melalui struktur modal. Ha:Ada pengaruh antara profitabilitas dengan nilai perusahaan jika
melalui struktur modal. Pengujian dapat dilakukan dengan Uji T, sedangkan untuk melihat
besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient. Kriteria hipotesis Uji T sebagai berikut:
Jika T penelitian T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. → Jika Hipotesis1×Hipotesis5 Hipotesis3 maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Jika T penelitian T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
→ Jika Hipotesis1×Hipotesis5 Hipotesis3 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
B.5. Melakukan analisis regresi, untuk melihat pengaruh variabel peluang pertumbuhan terhadap nilai perusahaan dengan struktur
modal sebagai interveningnya Hipotesis 7 Y2 = ρo+ρY2X2 + ρY2Y1 + ε2
Hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:
Ho:Tidak ada pengaruh antara peluang pertumbuhan dengan nilai perusahaan jika melalui struktur modal.
Ha:Ada pengaruh antara peluang pertumbuhan dengan nilai perusahaan jika melalui struktur modal.
Pengujian dapat dilakukan dengan Uji T, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient.
Kriteria hipotesis Uji T sebagai berikut: Jika T penelitian T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
→ Jika Hipotesis2×Hipotesis5 Hipotesis4 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika T penelitian T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. → Jika Hipotesis2×Hipotesis5 Hipotesis4 maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
3.7.4. Penghitungan Pengaruh
A.Pengaruh Langsung Direct Effect atau DE Untuk menghitung pengaruh langsung digunakan formula sebagai
berikut: 1. Pengaruh variabel profitabilitas terhadap struktur modal
X1 →Y1
2. Pengaruh variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan X1
→Y2 3. Pengaruh variabel peluang pertumbuhan terhadap struktur modal
X2 →Y1
4. Pengaruh variabel peluang pertumbuhan terhadap nilai perusahaan X2
→Y2 5. Pengaruh variabel struktur modal terhadap nilai perusahaan
Y1 →Y2
B.Pengaruh Tidak Langsung Indirect Effect atau IE Untuk menghitung pengaruh tidak langsung digunakan formula sebagai
berikut: 1. Pengaruh variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan
struktur modal sebagai intervening-nya. X1
→Y1→Y2 2. Pengaruh variabel peluang pertumbuhan terhadap nilai perusahaan
dengan struktur modal sebagai intervening-nya. X2
→Y1→Y2
C.Pengaruh Total Total Effect Untuk menghitung pengaruh total digunakan formula sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai intervening-nya.
X1 →Y1→Y2
2. Pengaruh variabel peluang pertumbuhan terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai intervening-nya.
X2 →Y1→Y2
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN