Penggantian Aktiva Tetap Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Pikitring Suar Meda

Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. menghitung beban penyusutan aktiva tetap PT. PLN Persero MEDAN menggunakan metode garis lurus. Metode penyusutan dengan garis lurus dianggap sederhana dan relatif mudah ini diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap. Pengalokasian dilakukan apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar-benar telah digunakan dalam aktivitas perusahaan. Bentuk persentase penyusutan dari taksiran masa manfaat berbeda-beda sesuai dengan kategorinya.

C. Penggantian Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang tidak bermanfaat lagi mungkin akan dihancurkan, dijual, atau ditukar tambah dengan aktiva lain. Rincian ayat jurnal untuk mencatat pelepasan suatu aktiva dapat berbeda-beda, tetapi dalam semua kasus intinya ialah penghapusan nilai buku aktiva tersebut dari perkiraan buku besar. Hal ini dilakukan dengan mendebet perkiraan akumulasi penyusutan untuk jumlah peyusutan sampai dengan tanggal pelepasan, dan mengkredit perkiraan aktiva dengan harga perolehan aktiva itu. Aktiva tidak boleh dihapus dari perkiraan di buku besarnya hanya karena telah disusutkan sepenuhnya selama taksiran umurnya. Apabila aktiva tersebut masih tetap digunakan dalam perusahaan, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan harus tetap tercatat di buku besar. Bila tidak demikian, perkiraan aktiva tersebut tidak akan memberikan bukti pendukung bagi aktiva yang sebenarnya masih tetap dipakai, dan dengan demikian fungsi pengendalian dari Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. buku besar tidak ada lagi. Di samping itu, data mengenai harga perolehan dan akumulasi penyusutan mengenai aktiva tersebut seringkali masih diperlukan dalam pelaporan untuk keperluan pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan. Cara penggantian aktiva tetap yang dilakukan oleh PT. PLN Persero MEDAN dilakukan dengan cara dibuang, dijual, ditukar dengan aktiva lain. 1. Dengan Cara Dibuang Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar. 2. Dengan Cara Dijual Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual lagi dengan cara lelang. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aktiva tetap sama dengan ayat jurnal yang telah diilustrasikan sebelumnya, kecuali bahwa kas atau aktiva lainnya yang diterima juga harus dicatat. 3. Dengan Cara Ditukar dengan Aktiva Lain Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar lebih besar daripada nilai buku, maka diperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku, berarti pertukaran tersebut mendatangkan kerugian. Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010.

D. Manajemen Aktiva Tetap