Indikator Penilain Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Pikitring Suar Meda

Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010.

F. Indikator Penilain

Indikator Penilaian Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar MEDAN adalah sebagai berikut : Nama Responden : DEVI Bagian : Akuntansi Perusahaan : PT. PLN Persero PIKITRING SUAR MEDAN Bacalah tiap pertanyaan dibawah ini, kemudian berilah tanda  pada salah satu jawaban yang paling sesuai berikut ini. Tabel 3.2 Kuasioner Penelitian No Pertanyaan Pilihan jawaban STS KS R S SS 1. Adapun dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini a. Surat perintah otorisasi investasi, b. Surat permintaan reparasi, c. Surat permintaan transfer aktiva tetap, d. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. e. Surat perintah kerja work order, f. Surat order pembelian, g. Laporan penerimaan barang, h. Faktur dari pemasok, i. Bukti kas keluar, j. Daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap, k. Bukt i memorial. 2. Surat permintaan otorisasi investasi diisi oleh fungsi yang mengusulkan perolehan aktiva tetap dan diotorisasi oleh direktur utama. 3. Laporan penerimaan barang diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukanbpemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok. 4. Bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima. 5. Bukti memorial digunakan sebagai dokumen untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal. 6. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini. a. Fungsi pemakai, b. Fungsi riset dan pengembangan, c. Direktur yang bersangkutan, Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. d. Direktur utama, e. Fungsi pembelian, f. Fungsi penerimaan, g. Fungsi aktiva tetap, h. Fungsi akuntansi. 7. Fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap 8. Direktur utama memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap 9. Fungsi pembelian bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap, 10. Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini a. Sistem pembelian aktiva tetap, b. Sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri, c. Sistem perolehan aktiva tetap secara pertukaran, d. Sistem pengeluaran modal, e. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, f. Sistem transfer aktiva tetap, g. Sistem pencatatan penyusutan aktiva tetap, h. Sistem penyajian aktiva tetap di neraca, i. Sistem penarikan aktiva tetap Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. retairment. 11. Sistem pembelian aktiva tetap dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian 12. Sistem pengeluaran modal dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal 13. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyajikan informasi akuntansi secara cepat 14. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyajikan informasi akuntansi secara aman 15. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyajikan informasi akuntansi secara murah Total Skor Terendah = 15 Total Skor Tertinggi = 75 Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju SS = Sangat Setuju R = Ragu-ragu Kriteria Penilaian : 15- 26 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 27- 38 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. 39- 50 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 51- 62 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 63- 75 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. Hasil Perhitungan : STS = 1 x 1 = 1 KS = 1 x 2 = 2 R = 1 x 3 = 3 S = 5 x 4 = 20 SS = 7 x 5 = 35 Total Skor = 61 Memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah . Berdasarkan hasil dari perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang diterapkan oleh PT. PLN Persero MEDAN telah memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Sesuai dengan kriteria penilaian, skor yang diperoleh adalah 61 sehingga dikategorikan memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah. Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN Persero Pikitring Suar Medan, 2010. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan