Akad Tabarru Akad Transaksi Tijarah

Deposito mudharabah adalah investasi melalui simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan mendapatkan imbalan bagi hasil Hasibuan 42:2007. Imbalan dibagi dalam bentuk berbagi pendapatan revenue sharing atas penggunaan dana itu secara syariah dengan rasio pembagian pendapatan, misalnya 60:40, yaitu 60 bagi deposan dan 40 bagi bank. Jangka waktu deposito mudharabah berkisar antara 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

3. Simpanan Tabungan Mudharabah dan Wadiah

Tabungan mudharabah adalah simpanan pihak ketiga di Bank Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat atau beberapa kali sesuai dengan perjanjian. Dalam hal ini bank syariah bertindak sebagai Mudharib dan deposan sebagai shahib al mal . Bank sebagai Mudharib akan membagi keuntungan kepada shahib al mal sesuai dengan nisbah yang telah disetujui bersama. Pembagian keuntungan dapat dilakukan setiap bulan berdasarkan saldo minimal yang mengendap selama periode tersebut. Tabungan ini juga dapat menggunakan prinsip wadiah tergantung kesepakatan di awal antara pihak pemilik dana dengan pihak yang dititipkan.

E. Pembiayaan Bank Syariah Di Indonesia

Di dalam sistem ekonomi syariah pada umumnya akad untuk melakukan transaksi pembiayaan terbagi menjadi dua kelompok Wiyono 28:2009 sebagaimana Zulkifli : 2003, yaitu:

1. Akad Tabarru

Akad tabarru digunakan untuk transaksi yang bersifat tolong menolong tanpa mengharapkan adanya keuntungan materiil dari pihak-pihak yang melakukan perikatan, kecuali mendapat balasan dari Allah SWT semata. Walaupun demikian, dalam transaksi yang bersifat tabarru’ ini dibolehkan untuk memungut biaya transaksi yang akan digunakan habis dalam pengelolaan transaksi tabarru’ ini, sehingga benar- benar tidak ada unsur keuntungan materiil yang diperoleh. Yang termasuk akad dalam transaksi tabarru’ ini antara lain: • Akad Qardh Transaksi qardh timbul karena salah satu pihak meminjamkan obyek perikatan yang berbentuk uang kepada pihak lainnya, tanpa berharap mengambil keuntungan materiil apapun. • Akad Rahn Transaksi rahn timbul karena salah satu pihak meminjamkan suatu obyek perikatan yang berbentuk uang kepada pihak lainnya yang disertai dengan jaminan. • Akad Hawalah Transaksi hawalah timbul karena salah satu pihak meminjamkan suatu obyek perikatan yang berbentuk uang untuk mengambil alih piutangutang dari pihak lain. • Akad Wakalah Transaksi wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu obyek perikatan yang berbentuk jasa atau juga bisa disebut sebagai meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak lain. • Akad Wadiah Transaksi wadiah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu obyek perikatan yang berbentuk jasa yang lebih khusus yaitu custodian penitipan dan pemeliharaan. • Akad Kafalah Transaksi kafalah timbul jika salah satu pihak memberikan obyek yang berbentuk jaminan atas kejadian tertentu di masa yang akan datang contingent guarantee. • Akad Wakaf Transaksi yang timbul jika salah satu pihak memberikan suatu obyek yang berbentuk uang ataupun obyek lainnya tanpa disertai kewajiban mengembalikan.

2. Akad Transaksi Tijarah

Pembiayaan pada bank syariah terutama untuk sektor swasta pada umumnya bersifat orientasi laba Wiyono 36:2005. Aktivitas pada sektor swasta ini befungsi menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi melalui kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Sifat dasar, transaksi dan kontrak dalam ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua Wiyono 36:2006 sebagaimana Zulkifli : 2003, yaitu: a Natural Certainty Contract Natural Certainty Contract NCC adalah suatu jenis kontrak transaksi dalam bisnis yang memiliki kepastian keuntungan dan pendapatannya baik dari segi jumlah dan waktu penyerahannya. Yang termasuk dalam kontrak transaksi NCC dalam perekonomian Islam adalah: • Akad Murabahah Perjanjian pembiayaan berupa transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah margin yang telah disepakati oleh para pihak, dimana penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli. • Akad Salam Perjanjian pembiayaan berupa transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu. • Akad Istishna Perjanjian pembiayaan berupa transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. • Akad Ijarah Perjanjian pembiayaan berupa transaksi sewa menyewa atas suatu barang danatau jasa antara pemilik obyek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan. Apabila terjadi perpindahan kepemilikan ketika akhir periode maka akad tersebut dinamakan Ijarah Muntahiyah Bitamlik. b Natural Uncertainty Contract NUC Natural Uncertainty Contract NUC adalah suatu jenis kontrak transaksi dalam bisnis yang mengandung ketidakpastian. Yang termasuk dalam kontrak transaksi NCC antara lain: • Mudharabah Perjanjian pembiayaanpenanaman dana dari pemilik dana shahibul maal kepada pengelola dana mudharib untuk melakukan kegiatan usaha tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya . • Musyarakah Perjanjian pembiayaan atau penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing- masing.

F. Non Performing Financing NPF