Sri Wahyuni Hasibuan : Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi B. plicatilis Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan, 2009.
Menurut Shasmand 1986 unsur nitrogen dan phospat merupakan unsur yang paling penting dan merupakan faktor pembatas untuk pertumbuhan alga. Maka di
dalam pembudidayaan B. plicatilis selain pupuk organik diberikan pupuk tambahan beberapa pupuk anorganik, seperti pupuk urea dan pupuk phospat dengan tujuan dapat
meningkatkan pertumbuhan jasad renik terutama alga planktonik yang merupakan pakan Rotifera sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan B. plicatilis yang akan
dikultur Djarijah, 1995; Mujiman, 1998. Selanjutnya Djarijah 1995 menyatakan bahwa kotoran ternak yang banyak digunakan dalam pembudidayaan Rotifera
Brachionus plicatilis adalah kotoran ayam, karena banyak mengandung unsur nitrogen
Isnansetyo kurniastuty 1995 menyatakan bahwa kultur Brachionus plicatilis
juga memerlukan pencahayaan, untuk mengkultur selama ini hanya mengandalkan cahaya matahari, sehingga tidak jarang terjadi penurunan produksi
apabila cahaya matahari kurang memadai. Untuk mengatasi hal tersebut ternyata lampu TL atau lampu sorot juga dapat digunakan.
1.2 Permasalahan
Dalam pembudidayaan kultur Brachionus plicatilis pada waktu tertentu terjadi penurunan jumlah populasinya. Namun demikian belum diketahui apakah terjadi
peningkatan laju pertumbuhan populasi Brachionus plicatilis setelah dilakukan penambahan makanan pada media perlakuan saat terjadinya penurunan jumlah
populasi.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan populasi Rotifera dari jenis Brachionus plicatilis sebelum dan sesudah diberikan perlakuan penambahan
makanan pada media kotoran ayam dan pupuk TSP serta beberapa variasi pupuk Urea.
Sri Wahyuni Hasibuan : Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi B. plicatilis Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan, 2009.
1.4 Hipotesis Penelitian
Terdapat peningkatan laju pertumbuhan populasi Rotifera Brachionus plicatilis
sesudah diberikan perlakuan penambahan makanan pada media kotoran ayam dan pupuk TSP serta beberapa variasi pupuk Urea.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang didapatkan diharapkan dapat bermanfaat sebagai, a.
Bahan informasi bagi instansi terkait yang membutuhkan teknik penyediaan pakan alami.
b. Bahan informasi dalam memanfaatkan kotoran ayam untuk pembudayaan pakan
alami.
Sri Wahyuni Hasibuan : Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi B. plicatilis Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan, 2009.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi
Ciri khas yang merupakan dasar pemberian nama Rotatoria atau Rotifera adalah terdapatnya suatu bangunan yang disebut korona. Korona ini bentuknya bulat dan
berbulu-bulu getar, yang memberikan gambaran seperti sebuah roda Mujiman, 1998; Djarijah, 1995. Menurut Villegas 1982 Brachionus plicatilis merupakan salah satu
Rotifera yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat hirarkinya sebagai berikut:
Phylum : Trochelminthes
Kelas : Rotifera
Ordo : Monogonata
Subordo : Ploima
Familia : Brachionidae
Genus : Brachionus
Spesies : B. Plicatilis.O.F. Muller.
Selain B. plicatilis dikenal juga beberapa spesies, antara lain : B. mulleri, B. angularis, B. calyciflorus, B. urceolaris, B. leydigi, B. quadridentatus, B.
pterodinoides, B. rubeus, B. pala, B. punctatus, B. quadratus, dan B. mollis Isnansetyo Kurniastuty, 1995 ; Mujiman, 1998. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Dahril pada tahun 1996 pada kolam-kolam ikan air tawar di pekan Baru-Riau ditemukan 5 spesies Brachionus, yaitu spsesies B. calyciflorus, B.
angularis, B. caundatus, B. quadridentatus dan B. falcatus.
Sri Wahyuni Hasibuan : Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi B. plicatilis Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan, 2009.
2.2 Morfologi