Sri Wahyuni Hasibuan : Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi B. plicatilis Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan, 2009.
c. Perlakuan Penambahan Makanan
Perlakuan penambahan makanan dilakukan pada pengamatan hari ke-8, yaitu setelah dilakukan penghitungan individu Brachionus plicatilis untuk pengamatan hari
ke-8. Hal ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Muliani pada tahun 2000 dimana pada pengamatan hari ke-8 terjadi penurunan jumlah
individu Brachionus plicatilis untuk semua media.
3.3 Persiapan Bibit Brachionus plicatilis
Brachionus plicatilis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
kolam Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Medan. Brachionus plicatilis diambil dengan menggunakan plankton net dan dimasukkan ke dalam ember bervolume 10
liter. Kemudian dibawa ke Laboratorium untuk diaklimasi dan diperlakukan.
3.4 Persiapan Media Aklimasi
Air yang digunakan untuk aklimasi diperoleh dari air kolam Perpustakaan Universitas Sumetera Utara Medan yang telah disaring dengan menggunakan plankton net
bermata saring 15 mikron. Air kolam tersebut dimasukkan ke dalam akuarium bervolume 60 liter serta ditambahkan NaCl sebanyak 1.250 mg50 l dan diaduk
hingga NaCl larut. Kemudian media yang terdiri dari 5000 mg50 l kotoran ayam + 100 mg50 l pupuk Urea + 100 mg50 l pupuk TSP dimasukkan ke dalam kain strimin
dan dicelupkan ke dalam akuarium untuk menumbuhkan jasad-jasad renik sebagai bahan makanan Brachionus plicatilis selama seminggu.
Selanjutnya dimasukkan bibit Brachionus plicatilis sebangak 1.250 individu50 liter untuk diaklimasikan selama seminggu. Akuarium diletakkan di
bawah lampu 20 Watt dengan jarak ± 20 cm dan aerasi dilakukan setiap hari.
3.5 Pengamatan Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis
Sri Wahyuni Hasibuan : Perbandingan Laju Pertumbuhan Populasi B. plicatilis Setelah Diberikan Penambahan Makanan Pada Media Perlakuan, 2009.
Pengamatan dan penghitungan laju pertumbuhan populasi dilakukan dua hari sekali seperti yang telah dijelaskan pada perlakuan waktu pengamatan. Brachionus plicatilis
diambil dari masing-masing media perlakuan dengan menggunakan pipet serologi 10 ml. Sebelum dilakukan pengambilan, air media terlebih dahulu diaduk perlahan-lahan
dengan batang pengaduk kaca supaya Brachionus plicatilis tersebar merata sehingga dapat mewakili semua Brachionus plicatilis yang terdapat di dalam media. Kemudian
Brachionus plicatilis diambil dengan pipet serologi.
Brachionus plicatilis yang terdapat di dalam pipet serologi diterawangkan
pada sinar lampu kemudian dihitung jumlahnya dengan kasat mata. Cara ini sesuai dengan yang dilakukan Balai Penelitian Dan Pengembangan Budidaya Laut Serang,
serta Isnansetyo Kurniastuti 1985. Penghitungan pertumbuhan populasi dilakukan sebanyak 6 kali sebagai ulangan untuk masing-masing media perlakuan. Setelah
dilakukan penghitungan maka Brachionus plicatilis dimasukkan kembali ke dalam toples. Pengamatan ini dilakukan sampai dengan pengamatan hari ke-16. Selanjutnya
setelah dilakukan penghitungan jumlah individu Brachionus plucatilis untuk pengamatan hari ke-8, dilakukan penambahan makanan sesuai dengan komposisinya
masing-masing untuk media M1, M2 dan M3 sementara untuk media M0 tidak diberikan penambahan makanan karena sebagi kontrol.
3.6. Analisis Data