Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan Smoothing Eksponensial Ganda, 2009.
b.1. Metode Linier Satu-Parameter dari Brown b.2. Metode Dua-Parameter dari Holt
c. Pemulusan Smoothing Eksponensial Triple
c.1. Metode Kuadratik Satu-Parameter dari Brown Digunakan untuk pola data kuadratik, kubik, atau orde yang lebih tinggi.
c.2. Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga-Parameter dari Winter Dapat digunakan untuk data yang berbentuk trend dan musiman.
d. Pemulusan Smoothing Eksponensial Menurut Klasifikasi Pegels
2.6.1 Metode Pemulusan Smoothing yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Data banyaknya jumlah air minum yang diproduksi oleh PDAM Tirtauli Pematangsiantar
sudah diplot ke dalam grafis menunjukkan pola data trend linier yang dapat juga dilihat dari plot autokorelasi nilai – nilai autokorelasi yang menunjukkan pola data
linier. Maka metode peramalan analisa Time Series yang digunakan untuk meramalkan jumlah pelanggan air minum. Pada pemecahan permasalahan ini adalah
dengan menggunakan Metode Pemulusan Smoothing Eksponensial Ganda, yaitu “Smoothing Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown”.
2.6.1.1 Pemulusan Smoothing Eksponensial Ganda: Metode Linier Satu
Parameter dari Brown
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan Smoothing Eksponensial Ganda, 2009.
Metode ini merupakan model linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar pemikiran dari Metode Pemulusan Smoothing Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown
adalah serupa dengan rata – rata bergerak linier karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai
pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing
Eksponensial Linier Satu-Parameter dari Brown adalah sebagai berikut: a.
Menentukan nilai pemulusan eksponensial tunggal S
t
S
t
= αX
t
+
1 - α S
t – 1
2.3 S
t
= Nilai pemulusan eksponensial tunggal α = Parameter pemulusan eksponensial
X
t
= Nilai riil periode t S
t-1
= Nilai pemulusan eksponensial sebelumya
b. Menentukan nilai pemulusan eksponensial ganda
S
t
= αS
t
+ 1 - α S
t-1
2.4 S
t
= Nilai pemulusan eksponensial ganda
c. Menentukan besarnya konstanta a
t
a
t
= S
t
+ S
t
– S
t
= 2S
t
– S
t
2.5 a
t
= besarnya konstanta periode t
d. Menentukan besarnya Slope b
t
b
t
=
t t
S S
1 −
−
α α
2.6
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan Smoothing Eksponensial Ganda, 2009.
b
t
= slope nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya Forecast
F
t+m
= a
t
+ b
t
m 2.7
F
t+m
= besarnya forecast m = jangka waktu forecast
2.6.1.2 Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standar, antara lain :
1. ME Mean Error Nilai Tengah Kesalahan:
ME =
∑
− N
t t
N e
1
2.8 2.
MAE Mean Absolute Error Nilai Tengah Kesalahan Absolut: MAE =
∑
= N
t t
N e
1
2.9
3. MSE Mean Square Error Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat:
MSE =
∑
= N
t t
N e
1 2
2.10 4. SDE Standard Deviation of Error Deviasi Standar Kesalahan:
SDE =
∑
=
−
N t
t
N e
1 2
1 2.11
5. MAPE Mean Absolute Percentage Error Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut:
Resti Feronika Purba : Peramalan Banyaknya Jumlah Air Minum Yang Diproduksi Pdam Tirtauli Pematangsiantar Tahun 2008-2010 Dengan Metode Pemulusan Smoothing Eksponensial Ganda, 2009.
MAPE =
∑
= N
t t
N PE
1
2.12
Dengan : e
t
= X
t
– F
t
kesalahan pada periode t X
t
= Data aktual pada periode t PE
t
=
−
t t
t
X F
X
x 100 kesalahan persentase pada periode t
F
t
= Nilai ramalan pada periode t N
= Banyaknya periode waktu
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa Orde Baru. Masa sebelum
kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa, yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang.