BAB IV PEMBEBANAN JAMINAN FIDUSIA ANTARA PERUSAHAAN
PEMBIAYAAN DENGAN NASABAH DALAM PRAKTIK DAN BISNIS PERDATA STUDI PADA PT. DIPO STAR FINANCE CABANG MEDAN
A. Pelaksanaan Pembebanan Jaminan Fidusia pada PT. Dipo Star Finance Cabang Medan
Berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat 1 UUJF menyebutkan bahwa pembebanan benda atas Jaminan Fidusia harus dibuat dalam akta notaris dalam bahasa Indonesia
yang disebut dengan Akta Jaminan Fidusia. Pembebanan Jaminan Fidusia dituangkan dalam Akta Notariil dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum berkenaan
mengenai Objek Jaminan Fidusia. Selain untuk memberikan kepastian hukum, Akta Jaminan Fidusia menjadi
dasar untuk dilakukannya pendaftaran Jaminan Fidusia. Oleh karena itu suatu Akta Jaminan Fidusia yang dibuat secara bawah tangan tidak dapat dilakukan untuk
melakukan pendaftaran Jaminan Fidusia. Adapun Akta Jaminan Fidusia mengandung syarat spesialitas yaitu syarat
yang memberikan pembuktian terhadap para pihak bahwa telah memberikan dan menerima benda tertentu dengan lembaga fidusia yang digunakan sebagai agunan,
yang biasanya berupa fasilitas kredit.
88
88
Tri Widiyono, Agunan Kredit dalam Financial Engineering, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009, hlm 217.
Universitas Sumatera Utara
Akta Jaminan Fidusia merupakan perjanjian yang bersifat accesoir, artinya akta tersebut merupakan ikutan dari perjanjian pokoknya. Oleh karena itu, dalam
Akta Jaminan Fidusia selalu dan harus menunjuk perjanjian pokok.
89
Pada PT. Dipo Star Finance Cabang Medan, selaku perusahaan pembiayaan yang melakukan kegiatan pembiayaan konsumen consumer finance pembebanan
Jaminan Fidusia dilakukan dengan Akta Notaris yang dibuat oleh Pejabat Notaris yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Lembaga jaminan fidusia berdasarkan Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 1992 mewajibkan para pihak untuk membuat Akta Jaminan Fidusia di depan Pejabat Notaris sehingga selanjutnya akan didaftarkan Akta Jaminan
Fidusia tersebut ke Kemenkumham agar Sertifikat Jaminan Fidusia dapat dilahirkan. Kombinasi antara Akta Jaminan Fidusia dan Sertifikat Jaminan Fidusia merupakan
kombinasi yang sangat efektif dalam rangka menjamin seluruh kepentingan- kepentingan bisnis pelaku perusaan pembiayaan, dalam hal ini PT. Dipo Star Finance
Cabang Medan. Akta Jaminan Fidusia dan Sertifikat Jaminan Fidusia menjamin para pelaku usaha perusahaan pembiayaan yang dalam hal ini berstatus sebagai kreditur
atas pemenuhan utang debitur, dalam hal ini adalah masyarakat atau nasabah. Dalam
penelitian ini yang menjadi perjanjian pokok adalah Perjanjian Pembiayaan Konsumen.
90
89
Ibid, hlm.218.
90
Muhammad Hendra, Senior Legal PT. Dipo Star Finance Cabang Medan, Hasil Wawancara pada tanggal 22 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Adapun proses pelaksanaan pembebanan fidusia pada PT. Dipo Star Finance Cabang Medan adalah sebagai berikut:
91
1. Pada Perusahaan Pembiayaan PT. Dipo Star Finance Cabang Medan
1. Pada Pejabat Notaris
91
Muhammad Hendra, Senior Legal PT. Dipo Star Finance Cabang Medan, Hasil Wawancara pada tanggal 22 Februari 2014
Tenaga marketing finance dan pegawai showroom melakukan customer verification di lapangan dan mengumpulkan dokumen calon
nasabah yang diperlukan yang mengajukan permohonan pembiayaan konsumen
Setelah dokumen sudah didapat,maka marketing finance membuat aplikasi atas calon customer nasabah untuk segera mendapatkan
approval persetujuan dari perusahaan pembiayaan dengan terlebih dahulu melewati pemeriksaanverifikasi dari legal department.
Setelah mendapat approval atas permohonan pembiayaan konsumen dari para direksi perusahaan, maka pihak marketing perusahaan
consumer finance akan menyiapkan pembayaran atas nilai kendaraan yang diminta oleh calon customer yang ditujukan kepada pihak
showroom.
Setelah pembayaran kepada showroom dilakukan oleh perusahaan pembiayaan atas nilai dari suatu barang atas nilai yang akan dibiayai.
Maka pada saat yang sama departemen legal yang melakukan verifikasi segera menyiapkan berkas customer terkait.
Berkas terkait segera dilimpahkan atau diserahkan kepada pejabat notaris untuk dilakukannya pengikatan Jaminan Fidusia dengan dibuat
Akta Jaminan Fidusia yang kemudian didaftarkan, sehingga diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia oleh Kantor Pendaftaran
Fidusia.
Universitas Sumatera Utara
2. Pada Pejabat Notaris
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Notaris adalah pejabat umum yang berwenang
untuk membuat akta otentik dan kewenangan lainnya yang dimaksud dalam undang-undang tersebut. Akta otentik dalam hal ini termasuk juga Akta
Jaminan Fidusia sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999.
Pada proses pembebanan jaminan fidusia pada PT. Dipo Star Finance, Akta Jaminan Fidusia dibuat oleh Pejabat Notaris berdasarkan berkas-berkas
yang telah disiapkan oleh bagian Departemen Legal pada PT.. Dipo Star Finance Cabang Medan. Adapun berkas-berkas tersebut terdiri atas :
1. Nasabah Customer Debitur
1 IndividuOrang perorangan
a. Identitas pribadi KTP,SIM, Paspor suami dan isteri jika telah
menikah; b.
Kartu Keluarga; c.
Surat Kuasa dari Nasabah ke Perusahaan Pembiayaan; d.
Perjanjian Pembiayaan Konsumen; e.
Bukti pernyataan penyerahan BPKB dari pihak Showroom ke PT. Dipo Star Finance
2 Badan Usaha tidak berbadan hukum, contoh CV
Universitas Sumatera Utara
a. Identitas pribadi pihak yang mewakili CV;
b. Surat kuasa dari Nasabah ke Perusahaan Pembiayaan;
c. Surat Keputusan yang menentukan pihak yang berwenang
mewakili CV; d.
SK Terdomisili; e.
Akta Pendirian CV; f.
Tanda daftar CV; g.
Surat Izin Usaha Perdagangan; h.
NPWP; i.
Surat pernyataan penyerahan BPKB dari pihak Showroom ke PT. Dipo Star Finance;
j. Perjanjian Pembiayaan Konsumen.
3 Badan Usaha berbadan Hukum, contoh Perseroan Terbatas PT
a. Identitas pribadi pihak yang mewakili Perseroan Terbatas;
b. Surat Keputusan pihak yang berwenang mewakili Perseroan
Terbatas; c.
Surat Kuasa dari Nasabah ke Perusahaan Pembiayaan; d.
Akta Pendirian Perseroan Terbatas; e.
Akta perubahan Perseroan Terbatas jika ada; f.
Tanda Daftar Perseroan Terbatas; g.
Surat Izin Usaha Perdagangan;
Universitas Sumatera Utara
h. NPWP;
i. Surat Pernyataan penyerahan BPKB dari pihak Showroom ke PT.
Dipo Star Finance Cabang Medan; j.
Perjanjian Pembiayaan Konsumen.
2. PT. Dipo Star Finance Cabang Medan Kreditur
a. Identitas pribadi pihak yang mewakili PT. Dipo Star Finance
Cabang Medan, yaitu Kepala Cabang atau Manager Legal PT. Dipo Star Finance Cabang Medan
b. Akta Pendirian PT. Dipo Star Finance Cabang Medan
Pejabat Notaris membuat Akta Jaminan Fidusia berdasarkan berkas- berkas di atas yang telah dilimpahkan oleh PT. Dipo Star Finance Cabang
Medan. Berdasarkan penelitian secara substantif, Akta Jaminan Fidusia tersebut berisikan hal-hal sebagai berikut :
1. Judul Perjanjian
Judul dari perjanjian tersebut adalah AKTA JAMINAN FIDUSIA 2.
Nomor Akta Jaminan Fidusia 3.
Tanggal perjanjian 4.
Identitas PT. Dipo Star Finance Kreditur Penerima Fidusia Memuat identitas dari pihak yang mewakili PT. Dipo Star Finance dan
identitas dari PT. Dipo Star Finance 5.
Identitas Nasabah Customer Debitur Pemberi Fidusia
Universitas Sumatera Utara
Pemberi Fidusia dapat terdiri dari individu atau orang perorangan, badan usaha baik berbadan hukum maupun badan usaha yang tidak berbadan
hukum. 6.
Perjanjian Pokok Menerangkan perjanjian pokok dari Akta Jaminan Fidusia yaitu
Perjanjian Pembiayaan Konsumen 7.
Objek Jaminan Fidusia Menerangkan objek Jaminan Fidusia dengan lengkap yaitu berupa
kendaraan motor dengan rincian : Jumlah Unit, Merk Type Model, Tahun, Nomor Chasis, Nomor Mesin, Nilai Pasar, dan Status kendaaraan.
8. Hak dan Kewajiban para pihak
Akta Jaminan Fidusia AJF berisikan hak dan kewajiban para pihak yang isi dan bentuk perjanjiannya telah dibakukan. Adapun hak dan kewajiban
masing-masing pihak adalah : 1
PEMBERI FIDUSIA a
Pemberi Fidusia berhak menguasai Objek Jaminan Fidusia dan menikmati hasil yang diperoleh dari Objek Jaminan Fidusia
tersebut; Pasal 1 angka 1 AJF b
Pemberi Fidusia dilarang untuk meminjamkan, menyewakan, mengalihkan atau menyerahkan penguasaan atau mengubah
penggunaan Objek Jaminan Fidusia kepada pihak ketiga; Pasal 1 angka 5 AJF
Universitas Sumatera Utara
c Pemberi Fidusia wajib melaksanakan kewajibannya kepada
Penerima Fidusia untuk membayar hutang ditambah dengan bunga kepada Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Perjanjian
Pembiayaan; Pasal 2 angka 1 AJF d
Pemberi Fidusia wajib memelihara Objek Jaminan Fidusia dengan sebaik-baiknya; Pasal 2 angka 2 AJF
e Pemberi Fidusia wajib menanggung segala biaya yang dikenakan
terhadap Objek Jaminan Fidusia dan wajib mengasuransikan Objek Jaminan Fidusia; Pasal 2 angka 4 AJF
f Pemberi Fidusia dilarang melakukan Fidusia ulang atas Objek
Jaminan Fidusia dan mengalihkan Objek Jaminan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Penerima Fidusia; Pasal 5
AJF 2
PENERIMA FIDUSIA a
Penerima Fidusia berhak atas hak kepemilikan atas Objek Jaminan Fidusia yaitu berupa Copy Faktur dan Buku Pemilik
Kendaraan Bermotor BPKB; Pasal 1 angka 4 AJF
b Penerima Fidusia berhak menerima pembayaran hutang
ditambah dengan bunga yang diperjanjikan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen dari Penerima Fidusia; Pasal
2 angka 1 AJF
Universitas Sumatera Utara
c Penerima Fidusia berhak menjual Objek Jaminan Fidusia jika
Pemberi Fidusia melalaikan kewajibannya; Pasal 2 angka 3 dan
Pasal 6 AJF
d Penerima Fidusia sewaktu-waktu jika dianggap perlu berhak
untuk memeriksa keadaan Objek Jaminan Fidusia ; Pasal 2
angka 5
9. Sanksi jika terjadi wanprestasi
Jika Pemberi Fidusia melalaikan kewajibannya dan tidak menyerahkan Objek Jaminan Fidusia kepada Penerima Fidusia setelah dilakukan
pemberitahuan secara tertulis, maka Penerima Fidusia berhak untuk melakukan penarikan kembali Objek Jaminan Fidusia dari Pemberi
Fidusia atau pihak lain yang menguasai Objek Jaminan Fidusia dan menjual Objek Jaminan Fidusia tersebut melalui pelelangan di muka
umum, maupun penjualan di bawah tangan.
10. Berakhirnya pembebanan Jaminan Fidusia
Pembebanan Jaminan Fidusia berakhir ketika Pemberi Fidusia membayar lunas semua kewajibannya kepada Penerima Fidusia, dan setelah itu hak
kepemilikan Objek Jaminan Fidusia beralih kepada Pemberi Fidusia. 11.
Penyelesaian Sengketa Jika terjadi perselisihan yang mungkin timbul di antara kedua belah pihak
mengenai akta ini yang tidak dapat diselesaikan sendiri, maka kedua
Universitas Sumatera Utara
belah pihak memilih domisili hukum yang tetap yaitu di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Medan.
Setelah Akta Jaminan Fidusia tersebut dibuat, maka pembebanan Jaminan Fidusia sesuai yang diamanatkan Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun
1999 tentang Jaminan Fidusia telah dilakukan dan mengikat para pihak beserta dengan akibat hukumnya.
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa proses pembebanan Jaminan Fidusia pada PT. Dipo Star Finance Cabang Medan dilakukan dengan dua
tahap. Pada tahap pertama yaitu pada PT. Dipo Star Finance Cabang Medan sendiri yang terlebih dahulu melakukan Perjanjian Pembiayaan Konsumen. Para pihak yang
terlibat dalam pengikatan Perjanjian Pembiayaan Konsumen adalah : 1.
Perusahaan Pembiayaan Konsumen PT. Dipo Star Finance Cabang Medan 2.
Konsumen Nasabah Customer 3.
Pemasok Showroom Ketika Perjanjian Pembiayaan Konsumen selaku perjanjian pokok ini lahir,
maka selanjutnya dilakukan pembebanan Jaminan Fidusia selaku perjanjian yang bersifat accesoir yang dibuat oleh Pejabat Notaris. Para pihak yang terlibat dalam
pembebanan Jaminan Fidusia ini adalah : 1.
PT. Dipo Star Finance Cabang Medan Kreditur Penerima Fidusia 2.
Nasabah Customer Debitur Penerima Fidusia 3.
Pejabat Notaris
Universitas Sumatera Utara
Adapun Tujuan dibentuknya Akta Jaminan Fidusia adalah:
92
1 Menyatakan bahwa debitur nasabah memiliki sejumlah utang kepada
kreditur perusahaan pembiayaan 2
Menyatakan bahwa debitur terikat dengan perjanjian yg belum selesai dengan kreditur
3 Seandainya debitur melakukan wanprestasi, maka debitur tidak pernah
mengklaim bahwa objek jaminan itu adalah milik debitur, dan kreditur dapat melakukan eksekusi terhadap objek jaminan dengan bantuan aparat
kepolisian atau pihak lain yg ditunjuk oleh kreditur
Berdasarkan tujuan di atas dapat diketahui bahwa Akta Jaminan Fidusia bertujuan untuk melindungi perusahaan pembiayaan konsumen selaku
kreditur. Selain itu, Akta Jaminan Fidusia juga bertujuan untuk melindungi nasabah selaku debitur, yaitu untuk memberikan kepastian hukum bahwa
BPKB, yang sedang berada di bawah kekuasaan perusahaan pembiayaan, tidak akan dialihkan atau dikuasai oleh pihak lain, selain daripada perusahaan
pembiayaan itu sendiri sebagai kreditur.
93
B. Akibat Hukum Pembebanan Jaminan Fidusia yang Tidak Didaftarkan