Hasil Ekstraksi Simplisia Tempe Kedelai

densitometri, dan pengukuran aktivitas hambatan enzim tirosinase oleh ekstrak etanol tempe kedelai secara in vitro menggunakan microplate reader. Tahap selanjutnya, dilakukan formulasi sediaan vanishing cream dan lotion dengan bahan aktif ekstrak etanol tempe kedelai, penetapan kadar isoflavon dalam sediaan menggunakan metode KLT-densitometri, uji sifat fisika kimia sediaan vanishing cream dan lotion, serta uji kesukaan konsumen terhadap sediaan menggunakan metode kuisioner. Tahap terakhir dilakukan analisis data menggunakan program SPSS.

4.1 Hasil Ekstraksi Simplisia Tempe Kedelai

Pada penelitian ini, proses pembuatan simplisia tempe kedelai diawali dengan perajangan tempe kedelai untuk memperkecil ukuran agar penguapan air terjadi lebih cepat sehingga mempercepat proses pengeringan tempe kedelai dan kontak antara bahan dan pelarut penyari menjadi lebih besar karena luas permukaan bahan yang semakin besar pula sehingga proses ekstraksi menjadi lebih optimal DepKes RI, 2000. Setelah tempe kedelai dirajang tipis-tipis, kemudian diangin-anginkan selama 24 jam di bawah sinar matahari. Tujuan proses pengeringan secara alamiah ini yaitu untuk mengurangi kadar air sehingga didapatkan simplisia tempe kedelai yang tidak mudah rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama DepKes RI, 2000. Setelah tempe kedelai dirajang tipis-tipis dan dikeringkan, selanjutnya tempe kedelai dihaluskan dengan menggunakan blender hingga dihasilkan serbuk tempe kedelai halus. Tujuan proses penggilingan ini untuk memperkecil ukuran sel pada simplisia sehingga dapat memudahkan proses ekstraksi. Pelarut penyari akan menembus ke dalam sel simplisia sehingga pelarut dapat menarik senyawa-senyawa yang terkandung di dalam simplisia. Langkah selanjutnya, dilakukan defatting serbuk tempe kedelai. Defatting merupakan proses menghilangkan lemak yang terkandung dalam sampel menggunakan pelarut non polar. Pada penelitian ini, proses penghilangan lemak pada serbuk tempe kedelai dilakukan dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut n-heksana dengan perbandingan antara serbuk tempe kedelai dan pelarut sebesar 1:5 selama 4 jam Hui et al., 2005. Serbuk tempe kedelai bebas lemak kemudian diekstraksi dengan metode ekstraksi maserasi. Sistem pelarut penyari dalam ekstraksi dipilih berdasarkan kemampuannya dalam melarutkan semaksimal mungkin jumlah zat aktif dan seminimal mungkin bagi zat yang tidak diinginkan Gamse, 2002. Larutan penyari yang baik harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya, murah, mudah diperoleh, dan selektif yaitu hanya menarik senyawa yang diinginkan dan tidak mempengaruhi zat aktif Ansel, 1989. Pada penelitian ini, dipilih etanol 70 sebagai larutan penyari dalam maserasi simplisia tempe kedelai karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Luthria et al. 2007, pelarut etanol 70 dapat mengekstraksi seluruh isoflavon yaitu, genistein, daidzein, glisitein, genistin, daidzin, glisitin, malonil glikosida dan asetil glikosida. Selain dapat mengektraksi semaksimal mungkin jumlah zat berkhasiat yang diinginkan, etanol 70 juga memiliki toksisitas yang lebih rendah dan lebih murah daripada metanol, serta kompatibilitas terhadap lingkungan lebih tinggi bila dibandingkan dengan metanol Rostagno et al.,2004. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70 dengan perbandingan 1 : 7 selama 24 jam Nurrahman et al., 2013; Ling et al., 2007. Hasil ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 70 diperoleh filtrat berwarna kuning jernih yang selanjutnya diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 50 o C hingga semua etanol teruapkan dan diperoleh ekstrak etanol tempe kedelai yang kental. Ekstrak etanol tempe kedelai kemudian diletakkan di dalam cawan di atas hot plate untuk menguapkan pelarut yang masih tersisa, kemudian ekstrak kental ditimbang sehingga diperoleh massa hasil ekstraksi dengan rendemen ekstrak etanol tempe kedelai sebesar 7,439 bb. Ekstrak kental tempe kedelai hasil maserasi memiliki organoleptis berwarna coklat dan berbau khas tempe kedelai. Data perhitungan rendemen ekstrak etanol tempe kedelai dapat dilihat pada Lampiran A.

4.2 Hasil Penetapan Kadar Genistein dalam Ekstrak Etanol Tempe