Tujuan dan Manfaat Wakaf Prosedur Tata Cara Perwakafan

Abu Thalhah hendak mewakafkan sebagian hartanya, lalu Rasulullah menasehatkan agar berwakaf kepada kerabatnya yang sedang membutuhkan. 32 Sebagaimana yang tercantum dalam pasal 16 ayat 1 Bagian Keenam mengenai harta benda wakaf, maka harta benda wakaf itu terdiri dari: Benda tidak bergerak; dan Benda bergerak. Benda tidak bergerak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a meliputi; a hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar; b bangunan atau bagian bangunan yang berdiri diatas tanah sebagaimana dimaksud pada huruf a c tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah; d hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. pasal 16 ayat 2 Harta benda wakaf yang sudah diwakafkan dilarang: dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, ditukar, atau dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya. pasal 40 BAB IV Perubahan Status Harta Benda Wakaf.

D. Tujuan dan Manfaat Wakaf

Dalam UU No. 41 Tahun 2004, wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. pasal 4 Bagian Kedua BAB II Dasar-dasar wakaf. Menurut pasal 5, Bagian Kedua BAB II Dasar-dasar wakaf, wakaf berfungsi 32 Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, h.24-25. mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. 33 Fungsi wakaf menurut Hukum Islam adalah memperoleh manfaat benda wakaf sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini wakaf untuk selama-lamanya ulama Mazhab berbeda pendapat. Para Ulama Mazhab, kecuali Maliki, berpendapat bahwa wakaf selama-lamanya merupakan syarat sahnya wakaf. Walaupun tidak disebutkan syarat selama-lamanya oleh wakif. Dasar pendapat mereka ialah Hadis Ibnu Umar, yang menyatakan bahwa harta wakaf itu tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan, tidak boleh diwariskan. Sedangkan Maliki berpendapat wakaf tidak disyaratkan berlaku untuk waktu setahun misalnya, sesudah itu kembali kepada pemilik semula. Yang dimaksud dengan tujuan wakaf di sini ialah wakaf untuk kepentingan peribadatan dan umum lainnya. Agar wakaf itu dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka pengorganisasiannya haruslah untuk selama-lamanya. Syarat perlembagaan untuk selama-lamanya ini, merupakan pengaruh kuat mazhab Syafi’I juga mazhab Hambali, Hanafi, dan Zahri. Selain itu juga harta kekayaan yang diwakafkan itu haruslah tanah milik. 34 33 Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, h.129. 34 Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih Bukhari, Beirut: Dar al-Fikr, h.125.

E. Prosedur Tata Cara Perwakafan

Syarat-syarat yang harus dilakukan ialah, wakif datang ke Kantor Urusan Agama KUA dengan membawa bukti sertifikat asli dari tanah yang akan di wakafkan beserta surat-surat yang akan diperlukan yang kemudian menyerahkan identitas diri atau KTP wakif maupun nadzir yang telah dilegalisir, membawa surat bukti kepemilikan tanah sertifikat asli, surat keterangan atau surat kepemilikan yang telah ditanda tangani oleh Kepala Desa yang diketahui Camat bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa, membawa surat pernyataan penguasaan fisik dan kepemilikan tanah yang diberi materai, fotokopi SPPTPBB terakhir untuk dicocokan dengan nama di Desa , kemudian wakif dan nadzir hadir di KUA untuk melakukan Ikrar Wakaf di hadapan Kepala KUA selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf PPAIW yang juga disertai oleh dua 2 orang saksi, Kepala KUA mengesahkan nadzir yang telah ditunjuk dan telah melakukan ikrar wakaf, Kepala Kantor Urusan Agama selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf PPAIW menerbitkan akta ikrar wakaf, kemudian pendaftaran tanah wakaf ke Kantor Pertanahan Kabupaten setempat dengan membawa sertifikat asli tanah yang akan diwakafkan, akta ikrar wakaf, dan surat- surat yang akan diperlukan, dan pada sertifikat hak milik dimatikan berdasarkan akta ikrar wakaf, pada halaman sebab perubahan : 35 “ Berdasarkan akta ikrar wakaf Tanggal ……. Nomor……. Tahun…….. Dibuat oleh………. PPAIW…………. Hak atas tanah ini berubah menjadi tanah wakaf Nomor……………. Desa………………. Luas……………. M2 “ 35 Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala KUA Kecamatan Karang Tengah Bapak Nasrullah. Mencoret nama atau nama-nama pemegang yang lama dan menggantinya dengan menuliskan kata WAKAF dengan huruf besar di belakang nomor hak milik tanah yang bersangkutan. Mengenai sertifikat tanah wakaf pada nama pemegang hak tertulis nama nadzir : ketua, sekretaris, bendahara, anggota 1 satu dan anggota 2 dua. Pada kolom petunjuk diberi keterangan : • Akta Ikrar Wakaf Tanggal………… Nomor……… Tahun………. Dibuat oleh…………PPAIW Kecamatan…………” • Peruntukan atau penggunaan tanah : ……kutipan Akta Ikrar Wakaf Penerbitan sertifikat tanah wakaf, sertifikat tanah wakaf yang sudah ditandatangani Kepala Kantor Pertanahan, diserahkan kepada nazhir sebagai surat tanda bukti, dan biaya peralihan atas tanah yang berupa tanah wakaf bebas dari biaya yang diperlukan. Adapun dalam pembuatan sertifikat tanah wakaf di KUA Karang Tengah, antara lain : Sertifikat Hak Atas Tanah bagi yang sudah sertifikat, atau surat-surat pemilikan tanah termasuk surat pemindahan hak, surat keterangan warisan, girik dan lain-lain bagi tanah hak milik yang belum bersertifikat, Surat Pernyataan Wakaf , asli dan Foto Copy rangkap 4, Surat Keterangan dari Lurah setempat yang diketahui Camat bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa, Susunan Pengurus MasjidMushola atau lainnya yang ditanda tangani Ketua dan diketahui oleh Lurah setempat, Mengisi Formulir Model WK dan WD, Foto Copy KTP Wakif yang berwakaf apabila masih hidup, Foto Copy KTP para Pengurus yang akan ditetapkan sebagai Nadzir Wakaf, Foto Copy KTP para Saksi, Menyerahkan Materai bernilai Rp. 6.000 enam ribu rupiah sebanyak 7 lembar, Menanda tangani Ikrar Wakaf W1 bagi Wakif yang masih hidup dan Akta Ikrar Wakaf AIWAkta Pengganti Akta Ikrar Wakaf APAIW setelah semua surat-surat lengkap dan diketik oleh petugas, Membuat surat kuasa kepada PPAIW untuk proses pendaftaran ke Badan Pertanahan Nasional BPN. 36 Dalam Bab III Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf berisi tentang Pendaftaran dan Pengumuman Harta Benda Wakaf, diantaranya; Pasal 32 PPAIW atas nama Nadzir mendaftarkan harta benda wakaf kepada Instansi yang berwenang paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak akta ikrar wakaf ditandatangani. Pasal 33 Dalam pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, PPAIW menyerahkan: a. salinan akta ikrar wakaf; b. surat-surat danatau bukti-bukti kepemilikan dan dokumen terkait lainnya. Pasal 34 Instansi yang berwenang menerbitkan bukti pendaftaran harta benda wakaf. Pasal 35 Bukti pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 disampaikan oleh PPAIW kepada Nazhir. Pasal 36 Dalam hal harta benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya, Nazhir melalui PPAIW mendaftarkan kembali kepada Instansi yang berwenang dan Badan Wakaf Indonesia atas harta benda wakaf yang ditukar atau diubah peruntukannya itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tata cara pendaftaran harta benda wakaf. 36 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bagian Perwakafan KUA Karang Tengah Bapak. Wahyudin. Pasal 37 Menteri dan Badan Wakaf Indonesia mengadministrasikan pendaftaran harta benda wakaf. Pasal 38 Menteri dan Badan Wakaf Indonesia mengumumkan kepada masyarakat harta benda wakaf yang telah terdaftar. Pasal 39 Ketentuan lebih lanjut mengenai PPAIW, tata cara pendaftaran dan pengumuman harta benda wakaf diatur dengan Peraturan Pemerintah.

F. Manajemen Pengelolaan dan Pengawasan dalam Hukum Islam