Pendefinisian Masalah Define HASIL DAN PEMBAHASAN

40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data, maka pada bab ini dilakukan pengolahan data dan analisa terhadap data tersebut. Pengolahan dan analisa data yang dilakukan dengan mendefinisikan, mengukur dan menganalisa masalah-masalah produksi pembuatan kertas gulunganroll dengan menggunakan konsep Six Sigma yang terdiri dari fase define, measure dan analyze. Hasil dan pembahasan dijabarkan sebagai berikut:

4.1 Pendefinisian Masalah Define

Fase Define adalah langkah awal dalam melakukan analisa Six Sigma. Hal pertama yang dilakukan dalam fase ini adalah mengidentifikasi hal-hal yang dianggap penting oleh pelanggan Critical to QualityCTQ. Secara garis besar keinginan pelanggan terdiri atas dua hal utama, yaitu ketepatan waktu dan kualitas produk. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Paper MachinePM bahwa CTQ adalah masalah kondisi fisik kertas. Perusahaan ini hanya bergerak pada pembuatan kertas saja. Bahan pembuatan kertas terdiri atas 3 bahan utama yaitu Pulp, Ash, dan bahan kimia lainnya. Keinginan konsumen paling utama adalah masalah kualitas kertas baik dari segi warna, kekuatan kertas dan ketahanan kertas. Jenis kertas yang diproduksi berdasarkan tingkat kualitas terdapat 10 pilihan, dari berat yang dapat dipesan oleh konsumen mulai dari 50 gr sampai dengan 200 gr. 41 Suatu kertas secara fisik dikatakan cacat apabila kertas tersebut bergelombang, keriput, atau berlubang dan masalah yang paling fatal adalah masalah thicknessketebalan tetapi semua hal tersebut segera dapat diatasi sebelum jatuh pada pihak Quality Control QC ataupun pihak Finishing. Sedangkan pada pihak QC sendiri hanya meneliti Light terang atau gelapnya kertas, a pengaturan warna merah sampai dengan hijau, b pengaturan warna kuning sampai dengan biru, Brigthnesstingkat kecerahan kertas, dan Whiteness tingkat putihnya kertas Lampiran Data. Kelima masalah tersebut adalah variabel yang diteliti pada penelitian ini. Variabel tersebut digunakan untuk melihat tingkat masalah dalam pembuatan kertas baik jenis IT 127 dan IT 170. Untuk melihat besarnya pengaruh kelima variabel tersebut masing-masingnya diperlukan penetuan batas atas dan bawah untuk mengetahui jumlah penyebab kecacatan dari setiap yang ada. Dimana setiap variabel dapat dibuat dua penyebab cacat yaitu melebihi batas atas atau kurang dari batas bawah. Perhitungan nilai batas atas dan batas bawah didapat dengan menggunakan pada standar nilai UCL dan LCL pada kertas jenis IT 127 Tabel 4.1 dan IT 170 Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.1 Nilai UCL dan LCL pada Kertas Jenis IT 127 x_bar Value sigma Value SQRT_N UCL Value LCL Value x_bar_L 87,2 sigma_L 0,56 9,22 UCL_L 87,38 LCL_L 87,02 x_bar_a -9,47 sigma_a 0,37 9,22 UCL_a -9,35 LCL_a -9,59 x_bar_b -5,89 sigma_b 0,16 9,22 UCL_b -5,84 LCL_b -5,95 x_bar_Br 78,49 sigma_Br 1,09 9,22 UCL_Br 78,85 LCL_Br 78,14 x_bar_W 0,58 sigma_W 0,23 9,22 UCL_W 0,65 LCL_W 0,5 42 Tabel 4.2 Nilai UCL dan LCL pada Kertas Jenis IT 170 x_bar Value sigma Value SQRT_N UCL Value LCL Value x_bar_L 80,86 sigma_L 0,34 11,49 UCL_L 80,94 LCL_L 80,77 x_bar_a 23,51 sigma_a 0,54 11,49 UCL_a 23,65 LCL_a 23,37 x_bar_b 2,14 sigma_b 0,25 11,49 UCL_b 2,21 LCL_b 2,07 x_bar_Br 55,99 sigma_Br 2,41 11,49 UCL_Br 56,61 LCL_Br 55,36 x_bar_W 0,21 sigma_W 0,11 11,49 UCL_W 0,24 LCL_W 0,19 Jumlah jenis warna pada kertas yang diproduksi hampir mencapai 340 warna, Warna dominan yang sering dipesan oleh konsumen adalah jenis warna IT 170 kombinasi warna merah, kuning dan biru dan warna IT 127 kombinasi warna merah, kuning dan turqis. Dengan menggunakan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat diketahui jumlah kertas yang mengalami kecacatan seperti yang dijelaskan sebelumnya yaitu dikategorikan cacat apabila tidak mencapai nilai atau kurang dari LCL dan mencapai atau lebih dari UCL. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 untuk mengetahui banyaknya cacat kertas berdasarkan jenis warna. Tabel 4.3 untuk jenis warna IT 127 dan Tabel 4.4 untuk jenis warna IT 170. Tabel 4.3 Data Cacat Kertas Jenis IT 127 No Jenis Masalah Warna Jumlah 1 Sangat terang 49 2 Sangat gelap 34 3 Merah berlebihan 32 4 Hijau berlebihan 35 5 Kuning berlebihan 35 43 Tabel 4.3 Data Cacat Kertas Jenis IT 127 Lanjutan No Jenis Masalah Warna Jumlah 6 Biru berlebihan 25 7 Sangat cerah 45 8 Kertas pucat 33 9 Putih mendominasi 24 10 Tidak putih 38 Tabel 4.4 Data Cacat Kertas Jenis IT 170 No Jenis Masalah Warna Jumlah 1 Sangat terang 55 2 Sangat gelap 50 3 Merah berlebihan 65 4 Hijau berlebihan 41 5 Kuning berlebihan 56 6 Biru berlebihan 58 7 Sangat cerah 49 8 Kertas pucat 16 9 Putih mendominasi 37 10 Tidak putih 63 Untuk lebih memudahkan dalam melihat jumlah kecacatan kertas mana yang paling banyak berdasarkan jenis masalah maka dibuatlah diagram Pareto. 44 Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 menggambarkan diagram Pareto jenis kecacatan kertas berturut-turut untuk jenis IT 127 dan IT 170. Gambar 4.1 Diagram Pareto Untuk Jenis Kertas IT 127 Gambar 4.2 Diagram Pareto Untuk Jenis Kertas IT 170 Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa kecacatan terbanyak pada jenis IT 127 adalah kecacatan yang disebabkan oleh faktor sangat terang suatu kertas, dan pada Gambar 4.2 terlihat bahwa kecacatan yang terbanyak pada jenis IT 170 adalah 45 kecacatan yang disebabkan oleh faktor warna merah yang berlebihan, oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan perbaikan kualitas terhadap faktor sangat terang untuk jenis IT 127 dan faktor warna merah berlebihan untuk jenis IT 170. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa pembuatan kertas terdiri dari bahan pokok yang terdiri atas Pulp, Ash, bahan kimia, dan warna sebagai penentu atau pembeda kertas yang dipesan oleh konsumen. Semua pembuatan berlangsung pada mesin hingga pada penentuan warna. Awal proses pembuatan adalah peleburan bahan pokok yaitu Pulp, Ash dan Air. Hingga menjadi suatu campuran dengan kekentalan yang sudah ditentukan. Selanjutnya pencampuran warna yang juga dilakukan pada mesin dan dimixingpengadukan hingga pencampuran dianggap telah menyatu dengan penambahan alat perekat yang sangat mengikatpercoll beberapa komponen bahan. Pencampuran yang baik atau sesuai akan mendapatkan hasil yang sempurna. Semua dijalankan oleh mesin yang pastinya dikendalikan oleh manusia dalam hal ini pihak PMPaper Machine, hingga tahap pemotongan kertas adalah tahap akhir dari pekerjaan PM, dari pihak PM masuklah kepada tahap Finishing yang terbagi atas Quality Control dan Team Finishing. Masalah pencampuran komposisi bahan yang menyebabkan kecacatan jenis IT 127 dan kombinasi warna merah berlebihan pada jenis IT 170. Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan kertas dapat dilihat pada mapping process pada Gambar 4.3. 46 Gambar 4.3 Process Mapping Pembuatan Kertas Sumber : PT X Paper Products Bahan Mentah di Terima oleh PT X Peleburan menjadi Pulp dan persiapan Peleburan bahan pembuat kertas Supplier Input Konsumen Proses Output Pencampuran Bahan Pokok dan Lainnya Proses Paper Machine Pengaturan Ukuran Bahan Pencetakan Bahan Menjadi Kertas Pemotongan Kertas dan Masuk Pada GulunganRoll Pemeriksaan Fisik Kertas Secara dari Pihak PM Berlubang, Keriput, dan lainnya Kondisi Fisik Kertas Baik Pemeriksaan Pihak Quality Control Lima Variabel Output Produk Kertas Gulungan Tim Distributor Kertas PT X Supplier Kayu Konsumen 47 Pertama bahan masuk pada stock preparation Penyedia bahan yaitu: Pulp;tepung tapioca, Ash, Dyes dan zat kimia lainnya setelah bahan telah siap maka bahan menuju Paper Machine untuk dilebur. Setelah peleburan bahan tersebut bahan disaring pada mesin Cleaner tugas mesin ini adalah menyaring kotoran berat. Dari mesin tersebut bahan terus disaring oleh Horizontal Screen tugas mesin ini adalah menyaring kotoran yang sifatnya mikrosangat kecil yang tidak dapat tersaring oleh Cleaner, kemudian penyaringan terakhir adalah pack pulper fungsinya adalah agar bahan semakin halus dan bebas dari segala kotoran. Hingga masuk pada tahap selanjutnya adalah Head Box di sini semua jenis aliran bahan diatur dengan bantuan computer slah satunya adalah aliran Dyes atau warna rangkaian mesin terdapat pada Lampiran III. Setelah semua bahan tercampur dan warna telah terkomposisi maka campuran tersebut masuk pada Dendy Roll memperbagus kertas yang terbuat dari karet sintetis, fungsinya adalah menyaring pencampuran bahan baru pada Head Box. Ketika sudah terjamin kualitasnya, bahan menuju Felt 1 membentukan kertas awal dengan setelah terbentuk kertas. Kertas awal masuk pada proses Smoothing penghalusan kertas. Jika kertas sudah halus kertas tersebut terus berjalan menuju Dry pengeringan kertas. Pada mesin Dry terdapat lima grup mesin sehingga kertas telah dipastikan kering. Tahap terakhir adalah pemotongan kertas dan masuk pada jumbo roll. Ketika semua selesai kertas diperiksa oleh Team Finishing mengenai kelayakan produk berdasarkan fisiknya tidak berlubang atau lainnya tetapi hal tersebut jarang terjadi. Apabila keadaan fisik kertas baik maka pemeriksaan dilanjutkan oleh Quality Control mengenai 48 kelayakan warna sebelum jatuh pada tangan konsumen. Apabila keadaan warna menyimpang atau berada di luar batas kendali maka kertas dikatakan gagalcacat. Dari Head Box inilah pengaturan warna berlangsung. Mesin ini diatur oleh software terprogram pada komputer yang terhubung untuk dikerjakan oleh mesin. Mesin tersebut adalah Pump Dyes. Head Box dapar mengalirkan warna dengan adanya enam Pump Dyes pompa warna dimana pompa tersebut terdiri atas berbagai ukuran yaitu 30 mm, 20 mm, 15 mm, 12 mm, 20 mm dan 8 mm. pengaturan tentang Dyes pada program komputer dapat dijalankan oleh pekerja sesuai dengan keadaan.

4.2 Pengukuran Kinerja PT X Measure