Rangkaian Relay Rangkaian relay pada penelitian ini berfungsi untuk menghidupkan mematikan Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S52

3.6 Rangkaian Relay Rangkaian relay pada penelitian ini berfungsi untuk menghidupkan mematikan

alarm dan kipas secara otomatis. Rangkaian relay dapat dilihat pada gambar 3.8 berikut ini: : Gambar 3.6.1 Rangkaian Relay Komponen utama dari rangkaian ini adalah relay. Relay ini memisahkan tegangan 5V dari rangkaian dengan tegangan 12V dari alarm dan kipas yang dihubungkan dengan Power supplay Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt, ini berarti jika positip relay kaki 1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatip relay kaki 2 dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar terhubung. Pada rangkaian ini untuk mengaktipkan atau menon-aktipkan relay digunakan transistor tipe NPN. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatip relay dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN C945, ini berarti jika transistor dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 Universitas Sumatera Utara volt, keadaan ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak aktip, maka kolektor tidak terhubung ke emitor, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt, keadaan ini menyebabkan tidak aktip. Input dari rangkaian ini dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga alarm dan kipas dapat dihidupkan dimatikan dengan menggunakan program yang diisikan ke IC mikrokontroler .Output dari relay dihubungkan ke alarm dan yang satunya lagi dihubungkan ke kipas, dengan demikian kita sudah dapat mengendalikan alarm dan kipas secara otomatis Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S52

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler AT89S52 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian minimum mikrokontroler AT89S52 dengan power suplay sebagai sumber tegangan. Kaki 40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 Volt, sedangkan kaki 20 dihubungkan dengan ground. Rangkaian pengujian mikrokontroller AT89S52 dapat dilihat pada gambar 4.1.1 berikut ini : Gambar 4.1.1 pengujian rangkaian mikrokontroller AT89S51 Dari rangkaian, tegangan pada kaki 40 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 40 sebesar 4,9 Volt. Langkah selanjutnya adalah dengan cara menghubungkan PORT 0 dengan 8 buah LED indikator. LED indikator pada rangkaian berfungsi sebagai output dari program yang diisikan ke dalam mikrokontroller AT89S52. Pengujian ini Universitas Sumatera Utara dilakukan untuk memastikan bahwa mikrokontroller AT89S52 dapat mengesekusi program dengan baik. Selanjutnya program sederhana diisikan pada mikrokontroler AT89S52. Program yang diisikan adalah sebagai berikut : Mov a,01h rotate: mov p0,a Call delay rl a Jmp loop Delay: Mov r7,255 Dly: Mov r6,255 Djnz r6, Djnz r7,dly Ret end Program diawali dengan memberikan nilai 01h pada pada accumulator a, kemudian program akan memasuki routine rotate. Nilai a diisikan ke port 0, sehingga sekarang nilai port 0 adalah 01h. ini berarti P0.0 mendapatkan logika high sedangkan yang lainnya mendapatkan logika low, seperti Tabel di bawah ini, P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0 P0 1 Tabel 4.1.1 Peta memory LCD saat mendapat logika 1 Program dilanjutkan dengan memanggil rutin delay. Lamanya delay akan mempengaruhi kecepatan pergeseran data. Semakin lama waktu delay, maka perpindahan data akan semakin lambat. Perintah berikutnya adalah Rl a, perintah ini akan memutar nilai yang ada pada accumulator a, seperti tampak pada table di bawah ini, Universitas Sumatera Utara a 1 Rl a 1 Tabel 4.1.2 Tabel pergeseran memory LCD Nilai pada accumulator a yang awalnya 01h, setelah mendapat perintah Rl a, maka nilai pada accumulator a akan merubah menjadi 02h. begitu seterusnya sehingga menyebabkan led yang terhubung ke port 0 terlihat seolah olah berjalan. running led Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroller AT89S52, kemudian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroller AT89S52 telah bekerja dengan baik.

4.2 interfacing LCD 2x16