Rangkaian mikrokontroller AT89S52 Rangkaian ADC

Letak dan fungsi masing - masing pin dapat dilihat pada gambar 3.2.1 berikut : Gambar 3.2.1 Letak dan fungsi pin sensor AF30 Apabila tidak ada asap yang terdeteksi, maka tegangan output sensor sama dengan setengah tegangan supplay. Dan output sensor akan semakin besar bila sensor dikenai oleh asap rokok. Dari spesifikasi pabrikan sensor , sensitivitas maksimum sensor RgasRair berkisar antara 0,02 hingga 0,04 yang artinya output maksimum sensor Rgas adalah sekitar 200 Ω - 400 Ω pada saat mendeteksi 1000 ppm gas hidrogen

3.3 Rangkaian mikrokontroller AT89S52

Rangkaian mikrokontroller AT89S52 ini merupakan sistem kontrol yang mengatur fungsi kerja dari keseluruhan sistem. Dalam penelitian ini, mikrokontroler digunakan sebagai sistem kontrol input dan output saja. Input masukan pada rangkaian sistem kontrol ini dihubungkan dengan sensor AF30. Sedangkan output keluaran dihubungkan dengan piranti tampilan, dalam hal ini dot matrix LCD. Rangkaian mikrokontroler AT89S52 ditunjukkan pada gambar berikut ini: Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3.1 rangkaian minimum mikrokontroller AT89S52 Pada rangkaian, Pin 31 External Access Enable EA diset high H. Ini dilakukan karena mikrokontroller AT89S52 tidak menggunakan memori eskternal. Pin 18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dan capasitor 33 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller AT89S52 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif tinggi. Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan me-reset mikrokontroller ini. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit open collector. Pin 1 sampai 8 adalah Port 1. Pin 21 sampai 28 adalah Port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah Port 3. Pin 20 merupakan ground dihubungkan dengan ground pada power supplay. Pin 40 merupakan sumber tegangan positif dihubungkan dengan + 5 volt dari power supplay.

3.4 Rangkaian ADC

Rangkaian ADC ini berfungsi untuk merubah data analog yang dihasilkan oleh sensor AF30 menjadi bilangan digital. output dari ADC dihubungkan ke mikrokontroler. Sehingga mikrokontroler dapat mengetahui bahwa sensor mendeteksi keberadaan asap rokok atau tidak Dengan demikian proses Universitas Sumatera Utara pendeteksian keberadaan asap rokok dapat dilakukan. Gambar rangkaian ADC ditunjukkan pada gambar di bawah ini: Gambar 3.4.1 rangkaian ADC Input ADC dihubungkan ke sensor AF30, sehingga setiap perubahan tegangan pada sensor AF30 akan dideteksi oleh ADC. Agar output yang dihasilkan oleh ADC bagus, maka tegangan refrensi ADC harus benar-benar stabil, karena perubahan tegangan refrensi pada ADC akan merubah output ADC tersebut. Oleh sebab itu pada rangkaian ADC di atas tegangan masukan 12 volt dimasukkan ke dalam IC regulator tegangan 9 volt 7809 agar keluarannya menjadi 9 volt, kemudian keluaran 9 volt ini dimasukkan kedalam regulator tegangan 5 volt 7805, sehingga keluarannya menjadi 5 volt. Tegangan 5 volt inilah yang menjadi tegangan refrensi ADC. Dengan demikian walaupun tegangan masukan turun setengahnya, yaitu dari 12 volt menjadi 6 volt, tegangan refrensi ADC tetap 5 volt.

3.5 Display LCD Character 2x16